All language subtitles for Desperate.Housewives.S05E14.Mama.Spent.Money.When.She.Had.None.WEB-DL.HOTSTAR.id

Sebelumnya di Desperate Housewives.

-Porter Scavo, kau ditahan.
-Apa?

Porter tak terlibat kebakaran itu.

Ada saksi yang mengatakan sebaliknya.

Saksi? Apa maksud mereka?

Porter dituduh,
tapi tidak dinyatakan bersalah.

Hubungan cinta Katherine...

Aku sudah menerima bunganya.

...menjadi serius.

Ibu perlu menurunkan berat badan.

Kalian mau membantu Ibu
agar jadi cantik lagi?

Tidak.

Begitu juga tekad Gabby.

Ini buku masakku.

Dan kesuksesan Bree
menimbulkan sisi buruk.

Kadang kau sedikit keras.

-Itu wajar-wajar saja.
-Aku tak merasa seperti itu.

Aku tahu itu.

Orang tak membicarakan uang
di pinggiran kota.

Seringnya karena mereka
tak perlu begitu.

Yang punya uang menunjukkan
dengan baju baru mereka,

peralatan rumah tangga mereka
yang mahal

dan halaman yang dirawat
dengan teliti.

Mereka yang tak memilikinya

menunjukkan dengan pemanggang
yang harus diganti,

dinding yang harus dicat

dan mobil kuno yang harus dijual.

UNTUK DIJUAL
OLEH PEMILIK

Ini, Walter. Mobil ini milikmu.

Ini keren sekali.

Di mana Tom? Aku mau terima kasih
telah jadikan ini hari terbaik bagiku.

Dia ada di dalam,
tapi di antara isakan,

dia ucapkan selamat berkendara.

Pria itu pergi ke mana
dengan mobil Tom?

Pria itu Walter Brotski,
dan dia baru beli mobil itu.

Tom amat suka mobil itu.
Kenapa kau menjualnya?

Sayangnya, kami tak mampu lagi
biayai krisis paruh baya Tom.

Baik, begini. Kami kekurangan uang.

Oh, Lynette.

Antara biaya hukum Porter
dan restoran yang selalu kosong...

Kukira kedai piza Scavo
baik-baik saja.

Saat ekonomi sulit,

orang hidup tanpa hal-hal
seperti piza dan mobil sport.

Maafkan aku. Aku tak tahu.

Tak apa-apa. Tapi jangan
bilang-bilang. Ini agak memalukan.

Kau tak usah merasa malu.

Ekonomi sedang kacau.
Situasi kita sama.

Halo, teman-teman.
Bagaimana menurut kalian?

Kau beli mobil baru?

Bukuku baru masuk
daftar buku terlaris di Times.

Kini mereka tawarkan perjanjian
tiga buku, jadi aku ingin royal.

Lihatlah yang baru tertiup
ke kaca mobilku di tanda berhenti.

Hidup ini indah.

Ya, orang tak membicarakan uang
di pinggiran kota,

sebab bila mereka begitu,
orang lain jadi marah.

Bila ada orang di Wisteria Lane
membeli mobil baru,

sebuah ritual sederhana dilakukan.

Apa kalian suka mobil baruku?

-Indah sekali!
-Aku sangat iri.

Seandainya aku punya yang seperti ini.

Tapi hari ini,

salah satu teman pemiliknya
tak mau ikut serta dalam ritual ini.

Bahkan lebih mengejutkan lagi,

pemilik mobil itu sendiri
tampaknya tak memperhatikan.

Lihat, bahkan ada kulkasnya.

Kata penyalur Lexus
ada tempat yang cukup luas

untuk botol sampanye kecil
dan dua gelas dingin.

Dan yang terbaik, mesinnya hibrida,
jadi hampir tak terdengar.

Biar kutunjukkan.

Sebenarnya, aku harus bekerja.
Tapi selamat, Bree, mobil ini indah.

Apakah hanya perasaanku
atau sikapnya agak kasar?

Jangan diambil hati. Kurasa
ada hal lain yang dipikirkannya.

Astaga. Ada masalah?

Tampaknya, dia dan Tom
sedang mengalami kesulitan keuangan.

Mereka harus menjual mobil Tom.

Dan aku melihatnya
di pusat daur ulang.

Dia menjual kaleng-kaleng bekasnya.

Astaga. Itu setengah langkah lagi
dari menjual sel telur di Internet.

Dan aku memamerkan
mobil baruku di depannya.

Aku merasa tak enak.

Jangan begitu.
Bagaimana kau bisa tahu?

Untunglah aku tak tunjukkan
cara mobil ini memarkir sendiri.

Tapi kau akan menunjukkan
kepada kami, bukan?

Sangat mengagumkan.

Aku senang
bertemu lagi denganmu, Ny. Mayer.

Terima kasih telah sudi
menemui kami, Tn. Hobson.

Menjalankan sekolah seperti Oakridge
tak banyak memberimu waktu luang.

Aku senang membantu.

Aku dengar menurut kabar burung,

mungkin ada lowongan
untuk seorang murid lagi?

Maksudmu tentang
dikeluarkannya anak Henderson?

Ya. Dia menggigit gurunya, ya?

Mereka punya masalah itu
dengan putra yang lebih tua, Toby.

Mereka keluarga penggigit.

Seluruh keadaan ini
sangat disayangkan,

tapi kami tak bisa menoleransi
sikap seperti itu.

Kau tak harus cemaskan itu
dengan MJ.

Perilakunya sangat baik.

Aku tahu, kau sangat ingin
putramu bersekolah di Oakridge.

Kau menelepon kami setiap minggu
selama lima bulan terakhir ini.

Aku terlalu memaksa.

Tolong jangan melampiaskan
kepada MJ. Dia anak yang pintar.

-Ucapkan sesuatu berbahasa Spanyol.
-Aku bosan.

Ungkapkanlah dalam bahasa Spanyol.

Ny. Mayer, tenanglah.
Kami dengan senang menerima MJ.

-Sungguh?
-Ya.

Sebenarnya, namanya ada di urutan
teratas dalam daftar tunggu kami.

Hebat!

Ini jadwal untukmu.

Ini formulir asuransi
yang harus diisi.

Dan ini uang sekolah.
Seperti kau lihat, sudah naik sedikit.

Ya. Kenaikannya cukup besar.

Tapi kami mulai di pertengahan tahun,
jadi kami hanya bayar separuh, bukan?

Ya. Kami sudah menghitungnya.
Itu separuh harga.

Hebat.

Aku punya ide untuk rayakan
ulang tahun perkawinan minggu depan.

Bagaimana kalau
makan malam di The Palm?

The Palm?

The Palm yang "Tak ada
harga makanan di menu"?

Sayang, kita masih membayar
utang kartu kredit.

Tidak lagi. Utang sudah lunas.
Aku dapat bonus.

Ya Tuhan! Itu hebat!

Kenapa kau tak beri tahu saat
kau memohon untuk bercinta pagi ini?

Kau juga bisa
menyelesaikan urusan itu.

Kita jadi kaya lagi! Haleluya!

Kita belum sekaya "menyalakan cerutu
dengan uang lima dolar,"

tapi kita menuju
ke arah yang benar.

Sayang, kita akan seperti dulu lagi,
Carlos dan Gabby yang dulu.

Aku akan pakai gaun
di malam kau melamarku.

Apa gaun itu masih cukup?

Kita jadi kaya lagi! Haleluya!

Apa kau tak memperhatikan
aku susah payah berdiet?

Aku hampir kembali ke berat badanku
saat kita menikah.

Maksudku, kau tak harus
memakai gaun lama.

Aku akan membelikanmu yang baru.

Tidak. Ini akan jauh lebih romantis.

Tinggal satu pengurasan usus lagi,
aku kembali seperti dulu.

Aku akan telepon restoran itu.
Mereka bisa tulis itu di kuenya.

Maaf. Aku tahu betapa
kau menyukai mobil itu.

Tinggal ini saja yang kumiliki
untuk mengingatnya.

Aku memanggilnya Foxy.
Kau ingin tahu sebabnya?

Tidak.

Tom.

Aku baru dengar.
Kau menjual mobilmu?

Ya. Kami butuh uang.
Restoran sedang sekarat.

Tampaknya orang tak mau
membeli piza

dari orang tua tersangka pembakar.

Ya, tapi Porter tak melakukannya.

Mungkin orang masih mengira dia
bersalah atau mungkin soal ekonomi.

Atau mungkin keduanya. Entahlah.

Yang aku tahu,
aku mengemudikan "mobil ayah,"

sementara pria lain
berkendara dengan Foxy.

Kawan. Aku ikut prihatin.

Seandainya ada sesuatu
yang bisa kulakukan.

Kami harus pergi.

Tapi jika kami bisa membantu,
beri tahu kami, ya?

Terima kasih.

-Apa yang baru saja terjadi di sana?
-Tak ada apa-apa.

Ya, seolah itu akan berhasil.

Kenapa kau tak bisa ingat
kau berhadapan dengan siapa?

Bob? Bob? Bob?
Aku bisa begini seharian. Bob?

Baiklah.

Pada hari saat kasus
terhadap Porter dibatalkan,

aku memeriksa materi penemuan
yang dikirim Kejaksaan.

Baik? Lalu?

Saksi yang menyatakan Porter
ada di gudang di klub itu,

satu-satunya yang langsung
mengaitkannya ke pembakaran,

adalah teman Tom yang penolong,
Dave Williams.

-Apa?
-Ya.

Porter bahkan tak ada di gedung itu.
Apa maksud Dave?

Entah, kita harus
beri tahu Tom dan Lynette.

-Tidak, situasinya akan memburuk.
-Aku tak apa-apa dengan itu.

Lee, tuduhan telah dibatalkan.
Ini bukan urusan kita lagi.

Lagi pula, ada sesuatu tentang Dave
yang membuatku takut.

Aku tak paham.

Tinggal beberapa kilogram lagi
dari berat badan peragawatiku.

Kau ingin aku perbesar gaun ini?

Itu berarti curang.
Aku akan mencoba kencing lagi.

Tak apa-apa. Kau punya dua anak.
Berat badan menyebar.

Terima saja kenyataan itu.
Aku sudah melakukannya.

Jean, kau tak hanya menerima itu.
Kau bahkan makan lebih banyak.

Ya, sudah kukatakan.
Kini perbaiki tepi jahitannya.

Kali ini, jangan biarkan
pinggirannya berumbai.

Hei, Edie! Tunggu!

Jangan lupa, kaitannya rusak.

Aku akan ganti itu.

Mungkin tak benar-benar sesuai,
tapi rambutmu akan menutupinya.

Jean, Carlos mengajakku ke The Palm,
bukan makan roti lapis.

Perbaikilah dengan sempurna.

-Kulihat Jean kembali.
-Ya. Keadaan sedang bagus.

Tidak untuknya.

Hei, Ny. McCluskey
menyebutkan tentang

berat badanmu turun 2 kilogram
dalam sehari. Bagaimana caranya?

Aku mabuk dengan wiski
dan muntah di halamannya.

Tidak, bukan kisah itu.
Tentang latihan militer.

Oh, ya. Baru mulai.
Sangat militer, sangat intens.

Itu bagus. Aku coba memakai
gaun lamaku. Aku butuh hal intens.

Lupakan saja. Kau tak bisa masuk
tanpa rekomendasi,

-aku tak mau merekomendasikanmu.
-Kenapa tidak?

Sebab kau akan mempermalukanku.
Ini latihan nyata.

Bukan posisi yoga
yang diikuti dengan kopi susu moka.

Kau hanya takut
aku akan tampak lebih baik darimu.

Jam 6.00 pagi. Di taman.
Bersiaplah untuk mati.

Wah. Ini uang sekolahnya?

Kita akan habiskan dana kampusnya
di kelas satu SD.

Aku tahu. Kita mungkin harus
merelakan beberapa kemewahan.

Ya, misalnya makanan
dan pemanas ruangan.

Kau tahu masalah
yang ada di sekolahnya.

Kini dengan pemotongan anggaran,
maksudku, tempat ini hebat.

Aku tak membantah hal itu.
Aku ingin sekolahkan dia di sana.

Aku hanya tak mampu membayarnya.

Kita harus melakukan sesuatu.

Editorku baru berhenti,
penjualan bukuku tak terlalu laku.

Apa kau bisa melakukan
jam kerja tambahan?

Ya, akan kulakukan. Begitu diciptakan
hari yang lamanya 30 jam.

Aku sudah bekerja siang-malam.

Bagaimana dengan pekerjaan penting
yang kau kerjakan tiga bulan terakhir?

Kau memakai uangnya untuk apa?

Susan, kita tak menikah lagi.

Apa yang kulakukan dengan uangku,
bukan urusanmu.

Ya, jika kita masih menikah, kau...

Mungkin akan menunggu
hingga kalimatku selesai.

-Apa ini?
-Cek.

Aku paham, kau dan Tom
sedang mengalami saat yang sulit.

Tidak.

Terima kasih, tapi aku
tak bisa menerima ini.

Namun, aku ingin tahu
berapa banyak uang yang tak kuterima.

$20.000?

Berapa banyak buku masakan
yang kau jual?

Kami baru membuat cetakan kedua,

kini mereka membicarakan
perjanjian tiga buku.

Jadi sungguh,
aku takkan kehilangan uang itu.

Wah, itu pasti asyik.
Tapi aku tak bisa menerimanya.

Kenapa tidak?
Untuk apa kita berhasil

jika tak bisa dibagi
dengan orang yang kita sayangi?

Sebab orang yang disayangi
mungkin tak bisa kembalikan,

lalu kau berhenti menyayangi mereka.

Jadi ini bukan pinjaman,
tapi hadiah.

-Ulang tahunmu sebentar lagi, bukan?
-Ulang tahunmu juga begitu.

Aku akan merasa sedih bila kau
membuka butiran mandi lavendermu.

Ayolah, Lynette. Kau tak bisa bilang
uang ini takkan hilangkan tekanan.

Akan melegakan.
Tapi aku tak bisa menerimanya.

Aku tak mau ini memengaruhi
persahabatan kita.

Baiklah.

Tapi, apa kau mau memiliki
sebagian restoran Italia?

-Apa?
-Ini bukan pinjaman atau hadiah.

Akan jadi investasi yang membuatmu
memiliki, 15% kedai piza Scavo.

Itu tawaran yang menarik.

Jika kami berhasil,
kau akan mendapat labanya.

Jika kami bangkrut, kami likuidasi,
kau akan dapat $20.000 pertama.

Lalu, tentu,
keluarga kami pindah ke rumahmu.

Nah, apa kita sepakat?

Jelas kita sepakat, mitra.

Ada yang mengira aneh saat aku
buat kontrak untuk kelas latihanku.

Tapi aku ingin orang paham komitmen
yang kuharapkan dari mereka.

-Kudapati di masa lalu...
-Ini. Sudah ditandatangani.

-Kau belum membacanya.
-Tak perlu. Aku siap untuk apa saja.

Walau aku baru merawat kuku, jadi
jangan ada latihan yang merusak kuku.

Ny. Solis, biar kuberi tahu
yang kupelajari dalam militer Israel.

Grup tanpa komitmen
adalah grup yang akan gagal.

Para wanita
di kelas pagiku berkomitmen.

Aku mulai menganggap
kau tak cukup tangguh.

Tak cukup tangguh?

Biar kuberi tahu sesuatu,
Tn. pria militer Irak.

-Israel.
-Terserahlah.

Aku dulu peragawati
dan kau tak tahu apa arti perang

sebelum ada di ruang ganti
dengan sekumpulan gadis ceking

yang berebut kue beras terakhir.

-Aku sangat tangguh.
-Aku tak terlalu yakin.

Aku kenal beberapa perempuan
di kelas latihanmu.

Latihan terberat yang mereka dapatkan
adalah memotong kue.

Itu satu putaran!

-Maaf?
-Dalam kontrak.

Ada beberapa kata
yang tak bisa kutoleransi.

"Kue. Lelah. Tak bisa. Donat."

Jika aku dengar kata-kata itu,
kau harus lari satu putaran.

Ini kelas latihan.
Kenapa ada yang bilang "donat"?

Itu satu putaran lagi!

Mungkin aku harus membaca
kontrak ini.

Ayo, nona-nona!
Saat aku di pasukan khusus,

kami melakukan sit-up
dalam cuaca 46 derajat.

Masih ada pasir di bokongku.

Kalian lemah! Ayo!

Gabby, sudahlah. Kau akan
memberi kami masalah.

Ini sulit.

Tentu saja sulit.
Itu sebabnya disebut latihan militer.

Bertahanlah, Gabby.
Kami semua telah melalui hal ini.

Diam, Mona. Aku muntah angin.

Dia datang.
Ayo latihan pengencangan perut.

Hei, apa aku dengar obrolan?

Maaf, Pak! Dia agak mual.

Aku tak peduli apa masalahmu.
Kau berlatih sesuai waktumu.

-Baik. Kita harus bicara.
-Gabby, jangan.

Kau sedang apa? Ayo kembali berlatih!

-Ya. Waktu istirahat.
-Waktu istirahat?

Aku menghargai seluruh
aksi komando militer ini.

Tapi aku baru tentang ini,
ini terlalu banyak.

-Terlalu banyak?
-Ya.

Apa kita akan segera istirahat?

Kita ingin istirahat.
Mungkin minum kopi, makan kue?

Itu terdengar lezat. Kau punya?

Tidak, aku tak punya! Kini berlatihlah
atau akan kupaksa kau!

Kataku istirahat!

Tak ada istirahat!

Kau tanda tangani kontrak!
Ayo latihan!

Jangan meninggikan suaramu
denganku. Aku membayar.

Lakukan! Lakukan!

Siapa yang bawa dia ke sini?

Itu aku! Maaf, Pak!

Gara-gara Edie,
lari 3 km kita kini 6 km!

-Astaga. Lihatlah itu! Wah!
-Hei, ada apa?

Susan, kau harus lihat ini.

Tolong jangan dibesar-besarkan.

Kalung ini indah! Susan, lihatlah itu.

-Aku melihat apa tepatnya?
-Mutiara.

-Oh, itu. Kalung itu mengagumkan.
-Terima kasih.

Aku harus persiapkan
bar mitzvah besar. Sampai jumpa.

Dia sangat beruntung.
Mike adalah pria yang hebat.

Apa? Mike membelikan
kalung mutiara untuknya?

Mike layak dipertahankan.

Benar. Kau
tak mempertahankannya, bukan?

-Hai.
-Lynette, hai.

Kuharap aku punya waktu mengobrol,
tapi aku akan pergi rapat.

Aku mungkin rancang ragamku untuk
peralatan membuat kue. Asyik ya?

-Ini hanya sebentar.
-Baik.

Tom dan aku sangat berterima kasih
atas investasimu

dan kami mau
melakukan hal istimewa untukmu.

Itu terdengar manis.

Kami mau tutup kedai piza Scavo satu
malam dan membuat pesta untukmu.

Hanya keluarga dan teman.

Kami bersulang untuk kesuksesanmu
dan bersuka ria, seperti masa lalu.

-Bagaimana menurutmu?
-Itu tampak asyik.

-Kita bisa berjalan sambil bicara?
-Ya.

Tahukah kau apa yang lebih baik?

Penerbitku memohon agar aku buat
peluncuran setempat untuk bukuku.

Aku bisa tanda tangani buku
di restoranmu dan penuhi tempat itu.

Kau bisa pegang itu sebentar?

Kami sering memenuhi restoran,
tapi ini pestamu. Sesukamu saja.

Kau bisa taruh itu
di tempat gantungan di belakang.

Aku ingin membuat ini
kesempatan bagimu.

Kita bisa ubah acara
Kamis malammu yang menyedihkan

menjadi acara yang nyata.

Aku tak tahu harus bilang apa.

Jangan terima kasih ke aku. Ini idemu.

Benar.

Aku senang telah mendapat ide itu.

Susan Mayer tahu

dia tak bisa selalu
memberi putranya...

SEKOLAH OAKRIDGE

...semua yang diinginkan Susan.

Tapi saat dia melihat uang sekolah
putranya di leher Katherine Mayfair,

dia merasa ada sesuatu
yang telah dicuri dari putranya.

Dengan singkat, Susan memutuskan
untuk mengambilnya kembali.

-Susan, hai.
-Hai. Kau ada di rumah?

Ya. Aku baru akan mandi. Ada apa?

Aku cemas, sebab kupikir
pintu depanku tak terkunci.

Bisakah kau memeriksanya?
Aku akan tetap di telepon.

Tidak. Aku paham sekali.

Satu hari aku tak mengunci pintu,

aku selalu pikir itulah hari
saat seseorang akan merampok.

Benar.

Jadi walau aku sudah setengah jalan
menuju bandara,

aku berputar balik dan pulang,
dan ya,

aku telah biarkan
penghancur sampah menyala.

Sejak saat itu, aku selalu memeriksa.

Aku juga sama.
Omong-omong, kau bisa tenang.

Pintu depan sudah terkunci.

Aku sebenarnya masih cemas
tentang pintu samping.

Apa kau bisa memeriksanya juga?

Sudah kuperiksa. Pintumu terkunci.

Aku akan mandi sekarang.
Sampai jumpa nanti.

Mike, apakah itu kau?

Kau tepat waktu.

-Susan?
-Hai.

Hei!

Susan Mayer!

Demi Tuhan,
kembalikan mutiaraku!

-Mutiara atau handuk, pilihlah.
-Kau takkan berani.

Aku sudah pernah telanjang
di jalanan ini.

Akan asyik bila
kisah itu bukan tentang aku lagi.

Apa kau sudah gila?

Kata Mike, dia tak sanggup
membayar untuk sekolah swasta MJ.

Kini aku tahu sebabnya.

Dia ingin lihat pacarnya pakai mutiara
saat si pacar tunjukkan bagian intim.

Apa? Dia tak mau
membayari sekolah MJ?

Tidak. Jadi aku akan ambil ini
dan menjualnya untuk bayar sekolah,

dan saat kukatakan keras-keras,
kudengar betapa bodohnya itu.

-Aku tak percaya Mike lakukan itu.
-Dia melakukannya.

Hei, Ny. Mayfair. Senang melihatmu.

Mungkin kita
harus membahas ini nanti.

Ini pasti buruk.

Jadi ini semacam "Selamat datang,
kami merindukanmu" atau...

Benar, "Oh."

Ada apa dengan "Aku tak punya uang,
tak bisa bayari MJ ke sekolah swasta?"

Jangan salah paham, Mike,
hadiah ini sangat dermawan.

Tapi kau tak bisa
menghabiskan uang putramu

untuk beli perhiasan bagi pacarmu.

Kau membayar berapa untuk ini?
$4.000, $5.000?

$129.

-Apa?
-Kalung itu palsu, paham?

Aku tahu betapa kau ingin mutiara,
aku tak mampu beli yang asli.

Penjualnya berjanji kau takkan tahu
bedanya, dan dia memang tak tahu.

Setidaknya kau tak akan sedih
jika kehilangan kalung ini.

Aku hanya ingin membelikanmu
hadiah indah dan entahlah, aku...

Kurasa aku malu
saat aku tak bisa.

Mike, jangan merasa kau harus
habiskan uang agar aku terkesan.

Paham? Percayalah.
Aku sudah sangat terkesan.

Baiklah. Sudah dipahami.
Ayo lanjutkan.

Aku akan buatkan makan malam
untuk kita.

-Beraninya kau?
-Aku tak tahu kalung ini palsu.

Maksudku, beraninya kau mengira
aku akan utamakan perhiasan

untuk pacarku
daripada pendidikan putraku?

Mungkin aku salah mengira,
tapi sekolah ini penting bagi MJ.

Aku merasa buruk
bahwa upaya kita tak memadai.

Susan, aku bekerja
sejak jam 6.00 pagi ini

dan setelah makan malam lima menit,
aku akan kerja hingga tengah malam.

Aku bekerja keras
beri yang terbaik bagi putra kita,

jadi jika uang kita tak cukup,
itu bukan karena aku.

Apa?

Di mana kau?
Kau terlambat untuk berlatih.

Oh ya, aku berhenti.

Tak boleh berhenti.
Itu tertulis di kontrak.

Ya, mungkin kau harus bawa itu
ke pengacaraku. Ini dia.

Kami tak akan pergi!

Ayo, semuanya!
Teruskan! Terus bergerak!

Sedang apa kau ini?

Saat kau tak datang
ke latihan militer,

latihan militer mendatangimu.
Berbaris!

Apa kau gila? Aku punya
dua anak yang sedang tidur.

Aku tahu. Aku sudah lihat selulitnya.
Ayo berbaris!

Lakukanlah, Gabby.
Kau tak boleh berhenti.

Jangan merasa hebat, Mona.

Aku melihatmu masuk
ke Kedai Donat kemarin.

Donat! Itu satu putaran.

Sungguh? Dengarkan ucapanku.

Aku akan kembali tidur,
sebab aku lelah.

Bila aku bangun, mungkin aku akan
makan kue, kau tak bisa hentikan aku.

Gabby! Kau mau ke mana?

Jika kau tak keluar,
dia akan menghukum kami.

Jujur saja,
beberapa dari mereka butuh itu.

Aku hanya ikut
agar lebih kurus sedikit,

dan ada beberapa tubuh
yang payah di sana.

Wah. Kau memang anak manja
yang egois.

Demi Tuhan, Edie,
itu kelas latihan yang bodoh.

Aku sudah mencoba. Itu payah.
Aku tak mau lakukan lagi. Sudahlah.

Kelas latihan bodoh itu
dipenuhi perempuan

yang berlatih keras
tiga kali seminggu,

sambil membesarkan anak
dan bekerja penuh waktu.

Mereka gila.
Dia berteriak dan mereka lompat.

Dia suruh mereka berlari
sampai sini dan mereka lakukan.

Dia tak minta kami datang ke sini.
Kami yang setuju.

Untuk apa?

Sebab katamu, penting bagimu
untuk bisa memakai gaun itu.

Jadi kami datang ke sini
untuk mendukungmu.

Kau ingin Gabby yang dulu kembali?
Selamat. Dia sudah kembali.

Pecundang egois dan sombong.

Secara pribadi, aku lebih suka
Gabby malang yang buncit.

Setidaknya dia rendah hati.

Baik, waktunya meregangkan otot.
Kau tidak!

Kau terlambat 25 menit.
Lakukan 50 kali.

Bree Van de Kamp, penulis terkenal
Masakan Gaya Lama

Ya Tuhan. Kau adalah dia!

Secara teknis,
aku adalah dia, tapi ya.

Tetrazzini kalkunmu
menyelamatkan pernikahanku.

-Mau tanda tangani ini untukku?
-Tentu.

Aku tak sabar
mencicipi makananmu malam ini.

Makananmu? Apa maksudmu?

Menurut tulisan ini,
juru masak kedai piza Scavo

akan membuat hidangan
dari resep bukumu.

Sungguh?

Aku tak sabar mencicipi
piza empat keju itu.

Mungkin harus begitu. Permisi.

Lynette.

Aku paham,
kau dan rekan juru masakmu

akan menghidangkan
piza empat kejuku malam ini.

Ya. Baru tambahkan keju Parmesan.

-Tapi itu Parmesan pasar.
-Jadi?

Jadi itu seperti debu
yang disapu di lantai

dari tempat yang membuat keju asli.

Tidak. Tak apa-apa.
Kami selalu memakai itu.

Mungkin begitu, tapi di resepku
merincikan keju baru diparut.

Bree, tak akan ada yang tahu.

Parmesan adalah keju keempat
dalam piza empat keju.

Itu Ringo dari keju-keju ini.

Hei, kata Tn. Scavo, saringan lemak
mengapung terlalu tinggi lagi.

Astaga. Aku akan segera kembali.

Tak usah buru-buru.

Maaf. Kita belum dikenalkan.
Aku Bree Hodge, pemilik saham.

-Hai, aku Cindy.
-Kita akan mengobrol nanti.

Buatkan aku adonan
dan tunjukkan di mana daun basil.

Kita akan menghidangkan
piza tiga keju malam ini.

Bagaimana dengan piza
yang baru kami buat?

Tom, aku tak bisa bilang
betapa senangnya aku untukmu.

Tempat ini penuh sesak!

Ya. Bree sangat membantu kami.

Tunggu. Bahkan jika dia tak begitu,
kau bisa kembali sukses.

Aku percaya penuh kepadamu.

Dan kau telah minum
tiga gelas wiski soda.

Uang ini langsung menuju kantungmu.

Aku hanya mendukungmu.

Aku harus memeriksa
saringan lemak itu.

Aku kembali ke Edie.
Harus pulang jam 22.00.

Tapi selamat. Aku bangga kepadamu.

-Sampai jumpa.
-Pasti.

-Hei, Tom?
-Ya?

Tidak. Tak penting.
Kau sibuk. Tapi, tunggu. Aku...

Aku hanya ingin kau tahu,
pria itu bukan temanmu.

Siapa? Dave?

-Kita bisa bicara di suatu tempat?
-Ya.

Dasar...

Jika ini tak hentikan ibu mertuamu
untuk mencela masakanmu,

aku akan
mengembalikan penuh uangmu.

-Aku bisa pinjam kau sebentar?
-Sekarang? Orang menunggu.

Kau masih jadi orang terkenal
lima menit lagi. Ayolah.

Permisi.

Kau mau menjelaskan ini?

Astaga. Aku berharap tak menyakiti
perasaanmu, tapi kini kau tahu,

aku tak nyaman mendapati resepku
dibuat dari bahan di bawah standar.

Kami selalu memakai
keju Parmesan itu.

Kau tak bisa mengubah hal
tanpa bertanya kepadaku.

Kau menjadikanku mitra.

Aku bisa ubah 15%
dan aku memilih keju Parmesan.

Aku tak tahu apa kau sudah dengar,
tapi orang amat suka pizaku.

Mereka mungkin
akan menyukai pizaku juga,

tapi kita takkan tahu, sebab mitraku

membuangnya di tempat sampah.
Sangat mubazir.

Baik. Aku akan menggantinya,
jika itu akan memperbaiki situasi.

Tentu. Hanya tentang uang, bukan?

Apa maksudmu?

Semua tahu
betapa berhasilnya kau, Bree.

Kau telah menunjukkan itu
dengan jelas.

Tapi seharusnya
kau tak memerintah semua orang

hanya karena
kau dapat peluang menguntungkan.

Mendapat peluang menguntungkan?

Aku bekerja keras
untuk mencapai posisiku saat ini.

Aku juga bekerja keras.
Tapi aku tak seberuntung kau.

Aku selalu percaya, kita
menciptakan keberuntungan sendiri.

Berarti aku telah menciptakan
kegagalanku sendiri?

Tidak begitu, tapi hadapi saja.
Kau mengurangi mutu agar hemat.

Salah satu hal yang bisa kuajari

adalah pentingnya
perhatian atas hal kecil.

Wah. Omong-omong
tentang keberuntungan!

Saat aku tawari membuat pesta
terima kasih untukmu ini,

aku tak mengira itu akan menjadi
peluang bagiku untuk belajar

dari Bree Hodge yang hebat.

Bukan aku yang butuh $20.000
agar usahaku tetap berjalan.

Tidak, kaulah yang takkan
membuatku melupakannya.

-Kau mau ke mana?
-Pulang.

Ceritakan bagaimana akhirnya
pesta yang kuadakan untukmu.

Lynette, aku tak paham
kenapa kau jadi kesal.

Aku tahu kau tak paham, tapi
lima tahun yang lalu kau bisa paham.

Mobilku!

Kau tahu itu kecelakaan, bukan?

Aku berusaha sedapat mungkin
untuk kaitan itu, Ny. Solis.

Kurasa kau takkan tahu bedanya.

Baik, jujurlah. Aku datang.

Jadi bagaimana menurutmu?

Kau mengagumkan. Cantik sekali.

Sungguh?

Sungguh. Kau kembali, Ny. Solis,
tepat seperti dulu.

-Kurasa aku agak berubah.
-Menurut penglihatanku, tidak.

Jika tak ada hal lain, aku akan pergi.

-Jean, tunggu.
-Ada apa? Ada masalah?

Tidak. Ini sempurna.

Aku ingin beri tahu kau sangat
menolongku selama bertahun-tahun,

dan aku sangat berterima kasih.
Terima kasih.

Hei, kawan. Bagaimana sisa...

-Aku tahu yang kau lakukan.
-Apa?

Jangan beri aku itu!

Aku tahu, kau beri tahu polisi
bahwa Porter membuat kebakaran itu.

Aku tak bilang dia membakar. Hanya
bilang, kulihat dia di jalan belakang.

Tak mungkin! Dia tak ada di sana!

Tom, polisi sangat menggangguku.
Mereka tak mau menyerah.

Aku harus beri tahu
apa yang kukira kulihat.

Porter bisa masuk penjara.

Kau hampir menghancurkan
keluargaku, usaha kami...

Aku akan menebus itu. Aku tak
bermaksud menyakitimu atau Lynette.

Lynette tak tahu tentang ini.
Aku tak beri tahu dia.

Jika kuberi tahu, kau akan mati.

Maafkan aku.

Seharusnya aku tak bilang
apa-apa kepada polisi.

Saat itu gelap. Aku mabuk.
Kau harus percayai aku.

Berhenti. Berhentilah.

-Kau sudah selesai?
-Ya.

Ini gila.

Pasti ada jalan
untuk memperbaiki ini.

Kita berteman.

Itulah yang kukira.

Tapi aku tak tahu siapa kau.

Tom.

Tom.

-Aku boleh tanya sesuatu?
-Silakan. Tanya saja.

Aku banyak memikirkan
tentang istri pertamamu.

-Edie.
-Aku tahu.

Hanya satu pertanyaan,
lalu aku akan diam.

Aku tak suka membicarakannya.

Sudah berminggu-minggu
sejak aku tahu dia ada

dan aku tak pernah sekali pun
menyebut namanya.

Ayolah. Anggap saja ini
sebagai hadiahku.

Baik. Satu pertanyaan.

Menikah dengannya
atau menikah denganku,

apa perbedaan terbesarnya?

Jujur saja?
Pernikahan kita lebih nyata.

Sungguh? Dari segi apa?

Dengannya, seperti kisah dongeng.

Kukira akan berlangsung
selamanya. Ternyata tidak.

Hubungan kita lebih nyata,
sebab aku tahu, ini tak selamanya.

Saat kupeluk kau, saat kucium kau,

aku coba ingatkan diriku
untuk menikmati saat itu,

sebab besok mungkin
takkan pernah datang.

Cinta hanya sementara.

Cara kisah dongeng berakhir
adalah dengan kematian.

Naluri pertamaku adalah menanyakan
apa dia lebih cantik dariku.

Kapan aku akan belajar
mengikuti naluriku?

TN. HOBSON

-Maaf. Kau tak bisa bayar biayanya?
-Tidak.

Tapi kubaca di brosur bahwa
pegawai sekolah dapat potongan 50%.

Jadi untuk bagian senimu,

apa kau ingin menerima kerja

pelukis buku anak-anak
pemenang penghargaan,

yang hebat dengan anak-anak
dan punya wajah yang tak bisa ditolak?

Sayangnya, bagian seni kami
sudah dipenuhi staf.

Tak bisa ditolak.

Ny. Mayer,
aku hargai antusias dan wajahmu,

tapi itu takkan berhasil.
Semoga kau sukses.

Ya.

Benar.

Tidak, salah.

Ny. Mayer, kumohon.
Aku sibuk sekali.

Aku tahu kataku MJ adalah
murid pandai, tapi sebenarnya,

dia adalah salah satu anak
yang butuh perhatian tambahan.

Kelas di sekolahnya
terlalu banyak murid,

aku lihat dia tersesat di kerumunan,
jika dia tersesat saat ini...

Mantan suamiku
berusaha sebaik mungkin

dan aku harus tahu
bahwa aku juga begitu.

Aku akan layani makan siang,
akan jadi pembersih sekolah, apa saja.

Tapi aku takkan mengabaikan
masa depan putraku.

Salah satu guru seni kami
butuh asisten,

tapi kemampuanmu terlalu tinggi
untuk itu.

Akan kuterima.

Selamat atas pekerjaan barumu.

Selamat telah berhasil
mengeluarkanku dari kantormu.

-Apa itu?
-Cek untuk kerusakan mobilmu.

Aku tak mampu bayar
lewat perusahaan asuransiku.

Lynette, jangan konyol.
Itu hanya bemper.

Kau tak harus melakukan itu.

Ya, aku harus melakukannya.

Saat kami berhasil kembali, aku
akan mengembalikan investasimu.

Setiap sen, dengan bunga.

Lynette, berhenti.
Tunggu. Jangan bersikap seperti ini.

Aku tak mau uang
menghalangi persahabatan kita.

Ya. Kurasa agak terlambat
untuk itu.

Banyak yang bisa kita lakukan
dengan uang di pinggiran kota.

Kita bisa membayar
untuk semalam di kota.

Kita bisa memberikan
pendidikan sekolah swasta.

Kita bisa membeli
tanda kasih sayang.

Tapi janganlah sekali-kali
menggunakan uang sebagai senjata,

sebab seseorang
akan selalu jadi terluka.