All language subtitles for Pancho.Villa.El.Centauro.del.Norte.S01E08.SPANISH.DSNP.WEB-DL.DD+5.1.H.264-playWEB.id

Kisah ini terinspirasi
oleh kejadian nyata.

Tokoh dan peristiwa yang ditayangkan
dibuat untuk tujuan artistik.

Setiap kecocokan dengan kenyataan
hanyalah kebetulan.

Sebelumnya.

Presiden Wilson akan menawarimu
bantuan militer kami

dan akan memutus rantai pasokan
untuk Carranza.

Pancho Villa tak akan mengkhianati
Meksiko.

Tidak!

Kukira pertempuran ini
berlangsung singkat,

tapi ini berubah menjadi mimpi buruk
selama beberapa hari.

Mundur!

Berkali-kali kami dicegat.

Menurut desas-desus yang beredar,

kau mengkhianati kami
di pertempuran terakhir.

Berapa perusahaan tambang membayarmu
agar kau berkhianat?

Menurut seorang informan,

jika kau kembali, Villa akan membunuhmu.

Turunkan pistolmu.
Kuperkenalkan kau ke Pancho Villa.

Akhir tahun 1915, Sierra de Chihuahua,
dekat perbatasan utara.

Orang bergunjing, membayangkan sesuatu,

melebih-lebihkan, mengarang cerita.

Mereka banyak menggosipkanku.

Terlalu banyak sampai aku tak tahu lagi
mana yang benar dan salah.

Setelah dikalahkan Obregón,
dia merasa frustrasi.

Konon dia membunuh salah satu istrinya.

Dia memerkosa dan membunuh,
hanya untuk bersenang-senang.

Dia bahkan memakan usus musuhnya.

Dia sudah tak waras. Tatapannya kosong.

Dia gila.

Dia perampok yang memperkaya diri.

Sedang apa Ibu di sini?

Sedang menjagamu, Nak.

Tak ada orang lain yang menjagamu.

Tinggal kau sendirian.

Apa yang terjadi?

- Siapa itu?
- Ada apa, Jenderal?

Tanya salah satu pengkhianat ini.

- Kau mengenalnya?
- Tidak.

Apalagi matanya sudah tertembak.
Itu bisa siapa saja.

Benar.

Itu bisa siapa saja.

Konon

ada beberapa bajingan
yang mau mengkhianatiku,

membunuhku, menyerahkan diri ke Carranza,

dan meninggalkan revolusi ini.

Kolonel Pablo López.

- Jenderal.
- Di mana para pengawalku?

Kau mengizinkan para Dorados
pulang menemui keluarga mereka.

- Suruh mereka kembali sekarang!
- Ada apa, Jenderal?

Jenderal Candelario,

kau bertugas menyelidiki semua pengkhianat

yang berupaya membunuhku.

Dan tolong pahami ini.

Hidupku mungkin tak berharga,

tapi tanpa Pancho Villa,
revolusi ini akan musnah.

Termasuk kalian semua.

Karena manusia tanpa cita-cita
tak ada gunanya.

Jenderal, aku jamin...

Kalian bertugas menembak bajingan pertama

yang berniat meninggalkan perjuangan ini.

Jika kalian harus membunuh mereka semua,

lakukan saja,

meski aku tinggal sendirian.

Aku tak akan menyerah.

PANCHO VILLA
THE CENTAUR OF THE NORTH

Saat Meksiko dikuras kekayaan alamnya
dalam perang saudara yang brutal,

Presiden Wilson
berniat memperbaiki keadaan

dengan membantu pihak mana saja
yang paling menguntungkan AS,

terutama saat mereka mempersiapkan
perang besar melawan Jerman.

Dan mereka tak ingin berperang
di wilayah sendiri.

Setelah kekalahan kami
di wilayah tengah dan barat Meksiko,

pasukan Carranza menguasai
hampir seluruh negeri ini,

bersama Álvaro Obregón
dan Plutarco Elías Calles

yang memimpin pasukan mereka.

Emiliano Zapata hampir tak bisa menguasai
wilayah selatan.

Sementara itu,
kami menarik diri ke utara Chihuahua

untuk mempertimbangkan kembali
perjuangan yang sudah tak seimbang.

Ada banyak prajurit baru.

Pasukan Divisi Utara telah berubah.

Ángeles tak ada di sini lagi.

Begitu juga dengan Raúl Madero.

Atau Roque.

Bahkan sahabatku, Urbina,

sudah tiada.

Mereka meninggalkan kita seperti pengecut.

Mereka pikir perjuangan kita akan gagal,

tapi mereka salah.

Revolusi ini masih berlanjut,

berkat kalian semua,
para pejuang bodoh, keras kepala,

dan tak takut mati.

Membalikkan keadaan revolusi ini
akan berisiko.

Kita harus melakukan hal luar biasa.

Apa rencanamu, Jenderal Villa?

Pertama, kita akan serang Calles
di Sonora, dari sini ke utara.

Kau akan menggerakkan pasukan
ke Agua Prieta, dekat dengan Kota Douglas.

Lalu kita akan memblokade semua aksesnya
ke senjata Amerika.

Konon Amerika akan mengakui Carranza
sebagai pemimpin negara bagian.

Sial.

Jika itu benar,
semua bantuan untuk kita akan dilarang.

Dasar orang Amerika bajingan.

Makanya kita harus menaklukkan
pasukan Carranza sebelum mereka jadi kuat

dan menyerang kita di Chihuahua.

Jenderal, mata-mata kita
di Agua Prieta mengabariku

bahwa pasukan dan artileri Calles
sangat sedikit.

Dia sedang menunggu bantuan dari Obregón.

Kalau begitu, segera habisi mereka.

Agar kita bisa menguasai wilayah utara,
lalu pergi ke selatan untuk ikut Zapata.

Kita harus menang atau mati.

Benar.

Dengan segala hormat, Jenderal,

kita tak boleh berlebihan.

Kita kekurangan sumber daya,
pasokan, dan pasukan pemberani.

Kita semua di sini sudah cukup berani.

- Benar, 'kan?
- Benar.

Lagi pula, Fierro menuju ke sini.
Dia akan bergabung.

Seharusnya dia sudah mendekat.

Kau masuk ke sana, aku akan lewat sini.

Dua minggu sebelumnya.

Fierro!

- Ya, Pak.
- Apa yang kau temukan?

Tidak ada.
Tidak ada jalan masuk lagi di sini.

Kalau begitu, ayo pergi.
Tidak ada apa-apa di sini.

Ya.

Cepatlah.

Ya. Aku segera datang.

DINAMIT

13 Oktober 1915.

Ini jalur untuk pria sejati...

yang menunggang kuda sejati.

Jenderal, tanahnya terlalu berlumpur
untuk dilalui kuda.

Kita harus berbalik arah
dan menyusuri tepian.

Berbalik arah? Tidak mau.

Jika kalian takut,

silakan berbalik dan mundur.

Orang sering bergunjing,

dan aku tak suka gunjingan orang
soal Fierro, sedikit pun.

Ayolah, bagus.

Ayo, Keledai!

Maju terus, Keledai. Ayo!

Ayo, Keledai! Cepat!

- Lewat sana.
- Hati-hati, Jenderal!

Jangan terlalu memaksanya.
Dia bisa tersangkut.

Aku tahu harus bagaimana!

Pergi nasihati wanita tua saja!

Ayo, Keledai! Lewat sana, cepat!

Bertahanlah, Jenderal Fierro!

Ayo!

Jika dia pergi ke gua, dia pasti kembali.
Sudah kutunjukkan jalannya.

Apakah dia menemukan emasnya?

Begitulah kabar anginnya.

Ternyata itu benar.
Saat terpikir, aku jadi kesal.

Di mana emasnya?

Tidak ada, Jenderal.
Semuanya tenggelam karena berat.

Meski dia mengkhianatiku,
kematian Fierro sangat menyakitkan.

Ini ibarat kehilangan sebagian
dari diriku.

Aku mulai merasa semua pengikutku
berakhir dengan kematian tragis,

seolah-olah ada sebuah kutukan kematian
yang disebabkan olehku.

Kami berpencar jadi kelompok kecil
agar mudah bergerak

dan agar tak terlihat oleh musuh,

tapi bekal makanan dan minuman kami
amat sedikit.

Setelah kami sampai di Agua Prieta,

kami kehilangan hampir sepertiga rombongan
yang keluar dari Chihuahua,

termasuk banyak kuda dan artileri.

Kenapa kalian tampak murung?

Jenderal,

Wilson melakukannya.

Dia mengakui Carranza.

Minggir!

Jenderal Villa.

Dengan menyesal aku ingin mengabarimu,
bala bantuan kavaleri tidak akan datang.

Sebagian besar dari mereka mundur
saat tahu Amerika mendukung Carranza.

Jadi, mereka memutus pasokan listrik
di Agua Prieta?

Pasukan kami memutus
pasokan listrik dan air.

Apa mereka meledakkan jalur kereta api?

Ya, Jenderal, sesuai perintahmu.

Bala bantuan tak akan bisa sampai
dari wilayah selatan.

Pasukan kita sudah siap?

Kalau itu...

Ya. Bagi pasukan yang tersisa.

Baguslah, Jenderal.

Jangan biarkan si bajingan Calles kabur.

Berikan perintah. Kita akan menyerang,

dengan segenap kekuatan kita.

Bersamaan dengan gosip,
intrik, dan kebohongan,

pengetahuan sangat menguntungkan.

Dan Jenderal Calles tahu banyak hal
yang tidak kami ketahui.

Pertama-tama, ada kawat berduri listrik.

Lalu lampu sorot.

Namun, dari mana
mereka mendapatkan listrik

jika kami telah memutus alirannya?

Dari tempat yang sama
dengan tempat bala bantuan Obregón.

Itu berada persis
di wilayah Amerika Serikat

tempat mereka mengizinkan pasukan Obregón
tiba lewat kereta api

untuk membantu Calles
saat dia menyeberangi perbatasan.

Jenderal.

- Apakah kita sudah siap, Jenderal?
- Siap.

Semua bantuan yang dibutuhkan tersedia.

Dalam beberapa jam berikutnya,
kami berusaha mengepung mereka,

tapi artileri dan ladang ranjau mereka,

bukan hanya membunuh prajurit kami,

tapi juga menghilangkan semangat kami
untuk terus berjuang.

Jenderal.

Jáuregui.

Siapa pria perlente ini?

Perusahaan tambang di sekitar
mengutus dokter ini ke sini

untuk mengobati prajurit yang terluka.

Kenapa kau sangat diam?

Dia tak bisa berbahasa Spanyol.

Aku juga tak bisa berbahasa Inggris,
jadi kita impas.

Omong-omong, kami akan pergi.

Kau tahu kenapa?

Karena presidennya, Wilson,
membuat kekacauan tidak pada tempatnya.

Dalam perjuangan orang Meksiko.

Kami bahkan tak punya air minum.

Air ini kotor.

Kotor.

Dia memahaminya.

Kotor!

Air kotor untuk Pancho Villa
dan pasukannya!

Tenanglah, Jenderal.
Kita bisa mendapat masalah.

Mau menambah masalah yang ada?

Aku punya firasat orang ini mata-mata.

Aku juga, Jenderal.

Cukup beri aku perintah...

lalu aku akan menghabisinya.

Kolonel Pershing,

pemerintahmu tak punya urusan di sini.

Segala kejadian di dekat perbatasan
menjadi urusan kami.

Kami tak menginginkan penembakan
di wilayah kami.

Makanya aku berada di sini.

Namun, kami menghormatimu.
Ini tindakan pencegahan.

Tindakan pencegahan agar Calles
tidak menyerahkan Agua Prieta?

Jika kalian menghormatiku,

kalian akan bersikap adil dan membiarkan
pasukan kami melewati perbatasan.

Kau tahu itu mustahil.

Mustahil? Jadi, membiarkan
pasukan Carranza melewatinya tak mustahil?

Tenanglah, Villa.

Itu dokter mata-matamu.

Jika aku mau membunuhnya,
dia tak akan di sini lagi.

Perusahaan tambang Amerika
yang mengutusnya membayar uang tebusan.

Itu untuk menunjukkan rasa kasihanku.

Aku takkan menunjukkannya lagi
kepada siapa pun.

Jelas?

Setelah itu, kami yakin
siapa musuh kami sebenarnya.

Dan kupastikan
semua pasukanku mengetahuinya.

Wilayah utara Meksiko
tidak punya pemerintah.

Kami mencari para pendukung.

Para pendukung Carranza menguasai kota
untuk menghabisi simpatisan Villa.

Jalan, Pak Pendeta.

Ini dia, Jenderal.

Beginikah mata-mata menyamar?
Dengan memakai rok?

Apa kau tak malu datang seperti ini
ke rumah Tuhan?

Apa kau tak malu memungut biaya
untuk masuk surga

tanpa mendukung revolusi kami?

Atau maukah kau mendukungnya?

Kami tak punya uang lagi.

Pendukung Carranza merampasnya semua.

Bawa kemari semua orang itu.

Sekarang!

Bawa kemari semua pemuda kota ini
yang berusia 15 tahun ke atas.

Sesuai perintahmu, Jenderal.

Kalian dengar itu.
Ayo kumpulkan semua pemuda dari kota ini.

Ayo.

Kami berjuang hanya untuk kalian semua...

tapi kalian tidak mendukung visi kami?

Tembak mereka!

Itu perintah gila.

Jangan bunuh mereka,
atau reputasimu akan terpuruk.

Hentikan pembantaian!

Sudahkah kami membunuh?

Itu saudara dan ayahku.

Makanya kau menatapku
dengan penuh kebencian?

Kau pasti akan membunuhku
bila kau bisa, ya, 'kan?

Kami semua! Kami semua ingin membunuhmu!

Kalian semua?

Ya.

Jadi, biarkan mereka mati saja. Tembak!

Seharusnya kau mati seperti itu, Pembunuh!

Bawa wanita ini pergi!

- Dia membuatku marah.
- Sudah kubawa pergi.

Ayo, berikutnya!

Kalian dengar itu. Berikutnya!

Tolong jangan bunuh aku, kumohon.

Aku bukan pendeta. Aku berpakaian begini
untuk menghindari anak buah Calles.

Aku seorang musisi, pianis. Sungguh.

Kemari.

- Bisa mainkan "Las Tres Pelonas"?
- Bisa, Jenderal.

Jika kau tak bisa, akan kubunuh kau.

Aku bahkan tahu jalan ceritanya.

Benarkah? Ceritakan.

Seorang ayah yang takut
ketika para prajurit datang,

mencukur rambut ketiga putrinya,

dan mengatakan mereka menderita tifus
agar tidak diperkosa.

Pintar.

Mainkan.

Tiga gadis botak duduk di kursi

Terus berkata satu sama lain

Hidup Francisco Villa

- Siap!
- Tiga gadis botak duduk di pojok

Terus berkata satu sama lain

Hidup Tomás Urbina

Jenderal.

Sejujurnya, perkataan Jáuregui benar.

Sudah kubilang,
ini bukan saatnya untuk bersimpati.

Bunuh mereka semua.

Jika salah satu dari mereka bergerak,
tembak saja demi kesenangan.

Lalu bakar kota ini.

Lalu para wanita itu?

Terserah kepadamu,

tapi biarkan mereka hidup

agar mereka bisa menceritakan
kejadian ini.

Sesuai perintahmu, Jenderal.

Kau,

mainkan piano itu lagi.

- Bidik!
- Tiga gadis botak duduk di kursi

- Terus berkata satu sama lain...
- Tembak!

Tetap mainkan, Berengsek!

Hidup Francisco Villa

Tiga gadis botak duduk di pojok...

Francisco.

Syukurlah, kau selamat.

Ya, aku selamat.

Ayolah, jangan menangis. Kau tampak jelek.

Mereka menggosipkan banyak hal.

Ada yang sangat buruk.

Banyak yang mengatakan
kau sudah mati, Pancho,

ada yang bilang kau pergi ke mana saja
untuk bertindak kejam.

Bahkan ada yang bilang aku kabur
ke Amerika Serikat membawa semua uang,

dan mengkhianatimu.

Aku tahu.

Aku sudah muak
dengan semua kebohongan itu.

Aku muak dengan semuanya.
Muak dengan semua cercaan.

Namun, tak ada gunanya merasa sedih.

Kita harus cepat.

Kita tak boleh ditangkap
dalam kondisi tak siap.

Kita harus melakukan sesuatu.

Hipólito,

aku sudah mengatur agar keluarga kita
bisa melintasi perbatasan.

Mereka akan pergi ke pantai,

lalu naik perahu ke Kuba.

Mereka bisa tinggal di sana
sampai situasi mereda.

Kupercayakan hidup Lucita dan anak-anakku
di tanganmu.

Sesuai perintahmu, Pancho.

Akan kulindungi mereka dengan nyawaku.

Kenapa kau tinggal di sini sendirian?

Kenapa tak pergi bersama kami
dan mulai dari awal,

menjauhi pembantaian ini?

Aku akan tinggal di sini.

Kalian berangkat besok, itu saja.

Francisco.

Satu orang tak bisa menjalankan revolusi.

Lihat saja nanti.

Lihat saja nanti.

Jaga dia.

- Ayo.
- Jalan! Ayo berangkat.

Kau datang dari mimpi buruk mana?

Dari mimpi burukmu.

Aku Jenderal Zarco dan akulah hukumnya.

Masa bodoh dengan hukummu.

Banyak orang mengejarmu,
dan kau tak takut kepadaku.

Seperti itulah revolusi.

Hidup atau mati.

Persetan denganmu.

Enyahlah dari sini!

Jenderal...

dengan segala hormat...

harus kuakui bahwa aku mengkhawatirkanmu.

Sudah berhari-hari...

kau tidak tidur,

tidak makan.

Itu buruk bagi tubuhmu,

dan lebih buruk bagi pikiranmu.

Jenderal, kau mendengarkanku?

Kau benar, Jáuregui.

Sudah lama aku mengasingkan diri.

Aku harus pergi.

Kumpulkan pasukan kita.

Semuanya.

Aku akan menunggu mereka.

Kau mau pergi ke mana?

Pergi jauh, Marquitos.

Di luar wilayah Chihuahua,
aku tak lagi berguna.

Aku akan tinggal di tanah kelahiranku.

Setelah pikiranku tenang,
aku akan mengabarimu

agar kau bisa menemuiku.

Kau lagi.

Kau mengikutiku, ya?

Anak Kudus ingin menemuimu...

karena kau ingin melihatnya.

Sudah beberapa kali aku datang ke sini.

Tuhan dan semua malaikat-Nya mengucapkan
semoga harimu menyenangkan.

Aku datang karena teman memberitahuku
aku ingin melihatmu.

Dan karena sebuah mimpi.

Duduklah. Ceritakan kepadaku.

Aku bermimpi...

tentang rumah orang kaya.

Ada cermin yang sangat besar.

Aku berdiri di depannya...

tapi tak bisa lihat bayanganku.

Kukira...

itu adalah sihir musuhku.

Mimpi itu benar,

tapi kau salah.

Musuhmu adalah dirimu sendiri.

Maksudku...

kau tak punya musuh?

Musuhku adalah orang yang mengira
aku penyihir,

uang yang tak aku butuhkan,
dan dokter yang menganggapku gila.

Bagaimana jika ini meracuniku?

Isinya mutiara,

salivaku, herba.

Bayanganmu tak terlihat di cermin
karena kau tak mengenal dirimu.

Namun, aku bisa mengetahui masa depanmu.

Perkataan yang tak bisa dipahami
akan keluar dari mulutmu.

Baru saja muncul sesuatu.

Jangan pergi ke El Parral,
kecuali kau ingin dijemput kematian.

Tak mudah untuk memperdayaku.

Kau...

mungkin seorang peramal.

Aku mengenal banyak orang.

Aku tak takut mati.

Mungkin kau butuh ketakutan baru,
Jenderal Villa.

Aku sudah mengalaminya.

Semua orang yang berjuang bersamaku

telah meninggalkanku.

Aku masih tak takut peluru.

Kau takut diracuni,

takut tidur di tempat yang sama,

dan takut lupa.

Mungkin kau butuh pelindung
agar peluru tak menembus tubuhmu.

Misalnya hantu.

Aku akan jadi pelindungmu jika kau mau.

Aku datang dari tempat yang sangat jauh.

Ayo buat perjanjian.

- Akan kuselamatkan kau dari peluru.
- Siapa itu?

Ikut aku.

Ikut aku.

Ikut aku.

Di sini kau rupanya, Jenderal.

Siapa ini?

Kau baik-baik saja?

Jenderal.

Tenanglah.

Kami menemukan sepeda motormu.
Sudah rusak dan hancur.

Untunglah kau di tempat teduh.

Badai melanda.

Oh, Marquitos.
Kau selalu menemukanku. Sial.

Bagaimana kau sampai di Sahuaripa?

Bukankah itu kota di Sonora?

Kita ada di mana?

Di Chihuahua.

Kau mengirimkan telegram ke Jáuregui
untuk menemuimu di sini.

Jadi, di mana ini?

Mereka menyebutnya Gua Iblis.

Mereka menunggumu di luar.

Siapa?

Keluar dan lihatlah.

Hati-hati.

Jenderal.

Kami di sini, orang yang kau panggil.

Orang bodoh yang tak takut mati,

orang yang ingin melanjutkan
revolusi bersamamu.

Orang bergunjing,
melebih-lebihkan, mengarang cerita.

Hidup Jenderal Pancho Villa!

Mereka bahkan menuduhku
membuat perjanjian dengan iblis.

Aku tak mengetahuinya,

tapi objek kebencianku
akan segera mengenal kemarahanku.

Saat kami menyerang orang Amerika
di Columbus,

mereka bilang aku tak takut lagi
kepada kematian

karena aku sudah lama mati.

Mereka bilang aku tak takut iblis

karena akulah sang iblis.

Namun, bukan begitu faktanya.

Terjemahan subtitle oleh Alex