All language subtitles for Only for Love ep 25 [VIU subindo]

DEMI CINTA

EPISODE 25

Apa kau sudah selesai?

Tiba-tiba aku merasa sangat lapar.

Aku sangat lapar
sampai tak punya tenaga untuk pulang.

Tubuhku hanya bisa bertahan
selama 20 menit.

Kalau begitu, aku akan tiba di sana
dalam 20 menit.

(Shi Yan.)

(Saat aku memberitahumu semua ini,)

(kau harus percaya padaku.)

Halo, Pak.

Apa kau ke sini untuk makan malam
bersama Nn. Zheng Shu Yi?

(Bukankah kau baru tiba?)

(Mobilnya dingin sekali.)

(Kenapa atap mobilnya dingin?)

Ada apa?

Tidak ada.

Aku sangat lapar. Aku tak punya kekuatan
untuk membuka pintu.

Aku membeli sesuatu
saat dalam perjalanan. Minum ini dulu.

(Dia menungguku di bawah selama ini.)

(Dia bahkan membelikanku teh susu.)

(Shi Yan.)

(Kau sangat baik padaku.)

(Aku tak bisa menolakmu lagi.)

Yi.

Jika melewatkan
sebotol anggur pilihan ini,

kau pasti akan menyesalinya.

Kau tak mau membuat dirimu

jatuh dalam penyesalan
di akhir tahun, 'kan?

Aku khawatir akan terlalu santai
dan berdampak pada pekerjaan besok.

Ini hari kerja akhir tahun.

Permasalahan di tahun ini
harus diselesaikan tahun ini juga.

Hanya dengan begitu, kita bisa memulai
tahun baru dengan baik.

Bisakah permasalahan tahun ini
diselesaikan di tahun ini?

Xiang Cheng.

Terakhir kali kau bertaruh denganku

dan kalah, 'kan?

Jadi, kau masih punya utang
padaku, 'kan?

-Ayo cepat.
-Kenapa kau seperti anak kecil?

Kita memecahkan masalah tahun ini
dengan sempurna.

Mari kita selesaikan masalah baru
bersama-sama tahun depan.

Aku doakan yang terbaik untukmu

di tahun depan,

dan semua masalah akan terselesaikan.

Semoga kau mendapatkan
yang terbaik juga.

Cobalah.

(Ini sangat mengesankan.)

(Aku akhirnya bisa mengatur ini
untuk orang tuaku.)

Akhirnya, waktunya hari libur!

Shu Yi, Yue.

Bagaimana kalau kita keluar malam ini
untuk merayakannya? Aku yang traktir.

Mari kita tunggu sampai liburan selesai.

Aku akan kembali ke Qing'an besok pagi.

Aku masih harus belikan hadiah
untuk orang tuaku malam ini.

Bagaimana denganmu?

Aku juga ada urusan.

Baiklah.

Aku suka liburan,

tapi itu agak terlalu lama.

Nan, apa yang kau bicarakan?

Apa kau sudah terpengaruh oleh Shu Yi?

Kenapa kau mengeluh
karena liburan yang terlalu lama?

Shu Yi, apa kau juga naik kereta cepat?
Pukul berapa?

Haruskah kita pergi bersama?

Tidak perlu. Itu sangat mendadak.

Aku menumpang dengan temanku.

Lupakan saja.
Karena kalian tak merayakannya,

aku pergi dulu.

-Nan, aku ikut denganmu.
-Ayo.

-Dah.
-Dah.

Shu Yi. Selamat Tahun Baru.

-Dah.
-Dah.

(Rumahku cukup dekat
dengan stasiun kereta.)

(Hanya butuh setengah jam
untuk ke sana.)

(Kau tak perlu mengantarku besok.)

(Itu juga cukup dekat dengan rumahmu.)

(Hanya butuh setengah jam
untuk ke sana.)

Nona Cantik,
apa kau mau beli jam tangan?

Apa untuk dirimu sendiri
atau untuk hadiah?

-Untuk hadiah.
-Untuk pria atau wanita?

Rentang usia berapa?

Untuk seorang pria,
usianya sekitar 50 tahun.

Baiklah.

Jam tangan pria klasik dari merek kami.

Gayanya sederhana dan elegan.

Sangat cocok untuk pria dewasa
berusia sekitar 50 tahun.

Kalau begitu, aku pilih yang ini.

Baik. Biar aku bungkuskan untukmu.

Terima kasih.

Pelat jam tangan ini terbuat dari safir.

Kulitmu cerah
dan pergelangan tanganmu ramping.

Jam tangan ini tampak sangat cocok
dan bagus di tanganmu.

Silakan dilihat.

Aku tak mau beli.
Aku tak suka memakai jam tangan.

Aku mau beli untuk Xing Zhou.

Dia sangat menyukai merek ini.

(Aku tak percaya
akan bertemu Qin Le Zhi lagi.)

(Aku tak akan ke mal ini lagi.)

Jam tangan ini sangat cocok untukmu.

Walau agak mahal,
tapi sebanding dengan yang kau dapatkan.

Baiklah, aku ambil ini juga.

-Baik.
-Terima kasih.

Untuk pembelian
dua jam tangan sekaligus,

kau bisa menjadi anggota premium.

Kami akan memberikan poin.

Banyak hal sudah berubah
sejak seseorang bertemu pria kaya.

Dia menjadi percaya diri
untuk menggunakan kartu kreditnya.

Kenapa semua orang di dunia ini kaya,

sedangkan aku miskin?

Carilah pacar yang kaya.
Kau juga bisa melakukannya.

Hanya saja dia sedikit lebih tua,
juga punya istri dan anak.

Itu tergantung apa kau bisa menerimanya.

Baiklah. Aku sadar dengan situasiku.

Orang kaya tak akan menyukai
orang sepertiku.

(Besok kau berangkat pukul berapa?)

(Aku dapat tiket kereta cepat
pukul 07.00.)

(Aku akan mengantarmu pergi.)

Baiklah, aku akan menunggumu.

-Silakan. Sudah selesai.
-Terima kasih.

Hati-hati.

-Terima kasih.
-Terima kasih.

Pacarku itu kaya. Apa ada yang salah?

Bukan hanya kaya,
ketika bertemu dengannya,

kau harus bersikap hormat.

Kau tahu itu, 'kan?

Kau...

Halo.

(Le Zhi. Aku sudah sampai.)

Yu You.

Qin Shi Yue. Kau sedang apa di sini?

Aku ke sini untuk berpamitan padamu.

Kau pasti akan kembali ke rumahmu.

Kau datang ke sini untuk berpamitan?

Kucing kecil.

Ia lucu sekali.

Siapa namanya?

Shuang Shuang,

artinya "embun beku."

Ia benar-benar punya nama.

Nama yang bagus.

-Kemarilah. Biar kupeluk.
-Jangan.

Biar kulihat.

Itu pasti sakit.

Tidak apa-apa.

Kucing kecil liar di sini
belum divaksinasi rabies.

Aku akan membawamu ke rumah sakit.

(Satu goresan yang menyenangkan.)

Mantan pacarmu
benar-benar merasa dirinya penting.

Ada apa?

Tidak banyak.

Dia baru dapat pacar yang kaya

dan sudah menghabiskan uang
seperti orang gila.

Kau salah paham. Dia tak ada hubungannya
dengan CFO perusahaanmu.

Apa kau sangat percaya padanya?

Atau apa kau menghubunginya
di belakangku?

Tidak, aku hanya menebak.

Aku juga sudah memperingatkannya.

Jika Bu Qiu mengetahui hal ini,

dia akan dapat masalah besar.

Jika kau sangat membencinya,

katakan saja pada pamanmu.
Bukankah akan lebih mudah?

Kenapa aku harus mengganggunya
dengan masalah ini?

Ayo cepat makan.
Nanti makanannya jadi dingin.

Beberapa vaksin terakhir
harus diberikan tepat waktu.

-Terima kasih, Dokter.
-Sama-sama. Kau boleh pulang.

Terima kasih.

Yu You.

Terima kasih sudah menemaniku
ke rumah sakit hari ini.

Untuk beberapa suntikan berikutnya,
apa kau bisa menemaniku juga?

Maaf. Aku harus kembali ke Qing'an
untuk Tahun Baru.

Tidak apa-apa.

Sebelum suntikan berikutnya,

bisakah kau mengirimiku pesan
di WeChat untuk mengingatkanku?

Baiklah. Aku akan mengingatkanmu
setiap kali akan disuntik.

Baiklah.

Kau datang pagi sekali.

Kau bangun pukul berapa?

Berikan padaku.

Barang bawaanku banyak.
Ini mungkin agak berat.

Bukan masalah.

Di luar dingin. Masuklah ke mobil.

Dengarkan aku.

Apa suasana hatimu sedang buruk?

Aku kepikiran tak bisa bertemu denganmu
selama beberapa hari,

aku agak kurang senang.

Apa kau harus mengunjungi semua kerabat
saat Tahun Baru?

Kami tak punya banyak saudara.

Aku hanya perlu mengunjungi mereka
selama tiga hari pertama.

Baiklah.

Aku akan berusaha menemuimu secepatnya.

(Hentikan aku.)

(Beri tahu aku kalau kau sudah membeli
tiket untuk menemaniku ke Qing'an.)

(Hentikan aku dan katakan kau akan
menemuiku setelah Tahun Baru.)

(Dia harus menemani keluarganya
selama Tahun Baru.)

(Aku akan memaafkannya.)

Yi.

Kau tak perlu membelikan Ayah barang
semahal ini.

Ayah sudah punya jam tangan.

Ayah menuai apa yang ditabur.

Jam tangan ini tahan air, tahan lama,
dan tak perlu baterai.

Cocok digunakan saat pergi bekerja
atau memancing.

Yi punya selera yang bagus.

Lihat ini.

Anting-antingnya cocok dipadukan
dengan syal ini.

Sepertinya teman-temanku
akan menggangguku lagi.

-Kenapa?
-Mereka akan tanya Ibu beli di mana.

Lihatlah betapa kau memanjakan ibumu.

Dia sangat bangga.

Apa kau tak bangga?

Siapa yang membeli setiap edisi

majalah Financial Introduce

dan meletakkannya di meja kerjanya?

Kau melakukannya hanya untuk memamerkan
artikel yang ditulis putrimu, 'kan?

Ya, aku melakukannya untuk pamer.

Memangnya itu artikel biasa?

Itu artikel berita utama.

Baiklah.

Kau ini...

Lihatlah sekarang pukul berapa.

Besok kau harus menyapa orang
seperti ini.

(Apa kau sudah di rumah?)

(Sudah.)

(Aku baru sampai dan teringat sesuatu.)

(Apa itu?)

(Kau.)

(Kali ini Shu Yi tahu kalau dirinya
jauh dari Jiangcheng.)

Shi Yan.

Kau memang bermulut manis.

(Maaf.)

(Nomor yang Anda tuju
tidak dapat dihubungi.)

(Silakan coba lagi nanti. Maaf.)

Halo.

-Kenapa kau di sini?
-Di mana Nn. Bi?

Dia cuti kembali ke rumahnya
untuk Tahun Baru.

Terima kasih.

Hei, Liang.

Tolong lakukan dua hal untukku.

-Cepat.
-Aku sudah menunggumu...

Dengar. Uang untuk rencana pernikahan
sama sekali tak bisa dihemat.

Aku harus pergi dan melihatnya sendiri.

Baiklah, aku akan lakukan
yang kau katakan.

Waktunya terlalu mepet.
Tapi aku pasti akan berusaha keras.

Baiklah.

Tunggu sebentar. Aku ada telepon.

Halo, Sayang.

(Shan Shan. Aku sangat merindukanmu
di setiap festival.)

(Dasar wanita tak berperasaan,
apa kau memikirkanku?)

Jadi, kau sedang apa? Pergi berbelanja?

(Membantu sepupuku
mempersiapkan pernikahannya.)

Astaga!

Bukankah sepupumu dua tahun lebih muda
darimu? Dia akan menikah?

(Lihatlah dia. Kau tertinggal.)

Kau tak lebih baik dariku.

Aku berbeda denganmu.

Aku punya pacar.

Lalu? Haruskah aku
mulai menyiapkan angpau?

(Aku bahkan bisa membantumu
rencanakan pernikahan)

(dan menawarkan layanan
pembawa acara pernikahan terpadu.)

Aku tak mau terburu-buru.

Aku adalah teman yang setia.

Aku harus tunggu sampai kau dapat pacar

sebelum aku merasa siap untuk menikah.

(Kau harus yakin.)

(Setelah Tahun Baru, aku akan kembali
dan membantumu mengawasi.)

Berdasarkan pengalamanku, aku akan
membantumu menyaring para pria pemain.

(Kalau begitu, terima kasih.)

Sama-sama.

Aku tutup teleponnya dulu. Orang tuaku
beli pernak-pernik Tahun Baru.

BOGANG YUNWAN

Yu You. Kau harus menepati janjimu.

Kau bilang akan mengingatkanku.

Jangan sampai lupa.

(Jangan lupa untuk suntik vaksin.)

Dia mengingatnya!

(Aku takut sakit.
Aku tak mau melakukannya.)

(Apa kau mengkhawatirkanku?)

(Tapi aku tak mau pergi sendirian.)

(Aku mau kau menemaniku
untuk beberapa suntikan berikutnya.)

Apa ini sudah keterlaluan?

Dia sudah berhenti membalas pesanku.

(Baiklah.
Kau suntik vaksin dulu hari ini.)

(Baik, Pak!)

Shan Shan.

Guan Ji.

Kenapa kau bisa ada di sini? Kau...

Bagaimana kau tahu aku tinggal di sini?

Kau tak menjawab panggilanku

dan tak membalas pesanku di WeChat.

Jadi, aku harus datang ke sini
untuk mencarimu.

Aku agak sibuk belakangan ini.

Sibuk apa?

Kau berjanji padaku

tak akan bersembunyi dariku lagi, 'kan?

Bahkan dalam sebuah kompetisi,
ada waktu untuk istirahat.

Ini Tahun Baru. Aku mau merayakan
Tahun Baru dengan tenang.

Ini sudah malam. Kau harus kembali
ke hotel dan beristirahat.

Besok adalah Malam Tahun Baru.

Kau harus kembali lebih awal.

Bi Ruo Shan.

Aku menyukaimu.

Apa kau tak bisa merasakannya?

Kita bertemu setiap pekan

dan saling memberikan kebahagiaan.

Kita saling setia

dan tak membuat masalah
untuk satu sama lain.

Walau begitu,
aku juga sangat menyukaimu.

Maksudku bukan begitu. Aku...

Maksudmu apa?

Bahkan mainan biasa,

jika memainkannya untuk waktu yang lama,
kau akan ada perasaan dengannya,

apa lagi mainan
yang misterinya belum terpecahkan.

Aku tak langsung membalasnya,

dan kau tak terima.

Pada akhirnya,

rasa sukamu hanyalah keinginan
untuk menaklukkan dan memiliki.

Kau tak bisa terima kenyataan kalau kau
tak bisa mengendalikan semua orang.

Jadi,

kau datang ke sini
dan bilang padaku kalau kau menyukaiku.

Lalu apa?

Tidak.

Kita berdua

tak akan bisa lanjut.

Jadi, kumohon, Pak Guan,

biarkan aku pergi.

Kita pernah bertemu,
dan berakhir di sini.

Mulai sekarang,

kita tak akan saling mengganggu
dan saling berdamai.

SELAMAT TAHUN BARU

Kau menggunakan ponselmu seharian.

Sepertinya kau berusaha masuk
ke dalam ponsel.

Aku mengirimkan ucapan Tahun Baru
pada bosku.

Itu bagus.

Apa kau mengirim salam pada Yu You juga?

Tentu.

Aku mendoakannya Tahun Baru yang damai,
harta berlimpah,

pekerjaan yang lancar, dan sehat.

Bagaimana dengan perasaanmu?
Apa itu cukup tulus?

Aku mengetiknya sendiri.

Kenapa tak mengajaknya pergi
untuk makan saja

dan mengucapkannya secara langsung?

Menurut Ibu itu akan lebih tulus.

-Kau mau apa? Ini waktunya makan malam.
-Aku tahu.

-Halo?
-(Kau sedang apa?)

Apa kau sudah reuni makan malam?

(Belum. Bagaimana denganmu?)

Aku juga belum.

Apa ada bintang di Jiangcheng malam ini?

Maksudku...

Ya, ada banyak.

Aku merindukanmu.

Zheng Shu Yi.

Aku juga merindukanmu.
Aku mau bertemu kau.

Tinggal beberapa hari lagi.

Siapa yang bilang?

Masih ada beberapa hari.

Yi. Keluarlah untuk makan malam.

Sebentar lagi!

Ibuku mengajakku makan malam.

Baiklah. Makan yang banyak.

(Kau juga harus makan banyak.)

Bantu aku.

Kita belum makan malam.

Kenapa aku merasa kau sudah kenyang?

Yu You sedang sibuk.

Dia hari ini baru pulang.

Anak muda saat ini bekerja sangat keras.

Biarkan dia istirahat
selama beberapa hari,

lalu undang dia dan Yi

untuk makan malam bersama.

-Aku tak mau.
-Kenapa?

Aku tak mau pergi.

Jangan menjodohkan kami.
Aku tak punya perasaan apa pun padanya.

Juga,

aku sudah punya rencana
untuk hubunganku.

Kau terus bicara begitu,

tapi Ibu belum melihat rencanamu
membuahkan hasil.

Nanti aku akan mengundangnya
untuk menakuti Ibu.

Hei, jangan katakan sesuatu
yang buruk saat Tahun Baru.

Anak-anak memang seperti itu.
Jangan dipedulikan.

Kemampuan memasak Ibu luar biasa.

Masakan ini ayahmu yang buat.

Kau sudah salah menyanjung orang.

Siapa...

Baiklah. Ayo.

Selamat Tahun Baru.

Selamat Tahun Baru.

-Selamat Tahun Baru.
-Ayah. Selamat Tahun Baru.

Ayah. Semoga kau sehat selalu.

Baiklah. Ayo.

Semuanya, cepat makan.
Sudah lama tak bertemu

sejak terakhir kali mencicipi hidangan
setingkat Michelin milik kakak iparku.

Apa ini setingkat Michelin?

-Cobalah.
-Kau akan tahu setelah mencobanya.

Tapi ini adalah kejadian langka.

Wen Guang. Tidak mudah
bagi keluargamu untuk bisa berkumpul.

Mereka semua sibuk,

jadi aku bisa santai.

Xiao Ming. Aku belum melihatmu
sejak Tahun Baru.

Ambillah cuti untuk Tahun Baru.

Kau, Shi Yan, dan Guan Ji bisa pergi

ke peternakanku untuk berkuda.

Kalian berdua juga bisa pergi
ke gudang anggurku

untuk mencicipi anggur
yang baru kudapatkan.

Itu lebih baik dari yang ini.

Kau membual.

Aku sangat mau pergi,
tapi dalam dua hari,

aku harus pergi ke luar negeri
untuk satu proyek.

Bicara soal peternakan, bagaimana kabar
kudaku, Ai Lan belakangan ini?

Kakak Ipar, kau sudah lama tak ke sana.

Ai Lan sudah diambil alih oleh Yue.

Ai Lan hadiah dari Ayah untuk Ibu.
Milik Ibu adalah milikku juga.

Logikamu agak melenceng.

Punya Ayah boleh jadi milikmu,
tapi milik ibumu hanya miliknya seorang.

Masalahnya, barang milik Ayah
dan milikmu adalah miliknya.

-Ya, Ayah benar.
-Sikap yang bagus.

Ayo bersulang.
Ucapkan Selamat Tahun Baru.

Selamat Tahun Baru.

Ibu, Ayah. Ayo kita berswafoto.

-Baiklah.
-Ayo berswafoto.

-Ayo angkat cangkir kita.
-Ayo.

Ibu, Ayah. Bersulang.

-Selamat Tahun Baru.
-Selamat Tahun Baru.

-Pangsitnya sudah tiba.
-Kakak Ipar.

-Mari kita makan pangsit dulu.
-Ayo. Minumlah.

Kakak, Ayah. Minumlah.

-Ayo.
-Ayo kita makan pangsitnya.

Mari kita makan pangsitnya.

Ini.

Kau tak mau menonton
Gala Festival Musim Semi lagi?

Tidak. Aku mau lihat bintang-bintang.

Pergi ke kamar untuk melihat bintang?

Bintang apa yang dia lihat?

Itu jelas dering telepon.

Kenapa dia dapat begitu dapat telepon
setiap hari?

Ini Malam Tahun Baru dan dia
menerima panggilan video dari seseorang.

Apa benar-benar sudah terjadi sesuatu?

Mari kita lihat.

-Ayo.
-Aku akan menghadiri pernikahan

dalam dua hari.

Senior kampusku akan menikah.

Apa kau dekat dengannya?

(Ya. Kami biasa bermain bersama
di kampus.)

Apa kau biasa memanggilnya "Senior?"

Ya. Aku memanggilnya "Senior."

Kenapa? Saat kau masih kuliah,
apa tak ada yang memanggilmu "Senior?"

Dengarkan putrimu,

cara dia bicara saat panggilan video.
Kenapa bicaranya jadi lembut?

Benar.

Pasti ada sesuatu.

Benar.

Mengetahui hal ini saja sudah cukup.

Ayo.

Aku tak punya rencana.

Aku di sini hanya
untuk menemani ayah dan adikku.

(Bagaimana dengan keponakanmu?)

Dia selalu sibuk dan tak bisa diam.

(Kenapa?)

Tidak ada apa-apa.

Shu Yi...

Lupakan.

Kau mau bilang apa?

Kembalilah lebih awal, ya?

(Baiklah.)

Aku akan menunggumu.

Aku mau masuk.

Kalau begitu,
tunggu sampai mereka semua tertidur.

Jika kau belum tidur,
aku akan meneleponmu lagi.

Aku tak akan tidur secepat itu.

(Baiklah.)

Kenapa kau belum tutup teleponnya?

(Aku menunggu kau
yang tutup teleponnya.)

Baiklah. Aku akan tutup teleponnya.

-Selamat Tahun Baru.
-Selamat Tahun Baru.

Soal pernikahan,

tidak mungkin aku tak pergi.

Karena akan datang,

aku harus lebih memesona
dari Qin Le Zhi.

Lucu sekali.

Suasana bahagia dari anak-anak menular.

Bagus sekali.

Paman.

Kau menelepon siapa?

Seorang teman.

Kau bicara di luar, bukan di dalam.

Bahkan itu panggilan video.

Kau berbicara lebih dari sepuluh menit,

jadi bukan untuk mengucapkan Tahun Baru.

Kau kembali dengan wajah yang bahagia.

Jadi, ini pasti bukan soal pekerjaan.

Jadi, itu pasti seorang gadis...

Pacarku.

Benarkah?

Kau langsung mengakuinya.

Adikmu selalu menjadi orang

yang berani melakukan apa pun.

Aku tahu siapa orangnya.

Siapa itu?

Kita harus biarkan Shi Yan
yang beri tahu sendiri, 'kan?

Aku akan tanya padanya
apa dia bersedia mempublikasikannya.

Tidak, aku sudah tak sabar.
Kenapa kau tak beri tahu kami sekarang?

Benar, Shi Yan.

Saat ini,
apa kau masih mau bertele-tele?

Telepon dan tanyakan padanya sekarang.

Aku harus memintanya secara langsung
untuk menunjukkan ketulusanku.

Minta dia secara langsung
untuk menunjukkan ketulusanku?

Ayo kita bermain.

Baiklah.

Kenapa kurang satu bidak?

Kurang satu bidak?

Apa maksudmu ada yang kurang di hatimu?

Sepertinya aku benar-benar
harus mencarinya.

Di mana aku menaruhnya?

Kau...

Ketemu.

Sekarang aku dapat bidaknya.

Ibumu hanya mengkhawatirkanmu.

Dia tak mendesakmu untuk menikah.

Intinya dia tak mau
kau merindukan seseorang yang kau sukai.

Aku tahu.

Ayah tak bermain mengikuti buku.

Ayo kita main lagi.

Bagaimana aku bisa membatalkan
langkah Ayah ini?

Sekakmat baut besi.

Tidurlah lebih awal.

-Ayah juga harus istirahat lebih awal.
-Baiklah.

Orang tua memang
jauh lebih berpengalaman.

(Bahkan saat sedang bermain catur,)

(orang tuaku punya kesempatan untuk
beri petunjuk soal pernikahanku.)

(Begitu juga dengan orang tuaku.)

(Mana yang tampak lebih bagus?)

(Mana yang bisa dipakai
untuk bertemu orang penting?)

Ini lucu.

Ayah, Paman Guan. Selamat Tahun Baru.

Kakak, Kakak Ipar. Selamat Tahun Baru.

Aku ada urusan.
Aku harus pergi sekarang.

Secepat ini?

Istirahatlah, ini Tahun Baru.

Urus itu dua hari lagi.

Aku akan sibuk dalam dua hari lagi.

Cepat selesaikan urusanmu.

Selamat menikmati.
Aku akan memberimu angpau nanti.

Ada yang tak beres dengan anak ini.

Hei.

Kau mau ke mana?

Aku juga harus menyiapkan sesuatu.

Ibumu bahkan tak menghadiri pesta
di tahun ini.

-Apa kau tak mau menemaninya?
-Benar.

Ibu baik-baik saja. Pergilah.

Terima kasih. Ibu adalah yang terbaik.

Kakek, Ayah, Ibu, dan Guan Ji.

Aku naik duluan.

Selamat Tahun Baru, Semuanya.

Selamat Tahun Baru.

Ada yang tak beres dengan mereka berdua.

Kuharap kau punya masalah yang sama.

Mungkin aku juga bisa

melakukan sesuatu yang tak biasa
pada diriku.

Apa itu?

Bukan apa-apa.

Ada apa denganmu?

Apa ada yang mau kau sembunyikan
dari Ayah?

Katakanlah.

Bicaralah.

Jangan khawatir.

Tidak ada apa-apa.

Kemarilah, kejar aku.

Sayang. Lihat ini. Indah, 'kan?

Datanglah pada Ibu.

Pelan-pelan.

Kenapa kau berdandan lama sekali?

Bahkan kau bukan pengantinnya.

Berhentilah mengurusi urusanku.

(Karena harus menghadiri
pernikahan hari ini sendirian,)

(aku harus menunjukkan kalau diriku
secantik gabungan dari dua orang.)

Shu Yi, kau sudah datang.

Selamat atas pernikahanmu, Senior.
Kau tampak sangat tampan hari ini.

Terima kasih.

Aku sangat menyesal. Ini salahku karena
tak pertimbangkan secara menyeluruh.

Kenapa kau bicara begitu
pada hari yang menyenangkan?

Dialah yang berbuat salah padaku,
bukan kau. Aku baik-baik saja.

Omong-omong, aku sudah atur
agar kau duduk di meja kerabat,

jadi kau tak akan bertemu dengannya.

Terima kasih.

Qian Qian.

Ajak Shu Yi duduk denganmu.
Jaga dia baik-baik.

Baiklah. Shu Yi, ikut denganku.

Shu Yi.

Shu Yi, kau ada di sini.

Apa kau masih bekerja
di Financial Introduce?

Shu Yi. Aku dengar
kau mewawancarai Shi Yan.

Bagaimana? Apa dia tampan?

Benarkah? Pekerjaanmu sangat bagus.

Shu Yi. Ayo duduk di sana.

Ya. Kita semua ada di sana.

-Ayo pergi bersama.
-Ya, ayo.

Ayo pergi.

Kita semua seharusnya menyalahkannya.

Shu Yi. Kau datang.

Cepat duduklah.

Aku ingat pacarmu lulusan kampus kita,

jurusan Ilmu Komputer, 'kan?

Dia dan Chen Yue Ding adalah teman baik.

Kenapa dia tak ikut?

Kami sudah putus.

Aku tak tahu apa dia akan datang.

Putus...

Kukira kau tak akan datang.

Itu bukan salahku.

Kenapa aku tak datang?

Seharusnya kau membawa pacarmu.

Kau punya pacar, 'kan?