All language subtitles for Fatal Attraction

Ibu, ada yang ingin kutanyakan.

- Silakan.
- Bagaimana mereka membuat lendir

- yang mereka tumpahkan pada Ibu?
- Oh, baiklah.

Pertama mereka mengambil air.
Sesuatu yang cair.

Dan mereka tambahkan
bubuk JELL-O dan tepung.

Terkadang sabun.

Lalu ditumpahkan di seluruh tubuh Ibu.

Harus bergegas. Kita akan terlambat.

Dari mana mereka menumpahkan itu?

Sebenarnya, Vanessa, aku selalu
memikirkan itu juga. Aku tak tahu.

Sangat menarik. Apa itu selalu hijau?

Ya, biasanya begitu,
tetapi kurasa bisa juga merah.

Atau bisa juga biru.

Atau kuning.

- Ayah, telepon.
- Terima kasih, Sayang.

Halo?

Hai. Tidak, aku baik-baik saja.
Kakiku tersandung.

Tunggu sebentar, ya?
Sayang, ini Hildy.

Aku akan menelepon balik.

Dia sedang di kamar mandi.

Dia ingin tahu apa yang akan kau pakai.

Setelan hitamku.

Dia akan memakai gaun hitamnya.

Ini acara resmi.
Kau tahu itu seperti apa.

Ellen, aku tak ingin kau mengacak-acak
riasanku, Sayang, ya? Aku terlambat.

- Apa gaun merahnya bagus?
- Sempurna.

Kau dengar itu? Bagus.
Baik, Sayang. Sampai jumpa.

Astaga.

Ibu sudah sering melarangmu
bermain dengan lipstikku, bukan?

Kapan kau akan mematuhi Ibu?
Anak nakal.

Sayang, di mana setelan biruku?

Di belakang pintu.

Sial!

Sial!

Sial.

Sial.

- Hai, Ellen.
- Hai, Christine.

- Apa kabar?
- Baik.

- Di mana Ibu?
- Ibu? Dia di kamar mandi.

Ellen, aku punya hadiah untukmu.

- Apa kau ingin melihatnya?
- Ya.

Apa kau menyukainya?

Baiklah. Ayo kita temui Ibu.

Jadi dia membawaku untuk...

Dia hamil, dia akan melahirkan.

Hai, Chuck. Apa kabar? Senang jumpa
denganmu. Kau bisa datang Jumat ini?

- Aku datang.
- Kami membutuhkanmu. Ada masalah.

- Kau tahu itu. Ya.
- Baiklah.

Dan, apa rambutku bagus?

- Kau terlihat cantik.
- Aku serius.

Kau wanita tercantik
di ruangan ini, Sayang.

Pembohong.

Dan! Danny!

- Hai, Bob. Apa kabar?
- Senang kau bisa datang, Dan.

Aku minta maaf soal rapat kemarin.

Aku tahu itu hari Sabtu,
tapi kami menghadapi krisis.

Dimengerti.
Kau kenal istriku Beth? Bob Drimmer.

- Senang berkenalan denganmu.
- Sama-sama.

- Semoga kau suka sushi.
- Terima kasih. Aku suka itu, Bob.

- Lehernya kenapa?
- Dia berhubungan intim dengan istrinya.

- Kau serius?
- Apa aku serius?

Ya, kau harus lihat istrinya. Mereka
harus membawanya dengan usungan.

- Hai, Sayang.
- Kalian nakal.

Siapa yang mau sampanye?
Sampanye? Ayo.

- Sampanye untuk semua.
- Hemlock! Sentuhan lain.

Empat sampanye di sini.
Maaf. Hai.

- Terima kasih.
- Terima kasih.

- Terima kasih banyak.
- Permisi.

Astaga! Terima kasih. Sialan.

- Terima kasih.
- Tidak, terima kasih.

Acara budaya besar apa
yang kita rayakan di sini malam ini?

- Manual latihan.
- Lagi?

Yang ini berbeda.

Berdasarkan disiplin samurai kuno.

Danny, lihat gaya penghormatan pria itu.
Apa itu, bagian dari ritual?

Hei...

Hai.

- Astaga, tatapannya menusuk...
- Senang melihatmu belum berubah.

- Kurasa dia menyukaiku.
- Sungguh?

- Kurasa dia inginkanku.
- Kurasa kau akan gagal,

dan aku tak mau mengenalmu.

- Dia menelanjangiku dengan matanya.
- Benar? Semoga berhasil.

Dia terhalang oleh kancing.

Satu yang ditandatangani.

- Ini, Bu.
- Oh, terima kasih, Sayang.

- Boleh minta sampanye?
- Tentu.

Aku takkan bilang apa-apa.
Aku bahkan takkan melihat.

Apa tadi seburuk itu?

Katakanlah aku senang
karena bukan aku yang menerima itu.

Bersulang.

Aku benci bila pria berpikir
bisa seenaknya seperti itu.

Jimmy baik. Dia hanya merasa
sedikit tidak aman, seperti kita.

- Aku Dan Gallagher.
- Alex Forrest.

Senang jumpa denganmu.
Apa hubunganmu di sini?

Aku editor di Robbins & Hart.
Dan kau?

Aku kerja di Miller, Goodman, dan Hurst.
Aku menangani masalah hukummu.

Tapi aku belum pernah melihatmu
di kantor mereka.

Aku baru bergabung dengan mereka
beberapa minggu ini.

Aku harus pergi.

- Apakah itu istrimu?
- Ya.

Sebaiknya kau bergegas.

Sangat senang berkenalan denganmu.

"Buat konsesi dengan tubuhmu."

Apa arti "membuat konsesi"?

- Yang benar saja.
- Yang benar saja?

Apa artinya ini?

Berapa banyak yang kau beli?

- Terima kasih lagi, Christine.
- Sama-sama, Ny. Gallagher.

Selamat malam.

Apa kau lupa sesuatu?

Quincy, ayo pergi, Teman.

Kau anjing yang baik, ya.

Kau sudah bersikap baik.

Kau yang terbaik.

Selamat malam.

Hanya untuk malam ini saja, Sayang.

Saat pertama kali lihat rumah itu,
jangan tunjukkan minat sama sekali,

- jika tidak kita tak bisa bernegosiasi.
- Bisakah berhenti memikirkannya?

- Makan permen karet lagi?
- Apa yang dicemaskan?

- Kita tak mampu membelinya lagi.
- Ayah, apakah Nenek akan ada di sana?

- Dekat dengan Ibu dan Ayah.
- Ya.

- Alasan lain untuk tidak membelinya.
- Aku tak mendengar itu.

Apa yang dicemaskan?
Lagi pula, kita tak mampu beli.

Ayo. Berpegangan pada Ayah, Sayang.

Bisakah kita tidak mengkhawatirkannya?
Aku bahkan belum melihat rumah itu.

Aku bahkan mungkin tak menyukainya.

Ellen? Permen karet? Terima kasih.

Ayo, Quincy. Ayo, Kawan.

Tidak, Sayang. Quincy harus tinggal
bersama Ayah. Ayah akan kesepian.

Maaf, Quincy. Jangan lupa untuk
membawanya jalan-jalan, ya?

- Aku janji.
- Kau janji.

Baik. Semoga rapatnya sukses.

- Baik. Sampai jumpa besok.
- Aku cinta kau.

Dua kali jatuh, ketiga kalinya bangun,
dia seperti ubur-ubur.

- Hai Bob.
- Hai, Dan. Maaf merusak liburmu.

Sampaikan maafku
kepada istrimu yang cantik.

- David, hai.
- Silakan.

- Bagaimana kabarmu?
- Jangan tanya.

Henry keluar kota, jadi aku minta
Alex Forrest menggantikannya.

- Ada yang tahu di mana dia sekarang?
- Dia dalam perjalanan.

Karena kita punya sedikit waktu,

mungkin kau bisa memberi tahu kami
apa yang terjadi pada lehermu, Bob.

Itu lucu. Sangat lucu.

Maaf terlambat.
Aku tadi mencari-cari failnya.

Dan, ini Alex Forrest,
editor pembantu kita yang baru.

- Kami sudah bertemu. Hai.
- Ya, halo.

- Baik. Bisa kita mulai, Dan?
- Baik, begini ceritanya.

Kau ingin menerbitkan novel
yang salah satu tokohnya

adalah senator dari New Jersey
yang berselingkuh.

Sekarang, ada anggota kongres dari Ohio

mengklaim tokoh itu berdasarkan dirinya,

dan sudah mengajukan perintah
penghentian penerbitan itu.

Dengar, anggota kongres itu botak.
Pria ini punya rambut.

Mereka dari dua negara bagian
yang berbeda.

Jika tak jual buku itu, kita kesulitan.

Itu bagus, tapi jika harus
ke pengadilan membuktikan

senator tak berdasarkan
anggota kongres ini,

aku harus tahu kebenarannya.

Sekarang... Benar-benar
di antara kita saja, ya?

Apakah si penulis berselingkuh
dengan Tn. Ohio atau tidak?

Ya, dia melakukannya.

Tapi dia juga berselingkuh
dengan banyak politisi lainnya.

Semuanya bisa mengajukan
klaim yang sama.

Dia bersumpah tokoh ini fiktif.
Aku baru saja meneleponnya.

Dan kau memercayainya?

Ya, aku memercayainya.

Karena kita sudah membukanya
untuk diskusi,

kita lakukan apa
untuk batalkan perintah itu?

Jika kita percaya wanita ini, adakah
cara mendekati anggota kongres ini?

Mereka menerima donasi kampanye.

Bisakah kita menyuapnya?
Bisakah kita mengintimidasinya?

Adakah sesuatu di masa lalunya
yang bisa kita cari tahu?

Maksudku, kita harus menggunakan
pengaruh. Aku punya 25...

Ini keterlaluan.

Ayolah.

Ayolah!

Ayolah.

- Apa itu buatan Taiwan?
- Ya. Ini sulit ditemukan.

Tunggu. Ada satu.

Ayolah!

Bagaimana menurutmu,
mau minum sampai hujan berhenti?

- Ya, aku suka itu.
- Baiklah.

Ayo.

Kasus teraneh yang pernah kutangani?

Sebenarnya, aku tak pernah
menangani kasus.

Kasus teraneh yang hampir kutangani

adalah saat orang tuaku bercerai.

Dan ibuku memintaku untuk membelanya.

- Kau bercanda?
- Itu yang kukatakan.

"Apa maksudmu?" Dia bilang,
"Kau tahu betapa berengseknya dia."

"Kau saksi pernikahan ini
selama 29 tahun."

Bisa kau percaya ini? Dari ibuku.

Tidak. Bagaimana kau menghindarinya?

Kau tak bisa menolak ibumu.

Aku kabur dengan alasan teknis.

- Apa itu?
- Aku tak berpraktik hukum keluarga.

Dan itu benar.
Dan dia memercayainya.

- Kau mengada-ada.
- Apa bisa aku mengada-ada seperti itu?

Pelayan?

Aku berpengaruh di sini.
Restoran favoritku.

- Ya, aku tahu.
- Mereka sangat mengenalku. Nona?

- Kau mau kopi?
- Ya.

Bisa minta dua kopi?

Kuberi tahu kau, itu adalah...

- Kau mau?
- Tidak, terima kasih.

Menjadi pengacara itu lucu.
Seperti menjadi dokter.

Semua orang memberitahumu
rahasia terdalam mereka.

Ya, Tuhan.

- Kau harus berhati-hati.
- Ya, Tuhan, ya.

Apa kau begitu?

Aku apa?

Berhati-hati.

Ya, aku berhati-hati.

Aku juga.

- Boleh aku menanyakan sesuatu?
- Apa?

Kenapa kau tidak berkencan malam ini?
Ini malam Minggu.

Aku punya kencan.

Aku tak datang. Aku yang menelepon.

Apa itu membuatmu merasa senang?

Itu tidak membuatku merasa buruk.

Jadi, di mana istrimu?

Di mana istriku?

Istriku di desa dengan orang tuanya
untuk berakhir pekan.

Dan kau di sini dengan gadis asing,
menjadi anak nakal.

Makan malam dengan seseorang
bukanlah kejahatan.

Belum.

- Akankah itu menjadi kejahatan?
- Aku tak tahu. Menurutmu?

Kurasa itu terserah padamu.

Aku belum bisa mengatakannya.
Aku belum mengambil keputusan.

Paling tidak kau sangat jujur.

Kita saling tertarik di pesta. Itu jelas.

Kau sendiri malam ini. Itu juga jelas.

Kita adalah dua orang dewasa.

Ayo kita minta tagihannya.

- Tadi luar biasa.
- Syukurlah.

Apa kau merasa energik?

Kau punya ide apa?

- Bagaimana kau pulang?
- Entah, aku tinggal di lantai atas.

- Ini gedungnya?
- Ya.

Di mana aku bisa dapatkan taksi?

Apa kau pernah melakukannya di lift?

- Tidak belakangan ini.
- Aku yakin kau belum pernah.

Maaf, Sayang. Maaf.

Apa kabar?

Hai. Apa yang terjadi padamu?

Kucoba meneleponmu sebelumnya.
Aku akan... Kurasa kau belum kembali.

Aku akan tidur sekarang,
telepon aku besok pagi. Sampai jumpa.

Halo? Dan, Sayang,
kami menunggumu.

- Maaf. Aku ada pekerjaan.
- Sayang sekali.

Kami sangat ingin
kau melihat rumah itu.

- Aku lihat lain waktu.
- Ya, tentu saja.

Mau bicara dengan Beth?

- Ya, tolong.
- Ya, baiklah.

Telepon, dari Dan. Ini.

Halo. Apa yang terjadi padamu?

Hai...

Tak ada. Aku keluar dan makan malam
dengan Bill tadi malam.

Apa kabarnya?

Dia... Bill, kau tahu...
Bill adalah Bill, seperti biasa.

Apa dia masih bersama wanita itu?

Dia tidak bersamanya tadi malam.
Kurasa itu sudah berakhir.

Tampaknya dia tak ingin
membicarakan hal itu.

- Sudah kau selesaikan pekerjaanmu?
- Ya, aku masih mengerjakannya.

Dengar, ada saus spageti di kulkas,

jika kau lapar.

Bagus. Baik. Apa kabar Ellen?

Dia sedang bersenang-senang.
Aku harap Ayah bisa bertahan.

Sayang, aku tak tahu bagaimana
mengatakan ini.

Tapi... Dia menginginkan seekor kelinci.

Beth, tak boleh ada kelinci.

Astaga! Keluarga ini berubah
menjadi Perahu Nabi Nuh.

Maksudku, tolonglah! Beri dia ciuman, ya?
Tapi tak boleh beri janji.

- Baiklah.
- Kapan kau akan pulang?

- Semakin rumit.
- Kenapa?

Ada masalah dengan rumah itu.

Mereka sudah menjualnya.

Sangat lucu. Tidak. Kita baru boleh
masuk untuk melihatnya sore ini.

Aku tak siap melawan kemacetan.
Kurasa aku akan datang besok.

Bagaimana dengan sekolah?

Dia baru lima tahun. Dia akan ketinggalan
pelajaran apa? Trigonometri?

Ya, baik. Baiklah.

Sampai jumpa setelah aku pulang kerja.

Baik. Sampai jumpa besok.

Baik. Terima kasih.
Selamat bersenang-senang.

Ya?

Ada apa? Aku bangun.
Kau tak di sini. Aku benci itu.

- Kau tidak menerima pesanku?
- Pesan apa?

Aku tinggalkan pesan di sisi ranjangmu.

Oh.

Manis sekali.
Kupikir kita akan bersama seharian.

Alex, dengar, aku banyak pekerjaan
hari ini. Aku tak bisa.

Kenapa kau tidak mampir?
Aku akan memasak makan siang kita.

Anjingku harus jalan-jalan.

Anjing itu belum keluar rumah seharian ini.

Aku harus membawanya keluar.

Bawa saja anjingnya. Aku suka binatang.
Aku koki yang hebat. Ayolah.

Aku mau, tapi tak bisa.
Mengerti? Aku sungguh tak bisa.

Lakukan yang harus kau lakukan,
lalu mampir sesudahnya.

Kita selalu bisa makan larut malam.

Atau kau bisa bekerja di sini.
Aku takkan mengganggumu, aku janji.

Aku akan menjadi anak manis.

Ya, kau tak mudah menyerah, bukan?
Kau tak mudah menyerah.

Ayo!

Ayo!

Quincy, tidak! Quincy!

Aku dapat! Dia bebas!

Quincy, lindungi aku. Aku berusaha.
Lebih jauh. Dia melempar...

- Baik.
- Dia mendapatkannya. Ya. Kembali.

Lewat atas. Dia mendapatkannya.

Dan? Dan!

Dan? Dan, kau bisa dengar aku?

Ya, Tuhan!

- Kau berengsek.
- Wajahmu!

Wajahmu!

- Itu menyebalkan.
- Maaf. Aku hanya bercanda.

Ayahku meninggal karena serangan jantung.

Usiaku tujuh tahun saat itu.
Itu terjadi di depanku.

Sayang, aku minta maaf.

Sungguh. Aku tak tahu.
Jika tahu, aku tak akan melakukan itu.

Tunggu, dia tidak meninggal?
Dia masih hidup?

Ya, dia hidup dan sehat
dan tinggal di Phoenix.

Kau mengerjaiku, bukan?

Ayo kita dengarkan.

Kuharap kau suka spageti.
Menu istimewa rumah.

Cocok dengan opera.

Baunya lezat sekali.

- Ada yang lain yang harus kulakukan?
- Tidak ada.

Anggap saja rumah sendiri.

- Kau bisa ganti kasetnya jika mau.
- Tidak, ini bagus.

Aku suka Madame Butterfly.

- Sungguh? Itu opera favoritku.
- Favoritku juga.

Itu opera pertama yang pernah kutonton.

Ayahku membawaku ke teater Met.
Usiaku saat itu lima tahun.

- Apakah kau paham?
- Aku mengerti sebagian besarnya.

Ada pelaut AS yang membangun
rumah dengan wanita Jepang.

Itu semua baik.

Tetapi bagian akhirnya,
setelah dia meninggalkan wanita itu...

Ayahku memberitahuku,
"Dia akan bunuh diri."

Dan aku ketakutan.

Aku... bersembunyi di bawah kursi.

Tepat di bagian ini.

Inilah bagian itu. Ini tepat...

Ini lucu.

- Apa?
- Ini salah satu waktu

yang kuingat ayahku baik padaku
saat aku kecil.

Menenangkanku di Madame Butterfly.

Apa?

Apa yang kau pikirkan?

Aku berpikir kenapa semua pria
yang menarik selalu beristri.

Mungkin itu sebabnya mereka menarik,

fakta kau tak bisa memiliki mereka.

Sudah berapa lama kau menikah?

Sembilan tahun.

- Apa kau punya anak?
- Aku punya putri berusia enam tahun.

Kedengarannya bagus.

Ya, aku beruntung.

Jadi apa yang kau lakukan di sini?

Kau tahu cara menanyakan
hal yang salah.

Tidak, aku sangat ingin tahu.

Aku senang sekali tadi malam.
Aku ingin bertemu kau lagi.

Apa itu sangat buruk?

Tidak.

Kurasa itu tidak mungkin, sekarang.

Rasanya sangat aneh.
Aku merasa sudah sangat mengenalmu.

Aku hanya ingin tahu posisiku.

Kurasa kau luar biasa.

Tapi aku sudah beristri.

Apa yang bisa kukatakan? Aku...

Hanya keberuntunganku.

Sial!

- Apa yang kau lakukan?
- Aku harus pergi.

Kupikir kau bilang
dia baru pulang besok.

Dia belum akan pulang, tapi aku banyak
pekerjaan, Sayang. Aku harus pulang.

- Kau tahu, aku tak suka seperti ini.
- Seperti apa?

Caramu kabur, setiap kita selesai bercinta.

Alex, apa bedanya antara
aku pergi sekarang atau besok pagi?

Faktanya, aku harus pergi.

- Kau tak boleh pergi sekarang.
- Ayolah. Bisakah kau berhenti?

- Aku serius.
- Ayolah! Hei, Alex. Ayolah!

Ada apa?

Maaf.

Astaga, ayo bersikap pantas.

Bersikap pantas? Apa?

"Terima kasih, dah. Jangan telepon aku,
aku yang meneleponmu."

Kau tahu tentangku, bukan?
Aku tak menyembunyikan apa pun.

- Kupikir itu dimengerti.
- Apa yang dimengerti?

Ada kesempatan, dan kita ambil.

- Ayolah, kita sudah dewasa, bukan?
- Apa maksudnya?

- Kupikir kita bisa bersenang-senang.
- Tidak.

Kau pikir kau senang-senang.

Kau tidak mau berpikir tentang aku.

Itu gila. Kau tahu aturannya, Alex.

Aturan apa?

Dengar, Alex. Aku suka kau.

Dan jika aku tak beristri, mungkin
aku akan bersamamu. Tapi aku beristri.

Tolong, jangan benarkan dirimu.
Itu menyebalkan.

Jika kau menyuruhku pergi,
aku akan lebih hormat padamu.

Baiklah kalau begitu, pergilah.

Dan kau keluarlah!

Aku pergi.

Kemarilah dan ucapkan selamat tinggal
dengan manis.

Ayo kita berteman.

Sayang, tidak.

Tak apa-apa.

Tak apa-apa.

- Maaf kalau aku membuatmu marah.
- Tak apa-apa.

Tak apa-apa.

Tanganmu basah.

Astaga!

Astaga! Ke sini.

Tahan.

Baik dan kencang.

Hai. Apa kau tadi meneleponku?

Aku sedang mandi. Aku dengar telepon.

Kupikir itu kau.

Apa kabar? Apa harimu menyenangkan?

Ya.

Sungguh? Itu luar biasa.
Itu sungguh luar biasa.

Kau terdengar gembira.

Ya.

Tidak, aku tak menentang ide itu...

Jangan salah. Ini masalah uang.

Ya.

Ya.

Baik, Sayang. Aku cinta kau.

Sampai jumpa.

Alex?

Bagaimana perasaanmu?

Baik.

Aku harus pergi.

Apa kau mau meneleponku sesekali?

Kau tak harus, jika kau tak mau.

Tidak, aku mau.

Kau janji akan pergi ke dokter?

Baik.

Sampai jumpa.

Sampai jumpa.

- Hati-hati.
- Kau juga.

Sial.

Lihat yang kupunya.
Lihat yang kupunya untukmu.

Spageti dan saus daging.
Itu saja, Kawan.

Kita akan membuatmu anjing Italia.
Anjing pintar.

Selamat menikmati.

Sedang apa kau di sini?
Baru pukul delapan pagi.

Aku dalam masalah, Martha. Harus ada
di pengadilan jam dua dan aku terlambat.

Bisa bantu aku? Batalkan semuanya.

Lalu telepon Drimmer,
bilang bahwa kita baik-baik saja.

- Aku akan hadir pukul 14.00.
- Pukul 14.00? Baiklah.

Selamat pagi, Martha.

- Ayah!
- Hei! Sayang! Ayah merindukanmu.

- Kami senang-senang!
- Ya?

- Jalan-jalan bersama Kakek...
- Benarkah?

lihat kelinci dan mengejarnya...

Bagus. Bisa pelan-pelan?

Aku tak mengerti ucapanmu.

- Aku ingin punya kelinci.
- Aku tahu.

- Hai, Sayang. Apa kabar?
- Baik.

Baik.

Ya, Tuhan, aku merindukanmu.

- Pembohong.
- Sungguh.

Kalau begitu aku harus sering pergi.

- Aku yang melakukan ini.
- Benarkah?

- Ya. Ambil satu lagi.
- Kupikir baris ini yang kau ambil.

- Tidak. Yang ini.
- Kurasa kau dalam banyak masalah.

- Baik.
- Sekarang, ambil satu kartu, Ayah.

Kartu apa saja?

- Ya? Di mana kau belajar ini?
- Tentu saja.

- Kakek yang mengajariku.
- Oh.

Kejutan.

Jadi bagaimana soal itu?

Ayolah, aku sudah dewasa.
Aku bisa menerimanya.

Ada tempat untuk kelinci.

Tidak! Dia mengatakannya.
Dia menyebut kata "K". Tidak!

Bukan kelinci? Kelinci?

Kelinci!

- Kelinci!
- Bukan kelinci?

Kelinci!

Apa yang bisa kukatakan padamu?
Ini sangat sempurna.

- Di baris ini?
- Tidak.

Kapan kau datang dan melihatnya?

- Sekadar melihatnya?
- Di baris ini?

Bagaimana kalau besok pagi?

- Ayah, baris yang mana?
- Kau sungguh-sungguh?

Jika kau antar aku ke kantor
sebelum pukul 13.00, ya.

Baris yang mana, Ayah?

Di baris ini, Sayang.

Aku suka ini.

Dan?

Sayang? Sayang, kemarilah.
Aku ingin kau lihat ini.

Bagaimana?

Ini bagus.

- Ayolah, ini luar biasa!
- Ini sangat bagus.

Bayangkan uang yang akan kita hemat,
dengan tidak tinggal di New York.

Sekolah setempat sangat bagus.
Anak-anakku belajar di sana.

- Kau mengerti?
- Ini daerah bagus untuk anak-anak.

Aku yakin.
Boleh kami naik ke lantai atas?

Langsung saja.
Kutunggu kalian di bawah sini.

Terima kasih.

Kita masih harus mendekorasinya.

Kita bisa perbaiki semuanya.
Kita bisa mengadakan pesta mengecat.

Pesta mengecat?
Beth, kau membuatku cemas.

Lihat ini. Ini luar biasa.

Ini bisa jadi ruang bermain yang bagus.

Apa maksudmu ruang bermain?
Ini ruang rahasiaku!

Ini ruang rahasia!

Aku tahu kau akan menyukainya.

Aku suka ini.

Aku harus ke pengadilan.
Apa kabar, Dan?

- Eunice. Martha kembali?
- Selamat sore, Tn. Gallagher.

- Dia baru saja kembali.
- Terima kasih.

Hai.

Halo.

Bukan waktu yang tak tepat, bukan?
Aku sedang di sekitar sini. Kupikir...

Tidak. Mau masuk ke kantorku?

Ini rekeningnya?

Hei, Danny. Danny, kau akan
berada di kantormu lebih larut...

- Maaf? Apa kita pernah bertemu?
- Kurasa tidak.

Dia melihatku lebih dahulu.

- Silakan duduk.
- Terima kasih.

- Apa kau baik-baik saja?
- Aku baik-baik saja.

Aku ingin meneleponmu hari ini.

Aku... Ini sangat memalukan.

Aku ingin meminta maaf
atas apa yang terjadi.

Aku tak berhak memperlakukanmu
seperti itu.

Tak ada yang terjadi, ya?

Aku mengalami masa sulit.

Dan semuanya mengarah ke krisis, dan...

Tapi aku baik-baik saja. Sungguh.
Dan terima kasih.

- Kau tak perlu berterima kasih.
- Ya, aku harus.

Banyak pria akan lari.

Aku tak tahu apa yang akan kulakukan
jika kau tak ada di sana.

Kau terlihat baik.
Bahkan kau terlihat cantik.

Terima kasih.

Jadi itu sudah berlalu?

Ya.

- Boleh aku minta bantuan lagi?
- Apa?

Aku punya dua tiket Madame Butterfly,
dua minggu dari Kamis.

Aku sangat ingin kau pergi denganku,
semacam tawaran perdamaian.

Kau sangat baik.

Tapi kupikir ini bukan ide yang bagus.

- Tak ada ikatan apa-apa.
- Alex.

Aku tahu, kau tak harus jelaskan itu.
Aku hanya ingin bertanya.

Jadi...

Sampai jumpa lain waktu.

Baik.

Kemarilah.

- Hati-hati.
- Ya. Sampai jumpa.

Sampai jumpa.

Baiklah. Ayo pergi, Kawan.

Kita sedang menang.

- Ayo lihat aksi itu.
- Di tengah-tengah.

Aku suka itu. Sangat manis.

Itu tidak bagus. Aku merasa tertekan.

Bagaimana dengan Rodgers
lawan siapa namanya?

- Winitsky.
- Benar.

Aku terima pesanmu. Kau akan
menghadiri penilaian ringkasan?

Kenapa tidak, Arthur?
Fakta-faktanya tidak dalam sengketa.

Rodgers mengakui telah
membaca artikel Winitsky.

Pertanyaannya adalah apakah
dia menjiplaknya di bukunya.

Kau tak bisa ajukan hak cipta atas ide,

hanya ekspresi dari ide,

dan Rodgers yakin tidak menggunakan
kata-kata itu di bukunya.

- Biar kupikirkan.
- Baik.

Kudengar kau akan menjadi
orang pinggir kota.

Ya, kami akan melakukan
lompatan besar.

- Sudah ada pembeli apartemenmu?
- Belum.

- Cemas soal penampunganmu?
- Ya.

Tapi bukan soal Rodgers
lawan Winitsky?

- Tidak, Pak.
- Bagus.

Dia masih rapat.

Ya, aku tahu.
Kurasa dia sudah selesai sekarang.

Aku ingin makan siang denganmu
hari Selasa, jika kau di sini.

Terima kasih, Arthur, itu bagus.
Aku akan lihat buku jadwalku.

Kau ada dalam daftar panggilannya.
Ini Alex Forrest.

Lagi? Kupikir kau sudah katakan
aku akan menelepon balik.

- Sudah.
- Baik. Minta dia menunggu.

Bisa menunggu?
Dia ada waktu sebentar lagi.

Selasa bagus, Arthur.

- Aku sangat menanti itu.
- Terima kasih. Aku juga.

Sambungkan.

Halo?

Dengar, Alex, kukira kita sepakat
bahwa ini bukan ide bagus.

Kenapa?

Dengar, aku minta maaf.
Kupikir kau mengerti.

Jika aku menyesatkanmu,
aku minta maaf.

Tapi kupikir bukan ide bagus
jika kita saling berbicara lagi.

Mengerti?

Selamat tinggal.

Ya, jika dia menelepon lagi,
katakan aku tak di sini. Terima kasih.

Tunggu, biarkan aku...

Biarkan aku memandangimu.

Kau sangat cantik.

Sangat cantik.

- Kau takkan pernah tahu?
- Aku tahu.

Tolong buka itu, ya? Itu istriku!

Aku takkan lakukan itu pada istriku.

Kau tahu? Itu tak apa-apa.

Kau tak tahu seberapa banyak
cedera bisa terjadi?

- Itu istriku dia lakukan itu...
- Jangan teror mereka!

Aku pengacara, aku diasuransikan.
Dia sangat senang.

Jangan lupa siapa yang beri itu
padamu, ya?

Sariawanku hampir hilang. Ini untukmu.

Wanita dahulu. Aku gunakan istilah itu
dengan pertimbangan matang.

Kau yang terbaik.

Itu istriku! Baiklah, Ibu-ibu...
Mohon perhatian, Ibu-ibu...

Bapak-bapak, istriku, bola dan rantaiku.

Ibu dari beberapa anakku.

- Aku takkan yakin soal itu.
- Pasti.

Ini untuk Miller, Goodman,
Hurst, dan Gallagher!

- Dan untuk Ny. Gallagher.
- Yang benar saja, Teman.

Dia hanya minta makan siang, tahu?

Ya, dan kau pindah ke rumah desamu.

Kau akan lupakan kami.

Tidak, tunggu.
Aku baca buku bantuan diri.

Diterbitkan oleh Robbins & Hart.

Tentu saja.
Membantu Diri Sendiri Untuk Samurai.

Buku ini mengajarkan cara mengatasi
kegelisahan teman-temanmu

saat kariermu menanjak

dan karier mereka mandek,
atau malah turun.

Buku ini mengajarkan untuk tidak
memanjakan kegelisahan mereka.

Jadi aku takkan memberi
penenteraman hati palsu.

Aku takkan bilang kau akan
di rumah setiap akhir pekan.

Maksudku, hadapilah.
Segalanya sudah berubah.

Ini bukan masyarakat tanpa kelas.

Bahkan, inilah masyarakat itu.
Sampai jumpa.

Aku tahu dia pasti bilang itu!

Paling tidak dia berkata jujur.

Sayang, kurasa kita perlu liburan segar.

Kita sedang sukses. Harus bepergian
dengan ringkas. Ayo hadapi.

- Bepergian ringkas.
- Pasti.

Terima kasih untuk waktumu
yang kau berikan kepada kami.

Ini, minumlah.

Kau pakai tudung lampu
di kepala pukul 22.00.

Kenapa hari ini harus berbeda,
kau tahu maksudku?

Halo?

Ini untukmu.

Bersulang.

Halo?

Halo!

Ya?

Ya, Richards. Ini sudah larut, bukan?

Jika kau menolak menerima teleponku
di kantor, aku tak punya pilihan.

Ini pukul 02.00 di sini. Tak bisakah
kau menunggu sampai besok pagi?

Apa aneh bagimu untuk bicara?

Bisa dibilang begitu.

Aku harus bertemu denganmu.

Aku tak punya dokumentasi untuk
menjawab pertanyaan itu sekarang,

tapi aku akan meneleponmu dari kantor.

Tidak. Temui aku di depan gedung
Robbins & Hart besok pukul enam.

Jangan kecewakan aku. Datanglah.

Baik.

Ini harus dihentikan.

Jika kau setuju bertemu aku,
aku takkan meneleponmu.

Mengertikah kau? Ini sudah selesai.
Tak ada apa-apa di antara kita.

Maksudmu kau bersenang-senang,
lalu sekarang ingin kehidupan yang tenang?

- Kenapa lakukan ini?
- Lakukan apa?

Kau butuh bantuan.

- Jangan katakan apa yang kubutuhkan.
- Kau butuh psikiater.

Kenapa kau begitu bermusuhan?
Aku bukan musuhmu.

Kenapa kau mau menyakitiku?

Aku tak berusaha menyakitimu, Dan.
Aku mencintaimu.

- Kau apa?
- Aku mencintaimu.

- Kau bahkan tak kenal aku.
- Mengapa berkata begitu?

Kita bersama selama akhir pekan, itu saja.

Kau bersamaku malam keduanya.
Kau pasti sedikitnya menyukaiku.

Karena aku khawatir tentang kau. Astaga!

Kenapa kau mendramatisasi semuanya?

Tidak bisakah kau mengerti?

Aku punya hubungan penuh
dengan orang lain.

- Aku sangat bahagia.
- Penuh berarti lengkap.

Jika hidupmu begitu lengkap,
apa yang telah kau lakukan denganku?

Inikah yang ingin kau bicarakan,
hubungan cinta khayalan kita?

Aku hamil.

Aku menemui ahli kandunganku hari Senin.

Ini kartunya. Kau bisa meneleponnya.

Kau tidak...

Memakai apa pun? Tidak.

Aku keguguran tahun lalu.
Kupikir aku tak akan bisa hamil lagi.

Dan bagaimana kau tahu itu anakku?

Karena aku tidak berhubungan badan
secara sembarangan.

Aku minta maaf.

Maaf.

Jangan takut, ya?
Kau tak akan menjalani ini sendiri.

Menjalani apa?

Aborsi. Aku akan menanganinya.
Aku akan membiayainya.

Apa yang membuatmu berpikir
aku menginginkan aborsi?

- Kau tak boleh melahirkan bayi ini.
- Kenapa tidak?

Ada banyak keluarga orang tua tunggal.

- Paling tidak mereka tidak bercerai.
- Aku tak punya hak bicara soal ini?

Aku menginginkan anak ini.
Ini tak ada hubungannya denganmu.

Aku pertahankan
meski kau tak ambil bagian.

Lalu kenapa kau memberitahuku?
Kenapa tidak langsung saja?

Semula aku berharap
kau mau menjadi bagiannya.

Ini gila. Ini benar-benar gila.

Usiaku 36 tahun. Ini mungkin
kesempatan terakhirku punya anak.

Alex...

Pikirkanlah apa yang kau katakan.

Pikirkanlah.

Kita akan menjalani ini
seumur hidup kita.

Aku tahu itu.

Aku sudah memikirkannya.
Aku tahu perasaanmu. Ini hal besar.

Tetapi ini tak harus menjadi masalah.
Sungguh, tidak perlu.

Kau jujur padaku.
Aku akan jujur padamu.

"Dia membawa Agnes dan Nellie
ke lemari aula dan menutup pintunya.

Agnes dan Nellie dan Oink
tergelak dan tertawa dalam gelap.

Pearl mendengarkan dari balik pintu.
'Oh, ini berhasil,' teriak Nellie.

'Tentu saja,' kata Oink.
'Lihat anjing terbang itu!' teriak Agnes.

'Wah,' teriak Nellie.

Pearl mengernyitkan dahi. 'Siapa peduli
dengan anjing terbang?' katanya.

Tak ada yang mendengarnya.

'Awas ada cacing!' teriak Agnes.

'Ih!' teriak Nellie dan Agnes
secara bersamaan.

'Lihat kecoa monster itu!' teriak Oink.
'Ih! Tolong!'"

TES KEHAMILAN AWAL

Kajian Buku

STANLEY FOREST TAHUN 1958

Berita Duka - Pendidik Stanley Forest
aktif di bidang kewarganegaraan

Stanley Forest, 42, profesor sejarah
yang sangat dihormati

meninggal karena serangan jantung
mendadak awal Senin sore.

Jadi, kau tahu apa yang kulakukan? Ya.

Aku telepon dokternya.

Dan kau tahu apa katanya? "Selamat!"

Aku tak bisa membayangkan
apa yang dia katakan kepadanya.

Tapi itu bukan akhirnya.

Setelah aku bicara dengan dokternya,

pagi ini, aku menyelinap ke apartemennya.

Aku tahu. Aku, pengacara,
menerobos masuk tanpa izin.

Entah, aku mencari sesuatu,

pegangan atas
apa yang sedang kuhadapi.

Kupikir mungkin jika aku tahu bahwa
dia tidur dengan pria lain, kau tahu.

Aku tak menemukan apa pun.

Omong-omong, aku tak menemukan apa pun.

Jimmy. Aku tak tahu apa pun
tentang hukum keluarga, mengerti?

Jadi kau harus menolongku.

Kasus apa yang dia punya?

Ini bukan situasi bagus.

Dia terus menelepon ke apartemenku.

Setiap kali Beth menerima teleponnya,
dia tutup.

Aku takut, Jimmy. Aku...

Aku tak ingin kehilangan keluargaku.

Fakta-fakta sebagaimana diduga
adalah mengerikan.

Alat yang diduga digunakan
dalam ketiga kasus

adalah alat kejut elektronik,

atau senjata kejut, sekarang senjata
organik bagi polisi New York City.

Senjata kejut, yang menyengat
dan melumpuhkan tubuh

dengan menginterupsi
gelombang listrik ke otot,

digunakan atau diujicobakan
oleh 500 kantor polisi

di seluruh wilayah negara,

dipasarkan sebagai alternatif
dari tongkat baton.

Operator, bisa saya bantu?

Operator, saya berusaha menghubungi
nomor 555-812-9212.

Rekamannya bilang
sambungannya sudah diputus.

Mohon tunggu sebentar.

Maaf. Nomornya berubah
menjadi nomor tak terdaftar.

Operator ini sangat darurat.

Kau harus memberiku nomor itu.

Maaf, kami tak diizinkan
memberikan informasi itu.

- Sial kau!
- Oh, tempatku atau tempatmu?

- Aku suka itu. Aku sangat menyukainya.
- Kami sangat bahagia di sini.

Aku akan pertimbangkan jika aku bisa.

- ...untuk membersihkannya?
- Ya.

Ada seorang wanita yang datang

beberapa kali dalam seminggu.

Dan aku bisa memberikan namanya
padamu juga.

Aku senang sekali.

Dan aku punya banyak pengasuh.
Paket lengkap.

Apa pun informasi yang kau butuhkan.

Hai, Sayang. Ini Alex.
Maaf, aku lupa nama belakangmu.

- Alex Forrest.
- Alex Forrest, ini suamiku Dan.

Hai. Senang jumpa denganmu.

Senang jumpa denganmu.

- Apa kita pernah bertemu sebelumnya?
- Kurasa tidak. Tidak.

Tidak, kita pernah.
Bukankah kau hadir di pesta itu

di tempat orang Jepang,
beberapa minggu lalu?

Sayang, buku latihan.

Ya.

Kau pengacara?

Dan kau bekerja untuk firma...
Apa namanya?

Bagaimanapun...

Kita pernah bertemu.

- Kau punya ingatan yang baik.
- Aku tak pernah lupa wajah.

- Ini dunia yang sempit.
- Benar sekali.

Kudengar kau akan pindah ke desa?

- Pindah ke desa?
- Ya.

Sudah menemukan tempatnya?

Kami sudah menemukan tempat
di Bedford. Kau tahu tempat itu?

- Itu indah.
- Ya.

Kurasa kau akan pindah dari sini
tak lama lagi?

Kami ingin melakukan
penataan ulang lebih dahulu.

Kau segera mencari tempat, bukan?

Ya. Aku ingin menetap.

Alex sedang hamil.

Itu...

Bisa permisi?
Ada pekerjaan yang harus kuselesaikan.

Aku juga harus pergi.

Terima kasih atas tehnya
dan telah menunjukkan apartemen ini.

- Sama-sama.
- Aku suka itu. Aku sangat menyukainya.

- Kami sangat bahagia di sini.
- Aku akan pertimbangkan jika aku bisa.

Biar kuberi nomor kami agar kau bisa
menghubungi kami langsung.

Terima kasih.

- Aku akan menghubungi.
- Bagus.

- Sampai jumpa.
- Sampai jumpa.

Dia tampaknya sangat tertarik.

Lucu, dia tak menyebutkan suaminya.
Kurasa dia sendirian.

- Ada apa? Kau tampak sedih.
- Tidak. Aku hanya lelah.

- Halo?
- Ya, hai, ini aku.

Siapa?

Kau tahu pasti ini siapa, bukan? Ayolah.
Biarkan aku masuk. Aku ingin bicara.

Jadi, sekarang kau ingin bicara?

Apa yang bisa kusajikan?

Aku punya Scotch, Vodka, dan Chablis...

Bisa langsung saja? Hentikan!

Aku tak tahu apa rencanamu,

tapi akan kukatakan
ini harus berakhir sekarang.

Tidak, ini takkan berakhir.
Ini akan terus berlanjut,

sampai kau mau bertanggung jawab.

Tanggung jawab apa?

Aku hamil.
Aku akan mengandung anak kita.

Alex, itu pilihanmu, Sayang,
itu tak ada hubungannya denganku.

Aku hanya ingin menjadi bagian
dari hidupmu.

Jadi, ini caramu melakukannya?
Muncul di apartemenku?

Apa yang harus kulakukan?
Kau tak mau menjawab teleponku.

Kau ganti nomormu. Maksudku...

Aku tak mau diabaikan, Dan.

Kau tak mengerti. Kau...
Kau tak mengerti.

Tidakkah kau ingat akhir pekan kita?

Bukankah itu luar biasa?

Kenapa kita tidak bisa seperti itu lagi?

Aku tahu kau merasakannya juga.
Apa yang sangat kau takutkan?

Hei, jangan sanjung dirimu, Alex.

Pukul aku. Jika kau tak bisa meniduriku,
kenapa tak pukul saja?

Kau menyedihkan. Kau tahu itu?
Kesepian dan menyedihkan.

Jangan pernah kasihani aku,
kau bajingan sombong.

Aku akan mengasihanimu.
Aku akan mengasihanimu karena kau sakit.

Kenapa? Karena kau tak bisa
memperlakukanku seperti pelacur

yang bisa kau tiduri beberapa kali
dan kau buang?

Aku akan menjadi ibu dari anakmu.

Aku ingin sedikit rasa hormat.

Kau ingin rasa hormat?

- Rasa hormat.
- Apa yang kau lakukan?

Tolong jangan pergi.
Aku tak bermaksud begitu. Maaf.

Aku akan memberi tahu istrimu.

Jika kau beri tahu istriku,
aku akan membunuhmu.

Itu hanya perlu satu panggilan telepon.

Halo?

Mengerti.

Itu di lantai dua di sebelah kiri
dari lantai tangga.

Terima kasih.

Sayang, sebenarnya kau bisa tinggal
di apartemen.

Dan terburu-buru ingin keluar
dari New York.

Ibu, ini kau, bukan? Lihat.

Ya, Tuhan, singkirkan itu.

Baiklah, hati-hati di kusen pintu. Bagus.
Benar. Bagus. Seperti sarung tangan.

Aku yang angkat. Maaf.
Aku yang angkat.

Halo?

Martha.

Martha. Ini Martha.

Halo?

Hai, Sayang. Apa kabar?
Apa tukang ledeng sudah datang?

Entah kapan.

Aku tak terlalu ingin tahu soal itu, ya?

Hei, tebak apa yang sedang kulihat.

- Kau mendapatkannya?
- Ya, aku memegangnya di sini.

Atau, aku harus mengatakan,
memegang dia.

Seperti apa dia?

Dia cantik. Dia seperti kelinci.

Maksudku, dia putih, bertelinga panjang,
mata kecil merah muda.

- Lembut.
- Dia terdengar manis.

Ya. Ellen tak tahu apa pun tentang ini?

Tidak. Dia pikir dia takkan pernah
boleh memilikinya.

Lihat jika kau bekerja
di sini terlalu lama, Eunice?

- Bukankah dia manis?
- Terima kasih.

Aku lupa. Ini dikirim untukmu.

- Selamat malam, Eunice.
- Selamat malam, Tn. Gallagher.

Dan itu mengarah ke Ewing di atas.
Patrick mengembalikannya ke Gerald.

Gerald di sebelah kanan Sparrow.

Menuju garis akhir, ke arah sebaliknya,

memberikannya kepada Ewing.

Dia berputar, menjatuhkan pria itu,
melempar bola. Tembakannya bagus.

Hei, Joaquin!

Holton di bagian luar.

Melakukan dribble tangan kiri
melawan Sparrow.

Melihat ke dalam, melihat.
Tak menemui siapa pun...

Astaga!

Wanita jalang sialan! Astaga!

Tidak. Ini berhubungan
dengan sistem kelistrikan.

Semua perangkat jadi berantakan.
Ini berasap.

Baik, Sayang. Sampai jumpa.

Tn. Gallagher? Kau lupa kontrakmu.

Terima kasih.

PUTAR - ALEX

Halo, Dan. Apa kau terkejut?

Ini akibat perbuatanmu.

Kau pikir kau bisa lari dari ini semua.
Kau tak bisa.

Karena bagian darimu tumbuh
dalam diriku, dan itu fakta, Dan,

dan kau sebaiknya mulai belajar
cara menghadapinya.

Karena, kau tahu, aku merasakanmu.

Aku mengecapmu.

Aku memikirkanmu.

Aku menyentuhmu.

Bisakah kau mengerti? Bisakah kau?

Aku hanya memintamu
mengakui tanggung jawabmu.

Maksudku, apa itu begitu buruk?

Kurasa tidak.
Aku tak menganggapnya tak masuk akal.

Dan, kau tahu, satu hal lagi adalah

bahwa kau pikir bahwa kau bisa masuk
begitu saja ke dalam hidupku

dan menjungkir-balikkannya,
tanpa memikirkan orang lain kecuali dirimu.

Kau tahu kau apa, Dan?

Kau bajingan berengsek.

Aku benci kau. Aku yakin
kau bahkan tak suka wanita, bukan?

Kau homo sialan!

Ayah! Terima kasih.

Sama-sama, Sayang.
Apa kau menyukainya?

Kelinci!

Kau menyukainya?

Kau pikir kau bisa masuk ke dalam
hidupku dan menjungkir-balikkannya,

tanpa memikirkan orang lain
kecuali dirimu.

Kau tahu kau apa, Dan?

Kau bajingan berengsek.

Kau memang begitu. Aku yakin
kau bahkan tak suka wanita, bukan?

Mereka mungkin menakutkanmu.
Aku tahu aku menakutkanmu.

Jadi kau takut kepadaku, bukan?

Kau takut kepadaku. Kau takut.

Kau takut, bukan?

Kau bajingan pengecut,
tak berperasaan, lemah.

Aku benci kau. Kau pantas
mendapatkan semua yang kau dapat.

- Astaga!
- Maaf.

Aku berpikir apa yang kau lakukan
selarut ini.

Maaf, aku tak bermaksud mengagetkanmu.

Tidak, tak apa-apa.
Aku sedang mendengarkan deposisi.

Aku tak bisa tidur.

Ayolah. Aku akan gosok punggungmu.

- Gosokan punggung?
- Brendi, gosokan punggung.

- Itu akan membuatmu nyaman.
- Kedengarannya bagus.

Klienku ingin ini dihentikan.

Dia hanya ingin mengakhiri
pelecehan ini.

Dia yakin wanita ini
yang merusak mobil itu?

Ya. Ya, tentu saja.

- Ada saksi?
- Tidak ada.

Silakan ajukan pengaduan
jika itu membuatnya merasa lebih baik.

Maksudku, tak banyak
yang bisa kau lakukan tanpa bukti.

Dengar, Letnan,
wanita ini sangat tidak rasional.

Entah dia bisa apa lagi.

Kita tak bisa menahan orang atas hal
yang mungkin dia lakukan. Kau tahu.

Aku tidak memintamu menahannya.
Aku... Dia hanya...

Dia ingin memperingatkannya.

Kita bisa bicara dengannya. Ini mungkin
menjadikannya terbuka untuk umum.

Dia tidak akan suka itu.

Itu bahkan mungkin memperburuk
keadaan dengan wanita ini.

Bagaimana itu?

Apa pun kebencian yang dia rasakan,

dia mungkin sudah melupakannya.

Dan apa pun tindakan kita,
bisa memprovokasinya.

Bagaimana jika dia tidak melupakan?
Lalu apa?

Kau harus menangkap basah dia.
Lalu kita bisa mengajukan tuntutan.

Kau bilang dia harus berdiam diri
dan menerimanya?

Itu akibat perbuatannya.
Kurasa dia harus menerima fakta itu.

Ayo. Ayo masuk.

Ayo, Ellen,
kita akan pergi ke rumah Nenek.

Ke rumah Nenek? Ayo.

Ayo, Quince. Quincy, ayo, cepatlah.

Ayo, masuk. Cepatlah.

Perhatikan ekornya, Sayang.
Suruh dia duduk.

- Kau tidak dapat mobilmu kembali.
- Tidak, itu rusak berat.

- Sistem kelistrikannya mati.
- Luar biasa, mobil-mobil asing itu.

- Ini, Sayang.
- Terima kasih.

- Mau mencobanya lagi, Sayang?
- Ya.

Baik.

Jadi?

Yth. Priscilla, Miles memintaku
untuk memintamu untuk menikahinya.

Sangat bagus.

- Coba sekali lagi.
- Ya.

Lakukan dengan topimu
dan membungkuklah,

sehingga saat kau melakukannya,
kau tahu apa yang kau lakukan.

- Coba kulihat caramu membungkuk.
- Baik.

Dan, apa yang kau katakan?

Yth. Priscilla, Miles memintaku
untuk memintamu untuk menikahinya.

- Sangat bagus. Kau bisa melakukannya.
- Ellen.

Kemari.

- Tadi bagus sekali.
- Terima kasih.

Tadi sangat bagus.

- Ayah sayang padamu.
- Aku sayang Ayah juga.

Terima kasih, Sayang.

Ayo, Quincy.

- Ayah!
- Apa?

Whitey hilang!

Dan!

Whitey hilang!

Tenang, Sayang.
Semuanya akan baik-baik saja.

Kau harus berusaha untuk tidur.

- Apa dia baik-baik saja?
- Dia sudah tidur.

- Apa kau sudah menelepon polisi?
- Belum, tidak.

Kenapa tidak?

Sayang, kita harus bicara.

Ada apa ini?

Aku tahu siapa pelakunya.

Kau tahu? Siapa?

Ingat wanita yang datang ke apartemen?

Yang aku temui di restoran Jepang?

Yang berambut pirang.

Kau membuatku takut.

Ada apa ini?

Apa kau berselingkuh dengannya?

Ya.

Beth?

Beth, aku menyesal.

Hal yang paling tak kuinginkan
adalah menyakitimu.

Apa kau...

Apa kau mencintainya?

Tidak. Itu hanya satu malam.
Itu tak berarti apa-apa.

Apa hubungannya
dengan apa yang terjadi?

Dia hamil.

Dia...

Anakmu?

Aku tak tahu. Itu menurut dia.
Sayang, dengarkan aku. Beth, tolong.

Keluar! Aku ingin kau keluar dari sini.
Aku ingin kau keluar dari rumah ini.

Dan aku ingin kau keluar sekarang.
Betapa teganya kau? Aku benci kau!

Pahamilah apa yang kukatakan, Sayang.

Aku tak ingin mendengarnya!
Aku tak ingin mendengarnya sedikit pun!

Tolong, bisa dengarkan aku, Beth?
Tolong. Dengarkan aku.

Ada apa denganmu?

Dan, sungguh kejutan
yang menyenangkan.

Ini sudah berakhir, Alex. Selesai.
Aku beri tahu Beth, dia tahu semuanya.

Pasti, kau tak punya nyali.

Bicaralah langsung dengannya.

Kenapa aku harus bicara dengannya?

Ini Beth Gallagher.

Jika kau mendekati keluargaku lagi,
aku akan membunuhmu, mengerti?

Itu yang terakhir kalinya, Ellen.
Aku serius.

Halo? Hai, Ayah.

Kapan Ayah akan pulang?

Sayang, Ayah tak tahu.
Apa kabarmu?

Baik.

Baik.

Ya.

Kakek mengajariku trik kartu yang baru.

Benarkah? Apa, trik dengan jack?

Tidak, trik dengan king.

Bagus.

Aku tidak akan.

Bagus.

Bagaimana Ibu?

Sampaikan rasa cintaku.

Baik. Sampai jumpa.

Ayah?

Telepon aku besok.

Pasti. Ayah janji. Pastikan kau
beri tahu Ibu aku menelepon.

Pasti.

Aku sangat sayang Ayah juga.
Sampai jumpa.

Sampai jumpa.

Hai, Ny. Gallagher.
Apa kau lupa sesuatu?

Aku datang untuk jemput Ellen.

Ellen? Kenapa, kupikir
kau sudah menjemputnya.

Aku yakin dia sudah pergi.

Betty? Apa Ellen di sini bersamamu?

- Dia sudah pulang.
- Apa kau yakin?

Aku yakin. Dia tidak ada di dalam
dan tidak juga di tempat bermain.

- Kupikir kau sudah menjemputnya.
- Siapa yang menjemputnya?

Jangan khawatir.
Dia tak mungkin berada jauh.

- Kau tak mengerti.
- Aku akan periksa lokernya.

- Alicia, di mana Ellen?
- Dia sudah pergi.

Telepon polisi.

Ellen.

Tolong, biarkan dia selamat.

Astaga.

Di mana kau?

Ellen!

Ellen!

Ellen!

Awas!

Di mana kau?

- Sampai jumpa, Ellen.
- Sampai jumpa.

Ellen, boleh aku minta cium?

- Sampai jumpa.
- Sampai jumpa.

Permisi, aku mencari pasien
bernama Gallagher. Aku suaminya.

Ruang 22 di ujung gang.

- Apa dia akan baik-baik saja?
- Ya, dia akan baik-baik saja.

Dia sangat beruntung. Ini bisa
jadi lebih parah. Jauh lebih parah.

- Ayah!
- Hai, Sayang. Ayah merindukanmu.

Aku merindukanmu, Sayang.

Apa kau baik-baik saja?
Apa kau sudah bertemu Ibu?

Ya.

Baik, kau tetap di sini dengan Nenek.
Ayah akan menemui Ibu.

Howard.

Kau akan baik-baik saja.

- Mau pergi ke Ziggy's dahulu?
- Ya!

- Tempat bagus.
- Itu ide bagus.

Baiklah! Kau tahu...

Aku pernah kemari sebelumnya.

Kucoba jelaskan keadaanku,

kau tak mau mendengarkanku.

Sekarang, wanita itu membawa anakku
dan itu penculikan, bukan? Betul?

Istriku di rumah sakit.

Dia bisa terbunuh!

Jika kau tak bertindak...

Tenanglah, ya. Kau tak perlu berteriak.

Baik.

Baik. Apa yang akan kau lakukan?

Kami akan perintahkan New York
untuk membawanya untuk diperiksa, ya?

Baik.

Baik, lalu aku...

Aku akan pergi ke rumah sakit besok,

menjemput istriku...

Dan semoga aku bisa pulang
di akhir pekan...

Jika kau perlu bicara denganku.

Terima kasih, Letnan.

Sama-sama.

Bagaimana rasanya?
Nyaman dan hangat? Bagus.

Apa kau nyaman?

Apa Ibu akan baik-baik saja?

Ibu akan baik-baik saja, Sayang.
Dia akan baik-baik saja.

Apa Ayah akan tinggal bersama kami?

Ayah akan tinggal bersamamu, Sayang.

Sekarang, kau tidur, ya?

Selamat malam, Sayang.

Selamanya?

Aku janji, Sayang.

PANAS

Maksudmu para detektif di Manhattan
tak tahu ke mana dia pergi?

Mereka tak tahu di mana dia berada?

Ya.

Tidak, aku mengerti. Aku mengerti.

Baik, jika dapat informasi lainnya,

pastikan kau beri tahu aku.

Terima kasih banyak.
Selamat malam.

Kurasa kita telah temukan
lokasi daging sapi.

Baik. Cathy dan Charlie, menurut kalian
siapa yang menyimpan uang terbanyak?

Yang telah mencoba
sampo baru misterius,

atau orang yang telah mencoba daster.

Dan ingat, mungkin salah satunya...

- Ini.
- Terima kasih.

Bagaimana lenganmu?

Sakit.

Aku bawakan obat pereda nyeri.

Baik.

Selamat datang kembali. Peserta kita
telah diminta untuk memutuskan...

Terima kasih.

Teriak saja jika kau butuh sesuatu, ya?

Aku ingin secangkir teh.

Baik.

Apa yang kau lakukan di sini?

Kenapa kau ada di sini?

Dia mencoba pamitan padaku
tadi malam.

Tapi tak bisa,

karena dia dan aku merasakan
hal yang sama satu sama lain.

Apa kau tahu rasanya saat kau bertemu
seseorang untuk pertama kalinya

dan kau merasakan
ketertarikan seketika ini?

Dan tidakkah kau pikir aku mengerti
apa yang kau lakukan?

Kau berusaha memindahkannya ke desa.

Dan kau menjauhkannya dariku.

Dan kau bersikap
sebagai keluarga bahagia.

Tapi kau takkan mengerti itu
karena kau sangat egois.

Dan dia memberitahuku tentang kau.
Dia memberitahuku tentang kau.

Dia sangat jujur.

Jika kau tidak bodoh, kau tahu itu.
Tapi kau sangat bodoh.

Kau sangat bodoh,
kau wanita jalang bodoh, egois!

Kau wanita jalang bodoh, egois!

Dan!

Dan!

Dan!

Dan!

Dan!

Tidak!

Berhenti!