All language subtitles for Chicago PD S01E01

Aku tak tahu mau pergi ke mana.

Terus saja menyetir.

Bagaimana bisa pegang kemudi
seperti ini? Aku tak bisa menyetir.

Kau akan baik-baik saja.

Voight, pasti ada yang bisa kita sepakati.

Berhenti di sana.

Ayolah. Ayo.

Ini empat ribu dolar.
Jika kau mau biarkan aku...

- Biarkan aku pergi.
- Diam. Kemarilah.

Ada tiga anak overdosis.
Jadi aku akan bertanya sekali lagi...

- siapa yang jual narkoba jelek itu?
- Sudah kubilang.

Namanya.

Rev. Namanya Rev.

Dia menjualnya dari sebuah apartemen
di Emerald Selatan.

Lihat aku.

Kau lihat itu?
Jika kau melintasi garis itu,

perjalananmu berikutnya
akan ke dasar sungai.

Keluar dari kotaku.

Ongkos bus.

Siapa yang senang sekolah hari ini?

- Tok, tok.
- Bukan aku.

- Siapa di sana?
- Ayah.

- Baiklah, hari foto untuk Liam.
- Hei, itu tak adil.

Dana kelas untuk Emmy.

Tok, tok.

- Siapa di sana?
- Yang mana Emmy?

Emmy?

Halo? Ayah.

Emmy?

Itu aku.

Baiklah. Terus ingatkan aku, Sayang.

- Tok, tok.
- Siapa di sana?

Taruhan, kau senang aku tak bilang pisang.

Hampir, Sayang.

- Ada apa, Willhites?
- Hei.

- Spageti Million dollar malam ini.
- Sampai jumpa kalian!

Kau berkeringat,
seperti baru saja dari gimnasium.

Aku takkan bilang baru datang
dari gimnasium.

Kau jorok. Menjauh dariku.

Kau bisa dapat diskon polisi 20 persen
untuk keanggotaan setahun.

- Pagi, Sayang.
- Lucu.

Bukan masalah uang, tetapi waktu.

Aku harus ambil cuti
hanya untuk potong rambut.

Kopi bisa membunuhmu sekarang, rupanya.

Aku lihat artikel daring.

Ya, itu hal terakhir dalam daftar panjang
hal-hal yang aku khawatirkan.

PRIA DI TEMPAT KERJA

Kumohon.

Caitlin bertanya tentangmu.

Ya. Sampaikan salamku.

- Jadi kau tak tertarik.
- Dia sangat manis.

Aku yang rugi.

Hei, kalian melihat Voight?

Tidak, kenapa?

Tak ada apa-apa.

Kau? Aku tak akan pernah
menjodohkanmu lagi.

Apa? Kenapa tidak?

Karena kau tak tahu hal bagus
saat melihatnya.

Aku tahu nama pengedar itu.

Bagus, tangkap dia.

Baiklah.

Hei, tunggu.

Pak?

Masuklah.

Tutup pintunya.

Aku hanya coba berpikir logis.

Beberapa bulan lalu, kau buat kesepakatan,
keluar penjara,

dan entah bagaimana kau melakukan
pekerjaan terbesar di kota.

Mengurusi Unit Intelijen di wilayahku.

Ya, banyak yang berhasil.

Harus kubilang, aku mengakui
bahwa entah bagaimana

kau terhubung ke petinggi polisi
dengan cara yang tak kupahami.

Tetapi, Sersan...

kenapa wanita bernama Gradishar

dari Urusan Internal
menelepon menanyakanmu?

Kau bilang Gradishar?

Tak pernah dengar namanya.

Jika kau masih melakukan
permainan di jalanan, Koboi,

menjadi polisi kotor,
aku sendiri yang akan memecatmu.

Komandan.

- Atwater. Burgess.
- Ya, Sersan?

- Butuh kalian hari ini.
- Siap.

- Sersan?
- Apa?

Kamera tunjukkan
ada sesuatu di tepi jalan.

- Konfrontasi di tepi jalan Dan Ryan.
- Direkam?

- Direkam.
- Ayo.

- Tetapi sudah tak lagi?
- Tidak.

Aku bisa terima itu.
Baiklah, dengar.

Aku tahu nama tersangka pengedar narkoba.

Pengedarnya bernama Rev,
di Emerald Selatan.

- Begitu Olinsky di sini...
- Aku di sini.

- Hei.
- Hei, Alvin.

Hank.

Kita akan atur jebakan pembelian narkoba.
Halstead dan Lindsay di ambang pintu.

Jangan masuk.

Paham.

Baiklah, satu hal lagi.

Kita sudah selidiki ini, selama dua bulan?

Sekarang, lebih dari sebelumnya,
kita rahasiakan ini. Mengerti?

Aku tak peduli mereka menjalankan
departemen lain, atau cara kalian muncul.

Ini Intelijen. Unitku.

Kalian katakan padaku kebenaran
agar aku bisa berbohong untuk kalian.

Dan jika kalian melanggar wewenangku,
ini akan jadi tugas terakhir bagi kalian.

Semuanya pulang nanti malam.

Kau mau tahu caraku
mendapatkan nama panggilanku?

Sepuluh tahun lalu, anak-anak
di sudut Jalan 16 mulai memanggilku Pulpo.

Gurita. Kenapa?

Karena tanganku di mana-mana.

Sekelompok di Fullerton?
Beberapa tentara di Taman Humboldt?

Aku menanganinya.

Aku mulai mendengar nama Pulpo
di mana-mana.

Dari mulut pengedar jalanan
sampai bibir pelacur.

Kau mau tahu mereka memanggilmu apa
di belakangmu?

Chismoso.

Karena lidahmu selalu bicara
saat semestinya tidak.

Itu sebabnya aku di sini.

Tidak!

Rev! Buka!

Hei! Kau bisa pelan-pelan?

Apa aku menghantam pintumu?
Tidak? Maka masuklah lagi.

Rev, buka!

Aku akan tetap di sini,
Rev mungkin tak di rumah.

Ayolah, Bung.

Apa?

Ya, apa Rev di sini?

Tidak, jadi berhentilah menggedor pintu.

Hei, Bung. Pacarku akan masuk
rehabilitasi besok.

Dia mau bergembira nanti malam.

Rev biasanya membantuku.

Pernah rehabilitasi, Bung?
Itu menyebalkan.

Masuklah.

Kita akan kembali saat Rev tiba.

Kau menggangguku dua jam
untuk mendapatkan heroin.

Ya, aku berubah pikiran.

Mujeres. Benar?

Terlihat seperti darah.
Itu dan fakta kita tak tahu pria itu.

Kau tak perlu berdalih.
Jika upayamu gagal, katakan saja gagal.

Ayo masuk.

Tidak. Karena terlihat seperti darah?

Itu bukan alasan untuk memaksa masuk.

Dia bisa saja mengasinkan ayam
dan tumpahkan saus barbekyu di celananya.

Ada tiga anak overdosis dengan heroin
saat Rev beraksi.

Kau mau menunggu anak lain mati?

Kita akan mengetuk dan berbicara.

Ya? Siapa pun yang mengontrol di sana
menjadi gelisah,

kita mulai dari situ. Paham?

Kita akan membantu. Bersiaplah.

Kami siap, Bos.

Saus barbekyu sebagai rendaman.

Apa itu masakan Puerto Rico atau apa?

- Aku orang Dominika.
- Banyak gula di dalamnya.

Itu akan hanguskan dagingnya.

Minta bantuan! Mereka menembaki polisi.

Minta bantuan! Emerald 5600.
Petugas tak berseragam di tempat kejadian.

Ambil senapan panjang!

Kembali ke dalam!
Kembali ke lantai atas.

Polisi! Aman!

Aman!

Mayat!

Rev di toilet.

Pelaku pasti sudah pergi.

Perhatian.

Periksa seluruh gedung.
Penembak melarikan diri.

KEPOLISIAN CHICAGO

Bawa dia ke lantai atas.

Memenggal?

- Itu langkah kartel yang khas.
- Ya.

Lindsay, buat deskripsi
dari pria yang membukakan pintu.

Lihat apa kau bisa temukan
di salah satu basis data.

Pemancarmu baik-baik saja?

- Tidak.
- Kudengar terputus.

Tertabrak dinding.

Maaf, Jin.

Alvin, aku akan butuh wajah baru

jika perlu samaran sebagai pembeli lagi.

Akan kurekrut seseorang dari akademi.

Aku berutang budi padamu.

Itu gunanya bantuan.

Hei, Platt.
Ada informasi soal si penembak?

Pencarian masih dilakukan.
Helikopter dilibatkan. Belum ada hasil.

Letnan Belden dari Kejahatan Kekerasan
mencarimu.

Hei, Burgess.

- Ya?
- Kemarilah.

Aku ada pekerjaan untukmu.

Pergi ke kamar mayat. Pasien meninggal
dibawa di RS, Ross Herrfeldt. Sepupuku.

Aku turut berduka cita.

Terima kasih. Dia punya cincin berlian
di kelingking tangan kirinya.

Ambil cincin itu untukku.

- Aku...
- Temui pria

bernama Dave Bulhack di sana.
Bilang aku mengirimmu. Tak apa.

- Aku...
- Mestinya tak masalah.

Itu punya arti sentimental.

Aku perlu mendapatkannya
sebelum mertuanya datang. Jadi, pergilah.

Ambil cincin itu dan pergi.
Ayo.

- Berapa usia anak itu?
- Tiga belas.

Tak bisa wawancara
tanpa orang tua setuju.

Ayahnya mati. Ibunya di penjara.
Aku memberi tahu DCFS.

Dan mereka bilang apa?

Aku tinggalkan pesan.

Bertugas dengan kurang persiapan
di Unit Geng adalah satu hal,

tetapi menjadi bos dari Unit Intelijen
adalah masalah lain.

Kuatur reguku sesuai keinginanku. Lakukan
tugas detektifmu sesuai keinginanmu.

Ini investigasi bersama, Sersan.
Kita berbagi semua informasi.

Aku baru mau menemuimu.

Kita berjarak satu setengah blok.
Giliranku mengajak anjing jalan-jalan.

Jadi, aku punya proposal bisnis untukmu.

- Ya?
- Ya.

Aku adakan pesta tipe paket lengkap.
DJ, permainan, semuanya.

Peminatnya banyak, mereka mengikutiku.

Namun aku tak jadi pilih tempat semula,
dan aku berpikir, bagaimana kalau Molly's?

- Dipenggal?
- Ya, kau percaya itu?

Jadi kau bisa memiliki seluruh bar,
dan kita bisa patungan.

Tunggu. Siapa yang dipenggal?

Seorang pengedar.

Aku akan urus semua promosinya
dan akan kusediakan keamanan di depan.

Terdengar rumit.

Tetapi, ya, beri aku tarif 200,
dan kau bisa undang siapa pun.

- Setuju.
- Baiklah.

Ayo, Pouch.

Kudengar Rev mencari orang suruhan.

Untuk belikan makan siang,
rokok, tiket lotre dan lainnya.

Aku pergi ke sana
untuk melamar pekerjaan itu.

Seseorang mengetuk pintu,
dia keluar dari kamar.

Kudengar makian, dan saat itulah
aku masuk ke dalam lemari itu.

Kau ada di dalam basis data
geng kami, D'Anthony.

Kami tahu kau satu tim dengan Rev.

Dia buat seseorang kesal?
Apa ada orang yang membalas tindakannya?

Kau lihat apa yang terjadi dengan Rev?

Tidak.

Aku mendengarnya.

Kau baik-baik saja?

Ya, aku baik-baik saja.

Apa saja yang kau dengar?

Mereka bertiga.

Kau melihat mereka?

Tidak, aku sembunyi saat mendengar makian.

Apa yang mereka katakan?

Aku tak tahu.
Kebanyakan dalam bahasa Spanyol.

Bagaimana kalau nama?

Aku tak tahu apakah itu nama,
tetapi Rev terus menyebut "Pulpo".

Tak mungkin Pulpo yang sama.

Itu dia.

Adres Diaz...

alias Pulpo, si Gurita.

Dia punya kewarganegaraan ganda,
di sini dan Kolombia.

Aku dan Jules mengawasinya
lima tahun lalu,

saat dia memulai karier
dari pelaku kekerasan.

Aku ingat namanya.
Dia pelaku dua pembunuhan?

Dua saksi kunci terbunuh.

Dia memenggal kepala saat itu juga?

Tidak, dia belajar satu atau dua hal
sejak di Kolombia.

Tipe pemain apa dia,
bagian kota mana yang dia kuasai?

Dengar, itu masalahnya,
tak berafiliasi dengan fraksi mana pun.

Riwayat aslinya tak diketahui.

Dia hanya datang untuk uang dan darah.

Oke, kalian berdua, ke kantorku.

Pernah dengan ungkapan
"10% polisi melakukan 90% pekerjaan"?

Ya.

Unit Intelijen ini bagian dari 10 persen.

Dengan begitu, aku hargai agresivitasmu,

tetapi kau diperintahkan melakukan
pembelian rahasia di ambang pintu.

Aku tak pernah menyuruhmu
melewati ambang pintu.

Jika kau lakukan, kau dan Lindsay
mungkin takkan selamat.

Kau yang jamin dia. Jaga dia.

Ayo kita jalan-jalan.

- Siapa yang kau punya?
- Gibson.

Jelas kadet terbaik yang ada.
Sangat berdedikasi.

PELATIHAN MUTU KEPOLISIAN CHICAGO

Tak membantah, tak mengganggu,
jago menembak.

Kau butuh dia saat dia lulus?

Lima menit yang lalu.

- Baiklah.
- Kau mau mati?

Kau tahu? Biar aku saja.

Akan kutembak kepalamu.

Bagaimana menurutmu?

Apa yang kau lakukan?

PELATIH

Kau bilang tujuannya
mengambil pistol dari tangannya.

Kami akan pilih dia.

Kuhubungi informan rahasia, menanyakan
apakah mereka tahu tentang Pulpo.

Bagus.

Kita akan temui informan rahasiamu?

Pada dasarnya.

Apa maksudnya?
Mereka informan rahasia atau bukan.

Aku punya rencana besar untukmu.

Tetap di sini.

Itu rencana besarmu?

Agar aku tetap di mobil?

Lalu, untuk apa kau membawaku?

Kau menyemangatiku.

Ya.

Apa kabar, Maurice?

Biar kutebak.

Rev?

Dia ingin pegang kendali, Bung.

Orang bodoh ini
tergesa gunakan gigi keenam

sebelum tahu cara menyetir.

Dia bekerja dengan kartel?

Orang Kolombia.

Nama Pulpo berarti sesuatu untukmu?

Tidak.

Siapa pembantu Rev
yang mungkin tahu sesuatu?

Dia lakukan sub-kontrak pengiriman,
seorang pria kulit putih bernama Coop.

Itu nama depan atau belakang?

Cari tahu sendiri.
Aku harus lakukan semuanya untukmu?

Aku akan butuh kau
beberapa minggu ke depan.

Arahkan lalu lintas untukku.

Kau harus menunggu kabar dariku.

Ada masalah apa denganmu?

Eric Cooper!
Hei, Coop, buka!

Tanda dicungkil.

Bobol.

Polisi! Aman!

Aman!

Polisi! Aman!

Berikutnya harus kepala Pulpo.

BAHAYA HAYATI

Hei, apa Dave Bulhack di sini?

Dia pulang karena sakit.

Baiklah.

Sersan Platt dari 21 mengirimku.

Penyihir itu? Apa yang dia butuhkan?

Orang yang mati saat tiba di rumah sakit
bernama Ross Herrfeldt.

Kami tak dapat identifikasi yang tepat.

Aku perlu memotret untuk mencocokkan.

Ini memalukan, tetapi kau punya
kantong muntahan atau sesuatu?

Aku merasa mual.

Maaf.

Tunggu di sini.

Hei, kemarilah.

- Adam Ruzek, ini Sersan Voight.
- Hei, Bos.

- Senang bertemu.
- Ruzek? Aku tahu nama itu.

Ayahku, Bob, petugas patroli
seluruh kariernya di Distrik 26.

- Astaga.
- Aku menariknya dari akademi.

- Bukan ayahnya.
- Kau bekerja dengan ayahku?

- Ya. Kami dalam tim sofbol yang sama.
- Liga sofbol.

Dia mendesain kaos, jika aku tak salah.

Kehidupan menyenangkan di Beverly.
Kau dibesarkan di sana, 'kan?

Aku bagi waktu dengan ayah di sana
dan ibuku di Canaryville.

Jika D'Anthony benar dan dia dengar
tiga suara di apartemen,

Pulpo pasti membawa
dua orang bersamanya dari Medellin.

- Bagus. Baiklah. Terima kasih.
- Ya, sampaikan

informasi ini ke Letnan Belden
di Kejahatan Kekerasan.

Kita dapat kabar darinya?

Tak ada.

Telepon antara Rev dan Coop kemarin,
hanya satu nomor lain menelepon keduanya.

Telepon tak terdaftar.
Sinyalnya mati,

tetapi dibeli di toko ponsel
di Greektown.

Ajak Halstead, periksa itu.

Hei, aku mau sifat Canaryville-mu.
Bukan Beverly.

- Baik, Bos.
- Ya.

- Hei.
- Hei, Bung. Adam Ruzek.

- Antonio.
- Jules, selamat datang.

Berapa lama kita bekerja sama?
Sebulan?

Kupikir ini waktunya
kita saling jujur. Kau setuju?

- Tidak.
- Dua hal.

Satu. Kau menyetir sepanjang waktu.
Aku tak setuju dengan itu.

Aturan senioritas.

- Aku kerja lebih lama.
- Aku di unit ini lebih lama.

Baiklah, dengar, aku merasa
seperti ayah rumah tangga.

Apa hal yang kedua?

Ada apa antara kau dan Voight?

Ini rahasia kita.

Tentu saja.

Kami pergi ke pesta perpisahan bersama.

Maksudku, apa dia ayah rahasiamu
atau apa?

Jika aku ajak kau kencan,
aku harus minta izinnya dulu?

Pria mana pun yang perlu
minta izin ayahku untuk mengencaniku

pasti selamat dari masalah.

Goyangkan, Sayang.

Jaga kelakukanmu.

Ya, Pak Polisi.

Telepon berbayar dibeli di tokomu
dalam 24 jam terakhir.

Kami mencari siapa yang membeli.

Ya, Juan Garcia. Kemarin. Dibayar tunai.

Ada informasi lain yang bisa kau berikan?

Kami tak wajib memeriksa latar belakang.

Benar, tetapi itu nama yang cukup umum.
Takkan banyak yang bisa kami dapatkan.

- Ya.
- Jangan mengatur pekerjaanku,

aku takkan mengatur pekerjaanmu.

Kau Glen Pearson, 'kan?
Pemilik tempat ini?

- Itu benar.
- Sepertinya

ada Glen Pearson yang lakukan penipuan
dan menggelembungkan harga,

menjual barang curian dari Gary, Indiana.

Itu perlu 25.000 dolar untuk penangguhan.

Bagaimana? Tinggi badan,
berat badan cocok. Warna mata.

Ya.

Tetapi aku tak tahu,
aku benci langsung menyimpulkan.

Aku punya ide.

Kenapa kita tak borgol dia,
bawa dia ke kantor polisi,

- buat sidik jarinya agar yakin.
- Ada kamera pengawas.

Aku bisa berikan rekaman.

Ambil gambar pria yang melakukannya.
Itu yang bisa kulakukan.

- Itu bagus.
- Bagus. Kau baik sekali.

TOKO EL DOLLAR

- Sudah kuduga akan berhasil.
- Harus cari tahu siapa si bodoh ini.

Datanglah ke tempatku sesekali, Nona.
Akan kubiarkan kau masuk.

Sudahlah.

Hei. Kemarilah sebentar.

Kau coba menangkapku
karena menyerang polisi.

Apa kau lihat lencana?

Ada yang lain?

Pahlawanku.

Kau tetap tak boleh menyetir.

Aku turut berduka
atas kehilanganmu, Sersan.

Dia pengangguran.
Aku meminjaminya 500 dolar

untuk membuat kolam renang dua tahun lalu.

- Tebak berapa yang kudapatkan?
- Tak tahu.

- Tebak. Itu benar.
- Tak ada?

Jadi, Pegadaian Julio, di Cermak Barat.

Akan tutup saat kau tiba di sana.

Jadi, besok, temui Julio.

Jangan menjual ke istrinya,
karena dia akan menolakmu.

Aku mau 350 dolar untuk ini, minimal.

Baiklah. Ya. Julio.

Paham.

Otoritas Kolombia mengidentifikasi
pria ini sebagai Omar Rojas,

- pembunuh bayaran lepas.
- Jadi Rev bosnya,

Coop mengirim barang,
siapa selanjutnya di rantai komando?

Itu masalahnya.
Rev baru setahun di kota ini.

Krunya tak punya struktur.

- Dan tak ada yang bahas?
- Tidak.

- Saat Olinsky tiba, katakan...
- Aku di sini.

Kabar dari informanmu?

Tak berhasil. Mereka tak ingin
kepala mereka dipenggal.

Baiklah. Sebarkan gambar
Rojas dengan Pulpo di seluruh kota.

Seluruh bandara, stasiun, terminal.
Terus lakukan pencarian.

Kau mau sampaikan perkembangan baru?

Aku mau bertanya hal yang sama.

Jika kami dapatkan sesuatu,
kau yang pertama tahu.

Ini bukan soal siapa yang dipuji.

Akhirnya, kau bisa berdiri
di depan kamera.

Tetapi ini investigasi bersama,
seperti kata-katamu.

Kami belum dengar informasi darimu
atau detektifmu dalam kasus ini.

Baiklah, akan kuperiksa ulang.
Bagaimana bocah remaja itu?

Masih di sini.

- Dia memberimu sesuatu?
- Cukup.

Baiklah. Maka pulangkan dia.

Tidak, sudah ditangani, Letnan.

Komandan Perry memberiku sehari lagi
sampai kami menahan pelakunya.

Untuk keselamatan anak itu.

Hukum adalah hukum, Voight.
Aku yakin kau tinggalkan bagian itu

saat kau berusaha menghibur komandanmu.

Kuberi tahu,
berdasarkan percakapanku

dengan Wakil Ketua Hammond,
jika kau tak akan menahan anak ini,

beri tahu kerabatnya,
minta mereka datang dan menjemputnya.

Dan faktanya aku di sini,
sekali lagi menjelaskan padamu

protokol dasar kepolisian adalah contoh
kenapa orang enggan

mengajakmu terlibat
dalam kasus yang cukup panas ini.

Sepupumu, Renny, datang menjemputmu.

Sekarang?

POLRES Ke-21

Baik.

Kemarilah.

Kau tahu,
pekerjaanku adalah mengawasi orang.

Kau punya masa depan
di luar lingkungan ini, D'Anthony.

Tak apa menginginkan itu.

Saat kau mulai mencoba keluar,
kapan pun itu...

hubungi aku.

DEPARTEMEN KEPOLISIAN CHICAGO
SERSAN HENRY VOIGHT

Ayo pergi!

Apa kabar?
Hei, ada apa, Bung?

- Apa yang terjadi?
- Kami harus bayar penuh di pintu.

Aku berbisnis, Detektif.

Atwater itu orang paling hemat
yang kau pernah temui.

Kami menyetir, tunggu,
setengah jam kemarin

mencari ATM yang tak membebankan
biaya penarikan.

Ada minimum dua minuman.
Jadi mulailah minum.

- Baiklah, aku mau pakai cangkir.
- Lain kali.

Pramugari?

Ya. Tiga tahun, menunggu
sampai aku masuk akademi kepolisian.

Pramugari?

Kalian boleh meledekku,

tetapi aku belajar tentang
kontrol orang banyak dan resolusi konflik

dan taktik intimidasi.
Pembawaan yang bermanfaat

saat aku masuk Intelijen.

Petunjuk.

- Baiklah, paham.
- Terima kasih. Bagaimana denganmu?

Aku hanya bermain. Tak ada yang menarik.

- Kau?
- Aku di militer.

- Kau lihat pertempuran?
- Ya.

Lihat seperti yang kalian
lakukan hari ini?

Maaf. Lupakan pertanyaanku.
Itu pertanyaan yang sangat bodoh.

Baiklah.

Kita lakukan ini lagi.

Baiklah.

Dua ratus dolar?

Kau sadar jika kita bagi uang masuk,
kita bisa raih lima kali lipat?

Ya.

Halo.

Di mana kau?

Apa yang terjadi?

Mereka kesal padaku
karena bersembunyi di lemari.

Mereka bilang aku seharusnya membela Rev.

Aku mau keluar.

Ayo.

Hei, kini kau bekerja dua sif?

Hei, Ayah.

- Hei, Sayang.
- Hei, Sayang.

Dia suka di sini.

- Terlalu suka mungkin?
- Dia tak apa.

- Kita masukkan dia ke tinju?
- Saat dia sepuluh tahun.

Kita sudah bicarakan ini.

Di mana Eva?

Main bola voli, lalu menginap
di rumah temannya.

Baiklah.

- Aku harus kembali bekerja.
- Hei. Tunggu.

- Bagaimana makan malam nanti?
- Sesuatu terjadi.

- Kau ingat Pulpo?
- Ya. Artinya "hiu", 'kan?

Gurita. Sayang, kau harus
berlatih bahasa Spanyol.

Baiklah.
Tentu, di waktu luang yang kumiliki.

Ya, dia kembali kemari.

Hei. Kemarilah.

- Kau yang terbaik.
- Kau lebih baik.

Bagaimana cara kerjanya,
kau keluarkan aku dan sebagainya?

Biar aku yang urus.
Dan ini butuh beberapa hari.

Aku perlu kau tetap hidup sampai saat itu.

Apa untungnya bagimu?

Kau anak yang baik.

Aku tak harus bekerja untuk itu?

Seperti jadi informan atau sejenisnya?
Itu takkan terjadi.

Tidak.

Tetapi jika aku ingin bilang sesuatu...

bukan karena kau membayarku,
tetapi karena aku ingin bilang padamu,

itu tak membuatku jadi informan.

Hanya dua orang yang makan roti
dan mengobrol.

Aku tak lihat roti.

Itu ungkapan.

Baiklah, aku dengar
beberapa orang lebih tua bicara.

Akan ada satu pembunuhan lagi.

Siapa?

Aku tak tahu.

Tetapi Xavier tahu.
Xavier Greene. Dia menjual barang Rev.

- Uangnya?
- Aku dihubungi kantor koroner.

- Mereka cari ini.
- Bagaimana mereka menemukanmu?

- Saat aku lapor keluar.
- Kau lapor keluar...

Kau tak harus lapor keluar.

Kau tidak memberitahuku hal itu, Sersan.

Jangan libatkan aku dalam ini.

Sersan, ayolah...
Kenapa kau merusak reputasiku, di sini?

Karena kau tak punya reputasi.

Ruth Dwyer, kantor koroner.

Dia menantikan teleponmu.

Narkoba itu harus di tanganmu
sebelum kami masuk.

- Jika tidak, akan gagal.
- Ya.

Jika dia menuduhmu tentang apa pun,

balas mengomelinya,
berlagak kesal dan marah.

Kesal dan marah.

- Kau ahli soal keduanya.
- Bisa kulakukan.

Jin di sini akan menghubungkanmu
dengan transmisi radio terbaru.

Kini jauh lebih maju daripada
menempelkan kawat ke anusmu.

Apa ini?

Kau kehabisan Walkman?

Orang-orang baru merusaknya.

Sini.

Ambil kunci kecilmu,

pergi ke laci khusus kecil,
dan ambil sesuatu di rak atas. Ayo.

Baiklah.

Jangan masuk mobil,
jangan masuk gedung,

jangan ke mana-mana
di mana kau tak diawasi.

- Kau mengerti itu?
- Mengerti.

Baiklah.
Dan ingat: Cheeto.

- Cheeto. Baiklah.
- Cheeto.

- Aku paham.
- Itu yang menyelamatkanmu.

Aku ingin ini kembali.

- Baiklah.
- Ayo lakukan.

Hei, ada apa, Kawan?

Butuh sesuatu?

Bagaimana tahu aku penjual?

Menebak saja.

Aku biasa beli
dari Cheeto beberapa blok ke atas,

- tetapi kukira dia pergi liburan.
- Ya, liburan lama.

Berapa banyak yang kau bawa?

- Tiga ratus. Untuk sekarang.
- Keren.

- Keren.
- Ya.

Berikan aku 300,
kembalilah dalam 20 menit.

Baik, Tn. Pengedar Narkoba.
Kuberikan uangku.

- Apa yang mungkin salah?
- Berikan uangnya,

pergilah dari sini.

Bung, aku jual satu ons seminggu
di Universitas Calgary.

Kau mau duduk di sini
dan menyulitkanku

dan menipuku 300 dolar

atau kau akan
hasilkan 2.000 dolar seminggu?

- Empat gram untuk 300 dolar.
- Tidak.

- Harga awal.
- Beri aku lima.

Jangan bodohi aku
atau aku takkan kembali.

Kau percaya pria ini?

Dengar, aku butuh jawaban

karena aku ada tes tengah semester
sosiologi 34 menit lagi.

Aku tak bercanda. Ayo.

- Kau tak bisa telat masuk kelas.
- Tidak bisa, Pak.

- Polisi. Angkat tangan!
- Polisi! bekuk mereka.

- Polisi! Tangkap mereka!
- Kau polisi?

- Tangkap mereka!
- Angkat tangan!

- Bekuk mereka!
- Angkat tangan, sekarang!

Ini tawaran termanis yang pernah kudengar.

Sebut sasaran berikut orang Kolombia itu,

kami takkan menahanmu
karena mengedarkan narkoba.

- Apa masalahnya?
- Tak ada.

Aku hanya tak percaya ucapan polisi.

- Kami coba selamatkan nyawa.
- Kau cemaskan orangku? Tak perlu.

Dia siap.

Orang Kolombia akan mengincarnya,
itu mungkin yang terakhir kali.

Mereka juga siap.

Kita mencari Shane Cameron.

Xavier bilang dia sembunyi sejak kemarin.

Tetapi dia punya rumah sewaan
di Addison.

- Mungkin layak diperiksa.
- Baik, semua kenakan rompi.

Ada apa Voight hari ini?

Siapa yang tahu?

Kau tahu.

Kartu itu. Berapa usianya?

KEPOLISIAN CHICAGO

Tiga belas tahun.

Mau cerita tentang itu?

Pria itu menyelamatkanku.
Dan di sinilah aku.

Kau mau tahu lebih?
Kau akan dikenakan biaya minuman.

Jauh dari anak-anak dan
cerita yang menarik? Aku mau belikan.

- Dua-B?
- Ya.

Tak apa, Letnan. Kita sudah bahas ini.
Kuberi tahu kau jika dia di atas.

- Siapa?
- Shane Cameron. Aku kirim pesan untukmu.

Kami tindak lanjuti mobilnya.

- Mobil apa?
- Platnya cocok dengan mobil hitam

yang meninggalkan TKP pembunuhan Coop
kemarin.

Harusnya di parkir sekitar sini.

Tak pernah kudapat informasi itu.

Ya, aku pasti melewatkannya.

Hentikan. Mundur.

Sasaran mungkin di dalam gedung.

Jules.

Minta bantuan! Petugas tertembak!

Keluar!

- Pergi! Ayo!
- Kau akan baik-baik saja.

- Jules!
- Tetap bertahan.

Di sebelah sana.

Ruzek, ayo! Itu Pulpo.

Kau akan baik saja, Jules.

Kita harus cepat.
Masuk ke ambulans.

- Dia tak apa-apa?
- Kita harus bergegas.

- Klavikula tengah.
- Aku bersamamu, Kawan.

Akan kumulai infus.

Jules, lihat aku.

Kau tak apa.
ini akan baik-baik saja.

Ayo!

- Ayo!
- Aku kejar.

Aman!

Berhenti!

- Estás muerto, señor.
- Diam!

- Estás muerto.
- Tutup mulut!

- Estás muerto.
- Satu pelaku ditahan.

Ya?

Jules tak selamat.

Kau.

- Kau bermain-main.
- Mundur, Voight.

- Tidak. Hei.
- Kau bermain-main dan membunuhnya!

- Ayolah. Mundur.
- Mundur? Kau mau bermain?

- Lepaskan aku!
- Tenanglah!

- Mau mau bermain?
- Sudahah, Sersan.

- Lepaskan aku! Ayo!
- Voight.

- Keluarkan dia dari sini.
- Lepaskan aku!

Antonio!

Apa kabar? Sudah lama.

Di mana mereka?
Aku mau dua pembunuh bayaranmu. Sekarang.

Aku tak tahu apa maksudmu.

Kau lihat ini?
Ini darah rekanku.

Antonio.

Antonio!

Ayo!

Duduk.

Jawablah ini.

Ya.

Antonio.

Seseorang menculik Diego!

Dia menghilang!