All language subtitles for [MkvDrama.Org]Between.Love.and.Friendship.E03.x264

"Delapan orang yang tinggal di Vila Dua Hati"

"Aku suka wajah yang seperti kucing"

"Banyak emosi muncul sejak hari pertama"

"Choi Ye Na menjadi ratu melalui pemungutan suara ketertarikan"

"Kencan pertama yang diatur oleh seorang teman"

"Kun Uk lebih tertarik kepada Min Ha, yang dekat dengan tipenya"

"Ji Yu mulai menyukai Ye Na, yang memilihnya sebagai teman kencannya"

"Beberapa membuat kenangan abadi"

"Beberapa merasakan emosi bahagia dan mendebarkan"

"Dan Ye Na merasa cemburu"

Aku mengambil jurusan tari Korea.

"Mereka mulai memperkenalkan diri"

Aku lahir tahun 1999 dan berusia 24 tahun.

"Mereka belajar hal tidak terduga tentang teman-teman baru mereka"

Dia Miss Korea sungguhan.

Aku belajar teknik jaringan.

"Itu menciptakan lebih banyak ketertarikan kepada orang tertentu"

Lihat wajah mereka dahulu.

"Hasil pemungutan suaranya mengejutkan"

Sudah kuduga.

"Hasil pemungutan suara ketertarikan semalam"

"Seok Hyeon mendapat tiga suara"

"Ini hasil pemungutan suara semalam"

"Itu memberitahumu siapa yang akan kamu kencani hari ini!"

"Para sahabat yang memilih Seok Hyeon"

"Memutuskan urutan mereka untuk berkencan dengannya"

"Ketegangan terasa sejak hari ketiga"

"Kencan estafet yang tidak nyaman dimulai"

"Kupikir urutannya tidak penting"

"Tidak seperti yang lain"

Jika aku menebak pikirannya dengan benar...

"Ye Na penuh percaya diri"

Jangan merasa seperti itu.

- Kamu bersenang-senang kemarin? - Dengan Ji Yu?

Kami pergi ke pantai kemarin.

"Namun, Seok Hyeon berbeda dari yang dia harapkan"

Aku menikmati hal-hal seperti itu.

"Seok Hyeon terus membicarakan Young Hyun"

"Dan dia memilih Young Hyun semalam"

Aku mengetahui bahwa kami punya banyak kesamaan.

"Waktu Ye Na dihabiskan untuk membicarakan Young Hyun"

Kurasa aku akan lebih mengenalnya jika bersamanya sehari.

"Young Hyun menunggu di kafe untuk kencan dengan Seok Hyeon pukul 5"

Aku sudah mengatakan ini,

"Young Hyun menunggu di kafe untuk kencan dengan Seok Hyeon pukul 5"

tapi aku ingin melihat orang seperti apa kamu.

"Young Hyun sudah di kafe pukul 4.30 sore"

"Seok Hyeon harus pergi agar tiba pukul 5 sore"

Aku sangat bingung hari ini

dan kurasa aku tidak bisa mengekspresikan diriku dengan baik.

"Ye Na memeriksa pesannya, tapi tidak pergi"

Apa yang ingin kamu lakukan jika kita punya lebih banyak waktu?

Tidak penting apa yang kita lakukan.

Jika menghabiskan waktu bersama,

kita bisa saling mengenal.

Ini seperti kemarin. Kami berkencan sekali,

tapi kurasa aku tahu

orang seperti apa Young Hyun itu.

"Seok Hyeon membahas Young Hyun lagi"

"Seok Hyeon membahas Young Hyun lagi"

Saat Seok Hyeon berbicara,

dia terus membahas Young Hyun.

Aku menyadari kencan pertama mereka

berjalan lebih baik daripada dugaanku.

Saat memikirkan itu,

aku merasa agak kecewa.

Rasanya enak, bukan?

Kurasa kita harus pergi sekarang.

- Benarkah? - Ya.

Young Hyun menunggumu.

Kita pergi sekarang?

- Kamu mau pulang? - Apa?

Kamu mau pulang sekarang?

Tidak, aku mengantarmu lebih dahulu.

Astaga.

Aku kenyang sekali.

"Mereka pergi ke tempat Young Hyun pukul 4.45 sore"

Berikutnya kamu memakan hidangan penutup.

Itu sebuah kafe.

Aku merasa tidak enak.

Kamu mengemudi ke sini,

kita makan, dan kini kamu mengantarku.

"Keheningan berlangsung di mobil"

"Young Hyun berbalik meski hanya mendengar suara kecil"

Apa dia sudah tiba?

"Young Hyun berbalik meski hanya mendengar suara kecil"

Pekerjaan apa

yang ingin kamu lakukan sekarang?

Aku ingin terus menari.

"Seok Hyeon mengajukan pertanyaan yang tidak bisa dia selesaikan"

Pasti kamu punya video dirimu menari.

Tentu saja.

Bisa tunjukkan lain kali?

Baiklah.

Aku penasaran dengan banyak hal,

jadi, aku terus memikirkan pertanyaan.

Ini kursi pewawancara.

- Benarkah? - Ya.

"Pukul 5.05 sore"

"Lima menit telah berlalu sejak jadwal mereka"

"Lalu lintasnya lebih macet karena jam sibuk"

Karena kita tidak saling mengenal dengan baik.

Benar.

"Pukul 5.15 sore"

Aku ingin lebih mengenal semua orang.

Kapan dia datang?

"Pukul 5.20 sore"

"Penantiannya lebih lama dari dugaannya"

"Kuharap temanku bukan alasannya"

Aku menantikan

kencan kita.

Aku tidak mengira akan sesingkat ini.

Ini seperti pratinjau.

"Tertawa"

"Menghela napas"

Kenapa kamu menghela napas?

Ini bukan karenamu.

Bukan apa-apa.

Baiklah.

"Mereka merasa sedih"

"Karena mereka tidak bisa lebih saling terbuka"

Ingat aku.

Siapa yang akan melupakanmu?

"Sudah satu jam sejak dia mulai menunggu"

"Merasa cemas"

"Dan tidak nyaman"

"Dia menangis"

"Seok Hyeon tidak tahu"

"Young Hyun berusaha mengendalikan diri"

Kita sudah sampai.

"Dia tiba di kafe tempat dia bertemu Young Hyun"

Bersenang-senanglah.

Hati-hati di jalan.

- Sampai jumpa. - Sampai jumpa.

Mari bersenang-senang lagi lain kali.

Baiklah.

"Kencannya dengan Ye Na berakhir"

"Senyum cerah Ye Na"

"Menghilang bersama Seok Hyeon"

"Seok Hyeon keluar dari mobil yang dikemudikan Ye Na"

"Dan berjalan ke Young Hyun"

"Mereka berkendara ke sini bersama, tapi Ye Na sekarang sendirian"

"Apa yang ada di pikiran Ye Na?"

"Seok Hyeon tersenyum saat melihat Young Hyun dari jauh"

Hai.

- Apa aku membuatmu menunggu? - Ya.

Maafkan aku.

Akan kutaruh di sini.

Kamu lama sekali.

Pasti kamu bersenang-senang.

Kapan kamu tiba?

Entahlah.

Pasti kamu sudah lama menunggu.

Apa yang kamu lakukan?

Benar.

Kamu ingin makan siang.

Benar.

Tapi kami sudah pergi ke restoran.

Ya, waktu kita bertemu agak aneh.

Apa yang kamu makan?

Steik daging paha depan,

pasta rose,

baiklah.

dan sesuatu yang lain.

Aku tidak ingat apa namanya.

"Seok Hyeon tidak bisa membaca wajah Young Hyun"

Kami tidak punya cukup waktu untuk menghabiskan makanan kami.

Benarkah?

Kamu tampak kecewa.

Kamu tampak sangat kecewa.

Ye Na menyuruhku berhenti makan.

Aku merasa tidak enak karena kamu suka menyantap makanan enak.

Aku tidak apa-apa.

Aku bisa makan di vila selagi kamu makan malam.

"Suasananya cukup berbeda dari kencan kemarin"

Jadi, kamu bersenang-senang dengan Ye Na?

Bagaimana kencannya?

"Terkejut dengan pertanyaan itu"

Aku merasa kebingungan

setelah memeriksa papan pengumuman.

Aku bahkan tidak bisa berbicara normal.

Benarkah?

Aku merasa tidak enak.

Karena aku tidak mengemudi,

- Benar. - dia mengemudi

dan aku merasa tidak enak.

Aku harus belajar.

- Kamu selalu merasa tidak enak? - Ya.

Kurasa aku akan merasa tidak enak selama tinggal di sini.

Jangan merasa tidak enak.

Aku ingin tahu lebih banyak tentang Ye Na.

Ye Na bilang

dia juga penasaran denganku.

Dia memberitahuku secara langsung.

Aku tidak tahu,

tapi aku tahu perasaannya.

Ini berbeda dari dugaanku.

- Aku tidak tahu. - Apa?

Aku tidak tahu apa yang terjadi.

Benarkah?

"Dia tidak senang dengan jawabannya"

Sepertinya dia kecewa mereka tidak bisa bersama lebih lama.

Itu artinya dia ingin berkencan lagi dengannya.

Begitulah aku menafsirkannya.

Itu membuatku khawatir.

Aku sangat bersenang-senang dengan Young Hyun.

Aku merasa nyaman dengannya.

Apa yang kamu tertawakan?

Aku berharap dia bercanda

dan mengobrol santai denganku.

Namun, dia tampak bertekad untuk mengatakan sesuatu

dan tampak gelisah.

Aku merasa tidak nyaman saat itu.

Tidak seperti yang biasanya kurasakan di dekatnya.

Vila Dua Hati adalah tempat yang rumit.

Benar.

Itu memberimu hal yang tidak terduga.

Seperti itulah tempat itu.

Kamu tidak lelah semalam?

Aku agak lelah.

Kemarin,

saat kita bermain Zenga,

ada banyak pertanyaan lucu.

Saat kita bermain Zenga?

Pada akhirnya, saat itu jatuh,

aku diminta menatap mata seseorang.

Benar.

"Young Hyun kalah dan mendapat hukuman"

"Buatlah kontak mata dengan pria pilihanmu selama 10 detik"

Cepatlah.

"Young Hyun memilih Ji Yu"

"Bukan Seok Hyeon untuk membuat kontak mata"

Apa yang kalian lakukan?

Bolehkah aku bertanya

apa kamu berharap itu kamu?

Ya, aku sudah mempersiapkan diri.

- Benarkah? - Ya.

Ini yang kupikirkan.

Aku bertanya kepadamu

setiap kali diminta bertanya kepada pria yang aku suka.

Aku merasa sudah mengekspresikan

diriku sepenuhnya kepadamu.

Jika aku memilihmu lagi,

itu berarti aku memilihmu untuk segalanya.

Aku khawatir semua orang akan menganggap kita berpacaran.

Aku memikirkanmu.

Itu sebabnya aku memilih Ji Yu.

- Kupikir kamu mungkin juga mau - Aku mengerti sekarang.

mengenal orang lain lebih dekat.

- Itu sebabnya aku memilih Ji Yu. - Aku tidak berpikir sejauh itu.

- Tidak? - Tidak.

Aku ingin memberitahumu hari ini.

Mungkin kamu tidak berpikir begitu,

tapi aku tidak mau

kamu berpikir aku memilih Ji Yu

karena aku tertarik kepadanya.

Aku sengaja membuat pilihan itu.

Kurasa aku juga tidak bisa membuat kontak mata denganmu.

- Aku merasa malu. - Benarkah?

Ya.

Di mana aku harus meletakkan ini?

"Hai"

- Hai. - Hai.

"Jantungnya berdebar saat kali pertama melihatnya"

"Saat kali pertama melihatmu"

"Kupikir"

"Ada lampu yang menyorotmu"

- Benar. - Seolah-olah kamu bersinar.

"Matahari"

"Terlihat hanya menyinarimu"

"Dia tidak bisa sembunyikan perasaan bahkan di depan teman-temannya"

"Kamu tertarik dengan seseorang di sini?"

"Semua orang bisa melihat arah hati Young Hyun yang berani"

"Perasaannya tumbuh"

"Satu pertanyaan untuk pria yang aku suka?"

"Dia bersikap perhatian agar Seok Hyeon merasa nyaman"

Saat aku berusaha mengenal orang lain lebih dekat,

dia tidak ingin aku merasa tidak nyaman.

Itu sebabnya dia bersikap seperti itu.

Aku terkejut.

Aku tidak tahu dia akan begitu perhatian.

Aku menyadari betapa perhatiannya dia kepadaku.

Itu membuatku pusing.

"Waktu yang sama di vila"

"Kamar Kim Min"

"Bersiap untuk kencan pertamanya"

"Meletakkan kacamatanya di atas kepalanya"

"Dalam pencarian emosi mendebarkan yang belum pernah dia rasakan"

"Terlihat keren saat berjalan"

"Hari ini lima hari sebelum dia jatuh cinta"

"Min, lajang seumur hidupnya, melakukan kencan pertamanya"

"Dia pergi menemui Seok Hyeon"

"Dalam pencarian cinta pertama Min"

"Dia menuju kencannya"

"Untuk mencari emosi mendebarkan"

"Min tiba pukul 6.40 malam"

Apa yang akan terjadi besok?

Aku tidak tahu.

Kamu hanya dapat

sehari penuh denganku.

Benar.

Mungkin kamu sepopuler hari ini,

tapi kamu mungkin juga bisa habiskan waktu seharian dengan orang lain.

Kita lihat saja nanti.

Ini sulit.

Besok...

"Young Hyun mencoba mencari tahu bagaimana perasaan Seok Hyeon"

"Berharap"

Mungkin kamu juga bisa menghabiskan waktu seharian dengan orang lain.

Kita lihat saja nanti.

Ini sulit.

Besok...

"Young Hyun mencoba mencari tahu bagaimana perasaan Seok Hyeon"

"Berharap"

Ini rumit.

- Benar. - Apa yang harus kita lakukan?

"Seok Hyeon tidak memberinya jawaban"

Kamu tahu?

Aku berharap kita bisa makan malam bersama.

"Min akan menunggu Seok Hyeon di restoran dari pukul 7 malam"

Kurasa kamu harus segera pergi.

- Benarkah? - Ini singkat.

Kita pergi sekarang?

"Young Hyun tidak bisa mendengar kata-kata yang ingin dia dengar"

"Atau dia tidak bisa mengatakan semua yang ada di pikirannya"

Aku akan membawanya.

Itu dia.

Tempatnya dekat dan hanya butuh enam menit.

"Perubahan apa yang bisa terjadi dalam enam menit?"

Kita berangkat.

Apa aku harus bergegas?

"Bunyi bip"

Itu menyuruhmu pelan-pelan.

Bukankah menurutmu kita sangat mirip...

Tunggu. Apa aku harus belok kiri?

Astaga.

- Maafkan aku. - Apa aku harus putar balik?

Kurasa kamu bisa lurus saja.

Apa katamu? Aku tidak mendengarmu.

Lupakan saja.

- Kenapa? Apa itu? - Akan kuberi tahu nanti.

Nanti kapan?

Mungkin kita tidak punya kencan lain.

"Dia melewatkan belokannya lagi"

Aku tidak sengaja melakukan itu.

- Sungguh. - Aku juga lupa.

"Seperti Young Hyun"

"Min menunggu Seok Hyeon"

- Tunggu. - Apa ada tempat parkir?

Pasti dia ada di sana.

"Seok Hyeon tiba pukul 7.10 malam"

- Sampai jumpa nanti malam. - Ini sangat lucu.

Itu situasi yang sama sebelumnya.

Hati-hati di jalan dan kembalilah dengan selamat.

- Sampai jumpa. - Selamat makan malam.

"Kencan keduanya dengan Young Hyun berakhir"

"Menatapnya"

"Dia ingin berpura-pura itu tidak ada di sana"

"Tapi dia tidak bisa menyembunyikan sedikit kegetiran"

"Mengantar kepergiannya"

"Lebih sulit daripada menunggunya"

"Dia menuju ke vila sendirian dengan percakapan yang belum selesai"

"Apa Young Hyun dan Ye Na menjadi sensitif setelah kencan estafet?"

"Bisakah kamu pergi?"

"Young Hyun tampak kesal"

"Apa kencannya berjalan buruk?"

"Perasaan para sahabat itu"

"Makin dalam"

"Di asrama"

"Berdiri"

Astaga.

"Kun Uk mengkhawatirkan Tae Woong yang tidak mendapat suara"

Apa?

Situasi ini membuatku tertawa.

Ini lucu, tapi menyedihkan.

Aku memang tidak mau keluar.

- Benarkah? - Tidak.

Setelah berkencan kemarin,

mereka mungkin ingin

mengenal Seok Hyeon sebagai kencan kedua mereka.

Bukankah begitu?

Sambil bertanya-tanya tentang siapa

- yang ingin mereka kenali, - Benar.

mereka akhirnya memilih Seok Hyeon.

Aku hanya ingin

- beristirahat di rumah. - Istirahat?

Tempat yang dekat dan sangat nyaman.

"Tersenyum"

"Tae Woong mengerti perasaan Kun Uk"

Aku merasa cemas.

Hari ini, pakaianku cocok

dengan pakaian Ji Yu.

Kalian berdua memakai kemeja biru.

Benar.

Apa kemeja biru membawa kesialan?

Aku sial.

Ji Yu yang malang.

Aku merasa paling terluka.

- Kamu merasa terluka? - Ji Yu.

Apa dia menyakiti perasaan Ji Yu?

Tidak, seperti yang kukatakan kepada Tae Woong,

dia memilih seseorang yang membuatnya penasaran.

Itu yang kukatakan kepada diriku sendiri.

Tapi itu benar.

Kita tidak boleh

merasa sangat terluka.

Ji Yu pria yang sangat baik.

Ye Na berkencan dengan Seok Hyeon,

tapi Ji Yu akan bisa menemukan siapa pun

yang dia suka.

Kamu bersenang-senang?

Sedikit.

- Tadi pagi berawan. - Benar.

- Tiba-tiba, cuacanya sangat cerah. - Mataharinya cerah.

Cerah sekali sampai mataku sakit.

Ayo ke Busan.

Di sini.

- Cuacanya indah hari ini. - Aku tahu.

Ini sangat berbeda dari pagi ini.

Apa itu suasana hati Seok Hyeon?

Mungkin itu tergantung dari perasaannya.

Aku sangat penasaran tentang perasaan Seok Hyeon sebenarnya.

Dia senang, tapi dia juga bertanya-tanya

apa ini menguntungkan baginya atau tidak.

Ini baru hari ketiga kita.

Benar.

Secara tiba-tiba,

kamu mungkin akan berkencan dengan orang lain besok.

Atau aku akan mengajak orang lain.

- Benar. - Keadaan bisa berubah.

Kita harus kurangi keseriusannya.

Benar.

"Apa perasaan Min Ha berubah?"

- Kita sudah sampai. - Terima kasih sudah mengemudi.

Sama-sama.

Permisi. Mau pesan apa?

Kami pesan satu set iga pendek dan moksal untuk dua orang.

Dan satu deonjang jjigae.

Aku yakin kita akan menyantap makanan paling lezat hari ini.

Aku tahu.

Daging yang kita makan di hari pertama kita enak,

- tapi ini sangat lezat. - Ini enak sekali.

Daging yang dipanggang Ji Yu juga enak.

"Mereka merasa kasihan pada Ji Yu"

Aku sangat malu saat kita bermain Jenga.

Mereka membuat kita saling menatap untuk waktu yang lama.

Satu.

"Mereka senang melihat Kun Uk dan Min Ha membuat kontak mata"

Tiga.

"Matamu besar sekali"

"Kamu terlihat seperti kucing"

"Komentar lugas Kun Uk membuat para sahabat ini berteriak girang"

- Mereka semua nakal. - Aku tahu.

Kejam sekali saat mereka bilang,

"Ada apa di antara kalian?"

Aku merasa malu.

Kamu sangat pemalu, bukan?

"Mengangguk"

Sebelum datang ke sini,

kami pikir Seok Hyeon mungkin mendapatkan semua suara.

Kami menduga itu akan terjadi,

tapi tidak secepat ini.

Bagaimana perasaanmu jika dia mendapat semua suara?

"Ragu-ragu"

Jika Seok Hyeon mendapat empat suara hari ini?

Ya.

Entah bagaimana perasaanku.

- Bagaimana perasaanmu? - Aku akan merasa terluka.

Aku akan mengganggu Seok Hyeon sedikit di malam hari.

"Pertanyaan mendadak Min Ha"

"Kenapa Min Ha mengajukan pertanyaan seperti itu?"

"Kun Uk bersikap terbuka sejak hari pertama"

"Dalam dua hari"

"Seolah-olah mereka menjadi pasangan"

Kalian pasangan yang serasi.

"Min Ha tidak merasa nyaman dengan situasinya"

Begitu rupanya.

"Semalam"

Kurasa Pak Cho Jung Seok menyukaimu.

Kamu merasa tidak nyaman?

Ya.

Saat seseorang langsung merayuku di awal,

aku merasa tidak nyaman.

Aku selalu pelan-pelan.

Bukannya aku kurang tertarik dengan Kun Uk,

tapi suasananya

selama dua hari pertama terlalu berlebihan.

Meskipun aku tertarik kepadanya, aku khawatir

aku akan menjauhkannya karena aku merasa tidak nyaman.

"Setiap cinta memiliki kecepatan masing-masing"

"Kecepatan Kun Uk"

"Mungkin membuat Min Ha tidak nyaman"

Apa tidak ada orang yang membuatmu penasaran?

Ya, ada.

Min memberitahuku tadi

bahwa aku mengingatkannya kepada dirinya.

Dalam hal cara kami berbicara

dan mengamati sesuatu,

kami berdua berpikir bahwa kami mirip.

Aku penasaran seperti apa rasanya bersama orang yang mirip.

Kurasa Min Ha juga ingin

mengenal orang lain.

Bukankah dia tampak khawatir?

Kenapa dia di sini sendirian?

Sepertinya dia mengkhawatirkan sesuatu.

"Menjaga kecepatan yang sama"

"Mungkin itu hal tersulit untuk dilakukan"

"Akankah kisah mereka berlanjut?"

"Pada saat yang sama di asrama"

Beberapa saat lalu,

aku merasa tersesat.

- Setelah kupikir-pikir, - Kamu merasa berbeda?

ini tidak terlalu buruk.

Bagaimana perasaanmu?

Aku merasa terluka.

Aku masih merasa sangat terluka.

Kamu merasa terluka?

Mungkin kamu mendapat kesempatan lain.

Begini...

Aku yakin kamu akan mendapat kesempatan lagi.

Mari simpan energi kita untuk kesempatan kita nanti.

"Kata-kata temannya menghiburnya"

"Dia mencoba menata pikirannya dengan tenang"

"Dia sepertinya tidak bisa berkonsentrasi membaca"

"Hari Kelima, Menunggunya yang Pergi Kencan dengan Temanku"

"Ye Na kembali ke asrama"

- Kamu kembali. - Halo.

Kamu bertukar dengan seseorang?

Kamu lebih lama dari dugaanku.

Meski dia tidak terlalu tertarik kepadaku,

dia tetap tidak dapat suara.

Aku tidak bisa menatap matanya.

"Kedua teman itu keluar sementara Ye Na beristirahat"

Ini mudah.

Ini menyenangkan.

Ayo pergi saja sekarang.

Kita akan mencerna semua sushi yang kita makan

saat kembali ke atas.

Berhenti menggonggong. Ini sudah sulit.

Berhenti menggonggong.

"Memiliki teman adalah"

"Hiburan terbesar"

Kanan atau kiri?

Kanan.

Baiklah.

Ini mudah mulai dari sini.

Benar, bukan? Kita tidak perlu berpikir untuk kembali ke atas.

Saat kita kembali, mari minta Seok Hyeon untuk mengantar.

Mari minta dia memuat sepeda kita.

"Mereka tidak bisa berkencan"

"Tapi menghabiskan hari melakukan hal lain"

Ye Na bilang dia ingin naik sepeda.

- Benarkah? - Ya.

"Mengintip"

Kalian harus naik sepeda bersama.

Jangan menggodaku dengan delusiku.

Selagi kalian bersepeda bersama,

aku akan pergi berenang.

Sudah kubilang jangan menggodaku.

Jika kamu tidak keberatan,

aku akan berenang saja.

Bersepedalah bersamanya.

"Kapan mereka akan kembali?"

"Mereka mendorong sepeda karena menanjak"

Ini melelahkan.

"Mengintip"

"Dia melihat Ye Na"

Dia akan melihat aku kelelahan.

Aku akan pelan-pelan.

"Tae Woong bersikap perhatian"

Ikut aku.

Aku lelah.

"Setelah bersepeda yang melelahkan"

Aku berganti pakaian dan keluar,

- tapi sepedanya tidak ada. - Begitu rupanya.

Ini sepeda yang kamu cari.

Apa yang akan kamu lakukan?

- Naik sepeda? - Tidak.

"Dia melakukan yang dia pelajari"

Aku melihatmu pergi ke sana.

Kamu bilang ingin naik sepeda.

Saat kamu bersepeda,

aku berpikir untuk berenang.

Aku kehabisan napas.

Bagaimana kalau kita minum?

- Ji Yu. - Ya?

Tunggu.

- Kamu tahu... - Apa kamu berkeringat?

Ini yang kupikirkan.

Kamu harus menjadi pemimpin sekarang.

Jika kamu tertarik kepadanya,

katakan apa yang ingin kamu lakukan.

Kurasa itu ide yang bagus.

Aku akan mengikuti arahanmu.

Baiklah.

"Tae Woong mulai memberi saran kepada Ji Yu soal berkencan"

"Tae Woong mulai memberi saran kepada Ji Yu soal berkencan"

Ada sesuatu yang ingin Ji Yu lakukan.

Kamu mau bersepeda denganku?

- Bersepeda? - Ya.

Kurasa berenang ide yang lebih baik.

- Ayo berenang. - Berenang?

- Ayo berenang. - Ayo berenang.

Apa itu melelahkan?

Aku hendak berenang.

Aku memang akan berenang.

Ji Yu bilang

ada sesuatu yang ingin dia lakukan.

"Mereka hanya bertukar pandang"

Kamu mau berenang denganku?

Aku ingin naik sepeda sedikit lagi.

Benarkah?

"Mereka berdua melihat Tae Woong"

Ini canggung.

"Mereka berdua melihat Tae Woong"

Hanya ada dua sepeda.

"Cemas"

Aku banyak berkeringat.

- Haruskah aku berenang juga? - Apa yang harus kita lakukan?

Aku akan melakukan apa pun keputusanmu.

Aku ingin masuk ke air.

- Apa? - Ayo masuk ke air.

Masuk ke air?

"Ji Yu memutuskan untuk berenang sesuai usulan Ye Na"

- Jadi, kita berenang saja? - Baiklah.

"Itu usaha yang bagus"

"Mereka pergi berbincang berdua saja"

Aku bersikap seperti pecundang.

"Dia akan menyesalinya semalaman"

Beberapa saat lalu,

itu waktu yang tepat untuk membimbingnya.

Kamu masih bisa melakukannya.

"Hari ini sudah berakhir"

"Tapi perasaannya belum berakhir"

Langit terlihat indah.

Kamu benar.

"Selagi menunggu renang pertamanya dengannya"

"Dia memotret langit"

"Ye Na melihat apa yang terjadi di luar"

Mari masukkan kaki kita.

"Ada alasan kenapa Ji Yu menantikan"

"Berenang dengan Ye Na"

Aku tidak bisa berenang.

Aku bahkan tidak tahu cara mengapung.

Benarkah? Aku akan mengajarimu.

Benarkah?

"Ji Yu dan Ye Na berbicara tentang berenang"

"Saat mereka berkencan kemarin"

Kamu akan membutuhkan

- seorang instruktur. - Maukah kamu mengajariku besok?

"Janji rahasia mereka"

"Dia mencoba pakaian yang berbeda"

"Sekarang, dia mengkhawatirkan handuk pantai"

"Yang sederhana akan lebih baik"

"Dia mencoba sepatunya"

"Untuk kali terakhir, dia berdiri di depan cermin lagi"

Turun.

Turun.

Di sini menyenangkan.

Dia datang.

Dia datang.

"Ye Na tampak berbeda dari biasanya"

Dia datang.

Dia datang.

"Ye Na tampak berbeda dari biasanya"

"Dia kesulitan berpaling"

Hangat sekali.

Kamu pandai berenang?

"Instruktur renang melakukan pemanasan"

"Ji Yu tetap kaku"

Kamu juga mau mencobanya?

Ayo.

Wajahmu

harus masuk ke air.

Kayuhkan kakimu.

Jangan lemas seperti taoge.

Kayuhkan kakimu.

Baiklah.

"Percobaan kedua Ji Yu yang kaku seperti kayu"

Aku belajar banyak hari ini.

"Ye Na mendekat dan memegang tangan Ji Yu"

Ini memalukan.

Aku tenggelam.

"Merasa malu dan canggung, dia melepaskan tangannya"

Ini menyenangkan.

"Dengan arahan Ye Na yang alami"

Benar. Kakinya harus naik ke atas air.

"Dia tidak lagi membeku"

"Dia berkembang sangat cepat"

Astaga.

Kamu bukan taoge sekarang.

Aku merasa sedih seharian ini.

Aku mengingatkan diriku

untuk tidak menganggapnya serius.

Aku hanya bisa merasa sedih.

Aku bingung dengan perasaanku.

Saat dia memegang tanganku, aku bingung.

Aku mengingatkan diriku

untuk tidak terlalu memikirkannya.

Itu tetap menyenangkan.

"Keadaan menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu canggung"

Aku tidak bisa berenang.

Tendang seperti ini.

Apa aku hanya menendang?

"Berenang pertamanya dengan Ye Na"

"Salah satu momen berkesan Ji Yu di musim panas"

Kamu bekerja sangat keras.

Kamu harus bisa melakukan gaya bebas

sebelum kita pergi dari sini.

Aku akan berenang setiap hari.

"Rencana Tae Woong untuk kencan mereka sukses"

"Sekarang, dia bisa berenang dengan Ye Na"

Kumohon.

"Young Hyun sedang menuju asrama"

Ayo.

"Menghela napas"

"Dia tidak terlihat baik-baik saja"

"Young Hyun tiba"

Apa yang terjadi?

Ada papan.

Kamu berenang?

Young Hyun.

Kamu bersenang-senang?

Kamu mau berenang?

Aku tidak enak badan.

- Aku akan beristirahat. - Benarkah?

Bersenang-senanglah.

Apa kencannya berjalan buruk?

Saat Young Hyun tiba, aku sangat senang melihatnya.

Jadi, aku menyapanya.

Namun,

suasana hatinya sedang tidak baik.

Aku pikir

kencannya tidak berjalan lancar.

Jadi, aku tidak berbicara lagi.

"Kamar Young Hyun"

"Melirik"

"Dia bisa mendengar tawa mereka di kamarnya"

Dia hebat.

Dia merangkak di air.

Saat kembali, aku tidak enak badan.

Saat aku berbaring, itu terlalu berisik.

Ye Na cenderung tertawa keras.

Kupikir mereka mungkin bersenang-senang saat kencan.

Entah apakah cemas kata yang tepat untuk menggambarkannya.

Aku hanya terganggu oleh mereka.

"Dari suara tawa mereka..."

- Tunggu. Ini kali pertamamu? - Ya.

"Dia bisa menebak bagaimana kencan Seok Hyeon dan Ye Na"

Lihat.

Omong-omong, apa kamu memesan sesuatu?

- Seperti piza? Apa ada makanan? - Ya.

Ada sushi di kulkas.

Kamu sudah makan, Ye Na?

Ya. Aku menyantap makanan barat.

"Melirik"

"Young Hyun belum menyantap makanan yang layak hari ini"

- Young Hyun tampak kesal. - Benar.

Kamu tahu maksudku?

Apa dia tidak enak badan?

Mungkin.

Dia menghela napas dan matanya juga tidak fokus.

Kupikir dia sedang murung.

"Tae Woong datang untuk memeriksa Young Hyun"

Kamu baik-baik saja?

"Mengangguk"

Ada apa?

Aku baik-baik saja. Tunggu sebentar.

Kamu tidak enak badan?

Tekanan darahku rendah. Gula darahku turun,

jadi, aku tidak enak badan.

Begitu rupanya. Kamu tidak enak badan.

"Tae Woong langsung pergi ke dapur"

Apa terjadi sesuatu?

Jadi, itu alasannya. Aku tidak tahu.

Aku mengerti. Bagaimana kamu bisa tahu?

Kupikir kamu hanya lapar.

- Tidak. - Maafkan aku.

Kamu tidak perlu minta maaf. Kamu tidak tahu.

Ini. Aku tidak tahu.

- Halo. - Kami sudah kembali.

Ada apa?

Gula darahnya turun.

Young Hyun.

- Aku baik-baik saja. - Ini teh madu.

"Tae Woong menyiapkan secangkir teh madu hangat"

Kamu ingin aku memanaskannya sekarang?

Minumlah air. Aku akan memanaskannya.

Haruskah kupanaskan ini?

- Tidak. Tidak apa-apa. - Minumlah

- air hangat. - Minumlah air hangat.

Terima kasih.

Mungkin panas. Pelan-pelan.

Ini enak. Terima kasih.

Kamu akan merasa lebih baik setelah menyantap makanan lezat.

Benar.

Taruh ini di mulutmu sekarang.

Dia sering mengurus kita.

"Dokter Eom dari Vila Dua Hati"

- Aku seperti dokter sungguhan. - Benar.

"Hei!"

- Astaga. - Lap dengan baik.

Haruskah kita masuk?

- Ada apa? - Pergilah. Kamu berisik sekali.

- Tentu. - Maafkan aku.

Biarkan Dokter Tae Woong mengurusnya.

Ganti pakaianmu dan mandilah.

"Mereka membiarkan Tae Woong mengurusnya"

"Dan mereka meninggalkan dapur"

"Tae Woong tetap diam di sisinya"

- Kamu lapar? - Ya.

Aku senang kamu makan dengan baik.

Terima kasih atas tehnya. Teh ini benar-benar menyelamatkanku.

Astaga, tidak masalah.

Ini sangat buruk. Kamu pergi dan bersenang-senang.

Kamu baik-baik saja, bukan?

Apa setidaknya kamu bisa bersenang-senang?

Kami berbicara, tapi sebelum kami berbicara...

- Aku pergi dari sini pukul 4 sore. - Baiklah.

Tapi seharusnya aku bersamanya dari pukul 5 sore hingga 7 malam.

Tapi dia tidak juga datang.

Aku emosional, jadi, aku menangis.

Aku tinggal di sana selama satu setengah jam.

Itu saja.

Lalu aku mengantarnya dan pulang.

Kamu juga mengemudi ke sini, bukan?

Ya. Jadi, aku tidak makan...

Pasti ini berat bagimu. Aku bangga padamu.

Kenapa?

Karena kamu tidak menyerah.

Kenapa semuanya sakit di sini?

Jangan membuatku khawatir.

Sungguh. Kesehatanku biasanya kuat seperti baja.

- Aku serius. - Itu bukan baja.

Aku serius. Aku jarang sakit.

Tapi aku hanya tidur dua jam semalam.

Jadi, semuanya menumpuk.

"Karena dia kurang tidur, itu memperburuk keadaan"

Saat melihat orang sakit, aku ingin merawat mereka,

siapa pun mereka.

Dan ternyata yang sakit adalah Young Hyun.

Jadi, aku tetap bersamanya untuk waktu yang lama.

Tadi, terima kasih sudah menyarankan

untuk melakukan sesuatu bersama.

"Setelah membagi jam untuk kencan Seok Hyeon..."

Tae Woong, kamu mau pergi denganku?

Ke mana?

- Ke mana saja. - Kamu ingin ke suatu tempat?

Ke mana saja.

Kapan sesi lesmu dimulai dan berakhir?

Itu dimulai pukul 5 sore dan berakhir pukul 7 malam.

- Benarkah? - Ya.

Haruskah aku berkencan denganmu?

Ada apa denganmu? Kamu mau tetap di rumah?

Aku bercanda. Kamu bisa memilih kapan pun kamu mau.

Kamu mau pergi sekarang? Atau setelah matahari terbenam?

Keluar setelah matahari terbenam juga terdengar menyenangkan.

Kamu tidak akan makan malam pukul 5 sore, bukan?

Karena dari pukul 5 sore sampai 7. Mungkin aku harus makan dengannya.

Aku bercanda tadi.

Tapi aku bersyukur di dalam hati.

Dia mengekspresikan kebaikannya kepadaku lebih dahulu.

Jika aku tertarik kepada seseorang, kurasa itu Young Hyun.

"Kim Young Hyun"

"Dia memilih Young Hyun di hari pertama dan kedua"

Rasanya menyenangkan berbicara dengan Young Hyun.

Jadi, gadis yang suka berbicara denganku mengalami kesulitan.

Itu sebabnya aku ingin menjaganya.

Tadi aku juga terkejut.

- Benarkah? - Ya.

"Apa aku akan tetap di sini hari ini?"

Tapi Seok Hyeon terdengar menyesal.

Kubilang itu bukan salahnya, jadi, dia tidak perlu minta maaf.

- Jadi, aku tidak merasa senang - Benar.

karena itu.

"Tae Woong lebih mengkhawatirkan temannya daripada dirinya sendiri"

Benar. Kamu juga bisa membaca buku harian seseorang.

Buku harian siapa yang kamu baca?

Aku membaca buku harian Seok Hyeon.

Kamu senang dengan itu?

Aku terkejut karena dia sangat mendetail.

Punyaku sangat singkat. Aku hanya menulis satu baris.

Benarkah?

Saat aku membaca buku hariannya,

dia menulis tentang kencannya.

Jadi, kupikir jika dia melihat buku harianku,

dia mungkin akan kecewa.

Omong-omong, Seok Hyeon sangat bijaksana.

Dia bijaksana dan jenaka.

Benar.

Kupikir itu akan melengkapi kepribadianku.

Karena aku tipe orang yang banyak bicara,

aku ingin pria manis

yang bisa mendengarkanku.

Kurasa

aku lebih tertarik dengan pria seperti itu.

Aku juga merasa senang saat berbicara dengan Seok Hyeon

karena aku juga suka berbicara.

- Dia pendengar yang baik. - Benar.

Seok Hyeon tidak punya sisi buruk.

"Dia mendukung cinta Young Hyun seolah dia tidak terluka"

- Tapi aku sedikit khawatir. - Ya?

Aku juga mengkhawatirkan Min.

Astaga, Min. Aku punya firasat

dia mungkin tidak bisa mengatakan apa pun.

Tidak? Mungkin itu salah.

Mungkin dia bersenang-senang.

Mungkin mereka cocok.

Benar.

"Sepasang sepatu kets menanti kedatangan Seok Hyeon"

"Min akan menjalani kencan pertamanya"

"Aku ingin merasakan rasa gugup itu"

"Apa artinya merasa tertarik?"

"Aku ingin tahu apa aku tertarik kepada kepribadian"

"Atau penampilan seseorang"

"Aku tidak pernah merasa bersemangat untuk seorang pria"

"Gadis yang belum pernah berpacaran ini penasaran soal berkencan"

"Min mencoba berkencan. Apa dia akan merasa gugup?"

Halo.

Hei.

"Subjek eksperimennya, Seok Hyeon, muncul"

Itu agak lucu.

- Saat aku datang ke sini, - Apa maksudmu?

kamu duduk bersila. Menurutku itu lucu.

Apa yang kamu lakukan? Kapan kamu tiba di sini?

- Itu... - Santai saja.

Baiklah. Sudah...

Kurasa aku menunggu sekitar 30 sampai 40 menit.

Apa aku menunggu sekitar 30 menit?

"Sulit sekali makan bersama pangeran ini."

Itu terlintas di benakku.

Haruskah kita memesan?

Aku tidak memakai lensa kontak hari ini.

Penglihatanku juga buruk. Kita harus membaca melalui kamera.

- Kamu tahu maksudku? - Baiklah.

Aku sering melakukan itu.

"Mereka membaca menu"

Aku mengerti.

- Bagaimana kalau kita pesan ini? - Mari kita lakukan itu.

Tidak apa-apa?

Rasanya seperti sedang tur.

Aku agak terkejut

karena aku tidak menduga akan berakhir seperti ini.

Kamu tidak tahu?

Apa Ye Na dan Young Hyun memberitahumu kenapa mereka memilihmu?

Ya, aku bertanya kepada mereka.

Aku juga ingin bertanya kepadamu.

Tebaklah.

- Kamu ingin aku menebak? - Ya.

Aku bahkan tidak bisa menebak alasannya.

- Alasanku memilihmu? - Ya.

Aku sangat penasaran

apa yang membuatmu memilihku.

Aku ingin bertanya karena aku tidak tahu.

Awalnya, aku ingin pergi

berkencan dengan kalian semua.

Kupikir aku bisa berkencan

dengan orang yang kupilih.

Aku berkencan dengan Tae Woong

hari itu.

Aku memikirkan siapa yang harus kukencani keesokan harinya.

Lalu warna merahnya menarik perhatianku.

Ada seseorang berpakaian merah.

Kamu menarik perhatianku.

Telingamu juga mengesankan.

Jadi, aku ingin berkencan denganmu.

Kamu juga mengatakan hal seperti,

"Penampilanmu menutupi kecantikan dalam dirimu."

"Kurasa kepribadianmu lebih bersinar daripada penampilanmu"

"Perkenalan teman dekatnya membuatnya terkesan"

"Dia teman yang bisa diandalkan"

Itu membuatku penasaran tentangmu.

Kamu terkesan dengan komentar itu.

Begitu rupanya.

"Dia tahu kenapa Min memilihnya"

Aku merasa hanya aku yang makan banyak

setiap kali ada makanan.

Hari ini, anggaplah itu sebagai keuntungan terpilih.

- Selamat menikmati. - Terima kasih.

- Aku akan memotretnya. - Seluruh laut ada di sini.

Ini seluruh lautnya.

Ini kali pertamaku menyantap makanan restoran.

- Kamu tidak bisa keluar hari itu. - Aku terlalu sakit untuk keluar.

Kamu suka hidangan laut?

Aku tidak pernah puas.

Sudah kubilang aku tidak pernah menjalin hubungan.

"Dia lupa tentang fakta itu"

Benar. Aku lupa soal itu.

"Begini..."

Aku tidak punya standar tinggi,

Biasanya aku tertarik kepada pria

yang memiliki penampilan yang aku suka.

Kamu memiliki penampilan pria impianku.

Astaga.

"Penampilan pria impian Min"

Terima kasih.

Saat kali pertama melihatmu,

aku tidak percaya kamu punya penampilan

yang selalu kuinginkan dari seorang pria.

"Bangga"

Lalu aku penasaran

kenapa kamu meninggalkanku sendirian di peron.

Aku bisa menjelaskannya.

Jika penglihatanku lebih baik,

aku akan memilihmu.

"Min merasa nyaman, dan Seok Hyeon gelisah"

Astaga.

"Min bilang kamu pria impiannya"

Aku merasa sangat malu.

Dia tidak menunggu responsku.

Dia hanya mengatakan apa yang ada di pikirannya.

Menurutku dia sangat keren.

Dia sangat keren.

Young Hyun terkejut mendengarku mengatakan hal itu.

Aku tidak tahu

bahwa sulit untuk jujur tentang hal itu

sampai aku tiba di sini.

Kurasa aku tidak tahu

bagaimana rasanya tertarik kepada seseorang.

Kurasa aku tidak bisa menyadarinya.

"Masalahnya, dia tidak tahu rasanya jatuh cinta"

Entahlah.

"Min, yang sudah lama sendirian, tidak bisa diprediksi"

Ini sangat menarik.

Aku tidak mengira kamu tidak pernah punya pacar.

Kenapa? Sulitkah membayangkannya?

Ya.

Aku melakukan eksperimen dengan diriku

untuk melihat siapa yang bisa menarik perhatianku

dan membuat jantungku berdebar.

Sejujurnya,

aku tidak tahu bagaimana rasanya

saat jantungmu berdebar atau berdetak kencang.

Karena kamu punya wajah pria idamanku,

jadi, aku ingin mengujinya denganmu.

Semua orang mengalaminya.

Bagaimana rasanya makan denganku?

- Kamu merasa nyaman? - Ya.

- Syukurlah. - Kamu tidak nyaman?

Biasanya aku merasa nyaman.

"Apa emosi Min mulai mengalir?"

Ada 60 persen kemungkinan dia hanya kuanggap sebagai teman yang cantik.

Dia tidak terasa seperti pria bagiku.

Rasanya

seperti itu. Aku tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata.

Rasanya seperti itu.

"Eksperimen Min gagal total"

Kurasa kamu agak mirip sepupuku.

Kenapa kamu bilang begitu?

- Aku hanya mengatakannya. - Baiklah.

Aku memilih waktu belakangan karena suatu alasan.

Jika itu tertunda,

aku bisa saja hanya punya 30 menit.

Aku tidak keberatan.

Kurasa kita tidak perlu banyak bicara.

Aku ingin teman-temanku menghabiskan cukup waktu dengan kencan mereka,

jadi, aku memilih waktu makan malam.

Aku juga ingin melihat laut di malam hari.

Kita terkurung di rumah seharian.

"Min mungkin baru dalam cinta, tapi dia perhatian"

Kurasa

kamu bisa mendekati siapa pun untuk membuat mereka nyaman.

- Aku? - Ya.

"Apa yang Seok Hyeon katakan memberinya keberanian"

Aku tidak tahu apa yang hatiku inginkan.

Ini baru hari ketiga kita.

Bagiku, ini sudah hari ketiga kita.

Mereka menyalakan kembang api.

Di mana?

Cantik sekali.

"Min akan menikmati momen romantis seperti ini"

"Dengan orang yang dia cintai suatu hari nanti"

Biarkan aku memotretmu.

Satu, dua, tiga.

Jangan berdiri seperti itu.

- Sudah kubilang aku agak kaku. - Tersenyum saja.

- Cobalah tertawa. - Aku tertawa.

Satu, dua, tiga.

Aku yakin kami bisa melihatmu di foto.

"Kita tidak bisa melihatnya"

Aku merasa jauh lebih ringan.

Aku juga.

"Kencan hari ini sudah berakhir. Silakan kembali ke vila"

Waktunya habis. Ayo kembali.

- Aku bersenang-senang hari ini. - Aku juga.

Mari kita lihat mercusuarnya lain kali.

Kita akan melakukannya bersama lain kali?

Entahlah.

"Kim Young Hyun"

"Eom Tae Woong"

"Kim Min"

"Hyun Ji Yu"

"Choi Ye Na"

"June Kun Uk"

"Hwang Min Ha"

"Moon Seok Hyeon"

"Between Love and Friendship"

"Keduanya masuk ke mobil setelah kencan"

Baiklah.

Aku bisa berbicara dengan semua orang kecuali Min Ha.

Kalau begitu, besok... Sial.

Astaga. Aku hampir mengumpat.

Kenapa kamu tertawa? Itu tidak lucu.

- Itu lucu. - Aku merasa terburu-buru.

Haruskah kita bergegas?

Teman-teman kita mungkin bertanya-tanya tentang kita.

Apa mereka menunggu kita?

Mereka bisa saja menunggumu, bukan aku.

Kurasa tidak.

Apa mereka akan menungguku?

Mereka menyuruhku bergegas saat aku hendak pergi.

Aku membicarakan teman-temanku.

Kamu tidak pernah tahu.

Kuharap kamu juga menganggap orang lain menarik.

Haruskah aku mengusahakannya?

Kedengarannya bagus.

Ini lucu.

Hariku menyenangkan.

Aku meninggalkan tempat ini cukup lama.

Tiba-tiba aku merasa gugup.

- Aku lebih gugup daripada tadi. - Semoga berhasil.

Pangeran telah kembali.

Bagaimana reaksi mereka saat melihat kita?

Sekarang pukul 10 malam.

"Young Hyun, yang sedang beristirahat, keluar dari ruangan"

Hei.

Hei.

- Apa yang kamu lakukan? - Aku sedang tidur.

Bagus.

Aku mendengar mereka memasak.

"Young Hyun masuk sendirian"

Kami kembali setelah beberapa saat.

Astaga.

Mereka melihatku.

Mereka tidak ada di sini? Min Ha dan Ye Na?

Mereka tidak ada di sini.

Halo, Kawan-kawan.

"Young Hyun juga hanya melewati Seok Hyeon"

"Mengintip"

Hei, kamu.

Kapan kamu kembali?

Aku? Kurang dari pukul 9 malam.

Benarkah? Kamu kembali lebih awal.

Kencannya sampai pukul 9 malam, Seok Hyeon.

Tidak. Ada sedikit penundaan.

- Ditunda menjadi pukul 9.30 malam. - Baiklah.

Kamu membuat Pangeran menunggu selama 30 menit.

Dia bertanya-tanya kapan kamu akan kembali.

"Ji Yu juga tidak ikut dalam percakapan mereka"

Aku merasa sangat tidak nyaman.

Mereka bertiga sepertinya sedang banyak pikiran.

Aku sangat sibuk hari ini.

"Pada akhirnya, Seok Hyeon meninggalkan ruang tamu"

Ada banyak yang ingin kubicarakan denganmu nanti.

Benarkah?

"Mengintip"

Aku mendengarkan.

Jadi, bagaimana?

- Kamu merasa lebih nyaman? - Ya.

Dari yang kupikirkan,

Young Hyun dan Seok Hyeon

saling menyukai.

Tapi rencanaku adalah

berkencan dengan mereka semua.

Aku merasa sangat bersalah.

Young Hyun juga bilang dia ingin memakan ikan mentah,

tapi aku memilih giliran terakhir.

Aku merasa bersalah

meskipun aku tahu aku tidak perlu merasa seperti itu.

- Aku belajar banyak di sini. - Aku belajar banyak.

Kita belajar banyak.

- Aku belajar tentang kehidupan. - Juga tentang kejujuran.

Benar.

"Pilih foto favoritmu mulai hari ini dan tulislah jurnal"

- Apa ini hari ketiga kita? - Ya.

Aku butuh waktu sendiri.

- Kamu mengunggah ini? Dan ini? - Ya. Aku tidak tahu.

"Kun Uk melihat Seok Hyeon"

"Seok Hyeon ingin sendirian"

"Menatap"

Aku harus banyak berpikir setiap saat.

Itu lucu.

Aku senang menghabiskan waktu dengan Ye Na.

Juga dengan Young Hyun.

Aku juga bersenang-senang dengan Min.

Tapi mereka semua terasa berbeda.

Perasaanku campur aduk

saat aku kembali ke vila.

Aku menghabiskan waktu dengan orang yang berbeda dalam waktu singkat,

yang belum pernah kualami.

Aku bingung.

"Sulit baginya untuk mengatasi perasaan yang berbeda sekaligus"

Ada satu foto yang ingin kuambil.

Aku ingin menulis buku harian

dengan foto yang diambil Seok Hyeon.

Dia di sana.

- Benarkah? - Ya.

Sepertinya dia menunggumu.

Dia menungguku di sana?

Kurasa tidak.

Apa dia hanya berpikir sendirian?

"Young Hyun mendekati Seok Hyeon"

Kamu sedang apa?

Aku sedang menulis jurnalku.

- Benarkah begitu? - Ya.

Kamu sudah makan malam?

- Ya. - Apa yang kamu makan?

Aku memakan piza dan sushi.

Di sini sangat romantis

dengan cahaya bulan.

Aku ingin datang ke sini saat malam.

Benarkah?

Itu sebabnya aku menulis buku harianku.

Begitu rupanya.

Aku menunggumu di sana.

- Benarkah? - Aku ingin mengambil fotoku.

Aku menunggu di dalam, tapi mereka bilang kamu di sini.

Kamu menemukanku.

Siapa yang memberitahumu?

- Ye Na memberitahuku. - Begitu rupanya.

Dia melihatku.

"Percakapan mereka singkat"

Kamu mau aku meninggalkanmu sendiri?

Aku akan memberimu ruang.

- Aku akan meninggalkanmu sendiri. - Aku tidak keberatan.

Benarkah?

Aku akan kembali ke kamar para gadis.

"Young Hyun memutuskan untuk pergi"

- Sampai jumpa. - Baiklah.

"Seok Hyeon menghabiskan waktu sendirian lagi"

Bangun, Young Hyun.

Ada apa denganmu?

"Young Hyun mencoba menenangkan diri"

Ayolah. Kendalikan dirimu.

Seok Hyeon tampak

lebih menyukai Young Hyun.

Menurutmu dia lebih tertarik kepadanya?

Menurutmu begitu?

Apa wajah dan tindakannya

memberitahumu itu?

Ya.

Saat aku bersamanya, dia sering membicarakannya.

Kenapa dia melakukan itu?

Aku tahu. Kenapa?

Kita tidak pernah tahu.

Dia bisa saja membicarakanmu saat bersama Young Hyun.

Mungkin dia sangat malu

hingga membicarakan orang lain.

Seok Hyeon tidak pemalu sepertiku,

tapi dia juga pemalu.

"Kun Uk memberi tahu Ye Na tentang Seok Hyeon"

"Ji Yu keluar ke ruang tamu"

"Ye Na sedikit terganggu"

Aku harus memakai riasan.

Kami berenang sebentar

saat kami kembali.

Aku melihatnya.

- Apa itu menyenangkan? - Ya.

Apa yang kamu lakukan hari ini?

Kami...

Aku mengemudi, dan kami makan bersama.

Kamu mengemudi.

Akhirnya kamu bisa mengemudi.

Dia ingin mengemudi.

Aku senang mengemudi lagi setelah beberapa lama.

Seharusnya aku membiarkanmu mengemudi kemarin.

Bukan itu maksudku.

Ji Yu melarangku

mengemudi.

Aku bisa mengerti alasannya

saat aku bersama Seok Hyeon.

Aku belum pernah mengemudi di sini.

Aku bersama teman,

jadi, aku harus berbicara dengannya.

Aku sadar itu tidak mudah

saat aku harus melakukan itu.

Tidak mudah

mengemudi ke tempat yang belum pernah kukunjungi.

"Ye Na mengerti kenapa Ji Yu melarangnya"

Aku bisa mengerti sekarang.

Mereka berdua sangat menarik.

Rasanya seperti

yang satu melayangkan hook kiri,

dan yang lain memberiku hook kanan.

Mana yang terasa lebih kuat

untukmu?

Entah mana yang lebih mengenaiku.

Aku masih tidak percaya.

Yang terpenting,

biasanya butuh waktu lama

sebelum aku yakin dengan perasaanku.

Seolah-olah aku kuat berlari maraton,

tapi mereka menyuruhku berlari 400 meter saja.

Aku bahkan tidak mendekati.

Biasanya aku berjalan-jalan.

Kamu seperti berjalan melintasi negeri.

Aku butuh lebih banyak waktu darimu.

Kamu butuh lebih banyak waktu.

Kalau begitu, posisiku lebih baik. Aku lebih cepat.

Agak sulit untuk memilih

antara seseorang

yang dengannya aku bersenang-senang

dan seseorang yang kemudian melekat di pikiranku.

"Dia senang bersama seseorang dan terus memikirkan yang lain"

"Dia menemukan dua gadis menarik untuk alasan yang berbeda"

Kalau begitu,

kamu harus memilih orang yang terus kamu pikirkan.

Benarkah begitu?

"Orang yang masih ada di benakku"

Sejujurnya, aku merasa paling nyaman dengan Young Hyun

saat kami berdua saja.

Tapi aku ingin lebih mengenal Ye Na.

Kami tidak punya cukup waktu bersama hari ini.

Aku menghabiskan banyak energi saat bersamanya,

tapi kuharap kami punya lebih banyak waktu.

Aku masih memikirkannya.

Dia tampak agak bingung

untuk memilih antara dua gadis.

Tapi aku merasa

Seok Hyeon tahu siapa yang dia suka.

Ji Yu

mengalami kesulitan.

Benarkah?

Dia mencoba tersenyum,

tapi tidak bisa.

Jadi...

Kita bisa melihatnya.

Kenapa kamu di sini sendirian?

Bukankah mereka

sedang berbincang serius?

Aku tidak memikirkan itu.

Benarkah begitu?

Mungkin karena dia lebih tua dari mereka.

Benar. Mereka masih bayi.

Ji Yu pria yang baik.

Sulit menjelaskannya,

tapi kamu tahu maksudku.

Aku tahu dia akan mengetahuinya.

Kurasa kita harus jujur.

"Ada banyak orang yang harus diperhatikan malam ini"

Senang rasanya ada orang yang bisa diajak bicara.

Aku juga merasa begitu.

Bisakah kita melakukan sesuatu? Kamu mau minum?

Young Hyun merasa jauh lebih baik.

Bersulang.

"Mereka cukup tenang, minum-minum malam ini"

Pasti kamu memilih orang yang sama tiga kali berturut-turut.

Aku?

Biasanya, saat melempar tiga bola cepat,

kamu mencetak home run.

Maafkan aku.

- Apa maksudmu? - Kenapa?

Kamu terus melakukan sesuatu, dan kamu mencetak home run.

Kamu berhasil.

"Saran Tae Woong sangat menyadarkannya"

Omong-omong, di mana Ye Na?

Dia di luar sendirian,

sedang merenung.

"Ye Na juga banyak pikiran malam ini"

"Ji Yu mendekatinya"

"Diam-diam dengan pertimbangan"

"Dan"

"Ye Na secara naluriah tertarik"

"Tapi dia tidak tahu apa yang dipikirkan Seok Hyeon"

- Ye Na. - Ya?

Kapan kamu akan tidur hari ini?

- Hari ini? - Ya.

Entahlah.

Bisakah kita berbicara sebelum kamu tidur?

Tentu.

Aku memanggilmu karena aku ingin bicara.

- Kamu tidak keberatan? - Ya. Dengan senang hati.

Bagaimana hari ini?

"Melihat"

Apa yang dia lakukan? Apa dia harus melakukannya?

Aku baru saja melihat siapa mereka.

Itu Seok Hyeon dan Ye Na. Aku penasaran siapa mereka.

Aku penasaran apa yang mereka lakukan di luar saat cuaca sangat dingin.

Saat cuaca sangat dingin.

Itu cukup mengecewakan bagiku.

Bagaimana aku terlihat hari ini?

Kamu tampak sibuk dan bingung.

Kamu benar.

Sebenarnya aku sangat gugup hari ini.

Kurasa aku mulai tenang saat kita akan pergi

setelah makan.

Kupikir kamu mungkin tidak nyaman karena aku.

Karena aku merasa tidak mengekspresikan perasaanku sebanyak itu.

Kata-kata yang terus muncul di benakku...

Kamu bilang hanya menatap mataku.

- Ya. - Aku sangat bingung saat itu

dan tidak bisa menjawab dengan benar.

Aku punya banyak kesempatan dengan Young Hyun.

Tapi aku tidak punya banyak kesempatan untuk berbicara denganmu.

Aku merasa tidak bisa berbicara denganmu sebanyak itu.

Jadi, aku ingin berbicara.

Ini sulit. Aku hanya ingin berkencan denganmu.

"Mereka bisa mendengar tawa Ye Na bahkan di ruang tamu"

Tawa Ye Na keras.

Aku berpikir, "Apa selucu itu?"

Itu sedikit menggangguku.

Moon Seok Hyeon.

Saat kami bersama, aku ingin berbicara dengan Ye Na.

Tapi yang lain datang, jadi...

Benar. Kurasa aku terlalu penakut.

Aku lelah sekarang. Aku akan tidur.

- Haruskah kita pergi? - Haruskah kita bersih-bersih?

Milik siapa ini?

- Apa itu milik Tae Woong? - Ini milik Ye Na.

Akan kuberikan kepadanya. Dia tidak masuk?

Benarkah?

Kamu di sini.

Ye Na, ponselmu.

Terima kasih.

Aku akan mandi dahulu.

Baiklah. Aku sudah mandi.

- Benar juga. - Ya.

Mereka masih bersenang-senang.

Haruskah aku memilih yang lain?

Dia tahu aku juga menyukainya.

Keduanya mengatakan itu kepadaku.

Jika kamu melempar bola cepat tiga kali, kamu akan melihat home run.

Kamu mendengarnya?

- Ya. - Kamu di sana?

Kurasa itu akan membuat Seok Hyeon tertekan.

Kamu harus mengikuti hatimu. Kenapa?

"Diamlah, anak muda."

Apa itu terlalu jelas?

Aku tidak tahu kenapa kamu peduli dengan persahabatan.

Bayangkan orang lain membawanya.

Bisakah kamu diam saja?

Kamu tidak cukup menyukainya?

Jika kamu terus berterus terang,

- peluangmu lebih besar. - Jadi, aku harus terus...

Jika kamu tidak memilihnya karena menurutmu itu akan menekannya,

dia mungkin tertarik

kepada orang yang terus terang kepadanya. Kamu tidak akan menyesal?

- Kamu akan menyesal. - Aku akan menyesal.

Kamu akan menyesalinya dan mulai tidak menyukainya.

"Min menyemangati temannya yang goyah"

Rasanya

kamu menyebutkan Young Hyun berkali-kali.

Bahkan pada saat itu,

kupikir kamu memikirkannya.

Kamu bilang tipe idealmu

adalah orang yang ceria.

Tapi aku tidak seceria itu.

Dia selalu ceria.

Jadi, kurasa

dia lebih mendekati tipe idealmu.

Itu yang kupikirkan saat mengemudi.

Bagaimana jika dia berkencan denganku, lalu Ye Na.

Bagaimana jika dia lebih menyukainya?

Dia akan memilihku jika lebih suka berkencan denganku.

Kurasa dia memilihnya

karena dia lebih suka berkencan dengannya.

Sejujurnya, aku ingin melihat buku hariannya.

Bisakah kita melihatnya sekarang?

"Bagaimana Seok Hyeon mengingat hari ini?"

"Hari di mana itu sulit memutuskan judulnya."

"Aku pergi dengan tiga orang dan semuanya terasa berbeda"

"Aku merasa banyak hal akan terjadi di hari-hari yang tersisa"

"Kencan dengan Young Hyun"

"Kencan dengan Min"

Mungkin kamu merasa seperti itu,

tapi aku menyukai Young Hyun.

Tapi aku tidak ingin menyembunyikannya darimu

dan berbohong kepadamu.

Itu terlalu perhitungan.

Itu egois.

Tapi sejak awal,

kamulah yang paling membuatku penasaran.

- Benarkah? - Ya.

Dingin sekali.

"Lampu kamar Young Hyun dan Min mati"

Bagaimana kalau kita masuk?

Tapi mengobrol itu menyenangkan.

Bagaimana kalau kita mengobrol di dalam?

Semua orang sudah masuk.

Baiklah.

Aku tidak memakai riasan.

Tidak apa-apa. Kamu tampak cantik.

Hanya karena aku mengatakan hal seperti ini,

kamu tidak perlu merasa harus terus dekat denganku.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang seseorang, lakukanlah.

Itu tidak penting.

Tidak benar bahwa itu sama sekali tidak penting, tapi...

- Kamu menangis? - Tidak.

- Kamu menangis? - Tidak.

Apa ada orang yang ingin kamu kenal lebih dekat?

Aku ingin tahu lebih banyak tentangmu.

Dan Ji Yu.

Tapi saat berkencan dengannya, aku menyukainya,

tapi kuharap itu berjalan lebih baik.

Jadi, kupikir jika aku berkencan denganmu hari ini,

aku akan bisa memutuskan.

Lalu aku bisa berterus terang.

Itu sebabnya aku banyak merenung hari ini.

"Bisakah aku menilai berdasarkan momen ini saja?"

"Berdasarkan beberapa jam hari ini?"

Tidak.

Tidak bisa. Aku sangat menginginkan lebih.

Aku sungguh berharap bisa lebih baik.

"Melirik"

"Tolong jangan bilang kamu akan pergi"

Rasanya seperti Seok Hyeon dan Ye Na menjadi jauh lebih dekat.

Mereka berkencan hari ini.

Entahlah.

Apa ini ponselmu?

Bukan. Pasti itu milik Seok Hyeon.

Semua orang pasti tidur kecuali kita.

- Apa semua orang tidur? - Kurasa begitu.

Kamu mau kabur?

Mengendarai mobil?

Ini situasi yang tidak terduga.

Mereka bangun dan dua orang menghilang.

Ternyata kita yang hilang.

Ini romansa sejati.

Ini malam yang indah.

"Seok Hyeon dan Ye Na menyelesaikan percakapan mereka pukul 4.50 pagi"

"Pagi itu"

Sudah lama sekali.

"Seok Hyeon dan Tae Woong menyambut pagi keempat dengan bahagia"

Kita harus masuk lebih dahulu.

"Seok Hyeon terlihat lebih bahagia daripada biasanya"

"Mereka bermain di air"

"Aquaman Tae Woong"

Ayo berenang.

Apa kita akan melakukannya? Ini canggung sekali.

Aku harus mendapatkan sinar matahari.

Renang adalah olahraga yang melelahkan.

Haruskah kita berjemur?

Kedengarannya bagus. Aku harus mencokelatkan punggungku.

- Kamu sungguh akan melakukannya? - Ya.

Itu hanya ultraviolet.

"Seok Hyeon melihat mereka berdua"

- Apa kamu lapar? - Tidak.

Kalau begitu, mau jalan-jalan dan pergi ke kafe?

Kedengarannya bagus.

Aku di kursi berjemur dan mereka berdiri

di depan pintu dengan tas.

Itu membuatku cemas.

Kami mengobrol banyak malam sebelumnya.

Kupikir kami juga mengekspresikan perasaan kami.

Apa Ji Yu yang pertama mengajaknya berkencan atau Ye Na?

Atau keduanya ingin berkencan.

Apa tidurmu nyenyak?

"Beberapa saat lalu"

Kamu mau berbicara sebentar nanti?

"Mengangguk"

"Ji Yu mengajaknya berkencan"

Kurasa itu karena dia pergi dengan Seok Hyeon.

"Seok Hyeon dan Ye Na menjadi lebih dekat setelah kencan kemarin"

Kupikir dia tidak akan tahu jika aku tidak mengungkapkan perasaanku.

"Tidak nyaman"

- Kita pergi sekarang? - Ya.

"Ji Yu yang ragu-ragu sudah memutuskan"

Kamu bingung saat aku mengajakmu berkencan hari ini?

Aku agak terkejut.

"Ke mana keberanian Ji Yu akan membawa mereka?"

Anginnya sejuk. Ini sempurna.

"Suasana canggung di antara keduanya"

Bagaimana rasanya berbicara dengan Seok Hyeon?

Dia tampak seperti orang yang sangat baik.

- Orang baik? - Ya.

Dalam hal apa?

- Dia memancarkan aura itu? - Ya.

Aku banyak merenung kemarin.

- Kemarin? - Ya.

Merenungkan apa?

"Apa dia tidak menyukaiku lagi setelah kencan?" Hal seperti ini.

Itu kencan pertama kami.

Jadi, aku ingin tahu lebih banyak tentang Seok Hyeon.

Apa pendapatmu setelah berkencan dengannya? Apa kamu lebih tertarik?

Aku belum yakin.

Siapa yang kamu pilih?

Aku kencan pertamamu.

Pasti ada seseorang yang membuatmu penasaran.

Aku hanya...

Aku memilihmu hari itu.

Sungguh.

Aku terus memikirkan percakapan

yang kulakukan dengan Ji Yu di kafe

dan percakapanku

dengannya malam sebelumnya.

"Kencan macam apa

yang lebih kuinginkan?"

"Siapa yang lebih ingin kukenal lebih dekat?"

Aku terus berpikir begitu.

Aku khawatir

akan terluka.

Tentang membuka hatiku dan mendengar perasaanmu,

kurasa aku berusaha menyembunyikannya.

Tapi alih-alih melakukannya dan menyesalinya nanti,

aku memilih untuk tidak melakukannya lagi.

Itu yang paling ingin kukatakan hari ini.

"Apa perasaan Ji Yu yang sebenarnya dipahami Ye Na?"

Apa yang akan mereka lakukan?

Makan sesuatu yang lezat?

Hanya mereka berdua yang tidak ada.

Tapi rasanya kosong.

Siapa yang menyarankannya lebih dahulu?

- Aku tidak tahu. - Benarkah?

- Pasti menyenangkan. - Pemandangan terlihat dari kamar.

"Ji Yu dan Ye Na kembali di waktu yang tepat"

Apa yang mereka lakukan dengan kacamata hitam?

Apa yang mereka lakukan?

- Hanya dengan para pria, ada... - Ya.

Hai.

- Apa? Mereka sudah kembali. - Apa? Kapan mereka datang?

Lihat ini.

Dia menyuruh kita melihat.

"Seok Hyeon yang mencoba tersenyum"

"Ji Yu yang sudah tampak lebih baik"

Haruskah kita berdiri?

- Ya. - Ayo masuk.

Tae Woong, ini milikmu?

Astaga.

"Melirik"

"Seok Hyeon dan Ye Na saling menghindari"

- Apa itu lezat? - Ya.

Aku sungguh tidak tahu apa yang dipikirkan Ye Na.

Kurasa itu menjadi tidak nyaman lagi setelah dia berkencan dengan Ji Yu.

"Tae Woong mengajak Ji Yu ke teras"

Bagaimana hasilnya?

Aku hanya mengatakan yang kurasakan dengan jujur.

- Aku beri tahu dia aku memilihnya. - Baiklah.

Kurasa aku harus lebih banyak bertindak.

Aku menyesal bersikap seperti orang bodoh.

Kamu benar-benar

seorang pria sejati.

"Hei, Ye Na."

Aku tidak mengatakannya seperti itu.

Kamu hebat. Hatimu seperti binatang buas.

Syukurlah.

Aku lega.

Bagaimana denganmu?

Aku hanya

suka keadaan sekarang.

Jangan mencoba bahagia sendirian.

Cobalah mencari pasangan untuk berbahagia.

Aku sedang mencarinya.

Aku mendapat pesan.

"Sebuah misi baru dipasang di papan buletin"

Haruskah kita ke sana?

Haruskah?

Ya.

"Mereka takut untuk pergi ke papan buletin hari ini"

"Empat hari sebelum cinta dimulai"

"Misi apa yang diumumkan hari ini?"

Ayo.

Yang kita lakukan biasa saja, bukan?

"Mereka mendekati papan buletin dengan hati-hati"

Apa ini?

"Mencengangkan"

- Apa ini? - Apa ini?

Apa?

"Apa yang tertulis di papan?"

"Kencan label nama"

"Ajak dia berkencan"

"Dengan menyerahkan label namamu sendiri"

"Kamu hanya punya satu kesempatan."

"Kamu hanya bisa mengajak satu orang berkencan"

"Bagaimana jika dia menolak?"

"Kamu tidak bisa berkencan hari ini"

"Kamu hanya bisa berkencan jika mereka saling menyukai"

"Mereka akan mengajak seseorang berkencan"

Perlombaan dimulai.

"Di depan teman-teman mereka hari ini!"

"Seseorang melirik"

"Seseorang pergi tanpa ragu"

"Benarkah?"

"Tiba-tiba aku kesal"

"Aku kesal"

"Persahabatan yang bergetar tanpa daya"

"Apa aku tidak membaca situasi?"

"Berapa pasangan yang akan berkencan?"

"Kenapa Min Ha menangis?"

"Between Love and Friendship"

Kita harus mengambil label nama kita?

"Label nama seperti tiket untuk mengajak seseorang berkencan"

Semuanya sulit di sini.

Bagaimana caraku memberikannya?

- Kamu melihatnya? - Kamu punya label namamu.

Jika kuberikan ke seseorang, selesai. Tidak bisa berikan ke orang lain.

Bukankah kita harus memberi tahu mereka dahulu?

Ya, kita harus melakukannya dahulu.

Pergi dan lakukanlah.

Haruskah kuberikan kepadanya? Kenapa?

Itu akan dimulai saat seseorang melakukannya.

- Benarkah... - Apa lombanya sudah dimulai?

Kamu mau?

Kamu ingin aku memulai lombanya?

Ada yang ingin memberikannya kepada seseorang?

Aku tidak perlu berpikir.

Aku ingin berkencan dengan Young Hyun.

"Tae Woong dengan berani mengekspresikan pendapatnya"

Aku ingin menunjukkan bahwa aku punya perasaan baik

untuk seseorang yang menunjukkan dia punya perasaan baik lebih dahulu.

Itulah yang kupikirkan.

Bagaimana denganmu, Seok Hyeon?

- Ye Na. - Ye Na.

Bagaimana denganmu?

Ye Na.

Sudah kuduga.

- Haruskah kukeluarkan cincinnya? - Baiklah.

Mari kita lakukan.

"Bersaing untuk Ye Na"

Aku sudah memutuskan.

Bahwa aku ingin berkencan dengan Ye Na lain kali.

Aku tidak berpikir banyak.

Seok Hyeon dan aku menginginkan orang yang sama.

Seok Hyeon dan aku menginginkan orang yang sama.

- Bagaimana denganmu? - Aku?

Min.

- Min? - Min.

Aku ingin berkencan dengannya.

Aku bilang, "Apa?"

Itu membuatku terkejut.

Saat aku berbicara dengan Min Ha...

Kamu bisa mengencani orang lain.

Sama seperti aku bisa berkencan

- dengan orang lain juga. - Itu benar.

Kami bilang itu hal yang wajar

untuk penasaran tentang orang lain dan lebih mengenal mereka.

Jadi, kupikir aku harus memberikan label namaku

kepada Min.

Tidak butuh waktu lama untuk memutuskan.

Kita tidak tahu bagaimana hasilnya

di antara orang lain hari ini.

- "Aku anak laki-laki" - "Kamu anak perempuan"

Kita harus mengajaknya keluar untuk melihat bagaimana hasilnya.

Haruskah aku pergi?

Kurasa aku tidak akan berhasil.

Jangan bilang begitu.

Kurasa aku akan tereliminasi.

Kenapa? Tidak.

- Aku tidak percaya diri. - Ayolah.

- Apa yang harus kulakukan? - Ayo, Young Hyun.

Tunggu. Aku harus terlihat cantik.

Jika kita akan melakukannya, boleh kuberikan sekarang?

- Ya, boleh. - Bolehkah?

"Tae Woong dan Ji Yu berangkat"

Yang pertama pergi.

Kamu sudah berikan kepadanya?

Belum.

- Tapi... - Tapi sejujurnya...

Jika dipikir-pikir,

dia mungkin akan memberikannya kepadaku.

Ya. Kemarilah. Haruskah kita menunggu di sini?

Tunggu.

"Hanya ada satu orang di pikiran Young Hyun"

Kamu mau ke mana?

Mereka di luar.

"Berbalik"

Kenapa dia melarikan diri?

Tae Woong duduk di samping Min

di hari pertama.

Dia membuatkan bubur untuknya saat dia sakit.

Kupikir aku harus mendukungnya.

"Young Hyun pergi untuk Tae Woong"

Kamu ingin aku memanggil seseorang untukmu?

Siapa yang ingin kamu panggil?

- Hei. - Jika kamu mau...

"Tae Woong memberikan label namanya kepada Young Hyun"

Benarkah?

Benarkah?

- Tunggu. - Mereka datang.

Lomba telah dimulai.

Aku salah paham.

Apa yang harus kulakukan?

Apa aku tidak membaca situasi?

Apa aku tidak membaca situasi?

- Apa maksudmu? - Aku tidak tahu

bahwa Tae Woong menyukaiku.

Itu sangat tidak terduga.

Apa aku kurang peka?

Aku menyadari

bahwa aku tidak berkencan

dengan orang lain.

- Aku ingin berpikir sendirian. - Baiklah.

Tunggu.

"Mengetuk"

- Ya. - Ya.

Aku ingin kencan santai

kali ini.

- Aku? - Ya.

"Kencan label nama, Hyun Ji Yu dan Choi Ye Na"

Min Ha.

Apa yang harus kulakukan?

Jadi, seperti ini rasanya.

Aku harus bagaimana?

"Empat hari sampai hari terakhir pukul 12.30"

"Mereka harus mengetahui perasaan satu sama lain"

- Kita harus mengobrol banyak. - Tunggu.

Kalau begitu...

Tae Woong memberikannya kepada Young Hyun.

Kamu dan Ji Yu akan memberikannya kepada Ye Na.

- Jika kuberikan kepada Min... - Maka Min Ha akan...

Apa boleh buat.

"Min Ha tidak akan dapat"

Hari ini, Min Ha akan sendirian.

"Selagi memilih pasangan kencan sehari sebelumnya"

Kamu sudah menduga ini?

"Kun Uk berkencan karena Min Ha memilihnya"

Aku sangat berterima kasih

atas suaramu.

Meskipun sebaliknya...

"Kamu akan melihat angka di samping namamu"

Begitu rupanya.

"Kun Uk sedang merenung karena Min Ha"

Aku akan berbaring dan beristirahat sekarang.

Aku masih merenung.

"Mulai sekarang, Min Ha tidak bisa berkencan hari ini"

Itu tidak nyaman.

Aku mengkhawatirkan Min Ha.

Astaga, ini...

Itu menyakiti hatiku.

Itu menyakiti hatiku.

- Kamu memberikannya kepadanya? - Ya.

Kenapa kamu merenung?

Karena aku merenung.

"Dia memutuskan untuk memilih Min"

"Tapi dia ragu"

Haruskah aku pergi sekarang?

Bagaimana caraku memberikannya?

Dia tidak akan bisa melihat wajahku jika aku memakai kacamata hitam.

"Kamar Min Ha dan Ye Na"

- Ya. - Ya.

Apa Young Hyun di dalam? Tidak, maksudku...

- Ye Na. - Ya. Apa dia di dalam?

Ya.

"Bagaimana dengan Kun Uk?"

- Apa Min ada di dalam? - Hai.

- Min. - Ya?

- Kemarilah. - Tunggu.

Aku harus mencari celana dalam untuk Ye Na.

"Kun Uk bingung saat melihat Min Ha"

Aku tidak membayangkan Min Ha akan berada di ruangan itu.

- Apa dia di dalam sana? - Ya, benar.

Ini.

"Kencan label nama, Moon Seok Hyeon dan Choi Ye Na"

Itu membuatku terkejut.

- Itu membuatku terkejut. - Astaga.

"Seok Hyeon yang keluar bertemu Young Hyun"

Apa yang terjadi?

Apa mungkin kamu...

Tunggu. Aku harus memanggil Min.

Min.

"Min Ha melihat Kun Uk yang memberi label namanya kepada Min saat itu"

"Min Ha melihat Kun Uk yang memberi label namanya kepada Min saat itu"

Tunggu.

Tunggu.

- Baiklah. - Pikirkanlah.

Pikirkanlah.

Mereka bilang kita harus berpikir sebelum memasang label nama.

- Jadi, pikirkanlah baik-baik. - Baiklah.

Kamu bisa menempelkan label namamu ke nama orang lain.

"Min Ha di balik pintu membeku seperti itu"

- Hei. - Ya?

Dia bilang dia juga penasaran dengan orang lain.

Sial.

"Orang yang aku suka memilih temanku"

"Seseorang kesal saat melihatnya"

"Ini momen di mana mereka bisa mengetahui perasaan satu sama lain"

Ini menyenangkan.

Aku juga.

"Ke mana mereka pergi?"

"Atau momen yang penuh kekhawatiran dan kecemburuan"

Menurutku senyumnya sangat menawan.

Jantungku berdebar.

Itu menggangguku.

"Setelah kencan label nama"

"Emosi mereka menjadi intens"

"Mereka mengekspresikan perasaan mereka dengan lebih berani"

"Teman-teman mereka mencoba berpaling"

"Saat mereka menjadi sensitif"

"Mereka melakukan hal tidak terduga malam itu"

Apa kamu terganggu oleh seseorang yang berkencan dengan orang lain?

"Itu menggangguku"

"Tidak ada yang bisa menduga perasaan mereka"

Buatlah kontak mata dengan seseorang yang kamu inginkan.

"Bertukar pandangan dan bertukar emosi"

Ini sangat berbeda dari saat kita berkencan.

"Emosi mereka menjadi makin intens"

"Hubungan mereka tidak akan pernah sama?"