All language subtitles for CSI.Crime.Scene.Investigation.S14E06.Passed.Pawns.720p.AMZN.WEB-DL.DDP5.1.H.264-NTb

Taruhan dipasang. 100 dolar.

Sebelas.

Menggandakan taruhan.

- 21.
- Ya.

Dua atau 12.

Memisahkan as.

21.

- 21.
- Ya.

- Blackjack.
- Ya.

Blackjack.

- Awasi meja BJ-13.
- Sudah kuawasi, Bobby.

Aku tak tahu harus bilang apa.
Entah bagaimana dia melakukannya.

- Blackjack.
- Ya.

100.000 dolar.

- 21.
- Ya.

21. Blackjack.

200.000 dolar.

Kocok.

- 21.
- Ya.

Baik. Kau selesai.

Baik.

Semoga beruntung.

- Terima kasih.
- Terima kasih.

Aku rasa aku sudah selesai.

Cairkan uangnya.

Pencapaian yang hebat, Pak...

Itu sekitar 350 ribu dolar.

Hari keberuntunganmu.

Aku punya penawaran untukmu.
Tetaplah di sini.

Kami akan menempatkanmu
di kamar suite atas, gratis.

Kau bisa makan, mandi,

lalu turun dalam beberapa jam

dan ambil uang kemenanganmu.

Bagaimana?

Tidak, aku mau mencairkan uangku

sekarang.

Permisi.

- Kau siapa?
- Tahu pukul berapa sekarang?

- Maaf?
- Pukul 08.00 pagi.

Sif malam berakhir dua jam lalu.

Kau sadar itu, bukan?

Jasad ini bagianku.

Aku tak akan masuk perang wilayah
denganmu sekarang.

Karena kau akan kalah.

Jangan paksa aku memanggil penyeliaku.

Sudah terlambat.

Dan kau adalah...

Sean Yeager, sif pagi.

Yeager.

Ya, penyeliamu sangat memujimu.

Kau seorang CSI-2, bukan?

Satu pengungkapan kasus lagi
untuk dapat promosi?

- Ya, Pak.
- Aku kurang peduli omong kosong

soal sif pagi dan malam ini.

Maksudku, kita satu lab kriminal, bukan?

Semua untuk semua, satu untuk semua.

Baik, terus terang saja.

Aku perlu mengungkapkan ini sendiri.

Maaf harus beri tahu ini, Yeager.

Tapi ini bukan kasus promosi
yang kau cari.

Penyerangan tunawisma di sebuah gang.
Sepertinya tak penting.

Ya?

Aku tak seyakin itu.

Ya, aku setuju.

Kenapa? Ada petunjuk?

Istriku Barbara terdampar di bandara,
perlu tumpangan.

Kalau begitu jemputlah.

- Kami akan urus ini.
- Kalian berdua bekerja sama?

Itu ide bagus.

- Bukan begitu?
- Seperti katamu,

semua untuk satu, satu untuk semua.

Astaga, dia bau sekali.

Tapi kurasa bukan karena pembusukan,

dia hanya sungguh butuh mandi.

Pakaiannya kotor,

kulitnya kusam.

Dia telah lama tinggal di jalanan,
terlihat.

Kau menemukan dompet, David?

Tak ada dompet. Sudah kuperiksa.

Yeager, kau tahu protokolnya.

Kau tak boleh menyentuh
jasad yang kuperiksa tanpa izinku.

Aku tak menyentuhnya.

Aku melihat pola pemakaian
di saku belakang tanpa tonjolan.

Tak ada tonjolan, tak ada dompet.

Aku duga dia dibegal.

Penyerang periksa dompetnya,
dan membuangnya

ke tempat sampah terdekat.

Aku bukan di sini untuk kesehatanku.

Kau telah lama di sana,
sudah menemukan dompetnya?

Sedang kuusahakan.

Suhu hati 32,8 derajat,

yang menempatkan waktu kematian
sekitar pukul 03.00 pagi ini.

Ada 12 cedera tusukan dengan pisau 5 cm.

Ditikam di punggung.

- Aku tahu perasaannya.
- Kau tahu?

Saat kita tutup kasus ini,
masukkan ke pengungkapanmu.

Terima kasih. Aku tak butuh sumbanganmu.

Koper,

nilai untukku.

Darah menunjukkan ini terkait.

Kosong.

Kenapa seorang tunawisma
membawa koper Mission Impossible?

Selesai pemeriksaan tempat sampah.

Ada tetesan darah.

Tampaknya penyerangan dimulai di sini.

Korban sedang menuju gang,

diserang dari belakang.

Penyerang mengambil kopernya,
mencuri isinya.

Tapi noda darah dan bekas seretan ini
menunjukkan itu tak berakhir di sana.

Pembunuh melihat korbannya masih hidup,

coba untuk merayap pergi.

Jadi, dia menyeretnya menjauh
dan menghabisinya.

Kalian tahu,

lihat darah di jari dan bawah tangannya?

Aneh, bukan?

D.E.

Menurut kalian apa artinya?

Mungkin itu sebuah pesan,
kata-kata terakhir untuk orang tercinta.

Atau, jika itu aku, menjelang ajalku,

aku coba memberitahu siapa pembunuhku.

Kulihat kau bukan tipe sentimental.

Baik, aku suka itu.

Astaga, Sayang. Maafkan aku.

Masalah terselesaikan.

Conrad minta aku menjadwal ulang
pemeriksaan.

Tak apa, aku mengerti.
Aku tahu kau sangat sibuk.

Karena itu kubilang
aku akan naik taksi dari bandara.

Tidak. Sudah kubilang
aku ingin menjemputmu.

Aku akan menjemputmu.

Duduklah dahulu.

Makanlah sesuatu.

- Pastri ini enak.
- Pastri?

Tidak, aku... Maaf, aku tak bisa...

Biar aku minum sedikit kopi itu.
Terima kasih.

Hei.

Aku sungguh minta maaf. Aku...

Bagaimana kabarmu?

Bagaimana Seattle?

Maya dan Katie keduanya baik,

Ryan telah bicara ke perusahaan dan atur
agar bisa tinggal di rumah lebih lama.

Itu bagus.

Kau sudah bicara ke Charlie?

Sibuk sekali di sini.

Aku tahu ada sejumlah pesan darinya.

Ada yang perlu kuketahui?

Ada yang ingin dia sampaikan langsung.

Ayolah, itu tak adil.

Aku janji akan pura-pura terkejut. Apa?

Dia dapat sebuah penawaran
dari Eastern Indiana,

beasiswa penuh, point guard utama.

Apa dia akan mengambilnya?

Aku rasa begitu.

Itu memang kabar penting.

Itu bagus. Hanya saja...

salah satu alasan kita ambil pekerjaan ini
adalah agar bisa

dekat dengan Charlie,
menonton pertandingannya.

Aku rasa pergi dari rumah
akan bagus darinya.

Aku tahu.

Hanya tak menyangkanya saja.

Keadaan bisa berubah,
rencana bisa berubah.

Itu terdengar seperti pembahasan lain
yang perlu kita lakukan.

Ya, tapi di lain waktu.

Aku bisa lihat kau sibuk, Sayang,
dan aku bisa naik taksi.

Dok, aku terima pesanmu.
Ada informasi untukku?

Ya, masih memeriksa
korban tak dikenal di gang itu.

Tapi kutemukan ini
di salah satu daerah luka.

Mungkin potongan senjata pembunuh.

Ujung mata pisau, mungkin patah.

Akan kubawa ke Hodges.

Bagaimana menurutmu? Pola luka ini,

aku aku terkadang kasus mulai tercampur,

tapi aku yakin pernah melihat ini
di suatu tempat sebelumnya.

Kedua luka di tengah,

dekat tulang belakang ini,
tampak lebih dalam dan lebar.

Hampir seperti pembunuh memutar pisaunya.

Ya, tapi luka yang lainnya bersih, rapi.

Itu mungkin pembunuhan berlebihan, amarah.

Atau hal lainnya. Sebuah ciri khas.

Akan kuperiksa sejumlah berkas lama.
Terima kasih.

SUKU BUNGA
KUITANSI PEGADAIAN SILVER STATE

PEGADAIAN SILVER STATE

Kalian pasangan yang serasi.

Biar kutebak,
kalian sedang mencari cincin?

Sebenarnya informasi.

Aku Brody dan ini Yeager dari CSI.

- Kurasa kau Ruby.
- Ya. Jika ini urusan polisi,

harus kuakui, aku hanya nama di pintu.

Putra-putraku yang menjalankan toko
sekarang.

Aku hanya membantu sesekali.

Menjauhkanku dari masalah.

Kyle! Zeke!

- Sedikit bantuan di depan.
- Baik, Bu.

- Ada apa?
- Para petugas polisi ini

ingin membicarakan sesuatu dengan kalian.

Aku di belakang jika kalian perlu aku.

Dan Sayang, jangan lepaskan dia.

Baiklah.

Kami menemukan surat gadai ini.

Tampaknya dari salah satu
pelanggan kalian semalam.

Kami hanya perlu namanya.

- Soal apa ini?
- Bukan itu pertanyaannya.

Ini tercetak pukul 23.49.

Periksalah.

Komputer kami sedang rusak, jadi...

Pukul 23.49?

Kemeja kotak-kotak, kaus oblong,
jins, bau.

Arloji Farami. Cincin merah muda 14 karat
dengan tulisan,

tenggat 90 hari dengan bunga 23 persen.
200 dolar.

Tunai.

Kau ingat semua itu?

Bisa ingat namanya?

Jeremy Sikes. Jalan Cornell 1139,
St. George, Utah 84780.

Aku juga punya fotokopi SIM-nya.

200 dolar untuk sebuah arloji Farami
dan cincin emas?

Bisa kulihat kau sangat dermawan.

Itu pinjaman dengan jaminan.
Jika dia tak kembali, terserah dia.

Yakin hanya terserah dia?

Ini dia.

Terima kasih.

Boleh kusimpan ini?

Tentu. Aku selalu buat duplikatnya.
Kita tak pernah tahu.

Lalu arloji dan cincin itu.
Kalian masih menyimpannya, bukan?

Ya, ada pada kami.

Bagus. Akan kami bawa.

DIVISI KENDARAAN BERMOTOR UTAH

- Seseorang alami malam yang bagus.
- Ya, itu Jeremy Sikes dari semalam.

Rekaman kamera pengawas
Pike's Gambling Hall.

Itu dibagikan ke keamanan seluruh kasino
di kota ini

dengan peringatan
untuk mewaspadai pria ini.

Kenapa? Dia menimbulkan masalah?

Yang terburuk. Setidaknya di Las Vegas.

Teman kita ini membawa 200 dolarnya
dari Pegadaian Ruby

masuk ke Pike's dan main kartu 37 babak,

45 menit kemudian,
dia mendapatkan 350 ribu dolar.

Setidaknya kita tahu
kenapa dia punya koper itu.

200 dolar berubah jadi 350 ribu dolar.
Ayolah, berapa kemungkinannya?

Seperti antara dimakan hiu
selagi disambar petir.

- Ya.
- Kasino jelas mengira dia curang.

- Menghitung kartu?
- Tidak, pola taruhannya tak sesuai.

Mereka mencurigai kolusi
dengan pembagi kartunya, Kristi Holt,

yang omong-omong, mangkir kerja pagi ini.

Kau berpikir Sikes dan Holt
mencurangi Kasino.

Lalu Holt menikam Sikes dari belakang,
secara harfiah,

dan kabur membawa uang itu.

Teori menarik, tapi...

Lihat itu, Sikes menarik massa.

Siapa pun dari mereka bisa mengikutinya
ke gang, bukan?

- Aku tetap bertaruh pada pembagi kartu.
- Karena kau anggap mereka curang.

Tentu saja mereka curang.

Sikes bahkan coba memberitahukan
siapa pembunuhnya dengan darahnya.

"D-E" berarti "Pembagi kartu" untukku.

Yang kita tahu,

ini hanya salah satu
dari kisah hebat Las Vegas.

Dia menggadaikan harta terakhirnya,

mempertaruhkan semua dan menang.

Keduanya tak saling kenal,

dan ini hanya keberuntungan belaka.

- Aku tak percaya keberuntungan.
- Aku juga.

- Kenapa? Apa yang kau dapatkan?
- Sebuah koneksi.

Antara Jeremy Sikes
dan pembagi kartu kita, Kristi Holt.

Arloji yang digadaikan Sikes
untuk uang taruhan

ternyata milik suami Kristi.

Dan ini kejutannya.

Suaminya dibunuh dua bulan lalu.

Keberuntungan, ya?

Menurutku mungkin pencurian kasino ini

bukan kali pertama Kristi melibatkan Sikes
dalam pekerjaan kotornya.

Dua bulan lalu, dia suruh Sikes
membunuh suaminya.

Semalam, setelah mereka menipu kasino itu,

Kristi membunuh Sikes.

Tampaknya Kristi Holt
membagikan kartu kematian.

Bukan hanya sekali, tapi dua kali.

Aku dan Yeager menarik kasus mandek
atas pembunuhan Simon Holt,

suami pembagi kartu blackjack kita.

Kau dan Yeager.

Senang melihat kalian akur.

Ya, tapi mari kita perjelas.

- Aku Rizolli, dan dia Isles.
- Ya.

Pokoknya, kasus itu masih terbuka.

Mungkin terbuka karena sif pagi
yang menyelidiki.

Jangan lihat aku.
Aku dalam penggantian sif saat itu.

Pada malam pembunuhan itu,
Kristi Holt telah ditanyai.

Dia mengaku menyelesaikan sifnya di Pike's

lalu meninggalkan kasino
untuk bertemu dengan suaminya, Simon.

Mereka makan malam,
lalu pulang sekitar tengah malam.

Dia sangat lelah,
langsung naik untuk tidur,

suaminya ke ruang tamu
untuk menonton berita.

Saat itulah dia dengar dua tembakan.

Dia berlari turun
dan menemukan suaminya tewas,

tempat itu telah dirampok.

Jadi, menurut keterangan Kristi Holt,
suaminya memergoki sang perampok.

Dalam pembelaan sif pagi,
itu keterangan yang bagus.

- Tak ada alasan meragukannya.
- Sampai semalam,

saat Jeremy Sikes ditemukan tewas.

Setelah menggadaikan
arloji suami Kristi Holt

dan meraih kemenangan besar
di meja blackjack-nya.

Kata orang, kebetulan itu tak ada.

Ya, tapi...

Terkadang ada.

Benar. Keberuntungan semata.

Kukira kita sepakat
keberuntungan tak bermain di sini.

Kalau begitu sebut itu takdir.

Atau nasib.

Dari semua meja blackjack
di seluruh dunia,

kau akan pakai teori ini?

Tidak, yang kumaksudkan,
ada satu orang masih hidup

yang dapat menjawab pertanyaan ini.

Itu dari istrimu lagi?

Bukan, orang lain.
Seorang janda, sebenarnya.

Brass baru menjemput Kristi Holt.

Jika ini soal kejadian semalam,

akan kukatakan apa yang kukatakan
pada Bobby, bosku.

Itu kemenangan yang jujur.

Tak ada kecurangan.

Jika kita hanya bicara soal kecurangan
di sini, ini malam keberuntungan.

Sekarang giliranku membagi.

Temanmu Jeremy Sikes.

Astaga, itu dia...

- Apa dia...
- Mati? Ya.

Tapi kurasa kau tahu itu.

Bagaimana bila kubagi lagi?

Suamimu Simon.

Ini saatnya dalam sesi judi ini
saat kau kalah.

Atau mainkan kartu as-mu
dan katakan faktanya.

Faktanya?

Faktanya adalah suamiku dibunuh
saat memergoki perampokan.

Yakin mau bertahan dengan kisah itu?

- Itu bukan kisah.
- Ya, itu kisah.

Kau pun seharusnya bergaul
dengan konspirator yang lebih berkelas.

Setidaknya yang lebih pintar.
Karena temanmu Jeremy

menggadaikan arloji suamimu
seharga 200 dolar dan dibawa ke meja judi.

Itu yang dipertaruhkannya.

Dia memiliki arloji Simon?

Ya.

Jika dia memiliki arloji itu,
itu pasti karena dia mencurinya.

Karena dialah yang membobol rumah kami.

Atau mungkin ada penjelasan lain.

Mungkin kau berikan padanya
sebagai hadiah terima kasih

karena membunuh suamimu.

Itu gila. Arloji itu
hadiah ulang tahun perkawinan dariku.

Ya. Kami telah periksa ke Farami.

Itu pesanan khusus, sekitar 2.000 dolar.

Jadi, aku periksa catatan asuransi,

klaim dan keterangan polisi,

tapi di sana tak disebut
soal arloji bernilai 2.000 dolar.

Suamiku dibunuh, Detektif.

Aku lupa soal arloji itu.

Kau tak lupa soal uang asuransi itu.

Yang dipakai membayar utang Simon.

Karena itu kau dan Jeremy
bersekongkol di Pike's Gambling Hall

untuk memenangkan 350 ribu dolar.

Kristi, kau mangkir kerja.

Kau berakhir di motel,
bersembunyi di bawah meja.

Itu tak bagus.

Jika kau kerja untuk orang-orang lama
di kasino lama seperti Pike's,

lalu dikira mencurangi mereka,

kau pun akan bersembunyi di motel.

Lalu jika dia yang membobol rumahku
dan membunuh suamiku,

dia pantas mati.

Aku tak membunuhnya, dan tak terlibat
mencurangi kasino semalam.

Jika kau tak percaya padaku,
periksa rekaman video,

kartu dan kocokan kartu.

Aku tak curang.

MENGUJI
NORMAL 98 PERSEN

Hei.

- Apa yang kalian temukan?
- Tampaknya pembagi kartu tak curang.

Menurutmu. Aku tetap tak yakin.

Dia meraih kemenangan gila.

Kami lihat rekamannya. Dia bertaruh
dan bertahan saat seharusnya tidak.

Kemungkinan itu terjadi...

183.120 banding satu.

- Aku punya aplikasi.
- Baik.

Bagaimana barang bukti?

Aku periksa 416 kartu yang dimainkan.
Tak ditandai.

Tempat kartu normal.

Aku periksa pengocok kartu.

Tak ada tanda telah diakali.

Tak dapat petunjuk dari kamera pengawas?

Jika dia menyembunyikan kartu
atau menyulap kartu,

itu dilakukannya di antara frame video.

Baik. Jadi, dia pesulap.

Bukan berarti dia bukan pembunuh.

Aku suka perkataannya.

Sepertinya hanya kau.

Jadi, bukan kita yang pertama
menanyai Kristi Holt.

Dia ditahan keamanan kasino

setelah meninggalkan meja blackjack,

lalu ditanyai bos meja judinya,
Bobby Esposito.

Itu mereka di ruang penahanan.

Periksa kode waktunya.

Pukul 02.58 pagi.

Waktu kematian Sike pukul 03.00.

Pemeriksaan Holt berlangsung
lebih dari empat jam.

Mustahil dia membunuh Sikes.

- Jadi, siapa?
- Aku benci mengakui ini,

tapi Russell mungkin benar.

Kemenangan Sikes di meja itu
memang menarik massa.

Berarti ada sejumlah orang

yang mungkin mengikutinya keluar
malam itu.

Kau sempat memeriksa
rekaman lantai kasino lainnya?

Kau melihat seseorang
yang tampak membayanginya?

Aku tak melihat siapa pun
yang tampak jelas mengikutinya.

Tunggu!

Tahan sebentar.

- Apa yang kau lihat?
- Mundurkan sedikit.

Di sana.

Pria itu, bicara pada bos meja judi.

Aku pernah melihatnya.

Pernah melihatnya? Di mana?

Di video keamanan orang lain.

- Mana temanmu?
- Sibuk.

Kali ini hanya aku.

Jika polisi terus muncul di sini,

orang akan punya pikiran salah
soal tokoku.

Kau akan mengembalikan arloji
dan cincin itu atau...

Tidak, masih di ruang bukti.

Sebenarnya aku kemari
untuk memeriksa barang lainnya.

- Kau pasti bercanda.
- Tidak.

Kamera pengawas yang kalian berikan
menunjukkan pria ini masuk ke toko kalian

setelah pukul 03.00 pagi.

Dia bekerja untuk Pike's Gambling Hall.
Namanya Alonzo Pierce.

Pierce, 1453.

Jalan Silver Ridge 1456,
Seven Hills, 89052.

- Aku punya nomor teleponnya jika perlu.
- Terima kasih.

Sebenarnya aku perlu melihat
barang gadainya.

Seperti pemutar piringan hitam lama
dan pelantang.

Ya, dan aku ingin membantumu,
hanya saja...

Di belakang berantakan sekali...

Aku tahu di mana itu.

Tentu saja kau tahu, Dik.

Ya, Rain Man di sini akan mengurusmu.

Baik. Pemutar piringan hitam,
tak berharga.

Pelantang itu merek Cadillac.

Rentang frekuensi 30 khz.

impedans 4 ohm.

Kau telah mencobanya
dan tak berfungsi, bukan?

Ya, yang kiri. Bagaimana kau tahu itu?

Bisa pinjam bor di sana?

Tentu.

Terima kasih.

Aku cukup mahir dengan alat elektronik.

Aku yakin begitu.

Pelantang ini biasanya cuma masalah kabel.

Dalam kasus ini, mungkin agak berbeda.

Itu uang yang banyak.

Dugaanku sekitar 350 ribu dolar.

Aku bingung. Jika punya uang sebanyak itu,
aku akan menyimpannya di bank.

Kecuali kau tak bisa.

Tempat seperti ini,
orang mengantarkan barang,

kalian menyimpannya 60 hari,
lalu mereka ambil kembali.

Lebih baik daripada bank

jika mau mengalahkan tuduhan pembunuhan.

Menurut Kasino Pike,
Alonzo Pierce mangkir sif hari ini.

Mulai jadi kebiasaan karyawan mereka.

Ya, eksodus orang pintar di sana.

Kami ketuk apartemen Alonzo,
tak ada jawaban.

Manajernya bilang dia sedang bepergian,
bawa tas kecil.

- Kapan?
- Beberapa menit lalu.

Kami telah jaga jalan keluar,
dia tak akan bisa pergi.

Itu dia.

Alonzo Pierce!

Kepolisian Las Vegas.

Kau ditahan! Hei!

Maaf, Kawan. Kau akan kecewa.

Bos meja judi.

Sudah kubilang.

Sedang apa kau di sini?

Pakai saja imajinasimu.

Bawa dia dari sini!

Buka bagasinya.

Alonzo Pierce.

Itu perjalanan yang singkat.

Ya, tak ada yang boleh mencuri
dari Pike's Gambling Hall.

Setidaknya ada orang di Pike's
yang berdedikasi pada pekerjaan.

Dengar, Bobby,

kau buat pekerjaan detektif tampak mudah.

Kau berdiri di sana
dengan pistol di tanganmu.

Jasad Alonzo Pierce di bagasi.

Aku tinggal panggil mobil derek.

Aku akan membuatnya makin mudah.

Akan kukatakan tepatnya
yang dilakukan Alonzo berengsek itu.

Katakanlah.

Kau tahu aku telah melihat
banyak kecurangan di masaku.

Tapi semalam,

itu berbeda.

Entah apa dimainkan
oleh pria itu dan pembagi kartuku,

tapi kutahu penipuan sedang berlangsung.

Pasti. Tak ada yang seberuntung itu.

Di Las Vegas masa lalu,

saat orang seperti Sam Braun
masih mengelola kota ini,

kami akan memasukkannya ke mobil,
melakukan sedikit pertukangan padanya.

Dia sudah akan menyerah.

Kota berubah.

Bukan jadi lebih baik.

Ya, lebih beradab sekarang.

Kau membunuh pria itu di gang.

Aku tak suruh dia menghabisinya.

Hanya suruh dia ambil kembali uang itu.

Juga menakutinya sedikit

sebelum dia menaikkanya ke bus Trailways.

Jadi, Alonzo membunuh Sikes
atas inisiatif sendiri?

Juga mencuri uang itu.

Kau percaya itu?

Aku tak tahu harus percaya apa lagi.

Aku membimbingnya,

tapi dia berkhianat,

dasar berengsek.

Dia pun tak punya nyali menatapku
dan berkata jujur?

Dia harus mengarang omong kosong
soal dia tak membunuhnya.

Dia hanya mengasarinya,

dan dia mengamankan uang itu.

Aku tak akan bohong.
Aku sudah akan menghabisi Alonzo.

Tapi itu karena dia mencuri dari kasino.

Itu soal kehormatan.

Las Vegas lama.

Benar.

Lihat, kita duduk berseberangan.

Tapi aku tahu kita sejalan.

Aku mau minta bantuanmu.

Apa itu?

Berikan rekomendasi untukku
saat pembacaan vonis.

Aku ingin dikirim ke Carson City,

dengan teman-teman lama.

Para pria terhormat.

Beres.

Kudengar kau tangani kasus
dengan sif pagi.

Ya, beruntungnya aku.

Tampaknya kasus ditutup.

Benar. Pembunuhan.
Keberuntungan pria itu habis di gang.

Ya, bos kasino itu mengirimkan
salah satu anak buahnya mengejar pria itu.

Anak buahnya membunuhnya,
mengambil uang itu,

lalu menyembunyikannya

dalam pelantang stereo
dan menggadaikannya?

Kenapa aku mengerjakan ini?

Yeager dari sif pagi
sangat ingin mengungkap kasus ini.

Seharusnya dia yang buat laporan.

Korbanmu ditikam beberapa kali, bukan?

- Ya. Kenapa?
- Entah. Hanya melihat waktu di foto ini.

Jadi, petugas keamanan itu dapat perintah
dari bosnya pukul 02.48 pagi?

Ya, lalu dia mengikuti pria itu ke gang
dan membunuhnya sekitar pukul 03.00.

Apa yang kau lihat?

Bagaimana soal pakaian itu?

Apa tampak seperti
jas, kemeja, dan dasi yang sama?

Astaga, kau benar.

Dia menikamnya 12 kali,

tapi tak ada setetes darah pun
pada pakaiannya.

Yeager belum dapat pengungkapannya.

Hei, Morgan. Aku sedang mencarimu.

Petugas keamanan itu tak membunuh Sikes.

Aku tahu.

Hodges sudah bilang soal peluru itu?

- Peluru apa?
- Potongan logam dalam luka Sikes.

Kami kira itu ujung mata pisau,

tapi ternyata itu dari sebuah peluru.

Aku kira dia ditikam.
Kini kau bilang dia ditembak?

Ya, dua kali.

Lalu pembunuh memakai pisau
untuk mengeluarkan peluru itu,

lantas lanjut menikamnya
sepuluh kali lagi.

Untuk menyesatkan kita.

Di sanalah dia buat kesalahan.

Dok merasa mengenali pola luka itu,
jadi, kulakukan pemeriksaan.

Aku menemukan kasus terbuka
dari dua tahun lalu, pola sama.

Informan narkoba dibunuh.

Tersangka Luis Delgado.

Punya kaitan dengan
kartel narkoba Mala Noche di Miami.

Pesan dalam darah itu.

"D.E", dia cona mengeja Delgado.

Aku tak mengerti.

Kenapa gangster kelas kakap

buang waktu dengan orang tak penting
seperti Jeremy Sikes?

Aku punya perkiraan soal itu.

Ternyata, sebulan lalu,

Delgado memergoki perampokan di rumahnya.

Dia tertembak,
lalu pacarnya melaporkan itu.

Menurutmu Sikes perampok itu.

Ya, dan DEA telah mengawasi Delgado.

Lihat foto itu.

Dia memakai cincin yang digadaikan Sikes
di Ruby's.

Di mana Delgado sekarang?

Dia punya kelab tari erotis di Flamingo.

Luis Delgado?

Semoga izin bawa senjata mereka
telah diperbarui.

- Apa maumu, Detektif?
- Aku pembawa kabar bagus.

Kau mengenalinya? Namanya Jeremy Sikes.

Tidak. Haruskah?

Dia tewas dua malam yang lalu.

Dua tembakan di punggung,
pelurunya dicongkel.

Terdengar familier?

Dia yang merampok rumahmu.

Aku tak buat laporan polisi.

Ya, tapi kami menemukan barang ini,

digadaikan oleh Sikes.

Itu cincinku.

Tak ada laporan polisi,
aku tak bisa mengembalikannya padamu.

Bahkan di penjara.

Kau pasti keliru mengiraku
sebagai orang lain, Detektif.

Kau bilang dia dibunuh dua malam lalu?

Ibuku sakit parah.

Dua malam lalu aku bersamanya.

Aku bisa membuktikannya.

Maksudku, kau bisa membuktikannya.

Hasilnya sudah turun.
Luis Delgado anak yang baik.

Pengintaian DEA baru membebaskannya.

Tapi tak berarti dia tak suruh
salah satu anak buahnya membunuhnya.

Benar. Tapi berdasarkan reputasinya,
Delgado suka terlibat langsung.

Jadi, kita punya apa?

Kupikir kita punya motif yang benar,
tapi orang yang salah.

Jadi, Kristi Holt dan Luis Delgado

keduanya bicara soal Sikes
membobol rumah mereka.

Di kedua kasus, mereka memergokinya.

Bagaimana jika bukan cuma mereka?

Mungkin pemilik rumah lainnya
memergoki Sikes,

melihat jelas rupanya
saat dia berada di rumah mereka.

Dua malam lalu kembali melihat dia
di gang,

setelah dia dirampok Alonzo Pierce.

- Kita harus tarik berkas kasus lainnya.
- Setuju.

Kembali ke pegadaian.

Periksa apa lagi
yang digadaikan Jeremy Sikes.

SURAT PERINTAH PENGGELEDAHAN

Baik, apa yang kita dapatkan?

Total 22 barang dari Pegadaian Ruby,

semua digadaikan Jeremy Sikes
dalam enam bulan terakhir.

Kesemuanya bisa dilacak secara forensik
hingga ke lima kasus pembobolan,

termasuk pembobolan rumah Kristi Holt
dan Luis Delgado.

Ini bukan pembobolan biasa.

Dalam kelima kasus,
pemilik rumah memergoki perampokan itu.

Menurut ini, ditembak.

Ya, lima pembobolan, empat pembunuhan
dan satu upaya pembunuhan.

Hanya Delgado yang selamat.

Kita harus percaya apa?

Jeremy Sikes hanya perampok yang sial?

Aku kira kita sepakat
keberuntungan tak berperan.

Ya. Penembakan itu bukan kebetulan,

dan perampokan itu hanya kedok.

Ingat bagaimana Kristi Holt

tak memasukkan arloji suaminya
ke klaim asuransi?

Hal serupa berlaku
ke semua pemilik rumah ini.

Total 22 barang curian,

tapi tak satu pun dilaporkan
oleh para korban selamat?

Secara pribadi, aku, kami pikir,

itu pembayaran
untuk layanan yang diberikan.

Aku setuju.

Ada kasus serupa di Seattle.

Pembunuh bayaran murah untuk disewa.

Diiklankan di iklan baris.

Menyebut diri mereka "penuntas masalah".

Mereka pun cukup cakap.

Tak terdeteksi untuk waktu lama.

Bagaimana kalian menangkap mereka?

Dapat peluang. Ternyata salah satunya
pecandu kokain.

Kehabisan uang, mulai bicara.

Aku rasa dia menjadi ancaman.

Karena pemimpinnya memutuskan membunuh
pembunuh bayaran itu.

Jadi, Jeremy Sikes menjadi ancaman.

Hanya alih-alih narkoba, itu blackjack.

Dengan semua jarahan ini,
seharusnya dia kaya.

Tapi alih-alih, dia hidup di jalanan
dengan 200 dolar terakhirnya.

Terdengar seperti ancaman.

Salah satu perantara
memutuskan menyingkirkannya

dengan menjebak Delgado.

Pertanyaannya,

siapa perantaranya?

Kristi, selain arloji suamimu,

kami juga menemukan barang-barang lain
yang dicuri oleh Jeremy Sikes.

Pembobol rumahku.

Juga pembunuh suamimu, Simon.

Hitungan kasar kami, ada barang
senilai 5.000 ribu dolar di sini.

Itu barang berharga yang banyak
untuk lupa dilaporkan, bukan?

Kami tahu kau beli arloji ini untuk Simon
untuk ulang tahun pernikahan, bukan?

Tapi kau tak beli gelang ini untuknya,
orang lain yang beli.

Wanita lain.

Kami melacak pembelian
atas nama Tiana Lee.

Ayolah, Kristi, kami paham. Maksudku,

kau punya dua pekerjaan, bukan?

Tapi kau masih berutang

karena Simon membelanjakannya
secepat kau mendapatkannya.

Apa yang terjadi?

Kau pulang kerja suatu malam,

dia tak ada di rumah, pergi lagi.

Lalu dia muncul.

Mungkin dia mabuk.

Lalu kau tanya, "Dari mana?
Apa yang kau kerjakan?"

Mungkin dia memukulmu.

Mungkin sering dilakukannya.

Lalu suatu hari, seseorang, seorang teman,

menyarankan sebuah solusi.

Yang terpikir olehmu hanyalah melenyapkan
rasa sakit dan kesedihan itu.

Dengar, Kristi...

Kami tahu bahwa dalam hatimu

kau bukan seorang pembunuh.

Bahwa kau merasa bersalah soal semua ini.

Tapi ini peluangmu

untuk menghapus
sebagian rasa bersalah itu.

Dengan jujur pada kami sekarang.

Tapi kalian benar.

Soal Simon.

Soal teman itu.

Dia memberikanku
surel dari seorang perantara.

Aku diminta mengikuti arahan.

Mereka akan buat itu seperti perampokan,

dan aku diminta tak melaporkan
sejumlah barang.

- Untuk bayar pembunuh bayaran itu.
- Aku tak bohong

saat kubilang tak pernah melihat pria itu.

Dia duduk di mejaku begitu saja,
dan raih kemenangan gila itu sungguhlah...

Keberuntungan semata?

Bagaimana soal perantara itu?

Aku bayar 5.000 dolar di muka,

lalu mereka atur pertemuan.

- Ingat di mana?
- Di sebuah pegadaian.

Kau bayar padanya?

Tidak. Kurasa dia pengelola tempat itu.

Perantara itu seorang wanita.

Lebih tua.

Katanya dia sering ke sana.

Russell.

Kapan?

- Apa lagi sekarang?
- Ada yang baru ke Pegadaian Ruby,

menembaki tempat itu.

Akers, apa yang terjadi?

Menurut Ny. Banks,
dua pria bersenjata masuk.

Mereka mencari sesuatu,
dia tak tahu apa itu.

Lalu menembak putranya, Kyle.

Membawa putranya yang lain, Zeke.

Baik. Terima kasih.

Siapa yang tega berbuat ini?

Aku tak tahu.

Tapi kurasa kau tahu.

- Maaf?
- Kristi Holt menyerahkanmu.

Kami tahu Sikes bekerja untukmu
sebagai pembunuh bayaran dan kami tahu

bagaimana kau mengakhiri kontrak kerjanya.

Ada apa dengan kalian?

Putraku terbaring tewas di sana,

lalu kini mereka menahan
putraku yang lain, Zeke.

Ruby, ini sudah berakhir.

Aku tak membunuh Sikes.

Tapi aku tahu pelakunya. Delgado.

Kabar di jalanan mengatakan
itu ciri khasnya.

Dua tembakan ke punggung,
pelurunya dicongkel.

Sikes bahkan coba menuliskan nama Delgado.

Itu kisah yang hebat.

Tapi kabar di jalananku mengatakan
bahwa kau seorang sosiopat.

Kaulah yang membunuh Jeremy Sikes,

dan memfitnah Delgado.

Kau tahu siapa yang datang kemari
dan alasannya.

Jika kau tak mau mengaku,

kau akan kehilangan putra lagi.

Ayolah, Ruby.

- Kami tahu kau sayang putramu.
- Baik, kalian benar.

Aku membunuh Sikes, tapi

putra-putraku tak tahu
soal pekerjaan sampinganku.

Sikes mencuri kotak cerutu dari Delgado

dan itu bahkan tak ada nilainya.

Hanya beberapa ratus dolar.

Tapi isinya jauh lebih berharga.

Isinya 100 gram heroin.

Di mana narkoba itu?

Sudah kujual.

Tapi pihak Delgado tak tahu ini.

Zeke ingin melindungiku,
jadi, dia berbohong pada mereka.

Dia mengaku tahu yang mereka inginkan

dan akan mengantar mereka.

Saat Delgado sadar dia bohong,

dia akan membunuhnya.

Kembali secepat ini?

- Di mana anak itu, Delgado?
- Anak apa?

Aku tahu kau menahannya
di suatu rubanah dan memukulinya.

Tapi dia tak tahu apa-apa.

Kau tak akan dapatkan kokainmu kembali
karena ibunya sudah menjualnya.

Itu sudah hilang.

Kau akan buat aku bertanya kembali?

- Di mana dia?
- Tunjukkan sedikit rasa hormatmu.

- Ini rumahku.
- Ya, benar.

Dengar. Peliharaanmu akan mengotori karpet
jika tak singkiran tangannya dari pistol.

Atau, kau akan berbuat apa?

Kini setelah mendapatkan perhatianmu,

katakan di mana anak itu,
lalu kita bisa pulang.

Atau kita semua akan segera mati.

Kau baru di kota ini,
jadi, ini aturan mainmu.

Ini yang biasa dikatakan
orang-orang di Vegas di masa lalu.

Ini rumahmu,

ini aturanmu.

Kau benar.

Kurasa kau dapat seorang penggemar.

Tidak, dia hanya suka caraku memegang bor.

Bukan, maksudku bukan dia.

Selamat.

Kau dapat pengungkapanmu.

Tidak, kau ambillah.

Kau layak mendapatkannya.
Aku akan tangkap yang berikutnya.

Mungkin kutangkap denganmu.

Sampai jumpa.

Ya.

- Ini menyenangkan.
- Senang akhirnya kau bisa libur.

Semua berkat Finn. Dia menggantikanku.

Kua punya tim yang hebat di sini, DB.

Mereka kompak dan seperti keluarga.

Kau harus merasa senang soal itu.

Aku senang.

Charlie,

apa dia sudah buat keputusan?

Belum.

Bagaimana denganmu?

Ada apa ini?

Dalam perjalanan terakhir ke Seattle ini,

aku mengunjungi kembali lingkungan
yang sering kita lalui dahulu,

dengan rumah di bukit dan pemandangan itu.

Aku ingat.

Kita suka berkhayal
berjalan ke pintu depan,

mengetuk dan bertanya
apa mereka mau menjualnya pada kita.

Aku melakukan itu.

Mereka pasangan tua,

dan terbuka dengan gagasan itu.

Baik. Jangan melihatku seperti itu.

Kau serius?

Kita punya rumah, di sini.

Kita pernah membahas ini.

Kau tak bisa lakukan pekerjaan ini
selamanya.

Aku pun tak mau menunggu selamanya
untuk rumah ini.

Dari mana datangnya ini?

Aku mencemaskanmu.

Menurutku pekerjaan ini
telah memengaruhimu.

Tidak. Aku baik saja.

- Aku tak percaya itu.
- Aku baik.

Maaf. Kemarilah.

Pekerjaanku di sini belum selesai,
tapi saat usai,

saat hari itu datang,
kita akan kembali ke Seattle,

dan kita akan ketuk pintu itu bersama.

Aku janji.

Aku terima.