All language subtitles for Our Shiny Days episode 2

Subtitle By@Dyah

Our Shiny Days

Episode 2

Gelisah dan pasrah

Bagus sekali kita berdua tidak terpilih,

jika kita berdua terpilih,

kita hanya akan menampilkan sebuah lawakan di atas panggung.

Semuanya sangat mengkhawatirkan.

Kapan pertempuran ini akan berakhir?

Dimulai dari dinasti Wu, Yue, Chu.

Dilanjutkan oleh dinasti Liang, Tang, Jin, Han.

Yang berikutnya,

Wang Wen dari jurusan instrumen musik piano.

Penampilannya membuat orang terharu.

Aku akan membantumu.

Teman baik selalu bersama selamanya.

Sarapan pagi,

makan siang,

makan malam.

Tidak mau?

Lanjutkan saja.

Chen Jing sudah lama

menyukai Wang Wen.

Kamu juga mengetahuinya?

Semua guru di sekolah sudah mengetahuinya.

Jika ini adalah orang lain aku juga hanya akan khawatir,

aku merasa mereka berdua

tidak akan ada perkembangan.

Setelah beberapa anak ini dewasa,

dan melihat kembali ke masa muda mereka.

Mungkin bukan guru dan murid

yang paling diingat dengan jelas,

juga bukan pelajaran.

Tetapi adalah orang yang diamati

secara diam-diam oleh dirinya sendiri.

Sayang sekali jika tidak

memiliki hak seperti ini.

Selanjutnya, akan dimulai tes

pemeriksaan kepada murid jurusan musik tradisional.

Yang pertama,

Xu Ying dari jurusan instrumen musik rebab.

Silakan untuk

melepaskan topimu.

Ada apa ini?

Siapa?

Siapa yang melakukannya?

Keterlaluan sekali!

Apa yang telah terjadi?

Sekelompok adik kelas itu berulah lagi.

Xu Ying, ada apa?

Kamu masih belum memulai ujiannya.

Ini...Ini adalah pengambilan gambar secara diam-diam.

Melanggar hukum.

Apanya yang melanggar hukum?

Aku memberikanmu kesempatan untuk

menjadi seorang pekerja berita.

Tetapi aku dan

kakak kelas Wang Wen tidak tinggal di satu asrama.

Aku juga tidak mungkin seperti paparazi

yang setiap hari menunggu di depan kamarnya.

Aku benar-benar tidak bisa

melakukan hal ini.

Jangan menggunakan trik seperti ini.

Apakah aku tidak mengerti asrama laki-laki?

Bisa berbuat sesuka hati di dalam asrama.

Kamu cari sebuah kesempatan untuk bisa bermalam di kamar mereka.

Aku tidak ingin melakukannya.

Sudahlah, sudahlah.

Sebentar lagi akan ujian akhir semester.

Belum, belum.

Masih ada beberapa bulan lagi.

Residu Minyak,

apakah kamu sudah mendapatkan pengiring musik?

Kamu adalah seorang pemain gendang,

jika tampil sendiri akan sangat canggung.

Hanya dulcimer yang suaranya pas untuk dipadukan denganmu.

Kita berdua adalah pasangan yang resmi,

kamu pasti mengetahui hal ini, kan?

Setiap tahun aku mencarimu untuk mengiringiku pada waktu ujian akhir semester?

Kenapa?

Ada kalanya kamu memandang uang sebagai sebuah kotoran.

Ada kalanya

aku juga memandang persahabatan

sebagai ampas teh.

Aku sudah mengerti.

Aku...

Aku takut.

Apakah kalian bisa segera memindahkan

pohon ini dari hadapanku?

Kakak,

aku mohon kepadamu. Kakak,

pohon ini sangat penting bagi kakakku.

Ini adalah bagian keluarga, seorang adik.

Kamu jangan marah kepada pohon, marah kepadaku saja.

Kamu siapa?

Kakak,

aku gagal mengurus hal ini.

Aku tidak ingin membuat kakakku kecewa.

Jika pohonnya mati,

aku juga tidak ingin hidup lagi.

Kakak, aku ingin hidup.

Sangat sulit untuk hidup, kita saling memahami saja.

Tidak akan merepotkan Anda lagi.

Kakak, minggu lalu aku baru menjadi pekerja tetap.

Baru saja memulai kehidupan yang baru.

Aku melakukan kesalahan yang begitu besar,

aku hanya bisa memohon kepada Anda untuk memaafkanku.

Jika Anda tidak memaafkanku,

aku akan mati

jika pohon ini dipindahkan.

Kakak, apakah kamu ingin melihat hal ini terjadi?

Kakak.

Kamu begitu mulia,

begitu berpendidikan.

Aku tidak percaya kamu akan mendesakku sampai ke jalan buntu.

Kakak, aku percaya kamu adalah seorang malaikat.

Terserah kepada kalian mau percaya atau tidak.

Serius.

Pada waktu kecil jantungku tidak bagus.

Ada suatu hari aku sudah akan meninggal.

Dibawa ke rumah sakit dan diberikan pertolongan.

Pada saat berada di atas meja operasi,

rohku benar-benar keluar dari badanku.

Rasanya seperti apa?

Di hadapanmu semuanya berwarna putih.

Kemudian ketika aku berjalan,

tiba-tiba ada banyak bunga yang sangat indah.

Serius.

Tidak mungkin ada di kehidupan ini.

Lalu aku berdiri di depan bunga,

bunga itu menarikku untuk ke sana.

Baru saja aku ingin masuk,

tiba-tiba aku berpikir tidak boleh.

Aku harus mengambil foto untuk diberikan kepada orang tuaku,

mereka tidak pernah melihatnya.

Aku harus kembali untuk mengambil kamera.

Aku pun membalikkan badan dan berlari.

Ketika aku berlari,

aku pun sadar kembali.

Jika waktu itu aku tidak berlari,

mungkin aku akan meninggal.

Kalian akan kehilangan seorang

teman yang sangat hebat sepertiku.

Aku bertanya kepadamu,

apakah kamu takut?

Ini aku berikan pena kepadamu.

Kamu lanjutkan untuk mengarang cerita pendek ini.

Untuk apa kamu berdiri di sana?

Ingin meminjam uang?

Aku datang untuk membawakan sedikit sup untuk kalian.

Untuk mengganjal perut sebelum tidur.

Benar, kan?

Adik kelas ini anak buah siapa?

Jika tidak ada yang mau, aku akan menerimanya.

Siapa yang memelihara lumut di kotak makanku?

Langsung minum dari pancinya saja.

Setiap orang satu teguk.

Tidak bisa.

Kalian yang tidak memiliki kualitas hidup sangat merepotkan.

Kenapa kamu masih ada benda ini?

Ini sebelumnya didapatkan dari pernikahan orang lain.

Ayahku memberikan 2000 Yuan,

mereka hanya memberikan kami kentang, terong dan paprika.

Aku dan ayahku membawa

pulang meja dan kursi mereka,

lalu diberikan kepada orang tua di gang untuk bermain catur.

Ayo.

Rasanya sedikit asam,

terakhir mengenyangkan.

Telurnya sangat halus, sangat berkualitas.

Benar-benar secangkir sup yang sangat enak.

Apakah kamu mengandalkan akting untuk bertahan hidup?

Apakah akan kekurangan oksigen atau apa jika berhenti?

Namamu Li You, kan?

Kamu angkatan di bawah kami yang bermain gendang, ya?

Ayo.

Panggil aku kakak.

Kakak.

Aku mengakuimu.

Ikutlah denganku,

kakak akan membawakan kebahagiaan di separuh hidupmu.

Kakak, jika nanti Anda dan adik Anda mendapatkan masalah

ketika aku masuk ke dalam, panggil saja aku.

Terima kasih, kakak.

Setelah pohonnya melewati masa kritis,

aku akan memindahkannya.

Kakak,

kami yang bekerja di bidang ini

sangat mudah untuk merasakan kesepian.

Serius.

Tidak ada tempat untuk bersandar, hanya pohon yang paling baik.

Maaf, sudah menunggu lama.

Banyak sekali buku yang ada di rumahmu.

Apakah kamu sudah membaca semua buku ini?

Semuanya belum pernah dibaca.

Aku letakkan di sana untuk memperkuat dinding.

Pendek kata...

sudah merepotkanmu.

Aku sangat merasa tidak enak hati.

Sebelumnya aku berencana untuk menjual rumah ini,

selalu berpikir untuk pindah rumah.

Kamu juga tidak akan lama merepotkanku.

Apakah pemilik rumah yang baru bersedia untuk membantumu merawat pohonnya atau tidak,

kamu rundingkan kembali dengan mereka.

Baik, nanti akan dirundingkan kembali.

Oh iya.

Ini adalah sarang burung walet siap saji.

Aku berikan 2 kotak untukmu.

Aku yang menjadi juru bicaranya, kapan saja ada jika kamu menginginkannya.

Jika sudah habis, katakan saja kepada asistenku.

Silakan makan.

Boleh juga digunakan untuk berkumur.

Sangat bagus mengkonsumsi sarang burung walet.

Sarang burung walet adalah teman baik seorang wanita.

Aku menerima niat baikmu.

Jika benar ingin menambah gizi,

juga langsung membersihkan bulunya dan merendamnya di dalam cangkir.

Tidak ada sarang burung walet yang siap saji.

Kamu bawa kembali saja,

atau kalau tidak aku akan menyuapi adikmu.

Berpengalaman sekali.

Berpengalaman sekali.

Oh iya.

Aku dengar asistenku mengatakan

Anda adalah guru bahasa di sekolah menengah pertama.

Murid di kelas Anda pasti ada yang mengenaliku.

Bagaimana kalau...

Adik, berikan beberapa kartu tanda tanganku kepada Guru Chen.

Untuk membantu Guru Chen mendapatkan koneksi.

Tidak perlu, tidak perlu.

Kami adalah sekolah musik,

murid kami tidak terlalu mengerti

tentang kalian yang berada di dunia hiburan.

Kebetulan sekali, aku juga adalah seorang musisi.

Tahun lalu baru saja mengeluarkan album baru.

Aku mendapatkan penghargaan khusus

untuk daerah asia dari Grammy Award.

Guru Chen, bagaimana kalau kita saling bertukar Wechat?

Kita adalah tetangga,

adikku juga akan sering tinggal di rumah Anda.

Aku jarang sekali menggunakan Wechat.

Kamu bisa meneleponku jika ada masalah.

Anda jangan tertekan,

aku juga hanya orang biasa.

Menambahkan sebuah Wechat

juga tidak akan membuat ponsel menjadi berat.

Serius.

Aku akan memindai akunmu.

Aku ingin istirahat, tolong kalian berdua...

Aku akan mempercayakan adikku kepadamu.

Jangan berkata seperti itu.

Aku hanya meminjamkan sebuah tempat kosong kepadamu,

aku tidak bertanggung jawab atas hidupnya.

Adikku...

Selamat malam.

Apakah kamu tidak terlalu berlebihan?

Demi memberikan beberapa foto ini kepadamu,

aku sendiri juga heran bisa mendapatkan seorang kakak.

Aku benar-benar sudah berusaha dengan keras.

Untuk apa aku menginginkan fotomu ini?

Di simpan di dalam ponsel sebagai penolak setan?

Sinting,

kamu harus realistis

jika benar-benar menyukai Wang Wen.

Pengamatan dalam beberapa hari ini,

selain berlatih piano, tidak ada lagi hal lain

yang ada di dalam hati kakak Wang Wen.

Jika kamu benar-benar menyukai dia,

juga harus berusaha dengan keras.

Kalau tidak,

hanya mengandalkan mengumpulkan foto saja

juga tidak akan ada ada timbul perasaan.

Bagaimana menurutmu?

Aku memberikan nasihat yang tidak enak untuk di dengar.

Tetapi...

Bagaimana kamu tahu kalau aku tidak berusaha dengan keras?

Tidak perlu sungkan.

Anda terlalu sungkan,

jika ada masalah langsung ketuk jendela saja.

Aku akan memperlihatkan hasil kerja kerasku kepadamu.

Apakah kamu masih mengingat kakak kelas membawakan Mo Wang

pada tes bulanan yang terakhir kali?

Aku ingat.

Apakah kamu percaya aku bisa

membawakannya sebagus kakak kelas?

Aku tidak percaya.

Bersihkan telingamu.

Aku akan membawamu dengan kereta yang penuh seni ini.

Chen Jing,

apa yang kamu lakukan!

Apakah kalian pernah mendengarkan,

belakangan ini ada suara tangisan di tengah malam

yang berasal dari toilet di lantai kita ini?

Jangan menakutiku.

Lampunya segera akan dimatikan,

untuk apa membicarakan hal ini?

Guru Feng,

ketiga orang ini adalah anggota peneliti kutub selatan

yang paling muda dari China pada saat ini.

Baru saja kembali dari misi penelitian ke-32.

Mendapatkan hasil yang sangat banyak dari riset ilmiahnya.

Para guru sekalian,

ini adalah Guru Feng Anyu,

seorang artis ternama.

Dia yang nanti akan membacakan pidato pemberian Penghargaan

Tahunan Eksplorasi Ilmiah Xin Rui.

Senang bertemu dengan anda, senang bertemu dengan anda.

Terima kasih kepada kalian yang telah berkontribusi untuk negara.

Anda terlalu memuji.

Para ilmuwan sekalian,

aku akan mencocokkan dengan kalian kata-kata

dari pidato penghargaan yang akan dibacakan nanti.

Apakah kalian ada yang keberatan?

Anda katakan saja.

Meskipun umur mereka muda namun memiliki tujuan yang sangat jauh.

Melepaskan kehidupan yang ramai dengan menaiki sebuah kapal pemecah es,

berputar-putar di antara badai.

Pergi ke ujung dunia paling selatan,

mengeksplorasi kemungkinan yang lebih banyak demi umat manusia.

Kekurangan biaya, kan?

Benar-benar tidak mudah.

Aku mewakili tanah air berterima kasih kepada kalian.

Masih harus menaiki sebuah kapal es yang usang

dengan badai yang sangat besar.

Kenapa tidak bisa membeli sebuah kapal es yang bagus?

Kita tidak bisa bercanda dengan nyawa, kan?

Tidak mungkin tidak bisa memberikan uang ini.

Guru Feng, masalahnya seperti ini.

Lautan di kutub selatan memiliki es.

Anda pasti sudah mengetahui kalau kutub selatan sangat dingin.

Lalu pada saat kita berada di atas lautan,

kapalnya berlayar sambil menghancurkan permukaan es-nya.

Jadi kapal ini

dinamakan kapal pemecah es.

Kakak,

maaf begitu pagi

sudah mengganggumu.

Sebentar lagi kakakku akan pergi ke bandara,

dia akan keluar negeri beberapa hari.

Hari ini tidak datang untuk melihat adik,

harinya akan terlewatkan.

Cepat sedikit, aku masih harus berangkat kerja.

Baik, baik, baik.

Aku akan kembali dulu untuk membereskan koper kakakku.

Guru Chen, begitu banyak buku yang sudah kamu baca,

bisakah merekomendasikan satu untukku?

Nanti aku akan membacanya di atas pesawat.

Apa?

Anda jangan seperti ini,

aku bisa membaca. Serius.

adalah bacaanku sebelum tidur.

Membahas tentang apa?

Apakah membahas tentang berhenti merokok?

Membahas tentang kerapuhan dalam kehidupan.

Hiduplah dengan baik di saat masih hidup.

Barangkali akan meninggal di suatu hari nanti.

Buku yang bagus, buku yang bagus. Aku akan segera membacanya.

Aku akan mengembalikannya di saat aku datang untuk melihat adikku.

Segmen pemberian penghargaan berakhir sampai di sini.

Selanjutnya aku akan mulai mengkritik

dengan keras seorang murid.

Chen Jing dari jurusan instrumen musik Dulcimer.

Silakan untuk naik ke atas panggung.

Ada apa lagi?

Minggu lalu Chen Jing melakukan sesuatu hal di ruangan piano

yang sangat membuat murka orang.

Tindakan ini sangat serius

melanggar aturan yang ada di ruangan piano.

Demi membuat Chen Jing

menyadari kesalahannya sendiri,

juga untuk dijadikan peringatan bagi semuanya.

Kita lihat

apa yang sebenarnya dilakukan oleh Chen Jing.

Ayo, Chen Jing.

Lakukan perbuatan yang telah kamu lakukan pada hari itu,

biar semua orang bisa melihatnya.

Cepat.

Jangan sampai menunda waktu semua orang.

Kenapa aku tidak menduganya?

Berhenti!

Apakah bisa mengambil jalan pintas di bidang seni?

Apakah piano boleh digunakan seperti ini?

Peringatan secara lisan satu kali!

Kembali ke tempatmu.

Terakhir,

karena minggu lalu Xu Ying belum menyelesaikan ujiannya.

Hari ini masih harus sekali lagi mengulangi ujiannya.

Xu Ying, silakan naik ke atas panggung.

Kenapa aku harus dua kali memperingatkanmu?

Lepaskan topimu.

Ada apa denganmu?

Siapa yang mengijinkanku mewarnai rambut?

Kamu lihat,

tidak ada murid yang sama sepertimu

mewarnai rambutnya seperti ini.

Keren sekali.

Apakah kamu tidak merasa hidup ini seperti permainan catur?

Tidak peduli apakah kamu hitam atau putih.

Berani untuk keluar bertarung,

baru ada kemungkinan untuk menang.

Kamu akan kalah

jika bersembunyi di pojok.

Pilih sebuah warna,

biarkan dia memenangkan seluruhnya.

Sebagai wali kelas kalian,

aku akan melindungi kalian.

Lihat seberapa besar masalah yang kalian berikan kepadaku.

Guru,

pada saat pertama kali Xu Ying ditindas,

dia memberitahukan kepada orang tuanya.

Kemudian orang tuanya memberitahukannya kepada Anda.

Anda malah memarahi murid yang menindas dia.

Kemudian

di saat Anda tidak melihat dan

tidak bisa memberikan perlindungan,

Xu Ying kembali ditindas dengan lebih serius.

Menurut orang dewasa ini adalah cara

yang paling bagus untuk melindungi kami.

Guru,

dunia kita ini juga sangat kejam.

Bila orang dewasa tidak bisa melindungi, kami akan melindungi diri kami sendiri,

mungkin caranya tidak benar.

Guru, aku merasa aku tidak melakukan sebuah kesalahan.

Kamu tidak bersalah?

Kamu merasa dirimu sangat mulia?

Ini karena kehidupan kalian terlalu baik,

setelah kamu masuk ke dalam masyarakat,

kamu akan mengerti.

Aku hanya tahu

ketika masuk ke dalam masyarakat,

aku tidak perlu menggunakan pandangan guru

untuk melihat seperti apa dunia orang dewasa itu.

Aku akan menggunakan mataku sendiri untuk melihatnya.

Anda tidak perlu membeberkannya kepadaku.

Guru Chen,

bukankah hari ini murid di kelasmu Song Tianshuang

meminta izin untuk tidak masuk sekolah?

Benar.

Dia mengatakan perutnya sakit, tidak bisa turun dari tempat tidur.

Pagi tadi dia meminta izin setengah hari.

Kelihatannya tidak seperti itu.

-Feng Anyu. -Feng Anyu.

-Feng Anyu. -Feng Anyu. -Feng Anyu.

Kita melihat pada saat Feng Anyu sedang menunggu pesawat.

Aku akan minum obat dulu.

Batu ginjalku

hampir dihancurkan oleh beberapa murid ini.

Sudah setengah buku yang dibaca olehnya.

Di dalam pengalaman membacaku,

ini adalah sebuah buku bagus yang sulit untuk didapatkan.

Dia membahas tentang kerapuhan dalam kehidupan.

Aku akan pergi makan.

Kamu keluar, ada yang ingin aku bicarakan denganmu.

Masuklah denganku.

Kakak,

ada masalah apa?

Sampai secara khusus membawaku ke sini.

Kemarilah.

Kakak,

Itu...

Bagaimana kalau aku terlebih dahulu memperkenalkan diri.

Kemarilah.

Kakak,

apakah kamu berencana untuk

memainkannya bersama denganku?

Kamu mainkan sebuah nada.

Nada yang mana?

Terserah.

Aku akan memain nada La.

Apakah kamu menyukai nada La?

Terserah.

Apakah kamu tahu bagaimana suara

tuts piano yang kamu tekan ini?

Suaranya?

Dia mengeluarkan suara pada saat aku menekannya.

Kemarilah, perhatikan.

Sistem suara sebuah piano terbagi menjadi 3 bagian.

Sistem papan tuts.

Aku menekan tuts piano,

bagian belakang tuts piano terangkat, lurus ke atas.

Pinnya akan menaikkan alat penggeraknya.

Efeknya akan sampai ke sistem senar di bagian belakang.

Itu adalah bagian yang saat ini sedang kamu lihat.

Damper yang menahannya akan terangkat ke atas.

Akan menaikkan alat perubah.

Martil piano akan memukul senar.

Efeknya akan sampai ke sistem suara.

Akan segera memantul kembali ketika bersentuhan,

senar piano akan terus bergetar.

Ini adalah suara yang kamu dengar.

Ini adalah sistem yang begitu hebat.

Tidak ada sebuah langkah yang berlebihan.

Setiap bagiannya sangat penting.

Mereka yang membuat piano ini

dapat mengeluarkan volume suara yang berkualitas tinggi.

Menurutku

sebuah piano sama pentingnya seperti seorang manusia.

Yang aku tekan adalah kulit mereka,

tulang,

pembuluh darah,

sel.

Aku tidak sempat untuk melindungi mereka.

Tetapi kamu...

Aku tidak tahu kamu mempelajari instrumen musik apa.

Tetapi hari ini aku serius mengatakannya kepadamu,

aku akan melindungi semua piano

yang ada di dalam sekolah ini.

Mereka itu hidup.

Jika sampai membuatku melihatmu merusak mereka lagi...

Jangan salahkan aku jika tidak sungkan kepadamu.

Itulah kakak kelas Wang Wen.

Mengancam seseorang saja harus memakai suara nyanyian.

Sebelumnya ada orang yang mengatakan

kakak kelas Wang Wen menganggap piano sebagai kekasihnya.

Jika piano bisa memakai baju,

dia akan rela untuk membelikannya barang yang bermerek.

Sudahlah.

Chen Jing,

kamu juga sudah masuk ke dalam daftar hitam kakak kelas Wang Wen.

Kamu tidak mengerti,

aku sudah tamat.

Kamu sudah tamat,

percintaanmu mati mendadak.

Kamu tidak berada di sana, kamu tidak melihat

pada saat kakak kelas Wang Wen memainkan pianonya.

Keren sekali.

Pada saat dia melihatku.

Astaga.

Tidak berperasaan.

Tertulis orang asing dilarang mendekat di seluruh tubuhnya.

Menjauhlah dariku.

Tetapi menampakkan sedikit

aku sangat rapuh,

aku takut terluka.

Aku mengatakan diriku sudah tamat karena

sebelumnya aku mencintainya dengan diam-diam.

Apakah kamu mengerti?

Diam-diam mencintai, seperti halnya sedang memuja Buddha,

tidak mengharapkan balasan, cukup dengan melihatnya dari jauh.

Tetapi saat ini sudah tidak bisa.

Aku sudah terperangkap,

tenggelam dalam khayalan.

Karena aku sudah menerima sinyal yang

dikirimkan kakak kelas kepadaku.

Chen Jing,

kenapa kepalamu

bisa begitu lengket?

Tadi aku mengolesinya dengan sedikit cola,

untuk membentuk sebuah model.

Cola?

Pantas saja kenapa aku sepertinya melihat seekor

semut berada di atas kepalamu.

Dia merangkak masuk ke dalam bajumu.

Kiri, kiri. Di atas lengan.

Di atas lengan.

Masih ada, masih ada, masih ada.

Leher, leher.

Dia merangkak keluar, dia merangkak keluar.

Ada di sini, ada di sini.

Ada di sini.

Di mana?

Yang lagi tersetrum itu.

Dia merangkak keluar, dia merangkak keluar.

Lumayan.

Lincah.

Bukan.

Kakak, maksudku bukan itu.

Masih tidak enak hati?

Semangat.

Bila ada kesulitan, bisa setiap saat bertanya kepadaku.

Aku juga memiliki pemahaman

dalam ilmu percintaan.

Bertanya apa, kakak?

Dia sudah menyukai seseorang.

Aku tidak bisa.

Wajahku tidak tampan.

Aku akan memberikan sebuah puisi untukmu.

Di sebuah senja ada burung gagak di ranting pohon yang layu tidak berhenti bersuara.

Di hari yang panas menghidupkan AC di dalam kamar sambil makan semangka.

Ada ikan dan daging pada waktu makan malam.

Tidak apa-apa kamu jelek, dia yang buta.

Kamu rasakan saja dengan lembut.

Semuanya bisa dibicarakan

di dalam masyarakat yang harmonis ini.

Jangan mudah untuk melepaskannya.

Terima kasih, kakak.

Lihat, lihat, lihat.

Benar.

Lucu sekali.

Lihat, sangat lucu sekali.

Apa yang kalian tertawakan?

Tidak apa-apa.

Menurut kalian,

apakah besok kita bisa sedikit berdandan?

Betul, betul, betul.

Berdandan sedikit akan bagus jika di foto.

Sekalipun guru menyadarinya,

juga tidak akan berbuat apa-apa kepada kita, kan?

2 hari yang lalu aku melihat seorang blogger kecantikan

mengajarkan cara menggambar garis mata.

Sangat bagus ketika digambar di wajah.

Bagaimana kalau kita mencobanya sekarang?

Baik, baik, baik.

Aku rekomendasikan masker wajah ini kepada kalian,

Sangat menghidrasi kulit.

Apakah ini mahal?

Jika membandingkan harganya,

ini lebih murah dan besar.

Mei.

Ada apa?

Belakangan ini tumbuh banyak jerawat di wajahku.

Kamu lebih mengerti tentang kosmetik.

Aku ingin bertanya apakah ada caranya?

Jerawat?

Tidak ada caranya.

Jerawat tumbuh karena disebabkan kelenjar dari dalam tubuh.

Orang yang suram dan tertekan,

tentu saja racunnya akan keluar dari dalam wajah.

Apakah pensil alis ini tahan air?

Aku takut besok akan buram.

Tahan air, tahan air.

Bulu matanya menangis saja tidak akan membuat buram garis matanya.

Warna ini bagus.

Betul, betul, betul.

Aku beritahu kamu ini dan yang ini digabung menjadi satu

akan terlihat sangat bagus.

Berubah secara perlahan.

Aku datang untuk melihat adikku.

Apakah kamu mabuk?

Minum?

Aku minum sedikit.

Mabuk?

Tidak sampai seperti itu.

Apakah kamu ada air?

Apakah ada air soda?

Aku sangat mengagumi kalian yang memiliki kecerdasan tinggi.

Adikku.

Kakak datang untuk melihatmu.

Jangan mendesakku.

Jangan mendesakku lagi.

Hanya tersisa sebuah adegan ciuman, kan?

Berikan aku sedikit waktu untuk mempertimbangkannya.

Cepat kamu bangun.

Dimana asistenmu?

Istirahat.

Asisten harus beristirahat.

Aku juga harus beristirahat.

Ayo,

istirahat bersama.

Aku akan mengantarkanmu pulang

untuk beristirahat, oke?

Apakah kamu tahu

di saat sekolah dasar aku paling ingin

menjadi orang seperti apa

di dalam buku harianku?

Aku tidak ingin mengetahuinya.

Aku sangat ingin menjadi seorang ilmuwan.

Ada sebuah pelajaran di sekolah dasar,

yang membahas tentang ilmuwan bernama Zhu Kezhen.

Meminta kami untuk menuliskan semangatnya dalam memberikan sesuatu.

Setelah dewasa,

tidak menjadi seorang ilmuwan,

malah menjadi seorang artis.

Apakah seorang artis bisa mengatasi berbagai kesulitan, menantang resiko kematian

untuk mendapatkan pengetahuan yang sesungguhnya?

Apakah bisa?

Aku merasa sangat gelisah dengan persoalan ini.

Apakah kamu bisa?

Apakah kamu bisa meninggalkan tempatku?

Tidak bisa.

Mengapa?

Bicarakan saja tentang drama yang aku lakoni pada saat ini.

Naskahnya

tidak ada.

6 orang penulis skenario,

mengarang dengan menutup mata.

Aku yang tidak bisa membaca saja tahu kalau itu jelek.

Syutingnya selama 14 jam tanpa henti.

Syuting drama percintaan.

Pemeran wanitanya tidak ada, aku berdialog sendiri.

Sebentar lagi syuting adegan ciuman, adegan berikutnya.

Bagaimana mau syuting jika tidak ada pemeran wanitanya,

cari pemeran pengganti saja.

Pemeran pengganti di adegan ciumanku sebelumnya.

Sutradara Wang yang tidak bisa diandalkan itu,

memanggil adik ipar perempuannya,

dia mengatakan itu adalah penggemarku.

Dia pertama kali masih mengatakan,

apa kabar.

Satu detik berikutnya sudah langsung berciuman.

Setelah melihat tayangannya.

Tetap aku Feng Anyu

yang keluar mencari uang.

Aku harus kemana untuk mencari penjelasannya?

Sudah begitu malam, apa yang kamu lakukan?

Bisakah kamu menutup mulutmu?

Jika kamu berteriak di tempatku,

aku harus kemana untuk mencari penjelasan?

Mengatasi berbagai kesulitan, menantang resiko kematian

untuk mendapatkan pengetahuan yang sesungguhnya.

Apakah aku memikirkannya?

Aku juga memikirkannya.

Aku bertanya kepada sutradara,

pasti tidak akan bagus jika adegan ciumannya

diambil dengan sembarangan.

Apakah kita bisa tidak melakukannya?

Sutradara Wang yang bodoh itu mengatakan

tidak bisa tidak melakukannya.

Penonton menyukainya.

Aku tidak mengerti,

mengapa bisa ada

penonton yang suka melihat adegan ciuman seperti ini?

Kamu bertanya kepadaku.

Apakah aku harus mulai

menjelaskannya dari

film Hollywood “Hayscode”?

Kamu menganggapku sebagai teman bicaramu?

Apakah kamu bisa meninggalkan rumahku?

Kenapa aku sekarang

melihatmu ada 2 bayangan?

Banyak wajah yang melintas di depan mataku.

Sebentar lagi kamu akan melihat kegelapan.

Serius?

Mengatakan gelap,

lalu...

Sudah mulai syuting.

Kamu...

Saudaranya siapa?

Maaf.

Yang baru saja terlalu tidak profesional.

Lanjutkan.

Bagaimana?

Apakah adegan ini lewat?

Aku memakai perasaanku.

Di rumahku,

datang jemput dia.

Cepat!