All language subtitles for Our Shiny Days episode 11

Subtitle By@Dyah

Our Shiny Days

Episode 11

Hari yang Paling Panas

Tetapi sekarang,

perasaan adalah mengatur keuangan.

Uangku sedikit,

tidak mau ambil resiko.

Guru Chen,

aku...

sedikit hilang kendali.

Aku mengerti.

Guru Chen,

aku terhadapmu....

Tidak perlu bicara lagi.

Bukan.

Guru Chen, dengarkan penjelasanku.

Yang ingin kudengar hanya jawaban.

Tidak perlu memberitahuku proses penjelasan kamu.

Dengan kesabaranmu ini,

bagaimana bisa menjadi Guru?

Aku minta maaf terlebih dahulu,

membuat kamu salah paham.

Mungkin karena karirku

membuatku setiap hari,

bersandiwara seperti yang orang suka.

Terbiasa bersandiwara,

maaf.

Tetapi, Guru Chen, cara menyukai yang sepertimu ini

aku jarang menemukannya.

Sedikit kehilangan kendali.

Jadi kamu suka aku,

aku tidak bisa menerimanya, aku tidak bisa mengembalikannya.

Aku sudah mengerti.

Sebenarnya semua adalah sandiwara.

Benar, kan?

Kebiasaan pekerjaan.

Apa pada saat mabuk, tetap teguh pada tanggung jawab pekerjaan?

Aku sudah tahu jawabanmu.

Terima kasih.

Telah membantuku menghentikan kerugian waktuku.

Tapi kedepannya hal seperti ini, jangan pernah lakukan lagi.

Kamu boleh di duniamu

bersandiwara yang orang lain suka.

Tetapi jangan membuatku

menjadi panggung pertunjukkan.

Cuaca tahun ini,

sangat panas.

Ini baru bulan berapa,

tetapi panasnya sudah seperti ini.

Panas sampai ke dalam hati,

rasanya seperti akan ada perubahan hidup.

Anda apakah mungkin...

Guru Wang!

Kamu bercanda lagi denganku.

Guru Chen.

Kamu mengapa menangis? Apakah tidak enak badan?

Tidak apa-apa, hanya sedikit flu.

Aku begitu flu langsung radang hidung.

Hidung sangat kering.

Cuaca panas seperti ini masih bisa flu?

Chen, aku katakan kepadamu,

fisikmu sangatlah lemah.

Radang hidung terjadi karena kekebalan tubuh kurang.

Jangan katakan kamu lebih muda dari aku.

Ini adalah pengetahuan dalam merawat kesehatan.

Tidak bisa.

Berbeda jauh denganku.

Terkena flu?

Apakah mungkin karena tertiup AC?

Kalau begitu, dimatikan dulu sebentar.

Kamu sedang apa?

AC menyala saja aku masih merasa panas,

mengapa kamu mau matikan?

Guru Wang,

kamu begitu perhatian dengan Guru Chen,

dia flu berat, aku terkena pitam panas tidak apa-apa ,ya?

Guru Zhao, lihat apa yang Anda sendiri katakan.

Aku hanya hidung kering,

AC dimatikan atau tidak juga sama saja.

Guru Wang.

kamu tidak perlu khawatirkan aku, aku takut ini.

Cahaya matahari sangat bagus, biarkan tanaman ini tersinari.

Kak Sa, pergi makan tidak?

Tidak mau,

tidak nyaman.

Kak, mukamu kurang bagus.

Tidak apa-apa,

hanya terlalu panas.

Kemarin malam agak susah tidur.

Tidur sebentar akan lebih baik.

Kalau begitu aku akan bawakan kamu makanan.

Ingin makan apa?

Aku mau makan nasi goreng sayur asin, terima kasih!

Aku juga mau.

1 porsi daging, 2 porsi sayuran dan sup.

Kotak makananku belum dicuci,

Bantu aku bungkus dengan kantong plastik saja.

Terima kasih!

Kak, kamu makan apa?

Aku sudah mencuci piringnya dan harus mencuci lagi.

Dia adikku

mana boleh kalian menyuruhnya.

Baik-baik, Kakak tidur sebentar saja sudah baikan.

Kamu makan sendiri saja,

banyaklah minum air.

Jangan bawakan makanan untuk mereka berdua.

Pergi...pergi.

Aku tidur dulu.

Mengandalkan kekuatan orang dengan ketidakmanusiawian.

Kita dapat memahaminya sebagai

mengandalkan kekuatan orang lain,

untuk berbalik menyakitinya.

Perilaku seperti ini tidak manusiawi.

Baik, poin pembelajaran hari ini adalah hal-hal ini.

Chen Jing,

hari ini suara kakakmu sangat memikat.

Mungkin cuaca hari ini,

membuat androgennya

keluar.

Aku tahu pada saat belajar harus berotak jernih.

Untuk apa kamu membuat bokongmu begitu nyaman?

Mengandalkannya untuk mendengar pelajaran?

Terserah kamu berpikir apa, siapa yang panas dialah yang tahu.

Pinjamkan aku sebentar.

Kalau bisa ambil, silakan diambil.

Guru, aku ingin bertanya

zaman dulu tidak ada AC,

musim panas begitu panas

mereka bagaimana bisa hidup?

Pertanyaan bagus!

Zaman dulu

Meskipun tidak ada AC,

tetapi orang zaman dulu sama seperti kita,

takut dingin, takut panas.

Pertama-tama,

kita adalah negara pertama yang menggunakan kipas.

Pada masa Raja Zhao di dinasti Zhou,

ada orang yang mempersembahkan sepuluh ekor burung murai jantan dan betina untuk Raja Zhao.

Tiba musim panas,

bulu-bulu yang jatuh dibuat orang menjadi kipas.

Kipas seperti ini disebut sebagai tumpukan bulu atau bayangan abu-abu.

Sampai di dinasti Tang,

rumah menteri besar di Chang An.

meskipun tidak ada AC sentral,

tetapi muncul semacam

ruangan yang mirip dengan ruangan ber-AC.

Dalam "Tang Hui Yao" tercatat

di dalam ruangan dan sekitarnya terasa sejuk,

ada tenaga air menggerakkan kipas angin.

Empat sisi atap memiliki pipa air untuk mengarahkan air ke atap,

tanpa berhenti menggerakkan kipas angin,

mengubah air menjadi kabut air,

dan ditiup sampai ke dalam ruangan.

Bisa dikatakan seluruh ruangan sangat sejuk.

Benar-benar hebat.

Kelihatannya masa itu iuran air tidak mahal.

Akhir-akhir ini aku mempelajari buku ini.

Ditulis oleh seseorang yang bernama Xu Shilin pada Dinasti Ming.

Dalam "Bunga Membantu dan Bulan Meminta"

tercatat dengan rinci, selama satu tahun,

bagaimana cara menanam bunga, cara menanam pohon,

bagaimana cara melewati musim panas dan musim dingin.

Aku sarankan kalian juga membacanya,

karena di dalamnya tertulis semua detil kehidupan.

Bisa membantu kalian

untuk mengetahui kondisi zaman tersebut.

Maka dari itu,

orang zaman dulu tidak hanya seperti yang ada di

buku sejarah

"Zhu Zhi Wu Tui Qin Shi" saja.

Mereka ada kehidupannya masing-masing.

Maka dari itu aku berharap kalian

bukan hanya menghafal buku ini saja,

tetapi juga bisa membayangkan penulis buku ini.

Sedang memperagakan kodok?

Celanaku basah.

Ada barang yang disebut popok orang dewasa,

Kamu bisa mencobanya.

Ini berasal dari air dalam banta l.

Kamu pergi duluan saja.

Tidak...tidak perlu memedulikanku.

Aku juga tidak ingin keluar.

Di luar sangat panas.

Begitu keluar, aku menjadi sosis bakar berjalan.

Untung ada AC di dalam kelas.

Beberapa menit lagi AC juga dimatikan.

Kalau begitu aku akan hidup dalam beberapa menit lagi.

Apa kamu begitu takutnya dengan panas?

Benar.

Ketika AC dimatikan, asrama menjadi sangat panas dan pengap.

Pakai selimut semalaman,

sewaktu bangun pagi, aku menjadi seperti bakpao besar.

Apa separah itu?

Tetapi, baru-baru ini aku menemukan tempat indah untuk menghindari musim panas.

Di pintu belakang lapangan olah raga,

di sebelah asrama wanita,

ada sebuah teras.

Belakangan ini sewaktu malam aku berada di sana.

Sangat sejuk.

Teras di pintu belakang?

Di seberang lapangan olahraga itu?

Kamu pergi sendiri?

Benar.

Ada beberapa laki-laki

sering mendinginkan badan di lapangan olahraga.

Apa kamu tidak takut?

Takut?

Mengapa takut?

Aku di teras pintu belakang,

jaraknya jauh dari pria-pria itu.

Apalagi tidak kelihatan jelas siapa yang di lapangan.

Tetapi...

kamu perempuan sendirian.

Kenapa kalau perempuan?

Dengar-dengar ada beberapa pria bertelanjang dada.

Karena ada pria bertelanjang dada di tempat umum,

jadi aku tidak bisa pergi?

Bukan.

Apa ditulis di lapangan olahraga hanya diperbolehkan untuk pria?

Tidak ada.

Dunia begitu besar,

aku tidak bisa sembarangan menempelkan

tanda dilarang masuk.

Aku hanya mengkhawatirkanmu.

Khawatir kamu takut.

Apa yang perlu ditakutkan?

Aku membawa senter.

Sekalian bisa berlatih sandi lampu perkapalan juga.

Berlatih ini untuk apa?

Kita suatu saat pasti akan berlayar, kan?

Sinting.

Itu bukan suatu penjelasan.

Lagipula banyak keahlian juga tidak ada ruginya.

Begitu hari panas, aku sangat ingin makan semangka.

Makan saja.

Beberapa tahun lalu pada saat panas seperti ini,

aku mengumpulkan uang bersama Song Tianshuang

membeli dan makan semangka.

Setengah semangka besar

cukup untuk dua orang.

Kios buah di pintu belakang sana,

setengah semangka pun pun tidak ada orang yang bisa beli.

Tetapi sekarang,

persaudaran yang baik, begitu berkata ingin berpisah, langsung berpisah.

Kesepian.

Sangat kesepian.

Bagaimana menyanyikan lagu itu?

Seseorang di saat itu,

saat ini kamu berada di mana?

Hati yang muda mulai tumbuh tunas.

Sudah basah, mulai berjamur.

Sinting.

Apakah kamu ingin mengajakku urunan membeli semangka?

Kamu bagaimana bisa berpikir seperti itu?

Apa aku tidak bisa berbicara kegalauan masa muda?

Kamu...kamu sebenarnya mau apa?

Bokongku sekarang dingin,

Dalam hati ada sedikit takut.

Aku bukan bermaksud urunan membeli semangka denganmu.

Kalau begitu....

Aku ingin kamu membantu membelikanku semangka.

Itu namanya mentraktirmu makan semangka.

Bagaimana mengatakannya?

Aku adalah jiwa dari grup musik kita.

Kamu juga seharusnya membujukku,

membeli sedikit barang untukku, benar, kan?

Malam waktu latihan,

aku akan membawa semangka.

sudah cukup, kan?

Ayo pergi!

Kamu jemur sampai kering dulu baru boleh pergi.

Basah seperti ini mudah terkena luka dekubitus.

Kakak Sa, sedang melamun?

Residu Minyak.

Mengapa aku masih tidak tumbuh janggut?

Kak, apa kamu demam?

Apa kamu sudah tumbuh janggut?

Belum.

Aku sudah di umur seperti ini,

kenapa masih belum tumbuh janggut?

Bahkan Wang Wen dua hari lalu sudah mulai cukur janggut.

Kelak aku ingin menikah dengan pemain piano,

jadi harus mulai ada karakteristik pria sejati.

Di kelas kita, hanya aku yang belum tumbuh janggut.

Kakak Sa, aku juga belum tumbuh.

Kamu masih muda, tidak perlu buru-buru.

Jika aku tidak tumbuh janggut, berarti ada yang salah.

Ayahku memberiku pisau cukur sudah kutaruh sampai hampir berkarat.

Kakak Sa, makanlah semangka.

Aku lihat raut wajahmu masih pucat.

Tidak masalah.

Mungkin hanya karena terkena panas, terasa sesak di dada.

Memikirkan cara menumbuhkan janggut, makin sesak.

Semangkanya ditinggalkan saja, kamu pergilah!

Aku harus pergi latihan.

Tetapi, Kak...

kamu benar-benar tidak apa-apa?

Apakah perlu pergi ke rumah sakit sekolah?

Tidur sebentar sudah lebih baik.

Mungkin dengan tidur sebentar dada sudah tidak terasa sesak lagi.

Janggut juga sudah tumbuh.

Baik.

Kakak Sa, aku pergi dulu.

Kamu makanlah semangka,

sendoknya sudah kutusuk di atasnya.

Malam nanti aku akan datang melihatmu.

Jangan terlalu memikirkan janggut lagi.

Tidak disangka jika AC di ruangan latihan dimatikan

ternyata menjadi sangat panas.

Tidak hanya panas,

sepertinya ada aroma yang aneh.

ruangan latihan nomor 18 ini angker,

kalian tahu, kan?

Aku sudah merasa sejuk...sungguh.

Baik, Bos Besar sekalian.

Bukan...bukan...

teman-teman sekalian.

Kita hanya ada waktu satu jam yang berharga,

jangan banyak bicara, bersemangatlah!

Baik.

Sekarang kita tentukan judul lagu dulu, bagaimana?

Aku ada satu ide.

Duclimer ada sebuah lagu populer, yaitu "Komando Jenderal"

sangat keren!

Aku selalu ingin tampil dengan grup band.

Tidak pernah memainkannya,

tidak bisa.

Kalau tidak bisa, bisa dipelajari.

Aku belajar satu lagu setidaknya dua minggu.

Aku mungkin tidak bisa menunggu.

Lagu orkestra rakyat tidaklah banyak.

Yang modern makin sedikit.

Tidak ada orang yang ingin membuat musik rakyat.

Musik Pengantar Musim Semi.

Bagaimana?

Terlalu umum.

Semua orang sudah bisa, bisa langsung mulai.

Lebih murah.

Kalau begitu ini saja.

Musik Pengantar Musim Semi.

Nostalgia karya klasik, menjelaskan masa muda.

Kita berempat datang bukan untuk menemanimu membuang waktu.

Meski ada model kit juga tidak bisa.

Setiap hari latihan Musik Pengantar Musim Semi. untuk apa?

Apa kamu berpikir ingin tampil di panggung ketika malam festival musim semi?

Kalau begitu, tidak bisa memainkan Musik Pengantar Musim Semi,

Komando Jenderal juga tidak bisa.

Mengapa harus pakai lagu duclimer?

Kita juga ada lagu pi-pa yang merdu.

"Birunya Lautan Menggenggam Angsa" sudah sangat bagus.

"Erangan Sakit", bukan?

Senior sekalian.

Yang kalian usulkan semua sangat baik.

Tetapi kalau aku belajar lagu baru,

mungkin bisa lebih lama lagi.

Bagaimanapun Musik Pengantar Musim Semi. tidak bisa.

Lagu ini hanya grup band besar yang bisa memainkannya.

Karena usul semua orang tidak sama,

kalau begitu aku sarankan.

Dengan berani aku memberi saran.

Sebaiknya...

Sebaiknya dipertandingkan saja.

Mempertandingkan apa?

Kita semua pemain alat musik.

Jika ingin melihat siapa yang lebih unggul,

tentu bertanding kecepatan tangan.

Kalian mulai dari 110,

aku bertanggung jawab mempercepat.

Siapa yang bisa bertahan sampai akhir,

maka memakai lagu yang menang.

Bagaimana?

Baik!

Ayo bertanding!

Kalau aku menang,

kalian harus menemaniku memainkan "Melawan Angin Topoan".

Aku juga sangat menantikan

untuk memainkan "Malam Festival Obor".

Aku katakan lebih awal,

"Birunya Lautan Menggenggam Angsa" sangat sulit Loh.

Karena hari begitu panas,

seluruh energi dari dalam tubuh

paksa keluar semua.

Bisa atau tidak menjadi jenderal, bergantung pada saat ini.

Nada C mayor.

Setelah dua kali delapan ketukan tambah kecepatan.

Siapa yang tidak bisa mengikuti, dia yang kalah.

Setuju?

Bersiap-siap.

Mulai!

Tambah kecepatan!

Tambah kecepatan!

Tambah kecepatan!

Tambah kecepatan!

190

Babak terakhir, 210.

Tantang keterbatasanmu!

Aku sudah mau mati, aku sudah mau mati.

Tanganku sudah kram!

Sinting, sinting!

Kamu sudah bisa berhenti,

Kamu sudah menang!

Kamu sungguh telah berjuang.

Aku belajar lagu baru sangat lambat.

Tidak bisa menunggu.

Model kit.

Miskin.

Dipaksa miskin.

Notasi musik Komando Jenderal,

kirimkan kepadaku.

Para seniman.

Seperti yang dijanjikan sebelumnya,

mulai minggu ini

dalam satu jam

kalian berlatih 40 menit,

sisa 20 menit untuk mengiringiku,

temani aku bernyanyi.

Aku tidak menolak ya.

Paman Sun,

Anda salah paham.

Kita dengan mereka berdua tidak akrab.

Tidak akrab?

Kenapa tidak menyalakan AC?

Begini panas,

dapat mempengaruhi kreativitas seniman.

Selanjutnya, kalian latihan bisa menyalakan AC.

Paman ini masih bisa melakukan hal kecil ini.

Manajer Besar,

akhirnya ada waktu bertemu aku.

Buka kacamata hitamnya,

barulah mulai berbicara denganku.

Anak baik.

Anda sebagai manajer besar lebih terkenal daripadaku.

Hanya kalau ada urusan penting barulah mengajakku makan,

benar, kan?

Setelah masuk ke rumah makan, kita makan dulu,

oke?

Kamu akhir-akhir ini,

secara pribadi,

tidak ada perkembangan dalam area percintaan, kan?

Mengapa tiba-tiba bertanya hal ini?

Aku ingin kamu akhir-akhir ini hidup seperti biksu.

Pikirkan kontrak yang kita tanda tangani.

Yang diatur perusahaan, boleh dilakukan semua.

Yang tidak diatur perusahan, tidak boleh dilakukan.

Perusahaan Huang Yina,

melakukan sesuatu, tidak terlalu transparan.

Jangan sampai tertangkap mereka.

Bila sampai tergoda untuk menjalin hubungan asmara,

ingin dicuci bersih juga susah.

Aku pun tidak bisa membantumu.

Baik, mari makan!

Hari ini sangat panas,

malam ini kita pergi ke teras pintu belakang saja,

bagaimana?

Komunikasi kita

hanya terbatas di ruangan latihan.

Kepentingan umum dan pribadi jangan dicampur,

oke?

Jangan berperilaku dingin seperti ini.

Di sana benar-benar sangat sejuk.

Apa?

Semangka, sudah kudinginkan.

Sangat perhatian!

Malam hari kamu sendirian di platform,

harus berhati-hati.

Aku takut apa?

Panas sekali, bagaimana mau tidur?

Bisa ada biang keringat!

Jangan ribut lagi! Jangan banyak protes!

Aku sekarang tidak hanya kepanasan,

aku juga sedikit lelah.

Tidur saja, setelah tidur juga tidak akan panas lagi.

Ketika membuka mata, sudah hari yang baru lagi.

Hari yang baru.

Kesusahan yang baru.

Residu Minyak.

apa kamu ingin mati?

Bawalah aku.

Lain kali saja.

Apa yang terjadi?

Ada apa?

Kakak Sa di mana?

Apa yang terjadi dengan Kakak Sa?

Jantung terasa tidak nyaman,

aku lihat ada yang tidak beres pada dirinya,

jadi kuputuskan untuk memanggil ambulans.

Aku temani pergi ke rumah sakit.

Keluarganya juga sudah dikabari.

Guru Wang sebentar lagi datang.

Kamu juga tenangkan diri,

tidak akan ada masalah.

Ada apa? Mata bisa menjadi buta.

Kamu jangan berpikir yang bukan-bukan.

Kita memang sungguh merasa sangat panas.

Teras bukanlah milikmu seorang.

Makan semangka.

Siapa yang mau makan sisamu?

Kita bertiga sudah bisa disebut tiga saudari teras yang aneh .

Kalau bicara lagi, kami akan kembali saja.

Baik...baik...

tidak bicara...tidak bicara.

Bagaimana keadaannya?

Sedang operasi, keluarga sedang dalam perjalanan ke sini.

Bagaimana bisa terjadi?

Li Sa ada penyakit jantung turunan.

Pada saat berumur 11, sudah pernah dioperasi.

Apa kamu tahu hal ini?

Tahu, selalu memperhatikannya.

Dokter berkata, penyakit jantungnya kambuh,

tidak menjelaskan lebih spesifik kondisinya.

Tunggu keluarga datang baru dibicarakan lagi.

Kepala Jurusan mengatakan kondisi murid ini spesial,

ternyata ini maksudnya.

Bukan juga.

Beberapa tahun ini, begitu musim panas,

orang tuanya meminta pihak asrama

memasang AC.

Karena keadaan tubuhnya spesial,

berharap AC bisa menyala 24jam.

Keluarga setuju membiayai sendiri biaya AC dan listrik.

Kepala Jurusan pun bisa mengerti.

Tetapi,

asrama itu merupakan bangunan tua,

sirkuit listrik agak tidak stabil.

Jadi sampai malam hari,

pemakaian listrik secara normal pun harus dikontrol.

Takut muncul masalah.

Kepala Jurusan juga selalu mengajukan permohonan,

agar semua murid dapat menyalakan AC sepanjang hari,

hal ini sudah lama diusahakan.

Aku mengerti.

Ayah Li Sa sudah pernah datang ke sekolah.

Seorang bos yang hebat,

Kepala Jurusan pun dimarahi habis-habisan.

Hidungmu apakah sudah lebih baik?

Sudah lebih baik.

Sudah minum obat?

Dipercikkan air dingin lebih cepat

daripada minum obat.

Aku tuangkan kamu segelas air panas.

Bagaimana keadaan murid?

Bagaimana keadaan murid?

Bagaimana bisa terjadi?

Bagaimana kondisinya?

Aku sudah pernah bilang untuk pasang AC.

Apakah harus menunggu sampai masalah muncul?

Nyawa anakku apa kamu sanggup menanggungnya?

Kalian seluruh sekolah pun tidak sanggup untuk menggantinya.

Orang tua Li Sa, dengarkan penjelasan saya.

Sekarang dokter belum memberi kabar kepada kami

apa penyebab sebenarnya.

Bila memang tanggung jawab sekolah,

kami tidak akan melepas tangan.

Bangunan asrama pria nomor 7 merupakan bangunan tua.

Sangat banyak hal yang harus dilakukan jika ingin memasang AC di seluruh gedung.

Sirkuit listrik harus diubah.

Ini bukan sesuatu yang bisa

diputuskan oleh Kepala Jurusan.

Di dalam sekolah bukan hanya ada anakmu,

masih ada anak orang lain.

Aku juga khawatir, mereka juga kepanasan.

Li Sa adalah anakmu.

Kamu panik, aku juga mengerti.

Guru Wang,

kamu antar pulang Guru Chen pulang dulu.

Aku menunggu disini, oke?

Dokter.

Dokter...Dokter.

Bagaimana? Bagaimana anakku?

Sudah stabil.

Baguslah.

Tetapi kondisinya tidak begitu optimis.

Pasien menjalani operasi paliatif untuk

penyakit jantung turunan sejak kecil.

Sekarang dengan bertambahnya usia,

aorta bertambah sempit,

sehingga menyebabkan emboli.

Ini penyebab utama penyakitnya kambuh.

Kita sekarang membuat kondisinya stabil.

Pengobatan selanjutnya,

kami harus berdiskusi dengan keluarga.

Aku adalah ayahnya.

Aku akan membahas secara rinci dengan mu.

Tetapi aku sekarang tidak bisa memberikan janji apa pun.

Apa karena dia kepanasan?

Benar.

Ada banyak penyebab yang membuat penyakit jantung kambuh.

Faktor lingkungan,

tekanan psikologis,

pola makan, ini juga bisa menjadi penyebab.

Kondisi setiap orang berbeda.

Tetapi kondisi anakmu,

karena umurnya,

aku pikir tidak ada hubungan dengan lingkungan.

Yang terutama adalah karena

operasi pertama tidak dituntaskan sepenuhnya,

sehingga menimbulkan emboli pembuluh darah.

Untuk kondisi lebih detilnya,

kita perlu mengamati dan analisis lebih lanjut.

Baik, terima kasih!

Mengapa aku?

Mengapa aku?

Kakak Kelas.

Kebetulan sekali.

Apa kamu juga berteduh?

Kakak Kelas.

Apa kamu juga mau pergi ke kantin?

Aku mau pergi ke ruang latihan musik.

Kita pergi ke arah yang berbeda.

Kamu lihat, kamu lihat orang itu.

Lihat seluruh badannya basah kuyup.

Kamu lihat, huruf di badannya terlihat.

Sungguh menarik.

Kamu lihat, di tubuhnya ada tulisan "Fa", sangat memalukan ("Fa" artinya sukses).

-Seperti ini....-Benar....

Cepat jalan!

Cepat jalan! Cepat jalan!

Masih turun hujan!

Kakak Kelas!

Jangan sampai flu.

Apakah kamu tidak tahu dirimu sendiri adalah seorang perempuan?

Kakak Kelas,

baju ini untukku?

Ini adalah seragam sekolahku, mengapa harus kuberikan kepadamu?

Aku cuci bersih dulu, baru kukembalikan ke kepadamu.

Lihatlah, ketika aku sakit,

Tuhan pun menangis.

Kakak Sa,

Kamu bilang sejak awal kamu ada penyakit jantung,

tetapi kulihat kamu setiap hari lompat ke sana kemari.

Aku pun tidak...tidak menganggapnya serius.

Kali ini sudah percaya, kan?

Semua omong besarku kepadamu,

semua ada faktanya.

Kakak Sa, kamu sekarang...

bukankah ini sudah hidup kembali?

Detak jantung stabil.

Masih bisa bertempur lagi.

Tetapi di kehidupan ini telah meninggalkan satu penyesalan terbesar.

Kakak Sa,

kamu jangan bicara sembarangan.

Setelah operasi bukankah sudah tidak ada masalah?

Lusa, aku tidak bisa ikut ujian olahraga.

Kakak Sa,

sepertinya ujian olahraga setiap tahun,

kamu juga tidak pernah hadir.

Ujian olahraga tahun ini

adalah ujian renang.