All language subtitles for Love.Lesson.2013.DC.720p.HDRip.Xvid-UBNETWORKS

[#MUSIK]

[MENDESAH]

[MENDESAH]

[#MUSIK]

Dia sudah menunggu. Marilah.

[BERSORAK]

[TERTAWA]

Ya! Kami sudah mempersiapkan semua ini
tanpa kau ketahui. Bagaimana, hebat kan?

Ya, kau pasti terkejut.

Berpesta!

Ayo bersulang. Ayolah angkat gelas
kalian, dan bersulang bersama-sama.

Hei, tuangkan juga minuman untuknya.

Ah iya, hampir saja aku lupa.

Nah, ini dia minuman untukmu.

- Ya!
- Silahkan.

Silahkan dinikmati.

Ayo semua!

Bersulang!

Ya, ya, minumlah sepuasmu.

Mengapa kalian membuat
pesta ini untukku?

Mengapa? Yah, tentu saja karena
kau pantas mendapatkannya.

Bagaimana bisa kami tidak
membuatkanmu sebuah pesta yang meriah?

Ngomong-ngomong, bagaimana kabarmu?

Hariku sangat menyenangkan.

- Kami akan membuatnya lebih menyenangkan.
- Tapi aku harus pergi.

Tunggu, tunggu, tunggu, tunggu.

Dia baru saja sampai
lalu sudah mau pergi saja.

Kalian berpesta saja sendiri ya.

- Hei, jangan pergi begitu saja.
- Ya, benar!

Keterlaluan! Dia tidak
menghargai upaya kita.

Ah!

Hah.

[MENDESAH]

[SUARA TELEPON]

Hah, sial.

Hei, jawablah teleponnya!

- Kau sudah datang.
- Ya. Dimana dia?

Ada di dalam.

Apakah pekerjaanmu sudah selesai?

Bersabarlah.

Beri aku sedikit waktu lagi.

Baiklah, kalau itu maumu.

Baiklah.

Lihatlah sendiri kalau kau tak percaya.

Periksalah.

Kau pikir itu mudah
mengerjakannya sendirian?

Nah, lihatlah semua
yang kukerjakan untukmu.

Semuanya kubuat dengan
indah, sesuai permintaanmu.

Sesuai kemauanmu kan?

Apa ini kau buat sendiri?

Ya, tentu saja kubuat sendiri.

Jadi, tidak ada yang membantumu?

Aku selalu bekerja sendirian,
tak ada yang membantu.

Sudahlah, aku mau pergi saja.

Ya, tapi setidaknya lihatlah dulu itu.

Kau tak bisa datang, duduk,
mengomel, lalu pergi begitu saja.

Sejak kapan kau memhentakku, hah?

Ya, ya, kau selalu begitu.

Kaupikir aku ini apa?

Halo. Ah, iya, aku
ingin hicara denganmu.

Ya, ya, ya, hagaimana
dengan perjanjian kita?

Ya, ya, ya. [TERTAWA]

Jadi hegitu ya. Bagaimana
kalau hegini saja.

Kau bayar dulu setengahnya, baru
kukerjakan sisanya. Oke? Ya,ya.

Nanti kita bicarakan lagi.

Oke. Sangat bagus.

Senyum.

Dia terlihat sangat
bagus di pemotretan ini.

Seperti itu. Bagus!

- Lanjutkan seperti itu.
- Dia sangat cantik.

- Tentu saja.
- Baiklah.

Baiklah.

Apa yang kau bicarakan? Kau menganggap
seolah dia itu milikmu saja.

Tentu saja tidak.

Kau berani padaku? Hah?

Haha, tentu saja aku tidak berani.

- Kurang ajar kau.
- Ah, hei!

Sekali lagi kau berani seperti itu.

Akan kupukul lagi kau.

Aha, benar seperti itu, ayolah.

Baiklah.

Berhenti di sini.

Uh!

- Hah.
- Menyingkirlah!

Brengsek.

Kemarilah!

Hah!

Tahan liftnya!

Terima kasih.

[BEL LIFT]

Hei, kau sudah selesai?

Kau sudah selesai?

Sedikit lagi selesai.

Lihatlah itu.

- Lihat apa?
- Lihat tubuhnya!

Konsentrasilah pada gambarmu saja.

Konsentrasi pada gambar,
memangnya kamu bisa?

Dengan model seperti ini,
aku tak bisa herkonsentrasi.

Kau harus mencoba lebih keras.

Hah!

Ya, jangan berbicara keras-keras,
orang di sebelahku bisa mendengarnya.

Apa kau mau membuatku malu
di hadapan hanyak orang?

Mengapa kau harus malu?

Kalau kau membuatku malu, mau
ditaruh di mana mukaku ini?

Apa kau pernah kupermalukan?

Dengarlah, aku tak mau jadi malu.

[#MUSIK]

Aku jadi membayangkan...

Ah!

Kemarilah, kemarilah.

Song Seun-Hyi, bagaimana kalau kita
melanjutkan rencana kita yang kemarin saja.

Dengan begitu, kita bisa
menghemat waktu dan tenaga kita.

Aku setuju dengan pendapatnya.

Apa kau serius? Kalau kau serius,
kau pasti punya ide yang lebih baik.

Kalau menurutmu begitu, aku
mengikuti rencanamu saja.

Tapi, itu boleh juga. [TERTAWA]

Baiklah, begini saja.

Kita menikmati musik saja.

Dengarlah ini.

- Aha!
- Oke.

Ah, nyanyikanlah!

- #Marilah kita semua bernyanyi
- Jelek sekali.

#Lupakanlah saja semua masalahmu

- #Marilah bergembira
- Tentu!

- #Hilangkan kesedihan.
- Lanjutkan!

#Tunjukkan senyum di wajahmu

#Hilangkan sedih yang sedang melanda

#Tunjukkan senyum yang paling lebar

Hei, hei, hei, berhenti! [TERTAWA]

- Mengapa kau hentikan?
- Ah, kupingku sakit mendengarnya.

Suaramu sangat sumbang.

- Ah...
- Mari kita minum saja.

Mau ke mana?

"En

Ah, dia pergi lagi.

Yah, kita bertiga sajalah.

[#MUSIK]

- Ini minuman pesananmu.
- Ya.

- Ada apa?
- Tidak ada apa-apa

- Terima kasih. Semoga kalian suka.
- [TEPUK TANGAN]

Uh... yeah!

- #Ada bintang yang bersinar di matamu
- [MENGGERUTU]

Hei, jangan membuat suara
yang tidak enak didengar!

Sesuaikan dengan nada musiknya!

Apa kau tidak tahu cara
menyanyi dengan benar?

Ya.

Mari kita coba sekali lagi. Bersiaplah.

Oh, ada apa?

APB dia bagus?

Ah, tidak terlalu.

- Bagaimana bisa? Aku minta penyanyi yang bagus.
- Ah...

Carilah orang lain yang lebih bagus!

Sangat susah mencari penyanyi
bagus yang harganya murah.

Lagipula, dia sangat bersemangat.

- Ha...
- Lalu kapan ini akan selesai?

Besok.

Mari kita bicara di luar saja. Silahkan.

Lalu bagaimana jadinya?

Begini... pekerjaan ini sangat
sulit kalau kulakukan sendirian.

Carikanlah aku partner
untuk mengerjakannya.

Tapi kalau kau bekerja sendiri kau akan
mendapatkan penghasilan yang lebih besar.

Ya, itu benar.

Tapi, satu sajalah,
kumohon satu partner saja.

Tapi kalau aku menambah satu orang lagi
pengeluaran akan menjadi lebih besar!

Aku mengerti. Lalu apa maumu?

Aku bisa tertekan kalau menghadapi
penyanyi bersuara jelek seperti itu!

Lebih baik aku mundur saja.

[MENGHELA NAPAS]

[#MUSIK]

Apa kau sendirian?

Maksudmu?

Perempuan cantik sepertimu
tidak baik jika sendirian.

Bagaimana jika kau kutemani malam ini?

Berdua lebih baik daripada sendirian.

Memangnya mengapa kalau
aku minum sendirian?

Bagaimana kalau orang melihatmu sendirian
lalu kau dikira wanita panggilan?

Lalu kau diajak ke tempat
yang sepi dan gelap.

Lalu apa yang akan kau lakukan?

Tentu saja aku akan menolaknya.

Terserah kaulah, yang penting
aku sudah memberitahumu.

- Ya sudah.
- Oh, begitu.

Lebih baik kita pergi saja dari
sini, ayolah, mari kubawakan dompetmu.

- Jangan menarik tanganku.
- Ah, cepatlah.

Ah! Jangan terburu-buru.
Nikmati saja ini.

Tapi, apa kau menikmatinya?

Ya, kurasa kau sudah siap.

[MENJERIT']

Kurasa kau belum siap,
kita lanjutkan saja dulu.

- Menyingkirlah!
- Aku sudah tidak sabar lagi.

Menyingkirlah dariku!

[MENGGERUTU]

Hei, kau mau ke mana?

Bukalah!

Bukalah!

Bukalah! Biarkan aku masuk!

Tunggulah, hei!

Selamat datang.

- Apa pesananku sudah datang?
- Sebentar ya, kulihat dulu.

Ini. Apa ada lagi yang kau inginkan?

- Terima kasih sudah berbelanja di sini.
- Ini belanjaanmu, terima kasih.

Terima kasih.

[MENGHEMBUSKAN NAPAS]

[#MUSIK]

Ke mana dia akan pergi...

Mengapa di sini sangat berantakan?

Apa?

Kau bilang apa?

Aku tidak tahu kau ada di sini.

Kau terkejut aku ada di sini?

[MENDENGUS] Kau bermasalah dengan itu?

Memangnya tidak boleh?

Aku sedang tidak bersemangat.

Jangan sekarang.

[MENDENGUS] Baiklah kalau itu maumu.

Lebih baik aku pergi saja.

Sampai jumpa-

[#MUSIK]

#Ha... aku merindukanmu

#Ha... setiap malam dalam hidupku

#Ho... selalu merindukanmu

#Yeah... hu hu hu

#Setiap ku melihat keramaian di kota

#Aku selalu herharap aku tidak sendirian

#Mengharapkanmu di sisiku

#Kuingin kau tahu aku mencintaimu

# Aku mencintaimu"

# Oh, untuk selamanya

# Oh, walaupun terpisah jarak yang panjang.

# Ya!

Angkat tangan kalian.

Ayo kita menyanyi di depan.

Aku tidak bisa menyanyi!

# Oh aku menyayangimm.

# Oh, untuk selamanya"

# Oh, kita akan bersama selamanya"

# Abadi selamanya"

# Oh aku adalah milikmu..

# Oh, kau adalah milikku..

# Oh, kita akan mengarungi hidup bersama..

# Dengan di iringi oleh kisah kasih kita

# Oh cinta kita akan terus mekar sepanjang waktu.

[ Ssnsonm]

- Masuk!
- Ayo ulang!

- Tidak masuk lagi
- Kau tidak beruntung.

- On!
_ Ya!

Lempar!

Bagus sekali! Sekarang mari kita coba lagi,
kali ini kau harus memasukkan.

Aku capek.

Oh, kau tidak mau lagi karena kau selalu kalah ya?
Ayo kita main lagi.

- AKu lelah
- Ha?

Kau ini tidak asik sekali diajak main!

Aku sudah lelah.

Dia lelah karena dia kalah terus.

- Apakah kau lapar?
- Ya.

Bagaimana kalau kita makan kimchi?

Kau mau membayariku?

Kali ini kau yang seharusnya memhayari aku.

Tapi bukankah kau selalu mendapatkan uang
jajan banyak dari orang tuamu?

Aku menabung untuk modal nikahku nanti.

Kau sudah herpikir untuk menikah saja walaupun
masih kecil, kau sudah tidak sabar beginian ya!

Semua pria pasti ingin melakukan hal seperti itu.

Benar, tapi aku belum herpikir hingga
hal sejauh itu.

Itu karena kau memang tidak bisa mendapatkan
wanita, hah?

Jangan lupa mandi.

[ BERMAIN PIANO]

Baiklah lumayan.

Oke, duduklah disampingku sini.

Ini minumlah.

Terima kasih.

- Kau lelah?
- Aku hanya merasa sedikit haus.

Kau kedinginan?

- Mungkin aku sedikit demam.
- Ah demam kecil ya?

Menghadaplah kesana.

- Tidak perlu repot-repot..
- Ah tidak apa-apa.

[MENDENGKUR]

Orang lain sibuk kerja dia malah
tidur saja disini.

Kau ini tampaknya capek sekali.

- Sini aku pijat
- Terima kasih.

- Jangan tegang.
- Kau mau mesum ya?

Oh, apa kabar?

Ah, mereka malah berpacaran disana.

Hei! Kalian pikir tempat ini tempat apa?

Bukankah kalian harusnya berlatih?

- Hei, kau, perempuan.
- Ya?

Kalau sudah latihan keluarlah.

Terima kasih.

Aku tadi tertidur karena semalam aku
tidur larut menonton pertandingan sepak bola.

Tidak perduli, sekarang adalah
jam kerja.

Ya, tapi aku hanya tertidur sebentar saja kok.

Kalau kau sering melakukan hal seperti ini
lama kelamaan aku akan memecatmu.

Maafkan aku, aku baru sekali ini saja
tertidur saat bekerja.

Oh hampir saja lupa, aku ingat kau masih
berhutang sejumlah uang kepadaku.

Rencananya kapan kau akan melunasinya?

Kebutuhan bulananku sedang membengkak"

Aku juga sedang butuh banyak, hutangku di warung
bahkan belum bisa aku bayar.

Aku bahkan tidak kuat untuk beli kaus kaki.

Apakah kau tega membiarkan anak
buahmu seperti ini?

Kau bisa membayarnya dengan mencicil kok.

Mencicil, kau pikir bayar hutang seperti
bayar cicilan mobil?

Nanti aku bayar.

- Sekarang saja kalau bisa.
- Permisi kalian semua.

Kopi.

Ini dia si guru cabul.

Jangan sampai istrimu tahu tentang hal
itu tadi ya.

Ah aku lupa kau sudah bercerai dengan istrimu,

Dasar kau pria yang menyebalkan.

Ah, kopinya pahit sekali.

Dasar kau orang yang tidak bisa apa-apa!

Hei, menurutmu bagaimana guru baru tadi?

Kau ini sangat penasaran dengan guru baru
wanita tadi ya?

Woah, lihatlah wanita yang seksi itu.

0hh..

Aku bayangkan aku jadi suaminya, pasti nikmat
bisa meniduri dia tiap malam.

- Kau juga suka perempuan?
- Aku ini masih normal, kawan.

Apa? Kau pikir aku suka dengan pria?
Aku bukan homo.

Tapi aku seperti pernah melihatmu ciuman
dengan pria.

Itu waktu aku masih kecil, kini aku sudah
kembali menyukai perempuan.

- Tapi kau hilang..
- Apa perdulimu, hah?

Yang penting sekarang adalah,

aku sedang mencari pacar.

Pacar yang cantik, seksi dan pengertian.

Semoga beruntung.

- Sekarang kau harus ikut denganku"
- Hei, tapi aku masih lelah.

Halo semuanya.

Karena kini kalian sudah berada disini, mari kita
mulai saja acara ini.

Yang akan bicara pagi ini adalah
Hee so si guru piano.

[TEPUK TANGAN]

HBIO!

Pertama aku ucapkan terima kasih telah
mengijinkan aku bicara disini.

Semoga hari ini akan lancar.

Aku sangat bahagia bisa bicara di depan kalian

Semoga saja kalian tidak mengantuk
mendengar aku bicara.

Untuk menjadi pemain piano yang bagus, pertama
tama adalah niat yang tulus dan kuat.

Namun perlu juga kalian sadar bahwa niat
saja tidak cukup untuk jadi seorang maestro.

Kalian juga harus punya skill yang mumpuni.

Untuk beberapa dari kalian mungkin akan
membutuhkan seorang guru untuk mengajari kalian.

Untuk itu aku kali ini akan bicara bagaimana
belajar piano yang benar.

Hal pertama yang harus kalian lakukan tentu saja
adalah memahami dasar-dasar bermain piano,

Kalian bisa baca buku tentang itu.

Aku ijin minum dulu.

Kalian harus mengamati dengan
teliti dan mendalam"

Karena kalau tidak memperhatikan, maka kelak
kau akan menyesalinya.

Ini benar-benar gila.

Ya ampun...

Indah sekali dada perempuan ini.

Ya ampun, enak sekali.

Namun demikian, hal itu saja tidak akan cukup bagi
kalian untuk menjadi hebat seperti Bethoveen.

Latihan secara konstan adalah cara untuk
meraih kesuksesan.

Tentu saja dengan bantuan guru yang tahu
apa yang sedang dia lakukan.

Dan untuk itu aku beritahu kalian..

Aku beritahu kalian untuk tidak seperti orang yang
tidak sopan itu barusan.

Kau ini kenapa?

Kenapa kau kabur begitu saja?

- Kau ini aneh sekali.
- Ayo keluar.

Permisi, permisi!

Kami tertarik untuk belajar piano.

Kau sudah tahu dasar-dasar bermain piano?

Aku tidak bisa, tapi bolehkah aku minta nomor
telponmu untuk dihubungi?

Hei, kau pengangi ini.

Aku akan bicara dengan orang tua ku dulu.

- Kau masih sekolah.
- Aku adalah siswa SMU.

Caraku hehat kan?

- Namamu?
- Seung Ho.

Seung Ho.

Dan apakah aku boleh minta tanda tanganmu?

Apakah kau kolektor tanda tangan?

Hanya untuk koleksi saja.

Baiklah.

Oh ya.

Dia cantik ya?

Kau seharusnya punya pacar seperti dia.

Kau mau menelepon dia?

Kau seharusnya tidak perlu takut.

Kau akan langsung meneleponnya?

Aku akan mencobanya.

Kau hanya akan mengganggunya.

Kau ini bawel sekali, pengalaman dengan
wanita saja kau masih ingusan.

Nomor yang kau hubungi belum terpasang, silahkan
coba dengan nomor yang lain

Kenapa? Diangkat?

Nomor telpon yang dia berikan itu tidak ada.

Mungkin memang bukan nasibmu.

Selamat malam.

[ KETUKAN PINTU ]

Bagaimana kabarmu disekolah?

Apakah kau bisa mengerti pelajaranmu?

Belajarlah yang rajin supaya jadi orang sukses.

Ya, aku selalu baik-baik saja.

Bila kau pintar nanti kau akan
mudah mencari pekerjaan.

Kau mau kemana? Tidak jadi belajar?

Kawanku meneleponku, nanti aku akan belajar.

Janji ya..

Halo, masuklah.

Aku pikir kau akan datang besok pagi.

Kau datang kemari sendirian?

Kau berani kemari sendiran?

Ya, aku sendirian.

Aku tinggal di dekat sini kok.

Benarkah?

Bagus kalau begitu.

Aku ingin belajar kepadamu.

Baiklah jika begitu.

- Kau ingin minum?
- Ya, holeh.

Ah, basah deh.

Aku akan ganti baju dulu ya.

Kau sudah siap?

Aku harus mulai dari mana?

[sumu PIANO]

Mengerti?

Ini mudah.

Kau suka ini?

Bagaimana perasaanmu?

Agak sedikit gugup tapi senang.

Tidakkah ini terasa lebih enak?

Kau tidak perlu gugup begitu, biasa saja.

- Benarkah?
- Ya.

Kita bisa bersenang-senang disini.

[TELEPON BERGETAR]

Orang tuamu?

Bukan, tapi aku harus pulang.

Baiklah.

- Kapan aku bisa kemhali?
- Kapanpun yang kau mau.

Baiklah.

Oh satu lagi.

Kau boleh kembali tapi jangan beritahu kawanmu.

Baiklah.

Sayang

[ssnsznn]

Ya, kenapa?

Kau tidak datang kemari?

- Untuk apa?
- Untuk menemaniku tentu saja.

Sudah jangan ganggu aku lagi.

Aku ingin melakukannya lagi,
kemarin aku masih belum orgasme.

Lakukan saja dengan tanganmu.

- Kuku-ku panjang-panjang sekali...
- Aku tidak perduli!

Kalau tidak kau jilati saja dengan lidahmu!

Ayolah, bantu aku kali ini saja.

Tidak mau.

Jangan diputus! Jangan diputus!

Apa yang sedang kau lukis?

Yang henar saja, kenapa dadanya besar sekali?

Aku memang senang dengan yang berukuran besar.

Tapi aku agak terangsang dengan melihatnya saja.

- Apa aku boleh meminjamnya sebentar?
- Jangan berharap.

Apa kau sudah melihatnya?

Ternyata kau sudah melihat tubuhnya
yang molek itu, dasar kau setan kecil!

- Apa bagian bawahnya juga mulus?
- Sudah jangan katakan hal yang bodoh.

Pokoknya kau harus ceritakan
padaku tentang semuanya.

Berapa kali kau melakukan dengannya?

- Kami tidak melakukan apapun!
- Ah, anak ini ternyata malu.

Hei, tidak mungkin kalian tidak melakukannya.

Apa dia yang memulainya
atau kau yang mulai agresif?

Ceritakanlah padaku...

Bagaimana rasanya? Saat kau memompanya, hah?

Apa suaranya seperti ini?

Aku tidak bermain seganas itu.

Kau seharusnya melampiaskan
semua birahi terpendammu.

Aku sudah terbiasa melakukannya dengan tangan.

Aku tidak begitu menikmatinya
saat melakukan yang sebenarnya.

Apa otakmu ini sudah menguap atau apa?

Dengar, bercinta itu adalah
hal yang paling nikmat di dunia,

Aku takut tidak dapat memuaskannya.

Hei, seorang pria harus memiliki
keyakinan dengan kemampuan bercintanya!

Memang berapa lama kau bertahan?

Sekitar 1 menit saja.

Kau harus menahannya saat kau akan orgasme.

Dimana kau mengeluarkannya?

Didalam.

Apa putingnya mengeras
saat kau bercinta dengannya?

Kau harus meremas-remasnya, sampai
putingnya mengeras dan kenyal...

dan kau jilati dengan lidahmu.

Hei, hentikan dasar mesum!

Oh, kau sudah datang?

Apa kau sudah menunggu lama?

Belum, aku sampai disini belum begitu lama.

Ayo masuk.

Aku sangat merindukanmu.

Kenapa kau begitu bergairah?

Aku sudah sangat bergairah dari kemarin.

Perlahan-lahan saja.

Cohalah ini, mungkin akan
dapat mendinginkan otakmu.

Ini.

Cara menciummu mulai ada kemajuan.

Kau harus sering berlatih, lain
kali lakukan pada bagian bawahku.

Ayo, cepat lepaskan semuanya.

Aku sudah tidak tahan.

Kemarilah!

Yang benar saja! Itu cepat sekali!

Mengesalkan!

Kau datang untuk menjemputku?

Naiklah.

Kenapa...

kau membawaku datang ke tempat seperti ini?

Kenapa kau melakukannya disana?

Seru bukan?

Semakin berhahaya tempatnya, semakin seru bukan?

Aku lebih suka melakukannya di tempat tertutup.

Apa kau tidak merasa bosan?

Kita harus lebih sering mencoba hal yang baru

Agar hubungan kita tidak membosankan.

Aku senang bila dapat memuaskanmu.

Aku puas jika kau juga merasakan kepuasan.

Aku akan berusaha sebisaku untuk
memberikanmu kenikmatan yang tiada tara.

Aku terlahir di dunia hanya untuk melayanimu.

Aku bahkan rela menjadi budak pemuas nafsumu.

Kalau hegitu puaskanlah aku.

[SUARA PIANO]

Apa sudah selesai?

[MENDESAH]

[MUSIK]

Luar biasa sekali, aku bisa
merasakan semangat dari lagunya.

Jangan sok tahu!

Hei, kau benar-benar tahu
caranya membuat sebuah lagu.

Oh-oh...

Hei, dimana anak yang sering bersamamu itu?

- Ya.
- Dia sedang sibuk kuliah.

Aku tidak mengajaknya kemari.

Ah, kau seharusnya mengajaknya juga.

Jadi kita bisa rayakan bersama-sama.

Baiklah, aku pergi dulu sekarang.

Hati-hati.

Musiknya...

Mau kemana kau?

Apa aku boleh ke rumahmu?

Aku sedang tidak sempat.

Tunggu.

Apa kau bersama dengan anak itu?

Apa kau berhubungan dengannya?

Sudah kuduga.

Apa kau tidak kasihan telah menipu anak muda itu?

Itu tidak ada urusannya denganmu.

Apa?

Aku tidak pernah memaksanya, dia
yang dengan sukarela membantuku,

aku hanya mengabulkan keinginannya.

Apa kau sudah gila? Kau sudah tidak
masuk kuliah hampir seminggu!

Itu tidak ada urusan denganmu.

Aku cuma kuatir nanti kau akan
dikeluarkan oleh universitas.

Kau harus berkosentrasi pada
pendidikan demi masa depanmu.

Kalau kau sampai dikeluarkan, aku tidak bisa
membayangkan bagaimana kehidupanmu nantinya.

Kenapa kau begitu perduli tentang masalahku?

Aku kuatir, apa salah mengkuatirkan seorang teman?

Apa kau tidak punya teman yang lain?
Kau cari saja mereka!

Untuk apa kau datang kesini?

Apa kau mabuk-mabukan lagi?

Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu.

Pergilah!

[MENDESAH]

[MENDESAH]

[BERTERIAK]

Kalli

Terlalu banyak melamun, apakah kau sadar?

Memangnya aku memikirkan siapa?

Kalau begitu, cintailah aku.

Karena kita saling menyukai.

Aku sama sekali tidak menyukaimu dari sebelumnya.

Karena kau tipe lelaki yang suka memaksa.

Aku pergi dulu.

Aku akan menghubungi kau lagi.

Mulai minggu depan, aku akan
sibuk dengan pekerjaanku.

Lalu bagaimana dengan diriku?

Aku ada tugas di Seoul.

Kau sama sekali tidak perduli padaku, kan?

Kau melakukan sesuatu sesuka hatimu, kau
datang kesini hanya pada saat kau hutuh,

Kau kenapa, tiba tiba menjadi begitu sensitif?

Kim su,

Walaupun aku tidak ada, kau
tetap bisa hidup sendirian, kan?

Aku tahu kau akan baik baik saja.

[MENGHELA NAFAS]

# Aku hegitu sedih saat kau meninggalkanku.

# Kembali, kembalilah padaku, aku mengharapkanmu,

- Hei,
- Iya.

- Kau menyanyilah mengikuti iramanya.
- Aku minta maaf, tolong ulangi sekali lagi.

Hei, kau kenapa tidak melakukan sesuatu.

Dia akan datang.

Kau cepatlah lakukan sesuatu.

Kita akan hancur jika sepeti ini terus.

Kau lihat caranya bernyanyi, ini sama
sekali tidak akan membuat kita lebih baik.

Hei, kau harus melakukan sesuatu agar
bisa meyelamatkan perusahaan kita.

Hei, Kim Sung,

Kau mendengarku?

Iya?

Iya.

Kapan Byeon Ju datangnya?

Ada apa?

Kakak senior,

Kau malam ini aneh.

Apa ada yang mengganggumu?

Apa?

Tidak, hanya saja kau agak aneh.

Kau tidak mengatakan apa apa dari tadi.

Kenapa kau bertanya,

Jangan mengkhawatirkan aku.

Apa, aku khawatir padamu.

Aku dan kau tidak ada hubungan apa apa.

Sebenarnya aku memang
benar benar perduli padamu.

Bertemu denganmu dan melihatmu
saja sudah membuat aku senang.

Kau jangan bersedih terus, oke?

Oh iya, kau harus harus
menceritakan masalahmu padaku.

Aku pergi dulu, kita bicara nanti saja, ya.

[MUSIK SEDIH BERMAIN]

[smmz]

Apa? Dia telah bergabung
dengan label musik yang lain?

Dasar bajingan.

Bagaimana kau bisa melakukan ini padaku? Hah?

Apakah berita ini memang benar?

Ini adalah berita resmi dan sudah pasti benar.

Bajingan itu telah menghianatiku.

Bagaimana dia melakukan ini kepada kita?

Apakah hanya demi uang?

Manager, lalu aku hagaimana?

Itu laguku, bagaimana bisa dia mengambil laguku?

- Bagaimana?
- Aku juga tidak tahu.

Aku juga tidak tahu harus bagaimana.

Manager,

- Ada tamu yang ingin bertemu denganmu.
- Tamu?

Jika masalah ini tidak kau selesaikan,
Aku terpaksa memutuskan kontrak ini.

Kalau direktur memutuskan kontraknya,

Tidak ada cara lain, aku terpaksa melakukan ini.

Direktur, jika kau memutuskan
kontraknya, bagaimana dengan kami?

Direktur, aku ingin mengganti laguku.

Iya?

Tunggulah satu minggu lagi.

Hei, apa maksudmu dengan satu minggu?

Dan juga, kau jangan datang lagi kesini.

Aku tidak akan membuatkan lagu untukmu.

[PIANO BERMAIN]

[PINTU TERBUKA]

[PINTU TERTUTUP]

Jangan seperti ini, Sengmu.

Kenapa kau tidak memperdulikanku?

Apakah kau kau tidak melihat semua ini?

Aku tidak bisa jika tidak bertemu denganmu.

Sengmll,

Apa maksudmu guru dengan
tidak ingin bertemu denganku?

Seungmll,

Bisakah kita tidak membicarakan ini sekarang?

[MENDESAH]

[MENDESAH]

Cinta kita yang seperti apa?

Aku ingin mendengar perasaan Guru Soo.

Seungmll,

Ini bukan cinta yang seperti kau pikirkan.

Aku mencintai guru Soo.

Guru juga merasakan hal yang samakan?

Aku tidak tahu apakah ini perasaan cinta.

Angkatlah telepon dariku.

Jika kau nanti sedang tidak sibuk,

Aku mohon tolong hubungi aku.

Guru,

Kenapa kau tidak menghubungiku?

Aku selalu menunggu telepon dari mu.

Aku selalu merindukanmu, guru.

Aku tidak bisa melupakanmu.

Aku harap kau baik baik saja.

Guru.

(Selamat tinggal kekasihku)

[TELEPON BERDERING]

- Ada apa?
- Hei, dia sudah datang menemuiku.

- Dia sudah datang
- Iya.

Kenapa?

Aku ingin kau kemari.

- Kau dimana,
- Aku disini menunggumu.

- Tunggu dulu sebentar.
- Iya.

Halo, Hei, hei, kakak Soo.

Hel.

Akhirnya kau datang juga.

Hei! Kakak Soo.

- Halo.
- Oh, maaf, kau dimana?

Aku menunggumu di apartemen Daemun.

Kau tahu tempatnya, kan?

- Apartemen Daemun?
- Iya.

- Cepatlah datang.
- Oke.

Akhir akhir ini cuacanya sangat cerah, kan?

Untuk menemani hari kalian,
aku akan memutarkan sebuah lagu

Selamat menikmati lagu ini.

Sebuah lagu "Good bye to my romance"

# Selamat tinggal kekasihku.

# Jangan mencintaiku lagi.

Apakah itu aku?

Masih kurang cantik.

Kenapa? Kau hilang apa?

Aku hanya terkejut padamu.

Kau terkejut padaku?

Ah,hentikan hentikan.

Aku tidak akan berhenti.

Hentikan, aku sedang melukis.

Oke.

Oh, jangan begitu.

# Selamat tinggal kekasihku.

# Mulai sekarang berhentilah
mencintaiku, aku akan pergi.

# Aku tidak ingin kita saling terluka.

# Selamat tinggal kekasihku.

# Tersenyumlah padaku.

# Sambutlah hari yang indah ini.

[MUSIK]