All language subtitles for Only for Love ep 16 [VIU subindo]

DEMI CINTA

EPISODE 16

Kau memberi tahu Pak Fan
tempat yang salah?

Dia tak bisa hadir karena ada urusan.

Dia tak bisa hadir?

Kalau begitu, aku akan menelepon taksi.

Aku tak bisa naik mobil orang lain.

Kalau begitu, mau terus menunggu?

Kita juga bisa berjalan kaki.

-Berjalan kaki?
-Ya.

Kau sungguh mau berjalan kaki?
Tempatnya agak jauh.

Di sini sangat nyaman.
Tempat yang bagus untuk pensiun.

Nn. Zheng, kariermu baru meningkat,

tapi kau sudah memikirkan pensiun.

Kita bekerja keras
agar bisa hidup mapan.

Entah kenapa saat berjalan bersamamu
di tepi sungai,

melihat pemandangan,

tiba-tiba aku mulai
memikirkan masa depan.

Kalau begitu, apa rencanamu?

Sebaiknya kau punya alasan bagus
untuk meneleponku.

(Maaf, salah sambung.)

Kenapa Paman begitu menakutkan?

Sudah malam. Apa dia sedang sibuk?

Apa aku merusak rencananya?

Mungkin dia sedang berkencan
dengan pacarnya.

Mungkin...

Yue, apa yang kau gumamkan?

Aku berpikir,

jika pria merasa kesal
dan enggan bicara denganmu

saat kau meneleponnya,

kemungkinan besar
dia bersama wanita lain.

Apa yang kau pikirkan setiap hari?

Halo.

(Ada apa? Aku sibuk.)

Aku sudah pulang kerja, kau...

(Aku masih ada pekerjaan.
Mari bicara nanti.)

-Apa kau yakin?
-Apa?

Tentang ucapanmu barusan
terkait reaksi pria.

Aku yakin.

Kalau begitu, katakan.

Jika pria bersama wanita lain,
apa lagi yang akan dia katakan?

Dia akan bilang, "Aku sibuk."

Dia juga akan bertanya
dengan nada kesal, "Ada apa?"

Tepat.

Kenapa kau tiba-tiba
begitu tertarik pada hal ini?

Tidak. Aku hanya bertanya. Aku pamit.

(Profesor Yu, kau sudah menerima
kejutan dariku?)

Kejutan?

Sudah. Kau membeli album-album ini?

(Ini terlalu mahal.)

(Terima kasih.)

(Jika kau datang ke kampus,
ambil kembali albumnya.)

(Uang tak bisa membeli kebahagiaan.)

(Selain itu, ini gratis.)

(Kau sudah pulang kerja?)

(Jika kau belum makan,
aku mau balas mentraktirmu.)

(Kau baru kembali ke Tiongkok.)

(Aku yakin kau belum mencoba
banyak restoran.)

(Aku tahu semua restoran enak
di Jiangcheng.)

(Kau mau makan apa?
Aku akan mentraktirmu.)

(Maaf, aku tak ada waktu malam ini.)

Kenapa dia menolakku lagi?

(Tidak apa-apa,
aku bisa menunggu sampai kau selesai.)

(Atau kita bisa pergi
ke restoran dekat kampusmu.)

(Lagi pula, kau harus makan malam.)

(Tidak, terima kasih.
Aku akan pergi ke kantin saja.)

Ini bukan penolakan sopan.

Ini penolakan terang-terangan.

Kau bahkan tak mengarang alasan.

Aku mengerti.

Shu Yi.

Kau masih belum menjawab
pertanyaanku tadi.

Aku...

Aku belum memutuskan.

Kau...

Jangan terburu-buru.

Aku akan menyiapkan draf untukmu.

Aku ada wawancara untuk kolomku besok.

Aku akan kembali dulu. Selamat malam.

Selamat malam.

Profesor Yu yang muda, menjanjikan,
dan tampan,

ini pesananmu.

(Anggaplah kita makan malam bersama.)

(Terima kasih.)

(Jika kau benar-benar mau
berterima kasih,)

(bisakah kau memenuhi permintaan?)

(Kirimkan foto makananmu juga.)

Profesor Yu,
pacarmu yang memesan ini, 'kan?

Bukan.

Kami pulang dulu. Dah.

Dia makan sedikit sajian dari Dapur Xu.

Dia tak menyentuh sajian pedas.

Dia menghabiskan sajian dari Yubaoxuan.

(Kau tak kuat makan pedas.
Aku akan mengingatnya untuk lain kali.)

(Kau suka sajian Yubaoxuan.)

(Lain kali,
kita bisa makan di restoran.)

Yubaoxuan?

Aku tak punya syarat tinggi
untuk makanan.

Yang lebih penting bagiku
adalah orang yang makan bersamaku.

(Nn. Qin, kau pasti menghabiskan
banyak uang)

(untuk membeli album Song Yue Lan
yang sudah tidak dicetak.)

Tapi kadang uang tak bisa
menyelesaikan semua masalah.

Saat menilai sesuatu,

kau harus mempertimbangkan
itu perlu atau layak.

(Bersama orang yang kau sukai,
makanan murah pun bisa menyenangkan.)

(Mendengarkan musik di ponselmu
juga bisa menyenangkan.)

Nn. Qin, aku juga berharap

kau bisa menemukan seseorang
yang menghargai minatmu,

(seseorang untuk makan malam
di Yubaoxuan bersama,)

(dan mengoleksi
album Song Yue Lan bersama.)

Qin Shi Yue.

Jangan menyerah begitu saja.

Dia menerima makanan kirimanmu,
bahkan berterima kasih.

Dia hanya tak suka kau memboroskan uang.

Karena sudah tahu,
lain kali berhati-hatilah.

(Salah kirim?)

(Apa?)

(Tidak.)

(Aku menghemat waktumu
agar kau bisa menyiapkan draf.)

Tenang.

Belum terlambat untuk menyiapkan draf
setelah wawancara besok.

Sedang apa kau di sini?

Kau lupa aku menginap di seberangmu?

Nn. Zheng, ini kopi
pesanan Pak Shi untukmu.

Masuk ke mobil.

Terima kasih atas tumpangannya, Pak Shi.

Terima kasih untuk kopinya.

Nn. Zheng?

Ada perlu apa kau kemari hari ini?

Halo, aku jurnalis Financial Introduce,
Zheng Shu Yi.

Kau adalah Nn. Zheng?

Kalau begitu, aku akan mengajakmu
berkeliling dulu.

Mengunjungi pabrik kalian?

Apa kau lupa? Aku berkunjung kemarin.

Baiklah, aku akan mengantarmu ke atas.

Lewat sini.

Pak Shi, ke mana
kita harus pergi sekarang?

Lewat sini.

Lewat sini.

Nn. Zheng, harap tunggu sebentar.
Aku akan melapor pada Pak Jiang.

Pak Jiang, Nn. Zheng
dari Financial Introduce datang.

Suruh dia menunggu sebentar.

-Nn. Zheng adalah...
-Pak Jiang.

Kau?

Aku ada janji denganmu pukul 10.00.

Sudah lewat 15 menit.

Pak Jiang, dia jurnalis
dari Financial Introduce, Zheng Shu Yi.

Nn. Zheng?

Lantas, kemarin...

Aku dan Pak Shi berteman baik.

Nn. Zheng, kelompok sosialmu
benar-benar luas.

Kau tak hanya mengenal
Pak Guan Xiang Cheng,

tapi juga teman baik Pak Shi.

Kita juga saling kenal setelah konflik.

Karena Pak Shi adalah temanmu,

kami masih bisa mempertimbangkan
untuk bekerja sama dengan Yunchuang.

Tidak perlu.

Pak Jiang, tangani masalah ini
secara profesional.

Yunchuang adalah perusahaan profesional.

Aku tak bisa memengaruhi
pikiran Pak Shi.

Pak Jiang, bisa kita mulai?

Tentu.

Saat baru lulus kuliah, aku melakukan
wawancara dengan banyak perusahaan.

Mereka semua menganggapku lulusan
yang tidak berpengalaman.

Wajar saja.

Pada akhirnya, aku tak punya pilihan

selain bekerja di pabrik kecil
yang menjual baterai.

Aku tak menyangka
akan menjadi seperti saat ini.

Aku sudah membaca
tentang kisah kewirausahaanmu

di majalah Financial Vision.

Aku yakin pembaca
akan lebih tertarik pada dirimu

dan keadaan Zhanlan saat ini.

Ya, tentu saja.

Tujuan awal kami mendirikan Zhanlan

adalah menciptakan
baterai terbaik di Tiongkok

dan membiarkan baterai kami dipasarkan
di luar negeri dan mendunia.

Sampai saat ini,

kami tak pernah berhenti bergerak maju
dan tak pernah berpuas diri.

Karena kami memikul
tanggung jawab dan misi.

Apa pendapatmu
tentang kejadian baru-baru ini?

Maafkan keterusteranganku,
tapi tanpa menyelesaikan masalah ini,

sulit untuk mencapai tujuan
yang kau sebutkan.

Nn. Zheng.

Rata-rata, mobil punya sekitar 10.000
komponen independen tak bisa dilepas.

Misalnya, sebuah mobil balap F1
memiliki sebanyak 20.000 komponen.

Jadi, ada banyak kemungkinan
penyebab terjadinya kecelakaan itu.

Hal ini belum tentu disebabkan langsung
oleh baterai.

Kerja sama kami dengan Hengxin
juga selalu stabil dan berkelanjutan.

Hal ini menunjukkan masalahnya
bukan terletak pada kami.

Bagaimanapun,

Nn. Zheng, kenapa kau harus kritis?

Reputasi Zhanlan selalu bagus,

begitu pun momentum pembangunannya
dalam industri ini.

Kerja sama dengan Financial Introduce
tak akan terbatas pada artikel ini.

Bahkan, aku percaya pembaca majalah ini

belum tentu ingin mengetahui detail

dari laporan investigasi kecelakaan.

Aku mengerti.
Aku akan menyajikan detailnya

menurut laporan investigasi kecelakaan.

Nn. Zheng, ini pasti
kali pertamamu di Ancheng.

Apa kau tahu ini?

Teh Tianshan dari Ancheng
sangat terkenal.

Dari pemetikan hingga pengolahan teh,
sejarahnya lebih dari 100 tahun.

Nanti, aku akan meminta Ding
membawakannya untukmu.

Aku juga akan mencari
makanan khas setempat lain untukmu.

Kau bisa membawanya pulang
dan menikmatinya.

Terima kasih, Pak Jiang.

Tapi aku kurang paham soal teh,

jadi tak perlu menyia-nyiakan
teh berharga itu untukku.

Semua orang di industri tahu
Zhanlan sedang mencari pendanaan.

Jadi, Pak Jiang, ke mana kau berencana
mengalokasikan dana ini?

Pada tahap apa pun, sebuah perusahaan
membutuhkan suntikan modal.

Untuk pendanaan ini
pasti akan kami gunakan

untuk perkembangan perusahaan
dan peningkatan teknologi.

Dana itu akan dipakai untuk meningkatkan
skala produksi atau tingkat teknologi?

Aku akan langsung pada intinya.

Apa uang ini akan digunakan
untuk memperluas lini produksi

atau untuk penelitian dan pengembangan?

Nn. Zheng, persiapanmu sangat matang.

Dasar pengetahuanmu juga sangat luas.

Kuharap saat menulis artikel ini,
kau bisa memuji Zhanlan.

Bagaimanapun,
mendirikan perusahaan itu sulit,

tapi kadang menghancurkannya
hanya membutuhkan beberapa kata.

Hal yang membuat perusahaan
bertahan dan berkembang

adalah teknologi unggulan
dan produk berkualitas tinggi.

Menghancurkan perusahaan jelas
membutuhkan lebih dari sekadar kata.

Jika kau merasa beberapa kata jujur
bisa menghancurkan Zhanlan,

mungkin kau harus merenungkannya.

Terima kasih atas saranmu.

Seiring berkembangnya perusahaan,
selalu ada berbagai tantangan.

Karena kau dan Pak Shi berteman baik,

untukmu, aku bersedia
bekerja sama dengan Pak Shi

untuk mengatasi kecemasannya
dan sama-sama diuntungkan.

Bagaimana menurutmu?

Pak Jiang, kau terlalu memujiku.

Aku hanya jurnalis dan aku tak bisa
memengaruhi keputusan kalian.

Terima kasih atas waktu berhargamu.

Tapi sepertinya Pak Shi
sangat menyayangimu.

Ding memberitahuku,
Pak Shi mengantarmu ke sini.

Dia masih menunggu di bawah sekarang.

Mungkin upaya kecilmu

akan cukup untuk membalas
kasih sayang Pak Shi.

Artikel ini akan diterbitkan
di bagian analisis mendalam

dalam Financial Introduce.

Aku pasti akan menuliskan
kelebihan Zhanlan,

tapi aku juga perlu memaparkan masalah
yang dihadapi Zhanlan pada pembaca.

Mengenai konten yang kau inginkan,

mungkin akan lebih cocok
untuk memuatnya di akun perusahaanmu.

Terkait Pak Shi, aku bisa mengajaknya
makan malam untuk berterima kasih.

Nn. Zheng, terimalah.

Jika tidak, bosku pasti memarahiku.

Pak Ding, ini sungguh tidak perlu.
Aku tidak minum teh.

Ambillah kembali.

Mohon terimalah.

-Tidak, terima kasih.
-Nn. Zheng.

Aku permisi. Sampai jumpa.

Kebetulan sekali.
Pak Shi, kau mau bekerja lagi?

Aku akan mentraktirmu
makan malam hari ini.

Masuk ke mobil.

-Halo, Ibu.
-(Yi Yi, kau sudah makan?)

(Bagaimana hubunganmu
dan Yu You belakangan ini?)

(Ajak saja dia makan
saat kau ada kesempatan.)

(Zaman sekarang,
wanita bisa lebih proaktif.)

Aku tahu.

Aku sedang bekerja. Sudah dulu.

Kalau mau, kau juga bisa mentraktirku.

Terima kasih atas sikap proaktifmu,
Nn. Zheng.

Apa masih kurang jelas?

Pelajaran ini mencakup topik
yang relatif lebih banyak.

Kuharap kalian akan meninjau ulang
materinya di rumah.

Baiklah, sekian untuk kelas hari ini.
Kelas dibubarkan.

Terima kasih, Profesor Yu.

Profesor Yu.

Bisakah kita makan siang bersama?

Ikut aku ke kantor.

Kantormu?

Baiklah!

Profesor Yu.

Nn. Qin.

Tolong ambillah kembali.

Kau mengajakku ke sini untuk ini?

Ini terlalu mahal.

Kini mendengarkan musik
melalui ponsel sangat mudah.

Ambillah kembali dan simpan untukmu.

Aku melihatmu di konser Song Yue Lan.

Kukira kau pasti penggemarnya,
jadi aku mau memberikan ini padamu.

Aku tak mengeluarkan biaya apa pun.

Aku menghargai kebaikanmu.

Menghargai musik berasal dari hati,
bukan dari wujud tertentu.

Jika wujudnya lebih besar
dari musik itu sendiri,

tidak layak dan tidak perlu dilakukan.

Jadi, jika kau hanya mau menyenangkanku,

tolong ambil ini kembali.

Baiklah.

Aku akan membawanya pulang
dan menyimpannya untukmu.

Kelak kau akan sadar,
ini tak memerlukan biaya apa pun

dan ini bukan tentang wujud apa pun.

Hanya isyarat kecil sesuai kemampuanku.

Jadi, bisakah kita makan siang sekarang?

Nn. Qin,

aku memahami perasaanmu.

Kau tak pernah mengatakannya

dan aku tak pandai
menangani masalah ini.

Tapi kurasa aku harus menanggapimu
dengan jelas hari ini.

Aku menghargai perasaanmu padaku.

Kau masih muda.

Kurasa perasaanmu padaku sementara
dan tak akan bertahan lama.

Karena kita tak cocok
dan tak saling memahami.

Kau takut kelak
aku tak akan menyukaimu?

Kau takut kita tak akan langgeng?

Kita benar-benar tak cocok.

Aku masih muda, tapi tidak naif.

Aku punya penilaian dan tujuan sendiri
dalam hubungan.

Ini bukan sekadar iseng.

Kau tak bilang kau tak punya
perasaan padaku.

Maksudmu, kita kurang saling mengenal.

Kita bisa saling mengenal
secara perlahan.

Tentang masa depan,

kau boleh meninggalkanku jika kau mau.

Tapi

kurasa dalam hubungan,

kau tak bisa memulai
dengan memikirkan hasilnya dulu.

Saat ini, kau cukup memberiku kesempatan
untuk mengejar dan memahamimu.

Itu saja.

Aku harus menjawab telepon.
Kau boleh pergi.

Mulai sekarang, aku akan mulai
mengenalmu dengan serius.

Mungkin sebaiknya kita
tak membatasi fokus pada Zhanlan.

Kau bertemu dengannya belakangan ini?

Apa kegiatannya?

Aku sudah lama tak menemuinya.

Dia mungkin sibuk.

Atau mungkin

dia hanya tak mau menemuiku.

Maaf, kelasku baru saja selesai.

Kalian membahas apa?

Guan Ji bilang dia sudah lama
tak bertemu denganmu.

Kami makan malam bersama kemarin.

Dia menemuiku
hampir setiap malam pekan ini.

Hari-hari terasa sangat panjang tanpamu.

Kopi ini enak.

Rupanya sesuai dugaan kita.

Setelah Zhanlan mendapat pendanaan,
mereka akan memperluas produksi.

Permintaan baterai di industri otomotif
terus berkembang.

Saat perusahaan baterai lain
mencapai terobosan teknologi,

produsen mobil yang bekerja sama
dalam jangka panjang dengan Zhanlan pun

akan mempertimbangkan kembali
kolaborasi mereka.

-Pada saat itu...
-Kita tak bisa menunggu sampai saat itu.

Tapi jika kita yakin
tak akan melanjutkan proyek Zhanlan,

kita harus memikirkan cara
untuk meyakinkan orang-orang kolot itu.

Mereka mungkin tetap akan menganjurkan
untuk berinvestasi,

tapi berharap bisa menyingkat
tahun pendanaan untuk mengurangi risiko.

Kita tak perlu meyakinkan mereka,
cukup carikan pilihan yang lebih baik.

Kedengarannya lebih menantang
daripada meyakinkan mereka.

Aku hampir menyelesaikan laporan itu.

Aku bisa memberikannya padamu
dua hari lagi.

Laporan apa?

Ayo makan siang.

Tidak.

-Berikan padaku lebih awal.
-Laporan apa?

Yu You, beri tahu aku.

(Penemuan baru, tantangan baru.)

Kenapa aku batal menyukainya?

Zheng Shu Yi, apa yang kau pikirkan?

(Jalur bunga yang belum pernah
dikunjungi oleh siapa pun.)

"Jalur bunga yang belum pernah
dikunjungi oleh siapa pun.

Sekarang, gerbangnya terbuka untukmu."

Artikel ini ditulis dengan baik.

Pemred bahkan baru saja meneleponku
selama setengah jam.

Setelah artikel ini diterbitkan,

kau tahu akan seperti apa dampaknya?

Aku tahu.

Tapi artikel itu
tetap harus dipublikasikan.

Saat aku mulai bekerja di bidang ini,
kau menyuruhku

untuk jujur dalam wawancara,

memberikan wawasan yang berharga,

dan bertanggung jawab pada pembaca,
industri, dan masyarakat.

Aku yakin artikel ini
memenuhi kriteria tersebut.

Kau memakai ucapanku untuk melawanku?

Jika kau sudah memutuskan, lakukan saja.

Bu Yi, apa kau tak marah padaku?

Apa?

Hanya kau yang punya
aspirasi profesional? Aku tidak punya?

Jangan lupakan orang
yang mengajarimu soal itu.

Aku akan mengirimkannya
pada mereka untuk diformat.

Halo, Guan.

(Kau sudah berangkat? Mau kujemput?)

Tidak perlu,
aku naik mobil sendiri hari ini.

Kalau begitu, lain kali.

-Selesai.
-Terima kasih.

Halo, ada yang bisa kubantu?

Halo, aku Zheng Shu Yi,
jurnalis dari Financial Introduce,

-mencari Pak Qiu, Departemen Keuangan.
-Tunggu sebentar.

(Le Le. Jurnalis Financial Introduce
ada janji temu dengan Pak Qiu.)

(Dia sudah datang.)

-Siapa namanya?
-(Namanya Zheng Shu Yi.)

Baiklah, aku mengerti.

Pak Qiu sedang rapat.

Aturlah agar dia menunggu
di ruang tunggu.

(Baiklah, Le Le.)

Nn. Zheng,
harap tunggu di sini sebentar.

Pak Qiu sedang rapat.

-Kau akan segera diantar menemuinya.
-Terima kasih.

Halo. Apa Pak Qiu sudah selesai rapat?

-Biar kubantu memeriksanya.
-Terima kasih.

Nn. Zheng?

Rupanya benar kau.
Ada urusan apa di sini?

Aku mau menemui Pak Qiu.
Dia sedang rapat.

Begitu rupanya. Aku akan mulai bekerja.

Sudah berapa lama dia menunggu?

Kulihat dia sudah minum
beberapa cangkir kopi.

Lalu, saat aku datang,
aku menanyakan soal itu.

Pak Qiu tak ada jadwal rapat sore ini.

-Baiklah.
-Pak Shi.

Keluarlah dulu.

Baik.

Apa kau Nn. Zheng?

Halo, Pak Qiu. Aku Zheng Shu Yi,
jurnalis dari Financial Introduce.

Halo, aku sungguh minta maaf.

Kau menunggu lama
karena kelalaian sekretarisku.

-Tidak apa-apa.
-Silakan masuk ke kantorku.

Baiklah.

(Pegawai Yunchuang, terutama
eksekutif senior, harus tepat waktu.)

Aku mengerti.

Wawancara dengan Financial Introduce

bertujuan membantu masyarakat
lebih memahami Yunchuang.

Jangan sampai media tahu
kau harus diperingatkan

untuk mengurus hal sepele dengan baik.

Materi terkait yang kau minta
sudah disiapkan

sesuai perintah Pak Shi...

Sudah disiapkan sesuai permintaanmu.

-Terima kasih, maaf merepotkan.
-Bukan masalah.

(Qin Le Zhi?)

(Rupanya Shi Yan mengatur agar
dia bekerja di Departemen Keuangan.)

Lewat sini.

Di sini.

Kenapa Qiu Fu menjemputnya
secara pribadi?

Ini.

Terima kasih, Pak Qiu. Maaf merepotkan.

Jika kau datang lagi,
langsung saja hubungi aku.

Aku akan mengatur semuanya
dan menunggumu di sini.

Kau baik sekali.

-Aku permisi.
-Tentu, sampai jumpa.

Sampai jumpa.

Pak Shi, Nn. Zheng sudah pergi.

Datanglah ke ruanganku.

Pak Qiu, kau memanggilku?

Aku ada janji temu dengan jurnalis
dari Financial Introduce pukul 15.00.

Kenapa kau menjadwal ulang pertemuanku
dengan bank lebih awal?

Dia datang dan menunggu begitu lama,
tapi kau tak memberitahuku.

Qin.

Kau sudah lama bekerja untukku.

Kau biasanya
sangat memperhatikan detail.

Bagaimana kau bisa melakukan
kesalahan seperti itu?

Kupikir pertemuan dengan bank
lebih penting.

Kukira wawancara dengan
Financial Introduce tidak mendesak.

Jadi, aku menyesuaikan waktunya untukmu.

Kau pikir?

Kau kira?

Bisakah kau memahami posisimu?

Kau bahkan tak tahu
siapa yang penting atau tidak,

tapi mengubah jadwalku begitu saja!

Aku ingat kau bilang bank
adalah klien penting.

Dia hanya jurnalis.
Dia harus menunggumu.

Jika dia terburu-buru, Departemen Humas
bisa menyiapkan materi, jadi...

-Jadi...
-Gantikan aku saja sebagai direktur.

Apa Zheng Shu Yi jurnalis biasa?

Apa kau tahu siapa dia?

Apa ini sesederhana yang kau pikir?

Maaf, Pak Qiu.

Kali ini, aku yang salah.
Kesalahan ini tak akan terulang.

Terulang? Jika terulang,
kau tak akan perlu menemuiku.

Keluar.

Zheng Shu Yi.

Kau lagi.

Qiu Fu bilang dia bukan jurnalis biasa.

Bukan jurnalis biasa?

Lantas, siapa dia?

Nn. Zheng, kau menunggu lift berikutnya?

(Sedang apa dia di sini?)

(Aku lupa menekan tombolnya.)

Halo, Pak Shi.

Halo, Pak Shi.

Apa yang terjadi? Siapa dia?

(Dia menarik tanganku,
tapi tak mengatakan apa pun.)

(Cara yang bagus
untuk tetap bersikap ambigu.)

(Shi Yan, kau mahir dalam hal ini.)

Terima kasih. Kau sangat perhatian.

Sama-sama.

(Lihat betapa perhatiannya dia.)

(Berbeda dengan sebagian orang
yang tak paham soal keramahtamahan.)

Pak Chen.

Nn. Zheng.

Kau perlu sesuatu?

Aku mau menyiapkan air lemon hangat
dengan sedikit madu untuk Pak Shi.

Pak Shi tidak minum madu.

Kami juga tak menyiapkan itu
di perusahaan.

Bagaimana bisa?

Minuman itu khusus disiapkan untukmu

karena Pak Shi tahu
kau banyak minum kopi di bawah.

Dia tahu aku ada di bawah sejak tadi?

Dia tahu kau menunggu lama,
bahkan menelepon Pak Qiu.

Terima kasih.

Sama-sama. Aku hanya
memberitahunya dengan santai.

Bantu aku menyiapkan
secangkir air lemon hangat.

Baiklah, tunggu sebentar.

Kau terciprat minuman. Maaf.

Tidak apa-apa.

Apa pekerjaanmu sudah selesai?

Belum.

Apa yang mau kau lakukan tadi?

Tiba-tiba aku ingin minum kopi.

Jangan minum kopi.
Minumlah air hangat saja.

Baiklah.

Tunggulah aku sebentar lagi.

Baiklah.