All language subtitles for Only for Love ep 14 [VIU] Subindo

DEMI CINTA

EPISODE 14

(Hari ini sangat sibuk.)

(Aku mau camilan malam.)

Sibuk?

Apa saja yang dia lakukan?

Yue, ada apa?

Aku mencoba menghubungi
beberapa pakar industri.

Apa ini masih soal artikel
yang sedang kau kerjakan?

Yu Ling menyarankan mencari beberapa
nama besar untuk mempromosikannya.

Tapi menurutku para ahli
yang kau temukan kemarin sudah cukup.

Yue,

saat menulis artikel,
kita saling berbagi wawasan

dan berkomunikasi dengan pembaca.

Ini bukan hanya soal menentang
sudut pandang orang lain.

Artikel yang bagus bukan hanya sekadar
kumpulan istilah teknis.

Kau tak boleh
hanya mengandalkan orang lain

untuk memberikan otoritas
pada pekerjaanmu.

Tapi Yu Ling bilang...

Kau sudah bekerja untuk waktu yang lama.

Kau harus belajar buat penilaian sendiri
soal apa pendapat orang lain.

Aku sudah meninjau draf awalmu.

Strukturnya tampak bagus
dan informasinya menyeluruh.

Hal yang perlu kau lakukan sekarang

memperkaya kontennya
berdasarkan draf awal

dan ubah beberapa kata.

Baiklah, tunjukkan draf awalmu.

Kita akan membahasnya bersama.

Jika ada hal yang kurang jelas,
kita bisa minta konfirmasi lebih lanjut.

Halo.

Aku Kong Nan,
jurnalis dari Financial Introduce.

Apa Pak Qin masih dalam perjalanan?

Tidak apa-apa.
Mari kita berbincang sebentar.

Waktu Pak Qin tiba,
kita bisa mulai secara resmi.

Bu, sepertinya kau salah orang.

Bukankah kau Pak Chen Sheng?

Maaf. Kau salah orang.

Nn. Kong.

Maaf. Aku salah orang.

Tidak apa-apa.

Apa kau Chen Sheng?

Benar. Halo, Nn. Kong.

Senang berkenalan denganmu.

Berapa umurmu?

Umurku 25 tahun.

Apa kau langsung bekerja setelah lulus?

Ya, aku bergabung
dengan Yunchuang setelah lulus

dan mulai bekerja dengan Pak Shi.

Caramu berbicara denganku di WeChat

tak seperti seseorang
dari generasi 90-an.

Mungkin aku terlihat lebih dewasa
ketika sedang bekerja.

Kau belajar dengan sangat cepat, Yue.
Lumayan bagus.

Terima kasih, Shu Yi.

Sekarang sudah malam.
Cukup untuk hari ini.

Sebaiknya kau pulang sekarang.

Besok, pastikan lagi
dan periksa secara menyeluruh.

Baiklah!

(Kau sudah makan malam?)

(Bagaimana pekerjaan hari ini?)

(Hari ini luar biasa.)

(Shu Yi sudah kembali.
Dia membimbingku dengan cermat.)

(Keponakan tercintamu ini
pembelajar yang cepat.)

(Kami berhasil menyelesaikan pekerjaan
sebelum tengah malam.)

(Shu Yi luar biasa,
dia sangat profesional dan sabar.)

(Dia punya banyak pekerjaan,)

(tapi dia tetap membantuku
untuk bekerja sampai semalam ini.)

Shu Yi, aku pulang dulu.

Kau juga jangan pulang terlalu malam.

Pulanglah. Hati-hati di jalan.

-Dah.
-Dah.

Shi Yan tidak menghubungiku seharian.

(Ya, aku tak sendirian.)

(Bisakah seseorang membantu
mengantarkan kasur ke kantor majalah?)

Sempurna.

(Turunlah.)

Aku datang!

Nn. Zheng.

Apa kau baru selesai bekerja?

Ya, aku harus bekerja lembur.

Ini pasti sulit bagimu.

Itu juga tak mudah bagimu.

Omong-omong, sepertinya kau
belum makan apa pun

karena bekerja lembur.

Kue tar telur ini
baru dipanaskan untukmu.

Apa kau mau membawanya
untuk dimakan dalam perjalanan pulang?

Aku memesannya hanya untukmu.

Jika kau tak menginginkannya,

aku akan membuangnya.

Terima kasih. Berapa harganya?
Aku akan menggantinya.

Tidak perlu.

Atasanku sudah membayar gajiku.

Apa kau sedang menunggu tumpangan?

Malam ini cukup dingin,

dan tak aman jika menunggu sendirian.

Bagaimana jika aku menemanimu sebentar?

Aku...

Ayo.

Apa kau sudah membayarnya?

Tunjukkan kode QR-mu.

Terima kasih.

Apa kau belum puas mengobrol dengannya?

Sudah.

Kenapa kau ke sini?

Aku mau menemuimu.

Nn. Zheng, sepertinya kau cukup populer.

Biasa saja.

Sama sepertimu, Pak Shi.

Kau lapar?

Apa kau mau?

Ini sudah larut malam. Aku tak mau.

Jika duduk di kursi belakang,

kau akan membuatku
tampak seperti sopirmu.

-Pelan-pelan, Pak Wang.
-Baiklah.

-Sampai jumpa, Xu.
-Aku akan menunggu konfirmasimu.

Selamat malam, Pak Wang. Sampai jumpa.

Zheng Shu Yi?

Shi Yan!

Mereka benar-benar berkencan.

Siapa yang sedang membicarakanku?

BAHAYA MAKAN CAMILAN DI MALAM HARI

Kita mau pergi ke mana?

Makan camilan malam.

Bukankah kau bilang
kita tak boleh makan camilan saat malam?

Mengingat rutinitasmu, makanan ini
tak bisa dianggap camilan malam.

Ini hanya makan malam yang terlambat.

Bisakah kita melakukannya?

Apa aku boleh memilih makan apa?

Aku hanya mau mi.

Apa kau tahu jalannya?

Belok kanan di persimpangan berikutnya!

Terima kasih.

Kau yakin tak mau mencobanya?

Mi boga bahari andalan mereka
sangat lezat.

Di setiap gigitan,
kau akan merasakan kesegarannya,

dan itu meninggalkan rasa yang membekas.

Tidak, terima kasih.

Mi buatan mereka sangat enak.

Kau akan rugi jika tak mencobanya.

Paling enak disajikan saat baru matang,

mereka tak melayani dibungkus.

Jika mau menikmatinya,
kau harus makan di tempat.

Saat siang di sini sangat ramai,

dan terkadang kau harus menunggu meja
saat malam.

Aku jarang makan di sini
setelah mulai bekerja.

Dulu waktu kuliah,
aku sering datang ke sini dengan...

Makanlah.

Terima kasih.

Xing Zhou, ayo makan malam di sini.

Tentu. Ayo.

Maaf, aku harus ke kamar kecil.

Tolong lima mangkuk mi boga bahari.

Baiklah.

-Ayo kita minum.
-Tentu.

Lama sekali.

Xing Zhou, kita menjadi teman sekelas
sudah bertahun-tahun.

Kau harus jujur pada kami.

Kenapa kau dan Zheng Shu Yi
tiba-tiba putus?

-Beri tahu kami.
-Ya, beri tahu kami.

Kami kurang cocok.

Jadi, siapa yang minta putus?

Dia.

Itu wajar.

Dia sekarang bergaul
dengan orang kelas berbeda,

dan standarnya meningkat.

Saat dikelilingi
CEO dan CFO setiap hari,

bagaimana mungkin dia masih tertarik

dengan karyawan perusahaan
teknologi kecil sepertimu?

Kalian makan saja.
Aku kehilangan nafsu makan.

Xing Zhou...

-Xing Zhou!
-Xing Zhou!

-Kau mau ke mana, Xing Zhou?
-Xing Zhou!

Xing Zhou!

(Apa aku perlu menjemputmu?)

Maaf membuatmu menunggu.

Zheng Shu Yi, lihat aku.

Kenapa?

Apa ada sesuatu di wajahku?

Tidak ada apa pun di wajahku.

Masih tetap cantik seperti biasanya.

Ada apa?

Kau punya mata yang besar,

tapi kenapa seleramu jelek sekali?

Kenapa kau tiba-tiba menghinaku?

(Mungkinkah dia menebak sesuatu?)

(Itu tak mungkin.
Dia tak mengenal Yue Xing Zhou.)

Ya, kau benar.

Dulu seleraku itu buruk,

tapi sudah banyak kemajuan.

Sekarang standarmu terlalu tinggi
untuk dirimu.

Dia seperti sedang mengejekku.

Maaf?

Aku bilang kau mirip sapi.

Zheng Shu Yi.

Maafkan aku.

Kau masih mau menghabiskan minya?

Tidak, aku kehilangan nafsu makan.

Dia itu sapi yang tak romantis,

tidak punya kesadaran diri sama sekali.

(Hal buruk selalu terjadi
saat aku bertemu tukang selingkuh itu.)

(Aku bahkan tak bisa menghabiskan miku.)

(Sekarang aku lapar dan lelah,)

(dengan seekor sapi
yang tak senang di sampingku.)

(Kenapa suasana hatinya menjadi buruk?)

Kita sudah sampai?

Aku harus pulang.

Hati-hati di jalan.

Zheng Shu Yi.

Ada apa?

Jangan makan saat mau tidur.

Tidur dengan perut kosong bukan hanya
menyebabkan gula darah rendah,

tapi juga memengaruhi kualitas tidur.

Pak Shi, jaga dirimu baik-baik,

dan aku akan menjaga diriku sendiri.

Sampai jumpa.

Kenapa kosong?

Lupakan. Aku akan memesan makanan
dari luar.

Aku tak akan mendengarkanmu.

Bukan kau yang kelaparan.

Aku lapar.

Berapa lama lagi makananku sampai?

Aku datang. Tunggu sebentar.

Aku tidak memesan ini.

(Buka pintunya. Ambil makananmu.)

Dia sebenarnya
cukup perhatian dan romantis.

Dia bahkan mengantarkan mi Jiuwei
untukku secara langsung.

Mungkin dia memang peduli padaku.

(Minya sangat enak.)

(Kau tak makan daun bawang?)

(Ya.)

(Apa kau juga perhatian
pada mantan pacarmu?)

(Aku sama sepertimu.)

(Mungkinkah dia mengetahuinya?)

(Kenapa aku membicarakan
mantan pacarnya?)

(Aku terdengar seperti cemburu.)

(Dia mungkin mengejekku.)

Zheng Shu Yi,

kenapa kau peduli
dengan pendapat Shi Yan?

Mustahil aku cemburu.

Yang pasti,
mantan pacarnyalah yang cemburu

karena aku bisa mendapatkan makanan
yang diantar Shi Yan secara langsung.

(Jangan membuat dirimu kelaparan
demi seseorang yang tak penting lagi.)

Nan Nan, ambilkan aku minum.

Aku baru membelinya.
Aku belum meminumnya.

Kau boleh meminumnya.

Pagi, Yu Ling.

Ada apa dengannya?

Kau pikir aku mengetahuinya?

Ini tak beracun, 'kan?

Mari kita mulai rapatnya.

Shu Yi, nyalakan lampunya.

Baik.

Kelas hari ini menarik.

Kita akan membicarakan topik favorit,

yaitu uang.

Tentu yang pertama kita akan bahas
penawaran dan permintaan uang.

Sebelum mulai,

mari kita ulas sistem moneter
di negara ini.

Tahun Baru makin dekat,
dan liburan pun sebentar lagi tiba.

Sebelum Tahun Baru, pastikan
untuk menyelesaikan pekerjaan kalian.

Selain itu, Guan Capital mengadakan
makan malam terima kasih.

Yu Ling, Guan Capital adalah klienmu.

Kau harus hadir.

Bu Yi, aku sudah ada jadwal
wawancara lain pada hari itu.

Shu Yi saja yang pergi.

Kau bilang apa?

Aku ada urusan lain pada hari itu.
Shu Yi lebih cocok untuk menghadirinya.

Ada apa dengannya?

Apa dia dipengaruhi sihir?

Aku sedang sibuk dengan liputan
baterai kendaraan energi baru,

jadi aku mungkin tak punya waktu.

Bagaimana kalau mengirim Kong Nan saja?

Aku?

Baik. Kalau begitu, masalah selesai.

Sekarang, mari kita bicarakan
soal kinerja pemagang.

Kedua tim pemagang
sudah melakukannya dengan baik.

Mereka membuat kemajuan besar.

Kita akan memulai
penilaian magang mereka,

jadi teruslah bekerja dengan baik.

Apa rencana kalian, Para Mentor?

Bei Er sudah bekerja dengan rajin.

Aku akan terus membimbingnya

dan membantunya
mendapatkan pekerjaan di sini.

Bagaimana denganmu, Shu Yi?

Shi Yue sudah mengembangkan
keterampilan dasar menulis.

Selanjutnya, aku mau bekerja dengannya
dalam artikel liputan khusus Yunchuang.

Tidak, terima kasih, Shu Yi.

Terima kasih sudah sangat menghargaiku,

tapi liputan khusus Mingyu Yunchuang
adalah proyek yang sangat penting.

Aku hanya membuat sedikit kemajuan.

Aku tak mau membebanimu.

Masih banyak yang perlu kupelajari.

Tapi aku bisa membantumu dengan beberapa
tugas lain untuk meringankan bebanmu.

Profesor Yu, kau mau bicara denganku?

Ini pertama kalinya kau meneleponku.
Aku senang sekali.

Nn. Qin, tolong berhenti mengirim orang
untuk merekamku saat mengajar.

Aku...

Maafkan aku.

Belakangan ini aku sangat sibuk, jadi...

Mata kuliah yang kau ambil
adalah pelajaran dasar.

Jika tak punya waktu,

kau bisa belajar di rumah.

(Jika ada pertanyaan, datanglah
ke kampus dan tanyakan padaku.)

Tapi tolong berhenti mengirim orang
untuk merekam kelasku.

Itu mengalihkan perhatian
siswa yang lain.

Aku paham.
Aku tak akan melakukannya lagi.

Aku akan belajar sendiri di rumah.

Aku akan berusaha
menghadiri kuliahmu secara langsung.

Terima kasih.

Yu You meneleponku

dan bilang aku boleh bertanya
padanya secara langsung

jika tak mengerti.

Apa dia bermaksud memintaku
untuk menemuinya?

(Kau mentraktirku mi
beberapa hari lalu.)

(Giliranku mentraktirmu makan malam.)

(Baiklah.)

(Aku yang pilih makanannya.)

(Baiklah.)

(Kau bisa jemput aku sepulang kerja?)

(Baiklah.)

Apa kau hanya akan bilang "baiklah"?

Jika tak berbicara, tak ada yang tahu
apa yang ada dalam pikiranmu.

(Apa suasana hatimu sedang buruk?)

(Ya.)

(Ini seperti malam waktu itu,)

(saat kau pergi,
sepertinya suasana hatimu sedang buruk.)

(Tapi setelah itu,
kau pergi membelikan mi untukku,)

(dan sepertinya suasana hatimu
menjadi lebih baik.)

(Apa kau tak sibuk?)

(Kebahagiaanmu adalah prioritasku.)

Artikel ini...

Bagaimana?

Apa kritikannya tidak terlalu keras?

Bagaimanapun, mereka adalah
klien periklanan kita, Shi Yue.

Aku tahu.

Sebelum menulisnya,

aku memeriksa ulang semua fakta ini.

Tolong diperhalus bahasanya.

Bu Yi,

media adalah suara masyarakat

dan hati nurani masyarakat.

Jurnalis tak boleh berbicara
melawan hati nuraninya.

Aku tak bisa dan tak akan
menulis artikel yang berlebihan.

Mentor dengan muridnya
memang sangat mirip.

Kau seperti Zheng Shu Yi.

Shu Yi mengajariku
untuk jujur dan objektif.

Punya pendapat dan sikap.

Kami tak bisa menulis berdasarkan
keinginan orang yang diwawancarai.

Baiklah.

Panggil Zheng Shu Yi ke sini.

Aku tak menyangka pemagang ini
sangat berwawasan luas.

Beberapa di antaranya adalah
yang kuajarkan padanya sebelumnya,

tapi aku tak menyangka dia benar-benar
menerapkannya dalam penyampaiannya.

Bu Yi memintanya membuat revisi,

tapi dia tetap pada pendiriannya

dengan semangat jurnalistik
yang kukatakan.

Sekarang Bu Yi sedang sakit kepala.

Pemagangmu ini
kedengarannya sangat menarik.

(Sekarang kau memujinya.)

(Aku tak pernah mendengarmu memujiku.)

Ya, selera dan estetikanya sesuai.

Belakangan ini, dia sangat termotivasi.

Dia menghadiri kuliah Profesor Yu

di Universitas Keuangan dan Ekonomi.

Mendapat perhatian di kelas Profesor Yu
bukanlah hal yang mudah.

Dia mempunyai tekad

dan tak membiarkan apa pun
menghentikannya.

Aku pernah menghadiri
beberapa kelas Profesor Yu,

dan dia sangat menawan.

Dia pembicara yang hebat.

Seandainya aku mempunyai dosen keuangan
yang karismatik dan menarik

seperti Profesor Yu saat aku kuliah,

aku pasti akan mengambil
jurusan Keuangan.

Dunia jurnalisme keuangan kehilangan
bintang yang sedang naik daun.

Benarkah?

(Sekarang dia mulai cemburu
dengan Yu You.)

(Shan Shan benar.)

(Pria menyukai apa yang tak bisa
dimiliki dan mau mereka taklukkan.)

Benar sekali.

Jika dipikir lagi,

Profesor Yu tiga tahun lebih tua darimu.

Tapi aku sudah melihatnya beberapa kali.

Dia seperti lebih muda darimu

dan memiliki kepribadian
yang lebih ceria.

Aku hampir lupa,

Profesor Yu cukup terkenal di Qing'an.

Kudengar dia lompat dua tingkat
di sekolah.

Dia sudah kuliah ketika aku masih SMA.

Lalu dia menjadi makin unggul,

lulus dari Harvard
dengan beasiswa penuh,

memperoleh gelar ganda dari Cambridge,

dan menerbitkan banyak makalah
di Science Citation Index.

Aku juga dengar
dia sangat menyukai olahraga.

Astaga, seorang profesor genius
yang masih muda,

tampan, dan menarik seperti itu,

siswi mana yang tak menyukainya?

Apa kau juga menyukainya?

Astaga, siapa yang tak menyukai
orang seperti itu?

Kau mau ke mana?

Bukankah kita seharusnya makan malam?

Karena kau sangat menikmati kelas,

aku akan memberimu pelajaran tambahan.

Pelajaran tambahan?

Bukannya makan malam,
dia malah menunjukkan ini padaku.

Apa yang mau dia lakukan?

Aku hanya berpikir

kau harus sedikit memperluas wawasanmu

dan memahami
universalitas dunia manusia.

Jika tidak, kau mungkin salah mengira

kalau beberapa orang dan hal itu unik.

Di mana universalitasnya?

(Dia melakukan ini
karena aku memuji Profesor Yu.)

Kau tak hanya unggul secara akademis,

tapi juga di berbagai bidang.

Kau sangat hebat.
Sekarang aku merasa tak ada apa-apanya.

Bagaimana kau bisa unggul dalam studimu

padahal punya banyak hobi?

Tahun 2015, 2016,

2017, 2018...

Kenapa tahun 2019 tak ada?

Kenapa tak ada medali lagi setelah itu?

Pada tahun 2019, aku meninggalkan
Mingyu dan mendirikan Yunchuang.

Waktu itu sangat sibuk. Aku tak punya
waktu untuk berlari atau olahraga.

Jadi, kenapa waktu itu
kau meninggalkan Mingyu?

Aku hanya penasaran.

Kau tak perlu menjawabnya jika tak mau.

Selama studi pascasarjana,
aku sangat tertarik dengan investasi.

Setelah lulus,

aku mau bekerja di bidang itu.

Tapi setelah lulus,

aku akhirnya bergabung dengan Mingyu
sesuai harapan ayahku.

Saat itu,
Mingyu sudah tumbuh cukup besar,

dan mempunyai banyak karyawan.

Banyak anak-anak dari karyawan lama

juga bergabung dengan Mingyu
setelah mereka lulus.

Bagi orang luar,

Mingyu tampak seperti merekrut karyawan
secara besar-besaran.

Tapi pengelolaannya

tak memiliki praktik modern dan ilmiah.

Perusahaan yang terlalu bergantung
pada skala dan modal

mungkin kurang fleksibel

dan gagal mengikuti perkembangan zaman.

Waktu itu aku memperhatikan masalah ini

dan memberikan beberapa saran.

Tapi

Mingyu adalah hasil kerja keras

ayahku dan teman-teman dekatnya
selama ini.

Sulit melakukan perubahan signifikan
terhadap hal-hal seperti itu.

Jika mau melestarikan
warisan keluargaku,

kakak iparku lebih cocok.

Itu sebabnya kau menyerahkannya
pada kakak iparmu?

Aku tak menyerahkannya.

Kakak iparku juga bekerja keras
untuk Mingyu.

Dia memang pantas mendapatkannya.

Selain itu, aku punya cita-cita sendiri.

Aku mau membantu pengusaha yang mau
membuat hidup masyarakat lebih baik.

Aku mau mengeksplorasi
lebih banyak kemungkinan.

Shi Yan, menurutku kau sangat berani.

Dibutuhkan banyak keberanian

untuk melepaskan diri
dari batasan yang sudah ada

juga mengejar impian dan visimu sendiri.

Apalagi mengingat apa yang kau serahkan
membuat iri banyak orang.

Selama proses itu,

kau harus menerima tekanan,

kritik orang,

dan diam-diam bekerja keras.

Tapi kau berhasil,

dan kau melakukannya dengan sangat baik.

Kau berpikir seperti itu?

Apa aku akan mendapat hadiah?

Halo.

(Pak Shi,
perjalanan bisnismu sudah diatur.)

Mulai sekarang, tak perlu meneleponku
untuk urusan sepele seperti itu.

(Zheng Shu Yi, apa yang kau lakukan?)

(Kenapa kau...)

Aku akan pergi

untuk perjalanan bisnis
dalam beberapa hari.

Maukah kau ikut denganku?

Aku harus memeriksa jadwalku nanti.

Aku mungkin ada perjalanan bisnis juga.

Aku akan pulang dan segera memeriksanya.

(Perhatian, para penumpang
dengan tujuan Ancheng,)

(penerbangan akan lepas landas
dalam sepuluh menit.)

(Silakan menuju gerbang 23.)

Kau boleh pergi.

Pak Fan sudah ada di Ancheng.
Aku sudah memintanya menjemputmu.

Pak Shi, kebetulan sekali.

Kebetulan sekali.

Aku akan ke Ancheng
untuk urusan bisnis juga.

Ada apa?

Tidak apa-apa.

-Halo.
-(Kenapa kau tak mengangkat teleponku?)

Aku dalam perjalanan bisnis.

(Tiba-tiba sekali?
Apa Shi Yan mengetahuinya?)

Perjalanan bisnisnya dengan dia.

Dengan Shi Yan?

(Yi, aku turut bahagia.)

Tapi dengarkan aku,
mau sebahagia apa pun kalian,

sebaiknya kau jangan sampai hamil.

Aku mengerti. Aku harus pergi.

Halo.

Hai, Shi Yan. Apa kau sudah mendarat?

Aku sudah kirimkan informasi tentang
perusahaan baterai lain ke surelmu.

Jika kau butuh detail tambahan,
beri tahu aku.

Baiklah.

Aku dalam perjalanan bisnis
dengan Nn. Zheng.

Dia duduk tepat di sebelahku.

Kau bicara dengan siapa?

Profesor Yu, si Hebat
yang kau bicarakan.

(Jangan biarkan dia
mendapatkannya dengan mudah.)

(Aku mengerti.)

Nn. Zheng, kau tampaknya hebat
dalam melakukan banyak tugas sekaligus.

Kau dalam perjalanan bisnis denganku

dan mengobrol dengan Profesor Yu
pada saat yang bersamaan.

Pak Shi, bukankah kau juga
sedang memperhatikan Zhanlan

dan memikirkan perusahaan baterai lain?

Kita ini pasangan yang sempurna, 'kan?

Pak Shi, hotelnya ada di depan.

Pak Fan, tolong antar aku
ke Hotel Kanglan.

Turun.

Apa yang kau lakukan?

Aku naik taksi ke hotelku.

Ini hotelmu.

Zhanlan di sekitar sini,
jadi aku memesan kamar di sini.

Kau juga harus ke Zhanlan
dan lakukan wawancara lanjutan,

jadi kau tinggal di sini bersamaku.

Tinggal bersamamu?

Kenapa?

Apa kau tak mau?