All language subtitles for Jeanne.Du.Barry.2023.WEBRip-Indo.done

Jeanne Vaubernier adalah anak haram
dari seorang biarawan dan juru masak.

Dia ditakdirkan untuk hidup
dalam anonimitas massa...

Kaum Pleb, rakyat jelata.

Dia lahir prematur.

Tapi apa mereka tidak mau
melakukan apa pun?

Ibunya, Anne,
membesarkannya sendirian.

Dia bekerja dengan
Tuan Dumousseaux...

Pria yang penyayang dan baik hati.

Karena kasih sayang dia mengambil
anak itu di bawah asuhannya.

Dia mengajarkan ilmu pengetahuan...

Dan menyempurnakan rambutnya
dengan mengizinkannya masuk ke salonnya.

Kecerdasan.

Pemahaman.

Pemikiran.

Ide.

Alasan.

Pikiran.

Pertimbangan.

Pemahaman.

Kecerdasan.

Ketajaman.

Terima kasih pada Dumousseaux,
yang menanggung biayanya...

Jeanne pergi ke biara Sainte-Aure.

Tidak diragukan lagi
dia ingin melindunginya...

Karena percabulan yang sering
dialami oleh gadis-gadis kelas pekerja.

Jeanne tumbuh dewasa.

Kehidupan biara menjadi
terlalu menindas untuknya.

Tapi buku memperluas wawasannya...

Dan dia menemukan
pengaruh erotisme yang mengganggu.

Jeanne.

Anak setan.

Aku akan menghajarmu karena
membaca buku-buku itu.

Tundukkan pandanganmu.

Ya?

Jauh dari biara, Jeanne
bukan lagi anak-anak.

Takut suaminya
tidak bisa membelanya lagi..

Dan dikejar Madame Dumousseaux,
Jeanne dan ibunya pergi...

Karena pencurian yang
tidak dilakukannya.

Tapi apa gunanya kejujuran...

Seperti keinginan orang lain
yang bersalah terhadapmu?

Kedua remaja putri itu
pergi ke Paris...

Ibukota segala harapan
dan segala bahaya.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan?

- Tanggalkan pakaian.
- Tidak.

Jeanne, kumohon

Tanggalkan pakaian.

Jika tidak, kau selalu melakukannya.

- Ini tubuhku.
- Mungkin kau harus pergi.

Maaf?

Berjalan-jalan di taman.
Itu indah.

Tak lama itu...

Jeanne menjadi pembaca
untuk Madame de La Garde...

Seorang janda dengan dua orang putra.

Dia memperkenalkan sastra pada Jeanne...

Dan tak lama kemudian Jeanne bersaing
dalam kecerdasan dengan para bangsawan.

Bermuka tebal.

Bermuka tebal.

Tanpa malu-malu.

Kurang ajar.

Seseorang?

Berisiko.

Berani.

- Cantik.
- Kasar. Jeanne?

Berani.

Setelah semua yang kulakukan untukmu,
kau tidur bersama putra-putraku?

Keluar, pelacur.

Malu, kau seharusnya malu.

Berkat libertinisme...

Jeanne menemukan cara menjadi
seorang wanita dan tetap bebas.

Tahun-tahun berlalu.

Jeanne belajar menggunakan pesonanya
untuk merayu pria kaya...

Dan segera mendapatkan
prestasinya sebagai pelacur.

Dan kemudian di sini, di awan
satin merah muda, ada Adélaïde.

Di bawah kain krep sutra hitam itu

korset putih

dari kelembutan malaikat.

Genit.

- Du Barry.
- Sayangku, apa kabarmu?

- Baik.
- Tuan du Barry.

- Tuan du Barry.
- Nona.

- Sungguh menyenangkan.
- Kesenangan adalah milikku.

Apa kabarmu?

Baik.
Lezat?

Jeanne.

Jean.

Malaikat dari surga.

Madame Labille memberitahuku tentangmu.
Dan dia tidak berbohong.

Di mana kau selama ini?

Aku sudah menunggumu.

Kau tidak takut pada apa pun.

Aku membuatmu tertawa.

- Kau tidak percaya padaku?
- Tidak.

Apa yang bisa kulakukan
untuk meyakinkanmu?

- Aku bisa menawarkanmu sebuah tempat.
- Ibuku yang mengatur kontrak.

Aku tidak menentang
ibumu, Tapi

hidupku dipertaruhkan.

- Aku juga.
- Kalau begitu mari kita berbagi hidup.

- Jadi?
- Sepakat.

- Bagus. Aku suka itu.
- Sepakat.

Du Barry, aku sangat menghormatimu

aku menghargaimu.
Sebagai adipati.

Ini saling menguntungkan.

Aku mendengarkan.

Seperti yang kau ketahui

- Kami mengirim para wanita pada raja.
- Ya.

Tidak ada seorang pun yang
pernah menarik perhatiannya.

- Memang.
- Tapi sekarang

Jeanne harus bertemu Raja.

Ini kebetulan sekali.

- Jadi, kau bertaruh pada peluangnya.
- Tepatnya begitu.

Dia akan berpikir,
dia sendiri yang memilihnya.

Dia sudah siap.

Dari mana kau sayang?
Aku menunggumu.

- Aku membantu Adolfhe dengan esainya.
- Aku punya orang untuk menggantikannya.

Ada hal yang tidak
bisa kau beli, Du Barry.

- Du Barry?
- Ya.

- Apa malam ini?
- Seperti biasa, penulis, penyair...

Marsekal de Richelieu...

Ayo, aku membutuhkanmu.

Ada juga pelacur kelas satu,
Mademoiselle Legrand dan...

Countess de La Rena.

- Tidak bisa menolak?
- Kau juga punya kekasih.

Ya, tapi mereka berkontribusi terhadap
harganya bukan simpananmu.

Bukan itu masalahnya.

Kau mungkin lebih berhati-hati.

Richelieu ingin
memperkenalkanmu pada raja.

- Kau hanya bicara dengan raja.
- Kau bebas untuk pergi, bukan?

Aku akan di sini untuk anakmu.

Jeanne, sayangku.

Aku mencintaimu.

Mungkin tidak seperti yang
kau inginkan. Tapi tetap saja.

- Ini bukan cinta.
- Lalu apa?

Katakan saja, Nyonya Weetal.

Aku mungkin tidak tahu apa itu cinta,
tapi sebenarnya ini bukan cinta.

- Selamat sore.
- Selamat sore.

Cantik sekali.

Adolf.

Anggur yang lezat.

- Sangat lezat.
- Selamat sore, tuan-tuan.

Kue kedua belas.

Itu kue favoritmu, kan?

Ada apa?

Ada sesuatu di mulutku.

Bukan bermaksud lucu,
tapi hal ini sering terjadi.

- Sangat sopan.
- Sedikit.

Raja punya wajah yang tampan.

Kau masih di kamar mandi?

Kau menyuruhku istirahat.

Ya kau benar.

Istirahat itu penting.

Kau tetap akan terus mengabariku
tentang hubunganmu?

Aku sedang bicara denganmu.

Kenapa kau selalu duduk
dan membaca buku?

Kau beristirahat seperti ini? istirahatlah
sebentar. Yang terpenting, tetap tenang.

Kau dan tetap menjadi pelacur bodoh.

Kau satu-satunya
yang ingin kulihat di pagi hari.

Aku akan melihat lagi di sore hari.

Hati-hati, kebohongan yang
baik ibarat pernyataan cinta.

- Bukankah ini saatnya untuk mengubah hidupmu?
- Kemana aku harus pergi?

Dan dengan siapa?

Aku tidak bisa meninggalkan anaknya.
Adolf.

Jean ingin aku memperkenalkanmu pada raja.

Ya, dia membicarakannya siang dan malam.

Jeanne, kehidupan seperti
apa yang kau inginkan?

Hidup yang penuh rasa ingin tahu

di mana kita meluangkan waktu untuk
hidup, minum, makan, menulis, membaca.

Orang sepertiku tidak pernah
punya waktu untuk apa pun.

Ibuku adalah seorang juru masak.

Jadi, aku harus menjalani
kehidupan seperti mereka

atau kehidupan yang
penuh dengan penghubung.

Aku lebih suka yang terakhir.

Berputar.

Raja.

Untuk saudaraku yang dijatuhi hukuman mati.

'Definisi dari...'
bawahan. Titik.

Maaf, 'Tuan.'

"Dan Tuanku."

Nyonya?

Tuan.

Yang Mulia ingin bertemu Nyonya.

Bagus. Kapan?

Segera.
Kapanpun nyonya siap.

- Beri dia waktu satu jam.
- Aku sudah selesai.

Apa maksudmu?

Aku sudah siap.

Tidak, kau tidak bisa pergi seperti itu.
Ganti baju, setidaknya tata rambutmu.

- Anne, katakan sesuatu.
- Dia benar, ganti bajumu.

Jadilah anggun seperti biasanya.

Kau bisa.

- Jangan takut.
- Aku tidak takut.

Apa itu?

Ini seperti biasa. Tidak boleh ada seorang
pun yang diizinkan untuk melihatmu.

Jeanne.

- Kapan kau akan kembali?
- Segera.

A L I H B A H A S A
K U D A L U M P I N G

- Kau punya banyak pasangan?
- Apa maksudnya banyak?

Lebih dari satu?

Satu demi satu, ya.

Jumlahnya banyak.

Kau merasakan rasa
tidak nyaman pada rahimmu?

- Apa maksudnya?
- Jika kau merasa gatal.

Tidak.

Setiap hari aku melumasinya

dengan minyak yang mahal.

Tidak ada sensasi terbakar saat kencing?

Saat buang air kecil.

Tidak.

Aku harus melihat
dan mengetahuinya.

- Silakan.
- Tentu saja.

Rentangkan kakimu.

Sedikit lebih lebar.

- Nyonya layak dapat ranjang kerajaan.
- Bagus.

Tuan

aku akan memberinya waktu
beberapa hari untuk karantina

- Jika muncul penyakit kelamin.
- Terima kasih, tapi kita berhenti di sini saja.

Dan sekarang?
Kau mencicipinya terlebih dahulu?

Semua orang bilang begitu.

Sekarang aku harus mengajarimu
beberapa adat istiadat.

Baiklah

- Kau selalu bicara seperti itu?
- Seperti apa?

- Dengan sikap angkuh itu.
- Ini Versailles, Nyonya.

Aku tidak bisa bicara
pada raja seperti itu.

Kurasa raja ingin
kau tidak bicara.

Baiklah, ajari aku segala sesuatu
tentang adat istiadat Versailles.

Bolehkah aku melihat bagaimana
malam ini kau bersujud pada raja?

Lengan lebih tinggi.

Sempurna.

- Haruskah aku menyentuhnya terlebih dahulu?
- Biarkan dia membimbingmu.

Tapi

- Dia sulit dipuaskan?
- Tidak, dia berapi-api.

Kau tidak memerlukan ribuan
trik untuk menggairahkan indranya.

Tapi...

Haruskah aku mengatakan
sesuatu yang istimewa?

Ketegaranmu akan membawamu.

Satu-satunya hal yang harus kau ingat

jangan pernah berpaling dari raja.

Saat raja ada di hadapanmu
dan kau ingin berpaling

kau harus melakukan hal berikut

Apa ini lelucon?

Sama sekali tidak.

Tidak ada yang suka
raja mengabaikanmu...

Kecuali Putra Mahkota.

- Paham?
- Ya.

Tapi...

Bagaimana jika aku tidak
mengambil langkah tersebut?

Yang Mulia akan menganggapmu canggung.

- Dan?
- Dia sangat sensitif terhadap pesona.

Aku juga.

Apa yang lucu, Nyonya?

Aku tertawa karena kau sepertinya
bicara dengan nilai enam franc.

Aku merasa terhormat, Yang Mulia.

Sampanye?

Bolehkah aku?

Ya.

Ya Tuhan.

Lezat?

Tidak.

- Ini emas murni?
- Ya.

Namamu terukir di setiap garpu dan sendok?

Kukira demikian.

Jadi kau sangat tertarik dengan emas?

Lihat di belakangmu.
Di sana.

Patungnya.

Ya. Itu juga terbuat dari emas?

Permisi, Yang Mulia.

Maaf, tapi aku tidak bisa.

Mengapa?

Langkah kecil mundurnya.
Aku minta maaf, aku tidak bisa.

- Apa zodiakmu?
- Aku tidak tahu.

Aku tidak percaya pada
astrologi, Yang Mulia.

Yang Mulia.

Jadi, kau memberiku izin?

- Untuk apa?
- Tidak mengambil langkah-langkah itu.

Terima kasih, Yang Mulia.

Apa itu kau.

Saat masih kecil?

Tolong, bisakah kau menyibakkan rambutmu?

Ya yang Mulia.

Nyonya?

Nyonya?

Maukah kau berpakaian?

Sekarang juga.

Aku harus mengenakan gaunku.

Ikuti aku.

Sedikit ke depan.

Tunggu di sini.

Sudah waktunya.

Yang Mulia, dokter pertamamu.

Yang Mulia, pengunjung pertama.

Keluarga kerajaan.

Yang Mulia, Perwira Agung.

Perwira Agung.

Toiletmu.

Perwira Agung.

Pembuat wig.

Hadirin sekalian,
Pertunjukkan sudah selesai.

Keluarga kerajaan diizinkan pergi.

Putra Mahkota.

- Rutinitas yang sama setiap hari?
- Ya.

- Orang yang sama mengatakan hal yang sama?
- Ya.

Tutup matamu.

Buka.

Bisakah aku membukanya?

Aku ingin kau tinggal
di sini di Versailles.

Mau kah kau?

Tentu saja.

- Sampai berjumpa lagi.
- Ya.

Permisi.

Siapakah orang-orang yang bersama raja ini?

Yang punya perut di sebelah raja...

Choiseul, Perdana Menteri.

Dia memancarkan kebencian.

Apa dia ingin adiknya dan raja tidur?

Entahlah.

Kau tahu itu.

Putra Mahkota.

Dia sangat tampan.

Dan semua wanita di sana?

Putri raja.
Adélaïde, Sophie, Victoire

dan yang bungkuk adalah Louise.
Kesayangan raja.

Nama panggilannya 'Yang Terakhir'.

- Bawakan aku bacon.
- Daging babi asap.

- Ini?
- Tidak, daging.

Aku jarang melihat
wanita jelek seperti itu.

Kita tidak pernah melihat Ratu?

Dia berhati-hati.

Karena dia menderita akibat
perselingkuhan suaminya.

Seperti semua ratu Perancis.

Raja mengagumi kebijaksanaannya,
kerendahan hatinya, kelembutannya.

Seluruh Perancis mengetahuinya.

Dia berselingkuh di istana
dan di Parc-aux-Cerfs.

Sang Ratu lebih peduli
pada anak-anaknya, imannya.

Dia tidak suka kemewahan apa pun...

Atau orang yang

penanganan uang yang buruk.

Tudungmu, pakai.
Duduk di belakang.

Kita akan baik-baik saja.
Kusir.

Ratu, Maria Leszczyńska, meninggal setelah
pemerintahan yang tenang selama 43 tahun.

Sekarang jalannya sudah jelas untuk Jeanne.

Tapi duka dan kesopanan mencegahnya keluar
dari Versailles di apartemen rahasia.

Baginda, putri-putrimu.
Mereka tahu kau ada di sini.

Gaunnya.

Cepat.

Selamat pagi, putriku.

Ayah...

Ada rumor yang
memalukan di Versailles.

Seperti biasanya.

Ayah, kata mereka, kau menghabiskan
sepanjang malam bersama...

Putri-putriku sayang

terkadang hal itu terjadi

ayahmu bersama seorang teman.
Itu benar.

Tapi dia sudah menikah

- dan punya seorang putra.
- Pria itu tidak punya gelar.

Dia belum menikah sama sekali
Dan anak itu bahkan bukan anaknya.

- Dia dungu.
- Aku tidak setuju.

Kami adalah kebangkitan
Versailles karena pesta poramu.

Ayah, ibu sudah meninggal.
Kami hanya meminta sedikit rasa hormat.

- Interogasi ini selesai.
- Ayah?

Aku tidak bisa mentolerir

Kau menjadikannya favoritmu
saat kita berduka.

Kami juga.

Baginda, Choiseul baru
mengetahui asal usul Jeanne.

Dia tidak akan mengeluarkan seseorang
dari selokan ke pengiringmu.

Wanita muda itu adalah pengiringku.

Ya, Baginda.

Aku ingin berada di sisinya

saat matahari terbit

dan saat dia bangun.

- Itu sajaa.
- Ya.

Jadi, kau tahu apa yang harus kau lakukan.

Cepat.

Ya, Baginda.

Secara resmi menghadiri
istana diterima.

Jeanne membutuhkan suami atau gelar.

Jean du Barry setuju
dengan pernikahan...

Demi sejumlah besar uang.

Pangeran Barry

- bawa ke istrimu Jeanne Bernier...
- Vaubernier.

- Jeanne Vaubernier, ini untukku.
- Ya.

Mademoiselle Jeanne Vaubernier,
bawa ke pasanganmu...

Jean du Barry, ini untukku.

Ya.

Sekarang aku nyatakan
kalian sebagai suami istri.

Adolphe, cincinnya.

Tidak ada ciuman dari pengantin wanita?

Maka sekarang Jeanne
menjadi Countess du Barry.

Kanal besar, kanal kesayangan...

Trianon, hutan, taman bunga,
taman Prancis...

I'Orangerie dan istana, 600 pancaran air,
200.000 pohon.

Bagus.

Siapa yang tinggal di istana?

Pegawai, perwira, abdi dalem,
keluarga kerajaan.

Jam berapa Yang Mulia berjalan
melalui aula cermin menuju kapel?

- Pukul 6 sore.
- Tidak.

Itu pertama kalinya
kau melihatnya, ingat?

Ya.

Memang.

Menurutku jam sepuluh kurang seperempat.

Bisa ditebak dengan baik.

- Karena misa jam 10 pagi
- Tepat.

Sisa harinya

11.00: Dewan Menteri,
13.00: Makan siang

di kamarnya

dengan seseorang dari
keluarganya atau sendirian.

Dan dia menghabiskan sore
harinya dengan berburu

atau tidur siang.

- Makan malam?
- Makan malam dilakukan pada pukul 18:00.

Kecuali ada pertunjukan di opera.

Dan jika para abdi dalem diundang
untuk membual

mereka hanya boleh mengambil
porsi kecil setelah pencicip mencicipi

- dari 40 hidangan raja.
- Ya.

Siapa yang makan sambil berdiri
dan siapa yang makan sambil duduk?

Adipati dan Adipati wanita duduk,
bangsawan berdiri.

- Kau mengalami kemajuan dengan baik.
- Apa mereka akan memperhatikanku makan?

Bahkan berdiri pun merupakan suatu
keistimewaan bagi seorang punggawa.

Sekarang ambil tiga busur
untuk mengucapkan selamat tinggal.

Ini yang paling penting.

Kau akan dinilai secara
ketat pada bagian pendahuluan.

Jika aku raja.
Lihat aku.

Jangan matanya. Memandang Raja
jangan pernah di matanya.

Bagus.

Apa yang kukatakan?

- Tundukkan pandanganmu.
- Atau yang lain?

Atau istana akan
melihat hal itu sebagai arogansi.

Keangkuhan.

Atau sebagai undangan.

- Undangan?
- Ya.

Sampai?

Seperti biasanya

sebuah undangan.

- Untuk apa?
- Undangan untuk

kau mengerti maksudnya.

- Tidak
- Ya.

- Sebelum?
- Keintiman.

Kau membuatku tertawa.

Bolehkah aku menunjukkan perasaan ini?

Seseorang tidak pernah menunjukkan
perasaannya pada istana.

Mari kita lanjutkan.

Bayangkan ini adalah
hambatan gaunmu.

Mundur ke pintu.

Kau berjalan di atasnya.

Maju ke depan.
Aku Raja Perancis.

Seluruh orang di istana akan melihatmu.

- Bagaimana?
- Entahlah.

Dia akan datang sebentar lagi.

- Raja tidak sabar.
- Wanita cantik selalu menunggu mereka.

Yang Mulia, bolehkah aku meminta izinmu
untuk memanggil Countess du Barry?

Setuju.

Countess Jeanne du Barry.

Akhirnya.

Kebrutalan yang luar biasa.

- Apa yang dia pikirkan?
- Memalukan.

Hadirin sekalian, duduklah untuk hadiah
yang dipersembahkan oleh Yang Mulia

pada Countess du Barry.

Hadiah?

Siang dan malamku hanya mengenal
istirahat dan kekhawatiran.

Aku mati karena nafsu.
Hatiku terbakar.

Aku sedang jatuh cinta, tapi surga
tidak melihat kekasih yang bahagia.

Ya Tuhan.

Terima kasih.

- Siapa namamu?
- Zamor.

Eksotis sekali.

- Selamat datang.
- Terima kasih.

Jangan takut.
Kau tidak harus takut.

- Selamat datang, Zamor.
- Terima kasih.

Membungkuklah pada raja.
Beri rasa hormat.

Lihat itu.

Memalukan.

Nyonya, ini tempat tinggalmu.

Ini rumahmu.

Aku akan memperkenalkanmu
penata rambut, riasan, pesuruh

pelayan, pelayan kamar.

Silakan.

Tidak tidak.
Apa yang kau lakukan?

Didukung oleh raja...

Jeanne Versailles menjelaskan
kecintaannya pada kesederhanaan dan seni.

Mereka memberi manfaat
untuk seniman dan penyair.

Dia tahu sang putri sudah dinikahkan...

Di suatu tempat di Austria...

Seorang anak berusia sebelas tahun bernama
Marie-Antoinette, menunggu untuk diperkenalkan padanya.

Beruntung baginya, Jeanne sekarang
jadi ibu negara di istana.

Tapi untuk berapa lama?

Raja bisa memilih gadis
lain di Parc-aux-Cerfs...

Dan menyingkirkan Jeanne jika
salah langkah sedikit.

Luar biasa.

Sungguh suatu misteri Tuhan.

Ada yang salah, Nyonya?

Hanya bintang yang menarik
minatmu, Yang Mulia.

Aku sangat menyukaimu saat kau marah.

Salah.
Kau selalu menyukaiku.

Benar.

Aku mencintaimu, Nyonya.

Tidak, Yang Mulia, kau tidak mencintaiku.

- Itu membuatmu terangsang karena kau tidak mengenalku.
- Tapi aku mengenalmu.

Dia berpakaian seperti laki-laki.

Kuharap kau tidak
pernah lupa siapa temanmu.

- Aku bukan Ratu.
- Belum.

Pada tamasya resmi pertamanya...

Jeanne tampil penuh kemenangan
bergandengan tangan dengan raja.

Untuk pertama kalinya
di istana Prancis...

Melanggar kebiasaan wanita dengan
rok melingkar dan wig berbubuk...

Dan dia berpakaian seperti laki-laki.

Kau sudah mencapai peringkat yang kau kejar,
Tapi tetap saja, aku tidak yakin akan hal itu.

- Bagaimana jika raja bosan denganmu?
- Jauh dari itu.

Jangan terlalu bangga.
Kesombongan bisa menghancurkanmu...

Tapi Jeanne, Parc-aux-Cerfs.

Aku tahu.
Dia tidak pergi ke sana lagi.

- Masih. Itu menjelaskan semuanya.
- Tidak, itu tidak berarti apa-apa.

Pompadour membangunnya
untuk memuaskan nafsunya.

Denganmu, dia tidak membutuhkan lagi?

Tepat.
Tidak seperti beberapa orang lainnya.

Jika kau sangat menarik, Lalu
kenapa dia tidak menikahimu?

Maka pernikahan
kita harus dibatalkan.

Para pendeta tidak pernah setuju.

Kakek buyutnya menikah
dengan majikannya.

Kenapa dia tidak bisa
melakukan hal yang sama?

Aku khawatir tentang Zamor.
Dia hanya memilikiku.

Kau membutuhkan rumah dan aset.
Jangan khawatir tentang bocah hitam itu.

Namanya Zamor.

Terima kasih.

Louveciennes.

Jeanne akhirnya punya tempat sendiri...

Di mana dia bisa bertemu
bersama raja tercintanya...

Dan tidak ada seorang pun
yang menetapkan hukum padanya.

- Ini sangat membosankan.
- Tunggu.

Kau boleh masuk.

Duduklah.

Dari mana dia berasal?

Chandernagor.
Benggala.

Orang kulit hitam tinggal di sana?

Yang berkulit hitam ini
berasal dari Afrika, lewat India.

Kukira dia
beberapa kali terjual.

- Sekarang dia tinggal di Perancis.
- Lagipula aku suka gaunnya.

Bergaris.

Seperti tirai.

Dia sekarang tinggal di Prancis.
Aku menjadikannya sebagai pelayanku.

Ayolah, pesuruh itu harus berkulit putih.

Pesuruh adalah bangsawan.

Kau tidak harus jadi bangsawan
untuk berada di istana.

- Makanya?
- Makanya?

- Dia sekarang adalah pelayanku.
- Maksudmu budak?

Tidak.

Alam memberi mereka takdir
untuk menjadi budak.

Di Amerika,
si hitam ini akan bekerja di ladang.

Di sini dia menyajikanmu teh dan coklat.
Begitu.

Itu yang kau harapkan.

Dia bahkan tidak mampu
mengharapkan lebih dari ini.

Seperti semua makhluk Tuhan,
dia berhak memperoleh keselamatan.

Louise, maukah kau mengajakku
belajar katekismus sekarang?

Kita tidak sama,
tapi dia adalah saudara seimanku.

Dan kau juga.
Dan kau juga.

- Dan kau juga.
- Setuju.

Dia setuju.

- Biskuit?
- Louise...

Ini.

Seperti kita, dia punya
lidah berwarna merah muda.

Aku tidak melihatnya.

Apa ini enak rasanya?
Ya?

Kau benar.
Lidahnya berwarna merah muda.

Aku harus meninggalkanmu.

Saudariku.

Mari bernyanyi.
Kita melanjutkan skornya.

Sudah berakhir.
Siap.

Mereka jahat.

Dipermalukan oleh skandal itu,
meninggalkan Louise Versailles...

Melepaskan gelarnya dan
hak-hak istimewanya.

Tapi raja punya kelemahan
pada saat terakhirnya.

Kepergiannya mengejutkannya
dalam keadaan depresi.

- Baginda, Countess du Barry.
- Baik.

Silakan ikut denganku.

Aku butuh sendirian.

Apa Louise yang begitu membuatmu khawatir?

Aku harus bekerja.

- Aku salut padamu.
- Maaf?

Kau menyapa aku?

Ya.
Aku salut padamu.

- Siapa yang ada di tempat tidurnya tadi malam?
- Nyonya de Breche.

Dia sering berada di Versailles.
Suaminya adalah seorang musisi.

Raja mempunyai gundik lain?

Kau adalah favorit raja,
Tapi dia tetap menyukai variasi.

Pesona yang tidak diketahui.

Jika aku tidak disukai

peringatkan aku segera,
biar aku pergi.

Kau memulai sisi gelap raja.

Kau harus tetap bermartabat dan berani.

Apa aku dikutuk untuk setia?

Perilakumu harus di atas
kecurigaan yang diagungkan...

Karena setiap kesalahan adalah langkah kuat
dan diberi pengarahan oleh musuhmu.

La Borde benar. Jeanne
tidak perlu khawatir.

Dia masih menjadi favoritnya.

Terlepas dari cemoohan tentang
gaun bergaris dan pakaian prianya...

Para dayang istana menirunya dengan penuh
semangat saat mereka mengejeknya.

Lihat.

Itu baru gaya Du Barry.

Jeanne mengalami empat
tahun bahagia bersama raja...

Perlahan mendapatkan
kembali semangat hidupnya.

Zamor tumbuh dan berkat Jeanne menjadi
seorang pemuda yang sensitif dan terpelajar.

Tapi Adolphe,
diperkenalkan di istana...

Jeanne merasakan
cinta yang tak terbatas.

Khawatir tentang masa depannya,
dia mengatur pernikahannya...

Dengan seorang gadis dari kalangan
borjuis kaya yang membuatnya jatuh cinta.

Cukup, Adolphe.
Berhenti.

Lebih baik, tapi...

Tapi pernikahan lain
menyebabkan pergolakan.

Sang pewaris takhta...

Akhirnya menikah dengan
Marie-Antoinette dari Austria.

Kedatangan calon ratu...

Direncanakan dengan cermat oleh
Choiseul, menimbulkan keributan.

Posisi Jeanne dalam bahaya.

- Kau harus melihat kulitnya.
- Ya Tuhan, putih seperti susu...

Louis?

Kau bicara sedikit bahasa Jerman?

Tidak.

Aku bisa mengajarimu.

Mungkin nanti?

Mercy?

Nyonya lapar.

Kapan akan disajikan?

Begitu raja tiba.

Tentu saja.

Terima kasih, Mercy.

Yang Mulia Raja.

Dan Countess du Barry.

Dia berpakaian putih.
Serba putih.

Victoire.

Rambutnya tergerai.

Sangat buruk.
Mengerikan.

Sangat buruk.

Beraninya mereka?

Dari mana gadis itu berasal.

- Siapakah si cantik itu?
- Dia gadis jalanan.

Kita harus menyingkirkan dia.

Kami menyarankanmu
untuk tidak mengakuinya.

- Aku akan keluar dari meja.
- Lihatlah.

Aku tidak bisa melihatnya.

Raja menginginkan
pria itu melamar pewaris tahta.

Tidak pantas bagi seorang raja Kristen.

Malam ini kita
merayakan akhir darinya.

Du Barry tidak menghargai kasih
sayang atau kebencian siapa pun.

- Dengan karakter seperti itu, seseorang tidak bisa memerintah.
- Lihatlah.

Wanita ini punya sesuatu
yang dilewatkan Pompadour.

- Dia menyukai hal itu.
- Benda apa?

Sesuatu di antara
kaki kita, Nona.

Keponakanku sayang, kau
harus menggunakan pengaruhmu

agar wanita mengerikan itu
pergi dari istana.

Semakin kau mengabaikan manusia itu,
semakin kerajaan akan mencintaimu.

Aku mengisyaratkan apa yang
kupikirkan, tapi dia keras kepala.

Mungkin dia akan mendengarkanmu.

- Dia sangat mencintaimu.
- Aku juga mencintainya.

Orang itu tidak boleh bicara padamu
selama kau belum menyapanya.

Kau tahu itu kan?

Dalam hal itu

aku menyatakan aku adalah saingannya.

Terima kasih.

Terima kasih, Yang Mulia.

Dalam nama Bapa,
Putra dan Roh Kudus.

Amin.

Adolphe kalah duel.

Ini serius.
Keretanya sudah siap.

Kematian Adolphe belum berakhir...

Dia adalah putra tercinta yang belum dia lahirkan.

Kenyamanan dan kemewahan tampak tidak berasa
dan tidak ada gunanya baginya sekarang.

Satu-satunya kekayaan yang tersisa
baginya di Versailles adalah cinta raja.

Ratu masih mengabaikannya.

Hal ini melemahkan
posisi Jeanne di istana.

Berhenti.

Mari kita mulai dari awal.

Jangan sampai kau diusir
karena penindasan mereka.

Baiklah, Yang Mulia.

Aku akan melakukan segala dayaku
untuk membuat sang pewaris mengerti.

Bagus.

Pewaris tahta akan menemuimu besok.

Pada jam 4 sore.
Di ruang permainan.

Seperti ini.

Izinkan aku memanggilmu.

Sebuah pandangan,
sebuah kata, sebuah tanda.

Kemudian pewaris tahta mendatangiku dan akan
mengatakan sesuatu padamu sambil lalu.

Sambil lalu.
Jangan berharap sesuatu yang tajam.

Pewaris tahta lebih memilih

- tidak dibatasi.
- Aku mengerti.

Itu akan jadi sempurna.

Aku berharap Adolfhe ada di sini.

Dia pasti sangat bahagia untukku.

Dan sekarang aku meminta salah satu
dari kalian untuk menyebutkan petanya.

Sebut nama petanya, apa pun.

- Ratu Sekop.
- Ratu Sekop.

Biasanya

sebuah peta muncul.

Hadirin sekalian, tidak
ada yang lain selain

ratu sekop. Terima kasih banyak.

- Petanya, Bu.
- As Hati.

Hati seperti punyaku.

Terima kasih semuanya.

Sudah waktunya untuk
pelajaran menyanyi.

Raja.

Yang Mulia, aku...

Persatuan antara Perancis
dan Austria dipertaruhkan.

Kau harus mengakuinya.
Hanya satu kata.

Kasihan Mercy.
Dia berusaha keras.

Kukira Mercy yang benar
bukan kau, Adélaïde.

Sophie.

Betapa bodohnya.

Yang Mulia...

Madame de ingin
mengundang Yang Mulia

untuk pertunjukan di mana dia
berperan sebagai seorang gembala.

Menawan.

Seorang gembala.

Akankah Yang Mulia menghormati
kami dengan kehadirannya?

Tidak.

Bolehkah aku bertanya kenapa?

Tidak perlu.

Tentu saja tidak perlu.
Tidak perlu.

Baiklah, Yang Mulia

Hormatku.

Berapa banyak orang
saat ini di Versailles?

Kenapa?

Dia bicara denganmu.

Apa yang merasukinya?
Kenapa?

Dia berlari.

Dia bicara padaku.

Dia mengatakan sesuatu padaku.

Dia bicara padaku.

Dia bicara padaku.

- Dia bahagia.
- Ya, dia tampak bahagia.

Sembilan kata dari mulut cantik seorang
putri menyelamatkan Jeanne dari aib.

Keluarga kerajaan berkenan
akhirnya mengakuinya.

Kebahagiaan sepasang kekasih
bisa saja bertahan, Namun sayang...

Bintang-bintang yang sangat disayangi
raja diamati, memutuskan sebaliknya.

- Kukira kita harus memberitahunya.
- Semoga beruntung, Adipati.

Pertumpahan darah ketiga diperlukan.

Jeanne...

Mereka menginginkan
pertumpahan darah yang ketiga.

Ya? Ya, Baginda.

- Di mana Jeanne?
- Dia di sini.

Jeanne?

- Ya?
- Aku haus.

- Tidak, aku ingin air Vichy.
- Air Vichy.

Terima kasih, Zamor.

Dia menderita cacar.

Raja tahu?

Itu akan membunuhnya.

Kau dalam bahaya, Nyonya.

Jika dia mati, keluarga
kerajaan akan mengusirmu.

Bersiaplah.

Tidak.

- Sekadar kambuh, itu saja.
- Pada usia 64 tahun, penyakit cacar itu parah.

- Kita tidak seharusnya memberitahunya.
- Benar, itu akan melemahkannya.

Biarkan kami masuk.

Nyonya, cacar itu menular.

- Aku ingin melihat kakekku.
- Tugasku adalah melindungimu.

- Ini sungguh aneh.
- Tidak.

Ini Versailles.

Bawakan aku cermin.

Bawakan aku cermin.

Perlihatkan padaku

Bagaimana keadaanku.

Aku ingin mengaku.

Baginda

untuk membuktikan kau bertobat,
kau harus meninggalkan skandal.

Aku takut neraka, Jeanne.

Aku berhutang budi
pada Tuhan dan umatku.

Kau harus mundur.

Kau harus mundur.

Nyalakan lilinnya.

Félicité, kau bisa melihat
lilinnya masih menyala?

Ya, masih menyala.

Terima kasih.

Ke biara.
Hanya itu yang pantas dia dapatkan.

- Apa yang lega. Kau melihatnya pergi?
- Atur dengan rapi.

Jeanne, Jeanne.

Dia kembali.

Dia akan kembali.

Tidak terpikirkan.

- Aku ingin mengucapkan selamat tinggal.
- Tidak.

- Yang bersangkutan.
- Katakan sesuatu.

Kau sudah mengucapkan selamat tinggal.

Biarkan dia masuk.

Ya, Baginda.

Aku akan menemanimu.

Aku mencintaimu.

Akhirnya

Kau di sini.

Aku juga mencintaimu, Jeanne.

Sangat.

Jeanne...

Sayangku.

Terima kasih, Yang Mulia.

Kau selalu baik padaku.

Tolong, Zamor.
Semua akan baik-baik saja.

- Sampai jumpa lagi.
- Sampai jumpa lagi.

Aku mengampunimu dari segala dosamu.

Raja sudah meminta
ampun pada Tuhan

atas penghinaan dan skandal
yang dia lakukan terhadap rakyatnya.

Saat Tuhan menyembuhkannya,
akankah dia bertobat...

Mendukung keimanan dan
memberikan keringanan pada umatnya.

Jaga dia, La Borde.

Ya, Baginda.

Kau temanku, La Borde.

Raja sudah meninggal.

Raja sudah meninggal.

- Panjang umur raja.
- Panjang umur raja.

Aku tunduk padamu.

Jeanne dihukum karena dia
membela gereja dan monarki...

Dosa yang menjelma.

Dia dipenjarakan di biara selama setahun.
Louis XVI membebaskannya...

Asalkan mereka tidak pernah
lagi berada di Versailles.

Jeanne pindah ke Louveciennes dan
tinggal di sana selama 15 tahun dengan damai.

Revolusi akhir
dari hak istimewa...

Dan penataan ulang petanya.

Para bangsawan menghentikan pertikaian
sia-sia mereka dan menghadapi kesulitan...

Menawarkan persahabatan
Marie-Antoinette Jeanne.

Di masa yang penuh gejolak itu, setiap
orang harus memilih salah satu pihak.

Zamor memihak Republik,
karena kebutuhan atau kebencian...

Dia mengkhianati mantan majikannya.

Dia bukan bangsawan,
tidak akan mengubah hal itu.

Di mata warga, Jeanne sudah
lama mengkhianati asal usulnya.

Louis XVI dipenggal
pada 21 Januari 1793.

Marie-Antoinette,
pada 16 Oktober.

Dan Jeanne pada 8 Desember.

Kata-kata terakhirnya di perancah adalah

'Tunggu sebentar, Tuan Algojo.

Aku terlalu mencintai kehidupan
untuk diambil begitu saja'...

Sebelum dia mengangkat matanya
untuk terakhir kalinya ke surga.