All language subtitles for Prisoners.Daughter.2022.720p.WEBRip.x264.AAC-done

Ini kanker pankreas stadium empat.

Itu menyebar ke hati dan ginjalmu.

Kau memiliki beberapa opsi, tapi
itu hanya memperpanjang masa hidup.

Ini sudah cukup panjang.

Berapa lama perkiraannya?

Empat, mungkin lima bulan.

Aku merasa baik saja.

Rasa sakitnya akan datang.

Aku terbiasa dengan rasa sakit.

Hei, Max!

Max!

Bagaimana?

Aku pernah yang lebih buruk.

Kau akan melakukan operasi
atau sesuatu?

Sesuatu.

Kau butuh sesuatu?

Aku tak apa.

Pemberitahuan Tunggakan

- Ibu.
- Ya.

Ini bukan Frosted Flakes.

Sereal ini benar-benar
membuat mulutku terbakar.

Oke, ibu paham,
serealnya tak enak.

Ini.

- Setengah?
- Maaf, sayang.

Kita harus sedikit menghematnya.

Kita butuh asuransi lebih baik.

Kenapa kau tak tuliskan
keluhanmu ke bentuk makalah,

Lalu ibu akan bicara ke manajemen.

Tunggu, minta uang ke Ayah.

Oke, akan ibu urus itu.

Mesin pemanas air itu
tidak membantu,

Tapi ibu ada ekstra sif minggu ini,
jadi kita akan baik saja.

Jika aku kejang, itu salahmu.

Apa?

Hei, hei, hei.

Hentikan. Ibu tak suka itu.
Itu tidak bagus.

Ayo cepat.

Kita akan terlambat.

Peringatan hawa panas
berlebih hari ini,

Las Vegas diperkirakan menemui
suhu 40 hingga 43 derajat Celsius.

Bukan hanya hari ini,
tapi juga besok.

Pahrump Valley 39 hingga 41,
dan Roseland 43 hingga 47.

Ini baru permulaan.
Kita memiliki peluang...

Apa bekal makan siangku?

Ibu buatkan kau roti selai kacang
andalan ibu dan sedikit jeli.

Tapi ibu membuatnya dengan cinta.

- Ibu, aku bukan bocah lagi.
- Apa?

Kau bocah ibu.

Teman-temanmu bahkan
tidak melihat.

- Para orang dungu itu bukan temanku.
- Hei.

Pergilah. Keluar dari sini.
Jadilah pintar.

- Aku sayang Ibu.
- Ibu lebih menyayangimu.

Hei, pecundang!

Hei, tukang kejang!

Maaf, pak. Akan aku berikan kau
yang tanpa ketumbar.

- Hei, pelayan, permisi.
- Aku akan segera melayani kalian.

Apa kalian sudah cukup
dengan minumanmu?

- Pesananmu baru saja...
- Oke, terima kasih.

Oke, aku segera kembali.

Aku tidak melupakanmu.
Aku akan bawakan salsa mu.

Maxine, taco vegan, meja delapan.

Dan ini ekstra kejumu.

Tak ada istilahnya
kebanyakan keju, benar?

Sipir ingin bertemu kau.

- Sekarang?
- Tidak. Natal 2025.

Ayo, bos.

Oke, aku akan tambah airmu.

Hei, Maxie. Hei, hei.

- Hei, kau ada waktu?
- Kenapa kau ke sini?

Apa?
Tak ada "apa kabar"?

"Senang melihatmu?"
Kau terlihat menawan, sayang.

- Apa maumu?
- Aku takkan lama, oke?

Aku takkan mengganggumu
jika ini tidak penting.

Kau mau uang?
Karena aku tak punya uang.

Demi Tuhan, tidak,
aku tak butuh uang.

Aku ingin bertemu anakku.

Oke, manajerku baru kembali.
Jadi pergilah. Pergi.

Kenapa kau selalu melakukan itu?

Kau selalu membuatku terlihat
seperti bajingan didepan orang lain.

Aku hanya butuh waktu sebentar.

Semuanya baik, Maxine?

Ya, semua baik.

Aku hanya berusaha
bicara dengan istriku.

Maaf, dia akan pergi.

Tidak, aku akan pergi, Tom,
setelah istriku ini,

- Bicara kepadaku...
- Aku bukan istrimu!

- Apa aku harus panggil polisi?
- Tidak, tidak, tidak.

Panggil polisi?
Untuk apa, berengsek?

- Oke, pak, aku mau kau pergi.
- Kau mau aku pergi?

- Apa yang akan kau lakukan? Apa?
- Berhenti! Berhenti!

- Siapa saja hubungi 911.
- Hubungi 911?

Tidak... Tidak, Tom.

Hei, kenapa kau tidak pergi?

- Kau harus pergi.
- Oke, tak masalah, Tom.

- Ini salahmu.
- Ada apa denganmu?

Aku mau bertemu dia.

- Benar-benar orang bajingan.
- Aku tahu itu. Aku minta maaf.

Tom, aku sangat minta maaf.

Aku harus memecatmu.

Maaf.

Sial.

Kau masih punya keluarga, Max?

Tidak.

Aku tahu kau punya seorang putri.

Lalu kenapa kau bertanya?

Kau sudah berbuat banyak di sini...

...dengan membantu
yang lain bebas alkohol.

Kau sudah berperilaku baik.

Aku sudah bicara dengan
dewan bebas bersyarat.

Sekarang, jika putrimu bersedia,

Kau bisa menjalani sisa harimu,

Sebagai tahanan rumah.

Aku bisa membuat ini
cepat terwujud untukmu,

Tapi putrimu harus setuju untuk itu.

Aku sudah lama tak
bicara dengan anakku.

Kami sedarah, bukan keluarga.

Setidaknya sudah tidak lagi.

- Halo?
- Hai, ini kantor kepala sekolah.

Kami ingin kau datang
menjemput anakmu.

- Astaga. Oke, aku ke sana.
- Kami menemui masalah.

Dia berkelahi dengan beberapa
anak saat makan siang hari ini.

- Beberapa anak?
- Ya.

Anak lainnya sudah diskors,
tapi ini akan masuk ke laporan Ezra,

Dan dia akan jalani masa hukuman
satu minggu kedepan.

Untuk apa, dipukuli?

Maaf, anakku diserang
dan dia mendapat hukuman?

Maaf, ini peraturan.

Peraturanmu payah.

Kau tahu dia mengidap epilepsi.
Bagaimana jika dia kejang?

Apa yang akan kau lakukan?
Mengeluarkan dia?

Kami tak bisa membuat pengecualian
hanya untuk satu murid.

Ini omong kosong.

Sekarang dia memiliki tanda
di laporannya untuk yang tidak ada.

Kami memiliki kebijakan ketat
menentang perkelahian.

Dia tidak berkelahi.

Anakku murid pengecualian,

Yang mengalami masa sulit...

...karena ibunya membuat
semacam kesalahan bodoh.

Bukan dia, aku.

Peraturan menyatakan...

Kepalamu masuk begitu dalam
ke bokong birokratmu,

Hingga tak bisa melihat kau
melukai anak tidak bersalah?

Apa ini benar-benar contoh yang
kau ingin tetapkan didepan Ezra?

Sebenarnya, ya. Ya, itu benar.

Ayo, kita pergi.

Itu tadi keren, Ibu.

Kau harusnya pergi menjauh.

Apa? Itu yang aku lakukan.

Kau harusnya pergi lebih cepat.

Ibu marah denganku?
Aku tak melakukan apa-apa!

Tidak, tapi kau bisa
melakukan sesuatu...

...agar keluar dari situasi itu.

Ini.

Oke, itu sangat perhatian.

- Terima kasih kembali.
- Pergi ke kamarmu.

Itu rencanaku.

Tunggu sebentar...
Bisa kau tolong angkat itu?

Astaga. Naik atau turun.
Bulatkan pikiranmu.

Halo?

Halo. Apa...

Apa Maxine ada?

Tunggu, ini siapa?

Aku tidak tahu.
Mereka memanggilmu Maxine.

Halo?

Halo?

Maxine?

Ya.

Ini...

Ini Ayah.

Bagaimana kabarmu?

Apa tadi anakmu?

Apa maumu?

Ayah hanya ingin tahu
bagaimana kabarmu.

Omong kosong.
Kau mau sesuatu. Apa?

Ayah akan segera bebas.

Dan itu urusanku, karena...?

Mungkin ini ide buruk.

Ya, itu sangat benar.

Tunggu sebentar...

Ayah sakit, Maxie.

Kau disana?

Ya. Kau sakit. Lalu kenapa?

Waktu ayah tak lama lagi.

Intinya, kepala sipir
berikan ayah tawaran.

Dengar, aku tak punya waktu
untuk basa-basi,

Jadi langsung katakan intinya.

Dari sisa masa hidup ayah,

Ayah ingin menghabiskannya
bersamamu.

Sungguh?

Kepala sipir bilang jika kau
menyetujuinya untukku,

Ayah bisa habiskan
hari-hari terakhirku denganmu,

Di luar tempat ini.

Pembebasan karena rasa iba.

Kau masih disana?

Kau sangat berani menghubungiku
setelah 12 tahun,

Untuk bilang padaku
jika kau ingin tinggal denganku?

Ayah pikir mungkin...

Yang kau pikirkan salah.
Jangan hubungi aku lagi.

Oke, oke.

Tolong jangan tutup.
Ayah minta maaf.

Ayah ingin tahu satu hal.

Siapa namanya?

Ezra.

Itu nama yang bagus.

Ayah yakin kau ibu
yang luar biasa, Maxie.

Maxie?

Baiklah, ibu berangkat kerja.

Hubungi ibu jika kau
butuh sesuatu.

Merasa janggal atau
semacamnya, oke?

Dan tak ada TV.

- Ibu serius.
- Apa?

Khususnya acara kejahatan
Vegas itu, mengerti?

Ibu tak mau kau menonton itu lagi.

Kenapa? Ibu takut
aku akan melihat Ayah?

Nak...

Sampai ketemu besok pagi.

Maksudku, itu satu-satunya cara
aku bisa melihat dia, bukan?

Ayolah, Vic.

Biar dia melakukan tugasnya.

- Bagaimana malam ini?
- Kacau.

Gadis baru tak bisa miring
karena sendi yang terkilir...

...lalu terhempas ke depan.

Itu hal biasa, percayalah.

Aku pernah mengalami malam
yang aneh di panggung yang sama.

Hei, ada ekstra sif yang bisa aku ambil?

Maaf, Maxie, tidak minggu ini.

Hei.

Kenapa kau tak bawa bokong
seksimu kembali ke tiang?

Menghasilkan uang yang banyak.

Kenapa bukan kau saja
yang menari di tiang?

Pergilah.

Ayolah, Hammer.

Aku tak mau zat kimia itu
berkeliaran didalam tubuhku.

Seolah kau tak pernah masukkan
zat yang lebih buruk ke tubuhmu.

Ya, oke.

Hei, apa itu benar?

Ya.

Aku mencumbu saudarimu.

Yarek bilang dia berutang denganmu.

Apapun yang kau inginkan.

Pankreas baru.

Oke, aku akan tanyakan dia.

Aku bercanda.

Beritahu Yarek semuanya baik.

Dia ingin memastikan.

Semuanya mati bersamaku.

Terima kasih.

Maaf, kartunya ditolak.

- Bisa kau coba lagi?
- Tentu.

Masih tidak bisa. Maaf.

Oke, berapa totalnya?

$171.

Apa mungkin kau bisa
memberiku sedikit saja?

Katakanlah sekitar $20?

Ini untuk anakku.
Dia menderita epilepsi.

Kau harus bicara dengan
apoteker soal itu.

Maxie.

Dengar... Hei, dengarkan aku.

- Manajer itu memprovokasiku.
- Oke, terima kasih.

Kau membuatku dipecat.

Aku butuh uang, Tyler.

Baiklah.

$20.

Hanya itu yang aku punya.

Kau punya uang untuk band sampah,
tapi tidak untuk anak kita?

Mungkin jika kau izinkan aku
bertemu dia,

- Aku akan sedikit bermurah hati.
- Di sini?

Kau tinggal bersama
sekumpulan pecundang.

- Ini tempat tinggal bersama seniman.
- Oke.

Bersihkan dirimu dan
carilah tempat...

...dengan kamar untuk Ezra,
lalu akan aku pertimbangkan.

Sementara itu,
dia kehabisan obat.

- Obat apa?
- Aku menyerah.

- Apa?
- Obat anti-kejangnya.

- Untuk epilepsi dia.
- Aku tahu.

Dengar, aku ada pentas
sebentar lagi, oke?

Aku bisa beri kau uang nanti.

Pentas? Itu lelucon, 'kan?

- Aku berusaha, sayang.
- Kerja bagus.

Aku mencium aroma Ayah Terbaik.

Ada pesan dari Admin.

Hubungi anakmu.

Hai, ayah menerima pesanmu.

Jadi, permintaanmu padaku,
akan kulakukan dengan satu syarat.

Kau punya uang?

Aku punya sedikit.

Kau bayar sewaku, lalu kau
tutupi pengeluaranmu sendiri.

Makan, tisu toilet, semuanya.

Maxine,

- Apa semuanya baik?
- Kau mau atau tidak?

Tepat waktu setiap bulan,
selama...

Tentu.

Aku sudah tanda tangani
surat-suratnya,

Jadi kau bisa bebas hari ini.

- Ayah hargai ini.
- Jangan buat aku sesali ini.

Jika kau mau aku
mengurus semuanya,

Putrimu, apa saja,
saat aku keluar,

Jika aku bebas,
aku akan lakukan itu.

Aku hargai itu.

Teruskan dengan tangga.

Satu hari satu kali.

Aku menyayangimu.

Jangan pernah beritahu
orang lain aku mengatakan itu.

Perhatikan langkahmu.

Ya Tuhan.
Kau masih sangat cantik.

Aku tak tertarik membuatmu
merasa lebih baik...

...sebelum kau meninggal.

Aku butuh uang, itu sebabnya
aku melakukan ini.

Kau penumpang yang
bayar sewa. Itu saja.

Sejauh yang Ezra tahu,
kau pamanku atau semacamnya.

Kau tak boleh beritahu dia
kau ayahku, mengerti?

- Kau lakukan itu, kau keluar.
- Ayolah, Max.

Tidak, aku sangat serius.
Jangan mengujiku.

Batasmu 45 meter dari rumah.

Kau melepas itu,

Atau mengutak-atiknya
dalam bentuk apapun,

Itu akan menyala lalu
kami akan mencidukmu,

Yang artinya kau akan
kembali ke dalam penjara.

Aku paham artinya tahanan rumah.

Jika kau ada janji dokter,

Beritahu kami terlebih dahulu.

Jangan buat kami
kembali ke sini.

Dia sepenuhnya milikmu.

Ini sudah lama sejak
ayah melihat tempat ini.

Tak banyak perubahan.

Ini bobrok, dipenuhi dengan
kenangan buruk.

Tidak semuanya buruk.

Bagaimana kau tahu?

Kau melewatkan semuanya.

Ayah tidak seperti itu lagi.

Oke.

Jika mantanku tak mengubur kami
dengan utang, ini sudah ku jual.

Aku tak punya pilihan lain.

Bagaimana itu terjadi?

Entahlah.

Mungkin karena kau dipenjara
semasa hidupku,

Aku tak punya orang lain untuk
memberiku saran seorang ayah.

Aku harus jemput Ezra.
Kau bisa gunakan kamarku.

Ayah tak bisa melakukan itu.

Ini antara itu atau sofa

Dan aku lebih suka jika tidak
melihatmu begitu sering, jadi...

Aku akan tidur di kamar Ezra.

Astaga.

Seberapa buruk?

Ini baik saja.

Ini uang pembebasan ayah,

Dan penghasilan selama didalam.
Ayah akan berikan lagi secepatnya.

Oke, tapi aku tak mau kau bawa
masa lalumu ke rumahku,

Dan tak ada alkohol
atau narkoba.

Ayah tidak minum atau menyentuh
narkoba selama 12 tahun.

Oke, aku kembali satu jam lagi.

Cobalah untuk tidak
melanggar hukum.

Siapa dia?

Dia seperti paman Ibu,
tapi tidak sedarah.

Membingungkan, tapi baiklah.

Kenapa aku tak pernah
dengar dia sebelumnya?

Karena kami tidak sedekat itu.

Kau mau ke mana? Ezra.

- Tak apa.
- Dia mungkin tidur.

Dia tidak tidur.

Apa kau lapar?

Kenapa aku tak pernah
mendengarmu?

- Hei, jangan bersikap tidak sopan.
- Aku serius.

Ibu tak pernah sebutkan
Paman Max sebelumnya.

- Aku pergi jauh.
- Ke mana?

Oke, jangan banyak tanya.
Max mungkin lelah.

Bagaimana kau mendapatkan
lebam mata itu?

Kenapa kau tak habiskan
pizamu di kamar?

Kupikir aku tak boleh
makan di kamar.

Ini pengecualian.

Ibu, sedikit konsistensi akan bagus.

- Senang bertemu kau, Max.
- Kau juga, Ezra.

Anak cerdas.

Terlalu cerdas.

- Aku tahu kau marah denganku...
- Aku tidak marah.

Aku harus peduli untuk bisa marah.

Kau tak ingin tahu sama sekali?

- Apa yang terjadi?
- Aku tahu apa yang terjadi.

Kau kriminal.
Orang yang keras.

Dan aku tahu kau dibayar
untuk melukai orang.

Max, jika aku tak begitu kacau,
kau takkan berada di sini, oke?

Jadi hentikan bualan
ayah dan anak ini.

Itu bukan kita.

Aku tak punya ruang di hatiku untuk
membuatmu merasa lebih baik.

Aku harus pergi
untuk pekerjaan malamku.

Tetap di kamarmu.

Ini untukmu.
Bagaimana serealnya?

- Sangat enak.
- Kurang radioaktif?

Syukurlah.

Pagi.

Aku punya pertanyaan.

Untukku?

Seperti apa kakekku?

Ezra, Max baru bangun.

- Kakekmu?
- Ya.

Dia meninggal sebelum aku lahir.

Apa dia orang baik?

Menurutku dia orang baik.

Kakekmu memiliki
masalahnya sendiri.

Dia memiliki kesulitan
menunjukkan perasaannya.

Baiklah. Ayo, kita akan telat.

Tolong, oke, Ibu,
apa kau datang bulan?

- Pak, waktumu tiga detik...
- Aku pergi, aku pergi.

Ibu bilang terkadang aku
mengingatkanku padanya.

Bagian baiknya.
Itu sebabnya aku bertanya.

Bagian baiknya, ya?

Ya.

Jika dia sering membuatnya
tertawa saat dia kecil.

- Oke, sampai nanti, Max.
- Sampai nanti.

Sering membuatmu tertawa.

Aku harus beritahu dia sesuatu.

Dengar, aku harus
mencari kerja hari ini,

Jadi makan apa yang kau inginkan.

Kau bisa membayarku nanti.

Kau pasti kelelahan.

Hai, ya, aku menelepon tentang...

...lowongan asisten administrasi.

Aku tak melihat ke mana
aku bisa mengirim resume ku.

Pekerjaan itu mewajibkan
setidaknya dua tahun kuliah.

Minimal dua tahun kuliah?

Kau bisa kirim transkripmu.

Ya, tentu.

- Siap untuk menuliskannya?
- Tentu.

- Kau punya pena?
- Ya, aku punya pena.

Oke, terima kasih, akan segera
kukirim lewat surel.

Baik.

- Hei, sayang.
- Apa?

Bisa angkat itu?

Hank's.

- Apa Hank ada?
- Dia sibuk.

Bilang padanya ini Max.
Dia akan menerimanya.

Seseorang bernama Max
yang menelepon?

Apa aku bermimpi?

Gadis berwatak keras lainnya?

Kau katakan padaku.

Dia cukup merepotkan,
tapi dia baik padaku.

Bagaimana kabarmu, temanku?
Kapan kau keluar?

Aku tidak benar-benar keluar.

Kau kabur, ya? Astaga!

Jangan terlalu bersemangat.

Max. Mampirlah.

Dengar.

Keadaanku tidak begitu baik.

Ya, kita semakin tua, kawan.

Dengar, uang modal pemberianku
100 tahun untuk sasanamu...

Jika kau memilikinya,
aku bisa gunakan itu.

Astaga, Max.

Seandainya aku tahu lebih cepat...

Situasi cukup buruk saat ini.

Kebanyakan petinju
berlatih secara gratis.

Aku lama tak memiliki penantang.

Tak perlu menjelaskan lagi.
Aku hanya berpikir untuk bertanya.

Aku memang berengsek.

Aku harusnya sisihkan sedikit,
aku tahu, tapi...

Aku memberimu uang itu.
Kau tak berutang apapun padaku.

Max, jika bukan karenamu...

Ya, ya, ya, ya. Simpan itu...

Aku akan singgah dan
menemuimu secara langsung.

Aku di rumah lama.

Oke, aku akan menemuimu.

Ada apa, tukang kejang?

Mungkin juga tuli.

Tidak, aku bisa mendengarmu.

Dia juga bicara.

Dan kau berjalan maju.

Menakjubkan. Evolusi.

Tidakkah kau cerdas?

Sedikit, ya.

Sayang aku tak bisa
berkata sama tentangmu.

Kau mau dihajar lagi?

Aku mendapat firasat
itu pertanyaan retorik,

Tapi jawabannya adalah tidak.

Kurasa kau tak bermulut besar lagi
sekarang, ya, tukang kejang?

Yarek?

Max MacLeary yang terkenal.

Apa kau suntik botok?

Persetan denganmu.
Banyak pria melakukannya.

Aku sudah bilang,
kita tak ada masalah.

Max, tenang, aku hanya
ingin bertemu kau.

Kau tahu, masa lalu kita
mati bersamaku.

- Aku ingin membuat itu jelas.
- Tentu saja.

Max, kau bisa saja mengatakan
banyak hal...

...untuk membuat hidupmu
lebih mudah, tapi tidak.

Dan kesetiaan seperti itu,
itu sudah tak ada lagi.

Jadi apapun yang kau butuhkan,
katakan saja.

Sebenarnya...

Sepupumu masih melakukan
konstruksi?

Ya.

Serius, itu yang kau inginkan?

Baik, aku akan minta orang
ke sini besok,

Membuatkanmu ruangan
santai yang bagus.

Cermin, bar, semuanya.

Aku mengidap epilepsi.

Itu semacam kekuatan super?

Ya.

Mereka menyebutku Tukang Kejang.

Bukankah kau seharusnya
di sekolah?

Itu benar.

Ada anak yang ingin membunuhku.

Apa kau tahu aku dulu petinju?

Aku bahkan tak tahu tentangmu
hingga beberapa hari lalu.

Ayo.

Apa ini anak sama
yang memukulimu?

Anak yang sama.

Dia membenciku sejak kelas lima.

Lalu dia todongkan pisau kepadaku.

Apa yang akan kau lakukan?

Apa yang aku lakukan dan
apa yang harus kau lakukan...

...adalah dua hal yang
sangat berbeda.

- Serius.
- Kau lawan dia.

- Tapi dia punya pisau.
- Percayalah, dia takkan gunakan itu.

- Berapa usianya?
- 12 tahun, dan percaya aku.

Apa kau tak melihat berita
akhir-akhir ini?

Oke, berdiri.

Aku minta tolong,
angkat tanganmu.

Kau harus selalu melindungi dirimu.

Turunkan dagu, tangan ke atas.
Ya, seperti itu.

Dan setiap pukulan melayang,

Kepalan tanganmu akan
menerima hantamannya.

Kau mungkin terpukul,

Tapi tanganmu harus selalu diangkat.

Itu bagus. Bagus, bagus.

Kau bisa, kau bisa, kau bisa.

Bagus, bagus.
Ayo, ayo, ayo, ayo...

Wow. Wow.

Kurasa aku butuh es loli.

Sial, ibu pulang.

Kau pulang cepat?

Apa yang terjadi?
Kau tak apa?

Apa kau mengalami...

Kau bisa mengatakannya, Ibu.
Aku tidak kejang.

Hanya perutku yang sakit.

Dan apa saja yang kalian lakukan?

Hanya berbincang.

Pergilah mandi sebelum
makan malam.

Kau tak mengatakan apa-apa
padanya, 'kan?

Tidak. Aku menginginkannya,

Tapi mengingat dia berpikir
aku sudah meninggal, kau tahu...

Itu salahku?

Dia hanya tunjukkan aku
halaman belakang.

Kau tahu, bunga mawar.
Itu pasti berumur 30 tahunan.

Ayah ingat saat ibumu menanamnya.

Ya.

Kau tahu...

Apa itu?

Itu camilan Rice Krispy.

- "Beras" apa?
- Krispies.

Cobalah.

- Kau tahu, Ibu,
- Aku rasa tidak.

Ibu tahu Max dulu petinju?

Tidak, maksudku, dia sedang
menelepon dan dia bilang...

Apa kau membohongi ibu?

Ya, maaf.

Itu bukan salah dia.

Kami berbincang.

Apa dia beritahu kau dia dulu
petinju amatir terbaik di Nevada?

Benarkah? Tidak.

- Pergi ke kamar Ibu.
- Tunggu, apa aku dihukum lagi?

Tidak, bocah kikuk, kamar ibu.

Ada album foto di laci ketiga.

Hei.

Aku minta maaf.

- Ya, tak apa, maaf. Dia...
- Kau tahu, aku bisa...

Dia pulang lalu berikan
banyak pertanyaan.

Aku tahu. Pertanyaannya
tak pernah berhenti.

Aku rasa dia tak bisa
hanya duduk diam.

Dia bisa jadi pengacara andal.

Kau ingat saat kau ingin
jadi pengacara?

Mengeluarkan ayah dari penjara.

Aku masih 7 tahun.

Ya, tapi kau cerdas.

Lihatlah bayi itu.

Resital pertamaku.

- Wow. Cher.
- Ya.

Kau menari di Caesars?

Ya, itu tur singkat,

Karena aku mengandung seseorang
yang sedang duduk di sofa ini.

Aku belum pernah melihat ini
sebelumnya.

Kembalikan.

Apa kau kenal nenekku?

Sedikit.

Ibu tak pernah bicara tentang dia.

Ibu tak pernah bicara
tentang masa pertumbuhannya.

- Karena semua...
- Karena tak ada yang perlu dibicarakan.

Ini.

Kapan ini diambil?

Aku rasa aku perlu berbaring.

Apa kau baik saja?

Astaga...

Ambil ponsel ibu.
Ezra! Hubungi 911!

Kau tak apa. Kau tak apa.

Ada apa denganmu?

- Max sakit, Ezra.
- Ya, aku bisa lihat itu.

Memanggil ambulan
sudah menjelaskan itu.

Aku menderita kanker, kawan.

Apa dia akan meninggal?

Aku akan biarkan kakekmu
menjelaskan kondisinya.

Dia pamanku.

Pak, kurasa kami perlu membawamu
ke rumah sakit untuk diperiksa.

Aku sekarat.

Tak ada yang bisa mengubah itu.

Jika kau khawatir soal ini,

Kami bisa hubungi
petugas bebas bersyaratmu.

Aku tak mau ke rumah sakit.

Akhir cerita.

Terima kasih.
Terima kasih.

Aku sangat hargai ini.

- Apa ini?
- Itu? Itu PS5 baruku.

Serius, apa yang terjadi?

Apa kau benar-benar sekarat?

Itu benar.

Kau yang melakukan itu?

Ya, ya.
Aku merasa agak membaik.

Berpikir untuk memanfaatkan
hari-hari yang baik.

Aku sudah berpikir.

Mungkin aku sebaiknya pergi.

Tidak, tidak, tidak.

Kau tak harus lakukan itu.

Hanya saja, kau tahu,
Ezra, kau...

Max, aku dengar kau
muntah di kamar mandi.

Sangat jorok!

Selamat pagi. Itu anakku.

Beri aku keringanan, Ibu,
aku 12 tahun.

Aku tak mengerti setengah hal
yang keluar dari mulutku.

Ibu tak percaya itu.

Mengingat anak yang sama
mengoreksi tata bahasa ibu...

...di buku catatan sekolah.

Siapa yang menutup kalimat
dengan tanda panah penjelas?

Itu sesuatu yang mudah.

- Tanda panah, apa?
- Tidak...

Jangan tanya.
Kau akan di sini seharian.

Hati-hati. Itu panas.

Terima kasih.

Oke.

Dengar, Ibu...

Ibu harus beritahu kau sesuatu.

Jika Max adalah ayahmu?

Dan itu menjadikan dia kakekku,

Yang ibu bilang padaku
sudah meninggal.

Kurasa ibu berutang
penjelasan kepadaku.

Aku masih berusaha
mencerna semua ini.

Kau yakin kau murid kehormatan?

Karena ibu sudah
jelaskan ini empat kali.

Kenapa ibu membohongiku?

Itu rumit.

Bisa aku gunakan
alasan yang sama...

...berikutnya ibu tanya
jika aku berbohong?

Tidak boleh.

Apa ada lagi yang
perlu aku ketahui?

Karena seandainya aku
melakukan tes DNA suatu saat.

Lihat ke mana kau pergi, berengsek!

- Ayah!
- Ezra, tetap di mobil.

- Hei, nak, kau sehat?
- Ya, aku sehat!

- Astaga.
- Aku merindukanmu.

Ayo, kau akan terlambat.

Ibu, lima menit lagi.

Oke, waktumu hingga bel

Astaga. Kau berkembang?
Kau sangat tinggi.

Hei, Tn. Licorice.

Hei, hei, hei. Lihat apa
yang ayah temukan.

Itu kaos band lama ayah.
Tidakkah itu keren?

- Itu menakjubkan.
- Kau menginginkannya?

- Ya, itu luar biasa.
- Kau ingat ini, Maxine?

- Ayo, cepat, ini waktunya.
- Tak apa.

Hei, ayah belikan kau
set drum Ludwig 1964.

Itu sudah siap di rumah ayah,

Siap untukmu datang
dan menginap bersamaku.

- Boleh aku pergi, Ibu?
- Kita lihat nanti.

- Oke, waktunya pergi.
- Aku masuk di bel kedua.

Oke, kapan aku bisa
menginap di tempatmu?

- Ayo, kau bisa temui ayahmu lain kali.
- Tak apa.

- Katakan sampai jumpa.
- Ibu, aku lama tak bertemu ayah.

Ibu akan mengantarmu masuk
jika kau tak pergi sekarang.

Ibu tidak bercanda.
Ibu akan gandeng tanganmu.

Dia yang membuat peraturan.
Kau tahu ini, bukan?

Ibu tak bisa hentikan aku
dari menemui ayah.

Hei, hei, hei, hei.

Aku melawan hukum, dan...

Penguasa menang.

Bukan, hukum menang, Nak.

Ayah menyayangimu, kawan.

Oke.

- Dah.
- Masuklah, anak genius.

Kau tak bisa datang ke sini
seperti ini.

Tenanglah.

Kenapa kau selalu perlakukan aku
seperti orang berengsek?

Maka berhenti selalu
bersikap seperti berengsek.

- Set drum baru?
- Apa?

Kau teler, Tyler.

Seluruh bualan berpura-pura
kau peduli dengan dia,

- Itu bukan tentang dia.
- Aku peduli dengan dia.

Jika kau peduli,
maka kau akan bersihkan diri.

Kau tak bisa hentikan aku
dari temui dia.

Tidak? Lihat aku.

Aku takkan biarkan dia
mendengarkan bualanmu lagi.

Max.

Kau sangat lama.

Antara nyonya dan
petinju pengecut ini.

Apa ini?

Beratmu turun 18 kg?

21 kg. 5 tahun bebas alkohol,
memakan havermut.

Aku tahu dunia akan kacau
jika kau makan havermut.

Beritahu aku soal itu.
Dengar,

Ini upaya terbaikku.

- Sudah kubilang itu tak perlu.
- Itu omong kosong.

Aku harus jual beberapa barang,
tapi ini untukmu.

Aku berutang denganmu, Max.

Aku tak bisa terima ini.

Persetan denganmu.
Ambil itu.

Jika aku bisa mengusahakannya
sedikit lagi, akan kulakukan.

Terima kasih.

Apa yang terjadi di sini?

Aku meminta bantuan dari Yarek.

Itu nama yang bisa aku jauhkan.

- Kami impas.
- Ya.

Dengar, aku harus pergi
mengajar kursus tinju,

Dengan wanita kulit putih.

Aku turut menyesal soal...
Kau tahu.

Kita semua akan mati, Hank,
bahkan kau.

- Ya.
- Tidak, bukan aku.

Aku takkan mati.

- Sampai bertemu, Max.
- Sampai bertemu.

Apa yang terjadi?

Aku pulang,
dan ada orang bekerja.

- Apa yang kau lakukan?
- Hanya perbaiki beberapa hal.

Kau harusnya tanyakan aku.

Ayah ingin memberimu kejutan.

Oke. Aku terkejut.

Hei, ayah pernah beritahu kau
kenapa kami memanggilmu Maxine?

Karena ayah memiliki ego besar,
dan sangat ingin anak laki-laki.

Bukan, itu ibumu.

Kami masih muda.

Kami tak tahu apa-apa.

Tapi dia bilang,

Kau terlahir sebagai petarung
alami sejak hari pertama.

Lihat seberapa jauh
itu membawaku.

Aku memintamu tak membawa
kekacauanmu ke sini.

Memang tidak.

Ayah janji pada ibumu
bertahun lalu,

Jika ayah akan selesaikan
apartemen kecil itu.

Itu tak pernah terjadi.
Ayah melakukannya sekarang,

Agar kau bisa sewakan itu.

Sekarang kau ingin penuhi
janjimu dengan Ibu?

Kau tak bisa dipercaya.

Apa itu?

Ini untukmu.

Hanya ini yang ayah punya,
dan ini milikmu.

Aku tidak mau uang kotormu.

- Itu uang bersih.
- Omong kosong!

Mengenalmu, seseorang
pasti terluka untuk uang itu.

Itu bersih.

Berhenti begitu keras kepala
dan terima itu.

Ayah juga sudah tentukan
wawancara kerja untukmu.

- Kau apa?
- Kerja, pekerjaan sebenarnya.

Seorang temanku.

Dia punya banyak usaha,
ayah membuatmu diterima.

- Kenapa?
- Kenapa?

Kenapa?

Karena kau anakku.

Setidaknya itu yang bisa
ayah lakukan.

Oke, berhenti.

Ayah tahu ayah bajingan.

Tidak, kau takkan semudah itu
mendapatkan maaf.

Sekarang kau berusaha
untuk bertanggung jawab?

Sekarang kau ingin
tepati janjimu pada Ibu?

Aku harus duduk di rumah ini,

Dan melihat dia mabuk hingga mati.

Ibumu memiliki masalah.

Itu jelas dia memiliki masalah.

Kau tak harus bangun jam
tiga pagi karena teriakan dia,

Terbaring di lantai dapur, di sini!

Tepat di sini.

Benar-benar mabuk,
pisau di tangannya.

Dia mengiris tangannya.

Dia bahkan terlalu mabuk
untuk bunuh diri.

Kemudian saat dia melihatku,
dia mulai teriak,

"Aku membencimu,
aku membencimu!"

"Kau merusak hidupku."

Kau tak harus menghadapi itu.

Tapi aku.

Aku akan menunggu dia
tak sadarkan diri,

Menyeretnya ke ranjang,

Membersihkan darahnya,

Lalu pergi sekolah kelaparan,

Karena dia habiskan
semua uangnya untuk miras.

Aku harus menghadapi itu.
Dan kau di mana?

Biar kuberitahu.

Kau pergi ke Miami
melakukan hal yang buruk,

Atau kau di penjara.

Kebanyakan di penjara.

Tapi biar kuberitahu
di mana kau tidak ada.

Kau tidak ada di sini.

Maxie, tolong.

Tapi aku tetap tinggal
hingga akhir,

Karena itu yang kau lakukan.

Jadi jangan ke sini sekarang
seolah kau pahlawan,

Karena kau bukan pahlawan.

Kau sangat berhak
untuk membenciku.

Ayah minta maaf.

Ayah benar-benar tak tahu
harus berkata apa.

- Tak ada yang perlu dikatakan.
- Ayah tahu ayah mengacau!

Semua yang harus ayah lakukan
untuk melindungi kalian.

Berhenti, aku tidak bisa.
Tolong.

Maxie, ayah mohon.

Ayah tahu. Ayah tahu
ini semua takkan menebus...

...siapa ayah dulu, atau
apa yang ayah lakukan.

Ayah tahu itu.
Tapi kau anakku.

Dan apa yang harusnya
ayah lakukan dulu,

Tapi tidak ayah lakukan,

Itu menyiksa ayah setiap harinya
karena tidak melakukannya.

Tapi tolong, Maxie. Tolong.

Ayah minta kepadamu.

Ayah mohon.

Tolong, tolong...

Biar aku menjadi ayahmu
sekali saja.

Tolong?

Tolong?

Tak ada yang salah
dengan uang ini.

Tidak ada.

Uang ini sangat bersih.

Dan itu milikmu.
Sekarang ambillah.

Kau bisa gunakan itu
untuk kuliah Ezra.

Dia takkan menjadi sepertimu.

Atau ayahnya.

Atau aku.

Kau tidak begitu buruk.

- Hei, bocah.
- Aku bukan anak kecil lagi.

Bisa kau beritahu Ibu...

...berapa orang yang datang
ke ulang tahunmu?

Karena ibu harus prapesan piza.

Tidak tahu.

Kau ingin sesuatu istimewa
untuk ulang tahunmu?

Ya.

Keberanian.

Aku muak selalu diganggu.

- Kau tidak mengerti, Ibu.
- Apa yang harus dimengerti?

Kau biarkan sekumpulan idiot
menentukan hidupmu.

Karena mereka bisa
menentukan hidupku.

Maksudku, ayolah, Ibu.
Lihat dirimu.

Apa ibu punya pekerjaan?

Ibu punya dua pekerjaan,
sok pintar.

Dan ibu masih mencari lagi.
Jadi hentikan sikap itu.

Apa, pekerjaan dengan
upah minimum?

Apa yang ibu kerjakan?
Membersihkan kostum,

Bekerja di Nachos Fully Loaded?

Ibu takkan meminta maaf
untuk itu.

Kita punya makanan di meja.

Kita punya atap di atas kepala.

Ibu tiga bulan menunggak hipotek.

Aku bisa baca, Ibu.
Dengan sangat baik.

Karen kau bisa membaca
dengan baik, baca itu.

Apa tulisannya?
Itu berkata dibayar lunas.

Itu hanya berkata "Dibayar."

Kau bersikap kurang ajar sekarang.

Aku mau bertemu ayahku.

Ibu tahu. Ibu juga
menginginkan itu untukmu.

Ayahmu membuat pilihannya.

Ibu mengusir dia!

Ibu tak pernah beri dia
kesempatan!

Ibu beri dia banyak kesempatan.

Kau tidak tahu apa-apa.

Dia tidak...

Dia tidak bisa dipercaya.

Maafkan ibu, Ezra.

Dia tidak berhati-hati denganmu.

Dia berbuat hal buruk.

Ya, sama seperti ayahmu?

- Jangan tersinggung, Kakek.
- Tidak apa.

Jangan bicara tentang
kakekmu seperti itu.

Kenapa? Dia jelas-jelas
baru keluar dari penjara.

- Dia ada benarnya.
- Diam.

Ibu memang munafik!

Hei, kembali ke sini! Ezra!

Aku melakukan semuanya
untuk dia. Semuanya.

Tyler tak melakukan apa-apa.
Sama sekali.

Ezra seperti memuja dia.

Biar aku bicara dengan dia.

Pergilah!

Pergilah bukan berarti
membuka pintu.

Kau melanggar privasiku.

Tarik napas, Nak.

Biar aku katakan sesuatu.

Kau mau versi anak-anak
atau versi dewasa?

- Aku tidak peduli.
- Baiklah. Baik.

Aku akan beri kau versi anak-anak.

Beri aku versi dewasa.

Ayahmu, yang begitu kau sayangi,

Adalah seorang pecundang.
Sesederhana itu.

Dia pecandu narkoba,

Yang tak peduli siapapun
selain dirinya sendiri.

Jika dia peduli denganmu,
dia akan menjadi bersih,

Memberi uang ke ibumu,
datang menemuimu,

Dan berhenti mencumbu pelacur.

Wow.

Aku tahu kau sayang dia.

Dia tak pantas untuk cintamu.

Percaya aku.

Aku bisa menulis buku
tentang ayah yang buruk.

Ibumu menyayangimu.

Sedikit berlebihan.

Kau harusnya begitu beruntung.
Dia bekerja keras untukmu.

Anak dari sekolah
hampir memukuliku lagi.

Kau terlihat baik saja.

Aku takut, Max.

Tapi aku menyebut dia "dungu".

Biar aku tebak.

Kau merasakan itu di sini.

Ya, aku terbirit-birit.

Kapan kau mulai
gunakan kata-kata itu?

Jujur, sejak kau datang.

Jadi kau merasa takut.

Jadilah takut.

Lalu apa?

Lalu kau lawan mereka.

Aku akan mengajakmu
ke suatu tempat.

Menunjukkanmu cara
bertarung yang benar.

Seandainya aku bertemu kau
lebih cepat.

Aku juga, Nak. Aku juga.

Dengar.

Aku mau kau pahami sesuatu
selagi kau masih muda.

Jika seseorang tawarkan kau
sesuatu yang terang dan berkilau,

Dan itu terlihat mudah,
itu memang benar.

Lihat apa yang terjadi kepadaku.

Pergilah.

Minta maaf pada Ibumu.

Dia tak pantas untuk itu.

Hei.

Kau tak boleh tidur di lantai.

Tidurlah di ranjangmu.

Hank punya kasur ekstra.

Ini bahkan belum selesai.

Di tempat asal ayah,
ini adalah Four Seasons.

Ayah tak apa.

Lagi pula, Ezra mendengkur.

Dan buang angin.

Selamat malam.

Jangan marah denganku.

Kau tak apa?

Ya.

Ibu takkan marah.
Ibu terlalu lelah untuk marah.

Ayo, tunjukkan Ibu.

Apa itu?
Mari lihat bersama.

Tidak.

Mari lihat itu. Buka.

Ibu tak akan marah.

Ibu datang di pertunjukan itu.

Sungguh?

- Dia sangat bagus.
- Dia luar biasa.

- Dia sangat luar biasa.
- Oke, pelan-pelan.

Boleh aku bertanya?

Kenapa ibu jatuh cinta
dengan ayah?

Itu sangat aneh.

Jadi ibu memasuki bar.

Dia sedang tampil di pentas,
ibu melihat dia, dan ibu...

Itu aneh, ibu tahu akan
berakhir dengan dia.

Lalu ibu bertemu dia setelahnya,
dan dia sangat menyebalkan,

Tapi itu bisa diterima.

- Ditambah, rambut itu.
- Ya.

Ya, lihat itu.

Dan ibu juga idiot, jadi...

Apa yang berubah?

- Hei!
- Maaf.

Aku tak bisa menahan diri.
Ibu membuatnya mudah.

Ibu mendapat kamarku kembali.

Jadi kau bisa sendirian
tanpa si idiot ini.

- Hore!
- Ya Tuhan!

Oke, bau ketiakmu
seperti hamburger lagi.

Hamburger itu enak.

- Bau ibu seperti keju.
- Tidak lagi.

Ibu dipecat, ingat?

Tidurlah.

Maxine?

- Maksudku, ya, benar.
- Lewat sini.

Kami memiliki tiga sif,
setiap hari satu hari penuh.

Kami menangani binatu
dari seluruh hotel besar.

Cosmo, Bellagio, Caesar.

Itu akan diawali dengan
admin umum,

Tapi setelah kau
pelajari bisnis ini,

Kau akan beralih ke utang piutang.

Gaji permulaan 42.5.

Maaf, berapa?

Aku tahu itu bukan yang terbaik.

Mejamu di sebelah sana.

Asuransi kesehatan sudah termasuk.

Aku tahu kau memiliki anak,

Jadi aku diberitahu agar
menyesuaikan dengan jadwalmu.

Maaf, aku sedikit bingung.

Itu saja? Aku diterima?

Kau berada di pintu.

Tapi itu terserah denganmu
untuk pertahankan pekerjaan ini.

Kau mengacau, itu di tanganmu.

Kau perlu belajar QuickTotals,
dan kau mulai minggu depan.

Kita selesai. Terima kasih.

Kau boleh pergi.

Sudah kubilang, dia temanku.

Aku tak bisa pergi
karena benda ini.

Percaya aku, dia tahu
apa yang dia lakukan.

- Ini anaknya?
- Ya. Cucuku.

Dia terlihat cukup tangguh.
Kau yakin dia butuh latihan?

Tak ada salahnya.

- Hai.
- Hei.

Jangan lunak dengan dia.

Apa aku pernah lunak
dengan mereka?

Hei.

Dah, Kakek.

Namaku Ezra.

Bagus.

Kau butuh nama.

Kau sudah siap?

- Apa aku punya pilihan?
- Tidak terlalu.

Terus memukul. Ayo. Ayo.

Benar begitu, terus memukul.
Benar begitu.

Ayo.

Terus memukul, bagus.
Benar begitu, benar begitu.

Benar begitu.

Ayo, ayo, terus memukul.

Ayo.

Benar begitu, benar begitu.

- Pukul. Ayo.
- Beri aku waktu.

- Jangan berhenti. Terus...
- Beri aku waktu.

Menurutmu anak berandal ini
akan memberimu waktu?

Bagaimana itu akan membantuku
jika dia todongkan pisau padaku?

Buka itu.

Oke.

Ini yang aku ingin kau lakukan.

Kau yakin memiliki testikel
(Keberanian) untuk ini?

- Kau memiliki testikel?
- Aku rasa begitu.

Antara kau punya atau tidak.
Katakan dengan tegas.

Aku jelas punya!

Baiklah. Kau tak perlu memaki,
tapi oke.

Sekarang dengar, saat kau
melihat anak berandal ini,

Kau harus menjadi sedikit gila,

Karena orang takut
dengan orang gila, mengerti?

Berjalan hampiri dia,
pegang dia seperti ini.

Apa itu lucu?

- Jangan meringis, jangan meringis.
- Kupikir kau akan memukulku.

Aku tahu, tapi jangan meringis.

Kau harus selalu menjaga
matamu tetap terbuka, mengerti?

Oke, sekarang. Ini giliranmu.

Saat aku memintamu kemari,

Aku mau kau pegang bajuku,
lalu pukul di sini.

Jangan lepaskan bajuku, oke?
Jadilah gila!

Oke, sekarang benar-benar
lihat si pecundang ini.

Bayangkan dia.

Oke, bocah, lepaskan kepala dia.

Kau pergi ke sana...
Benar begitu. Terus pukul.

Terus pukul.

Itu dia, terus pukul.

Ya Tuhan. Maaf.

Jangan meminta maaf, oke?

Aku akan ajarkan kau
cara bertinju.

Tapi sekarang kau harus
menjadi petarung.

Jadi, sampai bertemu besok pagi.

Hei, apa yang terjadi?

Itu hanya...

Max ajarkan aku cara bercukur.

Ini terlalu dini untuk itu, bukan?

Tak apa, Ibu. Itu urusan laki-laki.

Aku bisa izin sakit.

Dia takkan mati malam ini, Ibu.

Aku tahu, aku hanya...

Terima kasih untuk hari ini.

- Kapan kau mulai bekerja?
- Minggu depan.

- Banyak yang harus aku pelajari.
- Ada apa?

Ibumu mendapat
pekerjaan siang baru.

Lewat teman Max.
Kerja kantoran.

- Bagus, Ibu.
- Ya.

Apa kau yakin?

- Pergilah.
- Pergilah.

Kau tahu berbohong itu salah, 'kan?

Bukan aku yang memakai
monitor kaki.

Ada benarnya.

Aku bukan anak 5 tahun.
Kau tak harus selimuti aku.

Aku melewatkan 12 tahun terakhir.

Boleh aku melakukan penebusan?

Boleh kita menonton satu episode
Vegas Crime Zone?

Ibumu bilang tak ada TV.

Dia juga bilang tak boleh berkelahi.

Kau tahu, "Memutus lingkaran
kekerasan" dan lainnya.

Itu tak hentikan kau
dari mengajarku, bukan?

Dia benar-benar bilang
"lingkaran kekerasan?"

Kumohon, hanya satu episode?

Baiklah.

Hanya satu.

Biar aku ke toilet terlebih dahulu.

Kenapa kau masuk penjara?

Wow. Kau orang yang
terang-terangan.

Apa, kau akan mati tak lama lagi.

Aku minta maaf.

Aku terlihat cerdas,
tapi sebenarnya tidak.

Jangan khawatir soal itu.
Semuanya baik.

Jadi, kau ingin tahu
kenapa aku masuk penjara.

Yang mana?

Tunggu, berapa kali
kau masuk penjara?

Terlalu banyak hingga kau lupa.

Wow, oke.

Kita mulai dari waktu terakhir.

Dan beri aku versi dewasanya.

Aku sudah beritahu kau
aku dulu petinju.

Bukannya bertarung
sesuai potensiku,

Menjadi terbaik yang aku bisa...

Aku...

Aku mengambil jalan pintas.

Jalan pintas seperti apa?

Aku membuatnya mudah untuk
orang kalahkan aku demi uang.

Kau mengerti?

Kau curang.

Apa kaitannya itu
dengan kau masuk penjara?

Sebentar, aku masih
membangun cerita.

Kau tahu, aku tidak
terlalu berpendidikan.

Keterampilan yang aku punya,

Kau tak bisa masukkan itu
ke dalam resume.

Kau memukul orang untuk uang.

Aku bekerja untuk
beberapa orang jahat,

Dan saat situasi bisnis tak
berjalan sesuai keinginan mereka,

Mereka mengirimku untuk negosiasi.

Dan itu alasanku masuk penjara.

Kau habiskan 12 tahun terakhir
di penjara karena negosiasi.

Ya, itu bukan versi orang dewasa.

Itu satu-satunya versi
yang kau dapatkan.

Ada beberapa hal yang
tak perlu kau ketahui.

Seandainya aku bisa
melupakan itu.

Kau membunuh seseorang, 'kan?

Kau tahu, tak apa.

Aku tak mau tahu.

Kau tahu, aku pernah melihat
ayahku di acara ini.

Itu terdengar benar.

QuickTotals sialan.

Ya!

- Apa kau baik saja?
- Tidak begitu baik hari ini.

Ez, sarapan.

Dengar, aku sudah berpikir,

Mungkin kau sebaiknya
pertimbangkan perawatan.

Itu mungkin memberi kita
waktu lebih.

Aku tak pantas untuk
waktu yang lebih lama.

Oke. Kau mungkin tidak,
tapi kami pantas.

Bisa kau pertimbangkan itu?

Terserahlah.

Kau tahu suhu hari ini
diperkirakan 41 derajat?

Kapan kau terakhir pergi renang?

Astaga, aku tidak ingat.

Yarek sedang keluar kota,

Dan dia bilang kita bisa gunakan
kolam renangnya hari ini.

Ayo pergi.

- Sekarang?
- Ya, ya. Kita semua.

Ezra, kau, aku.
Mari bersenang-senang!

Hei, pagi, jagoan.

Bagaimana menurutmu?

Hei, Nak.

Kita takkan sekolah hari ini.

- Sungguh?
- Ya, ini terlalu panas.

Kita pergi renang.

Oke, ini termasuk
contoh yang buruk,

Tapi menurutku kau
sangat keren, Ibu.

Oke, aku akan bersiap.

Kau akan melawan dia
hari ini, 'kan?

Selalu ada hari besok.

Itu yang aku takutkan.

Ayo. Cepat, cepat, cepat!

Apa yang kau katakan ke polisi?

Aku bilang mereka aku sakit
dan harus menemui dokter.

Kita punya waktu tiga jam.

Pelajaran nomor dua hari ini.

Cara menghindari polisi.

Mulai!

Waktunya pergi, anak-anak.

Aku pikir kita mendapat izin
berada di sini.

Yarek, ya,
istrinya, tidak terlalu.

Ya Tuhan.

Ayo, kita pergi.

Pergilah, sayang.

Astaga. Jam berapa sekarang?

Sial! Astaga.

Ini bukan salah dia.

Kami mengalami pecah ban.
Kami berusaha menghubungimu.

Maafkan aku, Bu.
Kami harus bawa dia.

- Maxie. Tak apa.
- Tidak, tidak, tidak, tidak.

Apa yang terjadi?

- Apa ini akan baik saja?
- Ya, ya.

Lembaga Pemasyarakatan.

Halo, ini Maxine MacLeary.

Apa yang bisa aku bantu?

Hai.

Aku ingin bicara dengan
kepala sipir, tolong.

Mohon tunggu.

Maxine, aku sudah
mendengar soal itu.

Berikan teleponnya ke petugas.

Bisa kau bicara dengan dia, tolong?

Aku menghubunginya
lewat telepon sekarang.

Halo?

- Berikan telepon padanya.
- Ya, pak, dia di sini.

Halo?

Max, kau cukup
membuat masalah di sana.

Sedikit, tapi aku takkan bohong.

Itu cukup setimpal.

Ini yang pertama dan
terakhir kalinya.

Aku tak punya wewenang lagi
untuk membantumu, Max.

Oke, oke. Terima kasih.

Berikan lagi ponselnya
ke petugas.

- Halo?
- Biarkan dia pergi.

Baik, pak. Aku mengerti.

Terima kasih.

Terima kasih,
terima kasih banyak.

Doakan aku berhasil.

Berhasil.

Wow.

Aku takut.

- Ini hari pertamaku.
- Beruntung.

Kau pasti bisa, Ibu.

Sudah kubilang ini belum berakhir.

Lawan! Lawan dia!

Jatuhkan dia!
Jatuhkan dia!

Lawan!

Hajar dia, Ezra!

Lawan, lawan, lawan, lawan!

Minggir.

Baik, sudah cukup, Ezra.

Lepaskan dia. Sudah cukup.

Sudah, sudah.

Tidak, tidak!

- Sudah cukup.
- Semuanya pergilah dari sini.

Ayo.

Kenapa kalian tak suka aku?

Bisa kita sudahi ini di sini
dan saat ini?

- Sial. Mati aku.
- Serius?

Ini hari pertama ibu.

Ibu bisa dipecat,

Hanya karena kau biarkan
bocah berengsek merusak hidupmu!

Kau yang melakukan itu?

- Mereka berdua?
- Ya.

- Bagaimana rasanya, dasar...
- Tidak, Ibu, kami sudah baikan.

Kembali lagi.

Lewat sini.

Apa ibunya Ezra
memanggil kita "Berengsek"?

Hei... Pelan-pelan. Letakkan itu.

Jangan marah dengan dia, oke?
Jika bukan karena Max,

Aku mungkin akan habiskan
sisa hidupku mencari perlindungan.

Kekerasan tidak
selesaikan apa-apa.

Aku rasa hari ini
membuktikan itu salah.

Oke, aku mendengarmu.

Dan aku membenci itu,
terus terang.

Aku takkan pernah
melakukan itu lagi.

Oke, tapi kau tetap dihukum.

Aku orang tua macam apa
jika tidak menghukummu?

Setelah pesta ulang tahunku?

- Kau tahu...
- Oke.

- Teman-temanku akan datang.
- Benarkah?

Dan seorang gadis.

- Gadis? Kau harus beritahu ibu.
- Oke.

Itu sudah siap.

- Tetap tutup matamu.
- Aku tak bisa melihat apa-apa.

Itu intinya, oke?

Masuklah.

Oke. Sekarang...

Buka.

Ya.

Kau tahu, aku banyak
meminta tolong...

...setelah 20 tahun untuk ini.
Ini terbaik yang bisa kulakukan.

- Ini keren!
- Ya, ya.

Kau bisa pasang harga
sewa mahal untuk ini.

Aku rasa setidaknya $1,000.

Astaga.

Biar aku yang angkat.

Kakek, ini luar biasa.
Terima kasih.

Hei, hei, letakkan lagi
bungkus es itu di tanganmu.

Jangan marah dengan dia.

Aku benci mengakuinya,
tapi aku bangga dengan dia.

Ya, aku tumbangkan dia.

Apa? Kau tumbangkan dia?
Itu luar biasa, Nak.

Max tunjukkan aku
cara bertarung.

Max?

- Siapa Max?
- Dia kakekku.

Tunggu, ayah datang hari Sabtu?

Itu pesta ulang tahunku.

Apa, maksudmu
ayah dari ibumu, Max?

Ya, dia tinggal bersama kami.
Tunggu, Ibu datang.

Usahakan datang ke pesta
ulang tahunku hari Sabtu.

Oke, dah.

Siapa yang menelepon?

Itu Ayah. Tapi Ibu,

- Sebelum kau marah...
- Apa kau beritahu dia soal hari Sabtu?

Aku takkan bohong.

Oke, aku tadinya akan berbohong,
tapi aku beritahu dia, ya.

Oke, berikutnya ayahmu menelepon,
berikan teleponnya pada ibu.

Aku ingin bertemu dia, Ibu.
Dia ayahku.

Aku harus hentikan
layanan telepon rumah.

Mungkin kau sebaiknya
pikirkan soal itu.

Jangan memulai.

Masalahnya adalah,
Ezra sudah besar.

Cobalah untuk membuat itu
berhasil, itu saja.

Ayah Bulldog Yang Hebat
berada di sini, ya?

Menurutmu itu ide bagus?

Sebenarnya, itu hal terbaik...

...yang pernah terjadi kepada
kami setelah sekian lama.

Apa menurutmu kau bisa
berhenti pakai narkoba...

...untuk ulang tahun anakmu?

Maxie, aku bisa mengontrolnya.

Oke, berhenti, berhenti.

Bisa kita serius sebentar saja?

Kau pecandu, Tyler.

Kau pikir aku ingin
jadi seperti ini?

Ini tentang Ezra,

Dan dia akan membenciku
jika aku melarang menemuimu.

Kau pikir apa yang akan terjadi?

Biar aku ajarkan dia
cara bermain drum.

Itu satu hal yang aku kuasai.

- Itu satu-satunya hal.
- Aku tahu.

Cukup berhenti pakai
narkoba sehari saja, oke?

Hanya itu yang aku minta.

Wow.

Hei, Kakek.
Aku beritahu mereka...

...bagaimana kau sering
memukul orang untuk uang.

Kau masuk penjara.

Seseorang benar-benar membayarmu
untuk memukul orang?

Berapa?

Apa kau polisi?

Oke, siapa yang mau piza?

Astaga.

Kau tak harus menyentuh
setiap potongan.

Aku...

Aku akan berbaring sebentar.

- Panggil aku saat potong kue.
- Oke.

Apa Kakek baik saja?

Ya, dia hanya ingin berbaring.

Selamat ulang tahun, sayang.

- Hei! Dari babak kesembilan,
- Ayah!

Datanglah Ayah!

Hei, selamat ulang tahun.

Kami bawa bir.

Lihatlah sarung tangan bisbol itu.

Itu kulit asli.

Oke, terima kasih, Ayah.

Apa, "Oke, terima kasih, Ayah."

Bagaimana kabarmu, Maxie?

Bisa kita bicara sebentar?

Hei, kawan, Ibu dan Ayah
perlu bicara.

- Oke?
- Oke.

Aku meminta satu hal padamu.

Kau tetap pakai narkoba.

Dengar, aku berusaha menjadi
bagian dari hidup anakku.

Bukankah itu hal bagus?

- Tidak, kau harus pergi.
- Tidak, tidak, hei, tunggu.

Bisa kau berhenti mencoba
permalukan aku?

Aku bersantai bersama Ezra.

Ini pesta ulang tahun.

Astaga. Kita punya pepperoni.

Hei, hei, hei.

- Biar aku saja.
- Tidak, tidak, biar aku...

Biar aku...
Tenang, tenang, tenang...

- Biar aku saja.
- Biar aku.

- Tidak, itulah gunanya tanah.
- Tak apa.

Ayo, tak ada kesalahan pesta.

Tidak mungkin.

- Lihat?
- Ayah, berhenti.

Ayolah, apa?

Ayolah, kau mau ayah
tetap di sini, 'kan?

Ayo, beritahu ibumu
kau mau ayah tetap di sini.

Aku mau, tapi ayah tidak...

Ayah menjatuhkan semuanya.

Itu tidak sengaja.

Apa dia mencuci otakmu?

Apa kau beritahu anakku
aku orang jahat?

- Tak apa.
- Tidak, aku ayahnya!

- Tak apa. Tetap disana, oke?
- Aku ayahnya!

Tak apa. Tetap di sini.

Aku pasti tetap di sini.

Ini pesta.

Itu sangat benar.

Aku di sini, tetap di sini,
kita akan berpesta.

Oke, anak-anak. Kenapa kalian
tak pergi ke pekarangan depan.

Ayo, mari merayakan.
Hei, beri aku bir.

Beri aku bir.

Di mana lilinnya?

Bawakan kuenya!

Jangan bersikap menyebalkan!

Aku berusaha untuk
bersenang-senang.

Maxie, semuanya baik?

Bagus.

Lihat siapa yang putuskan
untuk datang...

- ...dan bermain ayah-ayahan.
- Kau tahu soal itu, bukan?

Max, tolong, masuk ke dalam.

- Kami baik saja.
- Ya, ya.

Kau sebaiknya bawa
bokong tuamu kembali ke dalam.

Dengar, kau bisa temui Ezra
lain waktu.

Sekarang kau mencoba
beritahu aku,

Kapan aku bisa dan tak bisa
menemui anakku, begitu?

Apa yang akan kau lakukan
soal itu, jagoan?

Lihat dia.

Dia merasa malu.

Jadilah cerdas sekali saja
didalam hidupmu.

Kau sebaiknya kembali
ke dalam sebelum terluka.

Aku akan minta padamu
untuk terakhir kalinya.

- Atau apa?
- Tyler, kau tahu aku,

Kau tahu aku bukan
tipe orang pembual.

Tyler!

Ayah! Berhenti!

Ezra!

Tak apa.

Menjauh dari dia!
Kalian semua!

Pergi!

Tak apa, sayang.

Tak apa. Ibu di sini.

Tak apa.

Apa itu pesta ulang tahun,
atau itu pesta ulang tahun?

Demi Tuhan.

Keluarga bajingan ini.

Aku paham, Ibu.

Ayah pecandu narkoba.

Dan orang yang sangat pemarah.

Aku tak tahu bagaimana
kau melakukannya.

Kau anak yang luar biasa.

Bagaimana menurutmu?

Itu karenamu.

Bagaimana keadaan kakek?

Ibu tidak tahu.

Ibu sebaiknya pergi memeriksa.

Aku sayang Ibu.

Ibu lebih menyayangimu.

- Ezra baik saja?
- Ya.

Ayah minta maaf, Maxie.
Ayah lepas kontrol.

Ya, kisah hidupmu.

Dia akan melukai
anak itu suatu hari.

- Kau juga.
- Itu tak memberimu hak...

...untuk menghajar dia
tepat di depan Ezra.

Aku bersikap seperti babi.

Kau pantas yang lebih baik.

Apa si babi butuh tumpangan
untuk janji dokternya besok?

Tidak, tidak, tidak,
Hank mengantarku.

Maxie.

Ayah hanya...

Ayah hanya ingin
berterima kasih untuk ini.

Untuk semuanya.

Max, mari bicara.

Kau benar soal rasa sakitnya.

Bagaimana menurutmu?

Sudah terlambat untuk perawatan?

Biasanya aku akan berkata iya,

Tapi kau orang yang
sangat tangguh.

Berapa lama yang aku punya?

Sulit untuk dikatakan.

Mungkin tambahan satu bulan.

Kenapa kau tidak pikirkan
soal itu, Max?

Setidaknya biar aku berikan kau
resep obat untuk rasa sakitnya.

Bisa bukakan pintunya?

Aku sedang sikat gigi!

Apa mungkin kita tak
terlambat sehari saja?

Mungkin tidak.

- Apa yang akan kau lakukan, Maxie?
- Hentikan, Tyler!

- Berhenti!
- Biar aku masuk.

Biarkan aku masuk!

Aku minta tolong.

Saat aku tiada...

Kau masih di sini.

Saat aku tiada,
singgah lah sesekali,

Periksa keadaan mereka.

Mungkin pekerjakan
Ezra untuk paruh waktu.

Oke.

Seberapa buruk aku dulu?

- Apa maksudmu?
- Maksudku,

Seberapa buruk aku dulu?

Jujur.

Ingatanku sudah tak begitu baik,

Aku tak bisa lagi bedakan
yang atas dan bawah.

Jadi...

Kau buruk, Max.

Tak ada lagi orang yang ada untuk
bilang betapa buruknya kau dulu.

Aku minta maaf,
tapi kau ingin kejujuran.

Maxie?

Ezra?

Maxie?

Ezra?

Tyler, kau menakuti dia.

Kalian di rumah?

- Seandainya kau tak begitu egois!
- Astaga.

Tyler, pikirkan tentang
apa yang kau lakukan.

Maxie?

- Maxie?
- Tyler!

Maxie.

Tyler, tolong angkat.

Aku janji takkan panggil polisi,

Cukup bawa kembali Ezra.

Maxie.

Di mana Ezra? Astaga.

Aku mencoba melawan dia.

Ini salahku.

Dan ayah janji padamu,
ayah janji!

Ayah takkan pernah biarkan
bajingan itu menyakitimu lagi!

Tunggu sini.

Aku hanya ingin dia kembali.
Aku mohon, hanya itu.

Setelah ayah kirim dia keluar,
pergilah.

Kau dengar ayah?

Jangan melihat belakang.

Jangan berpikir, cukup pergilah.

Beri anak itu kehidupan
yang sepantasnya.

Aku menyayangimu, Ayah.

Ayah juga menyayangimu, Maxie.

Jangan berhenti.

Kita akan pergi berkemah.
Ini akan luar biasa.

Ini hanya kau dan ayah.

Kita akan pergi ke sana.

Kita pergi ke Tijuana,

Kita akan mendapatkan
beberapa gadis.

Kau dan ayah.

Di mana dia?!

Siapa?

Dengarkan aku, bangsat!

Di mana dia?!

Kakek!

Jangan sentuh dia!

Ezra? Apa yang kau lakukan?
Aku ayahmu, bukan dia.

- Kau tak apa?
- Ya.

- Kemari
- Pergi. Ibumu menunggumu.

- Tapi...
- Pergilah.

Janji padaku kau takkan
melukai dia.

Aku janji.

Mundur!

Ezra!

Ayo, sayang!

Kau tak apa?
Apa dia melukaimu?

Aku tak apa, Ibu, aku tak apa.

Kau lelucon!

Kau datang ke rumahku,
membawa cucuku!

Apa yang akan kau lakukan
soal itu, jagoan?

Ini.

Ini!

Ambil itu, bodoh!

Ayo.

Tunjukkan aku wajahmu!

Selamat tinggal!

Persetan denganmu!

Mundur!

Ayahku bukan orang terbaik.

Dia juga bukan ayah terbaik.

Kita semua tahu apa
yang dia lakukan.

Mungkin hidup tak pernah
beri dia kesempatan.

Mungkin dia tak menginginkan itu.

Aku tidak tahu.

Tapi yang aku tahu adalah,

Aku melihat semua wajah,

Yang aku ingat dari saat kecil.

Jadi dia pasti pernah melakukan
sedikit kebaikan.

Karena kalian semua di sini.

Aku takkan membuat alasan
untuknya karena dia sudah tiada,

Dan dia takkan menginginkan itu.

Pernah satu kali,
aku masih sangat kecil,

Sekitar 8 atau 9 tahun,

Dan kami mengunjungi dia
di penjara.

Aku banyak habiskan waktu di sana.

Dan penjaga ini, dia tunjukkan aku
ke penjaga lain,

Lalu berkata, "Itu dia?"

Mereka tahu ayahku.

Siapa yang tidak?

Lalu penjaga ini bilang,
aku tak pernah lupakan itu.

Dia bilang, "Itu putrinya?"

Dan itu begitu aneh, karena...

Itu seolah orang sejahat itu,
sekejam itu,

Bisa menjadi ayahku.

Lalu kemudian mereka
membawa keluar Max, dan...

Dan dia menjadi ceria,

Seperti anak saat Natal,
ketika dia melihatku.

Dia selalu begitu.

Dan ya, aku putrinya.

Aku bangga dengan itu.

- Ezra, bantalanku.
- Oke.

Terima kasih.

Max "Bulldog" MacLeary.
Juara Sarung Tinju Emas.