All language subtitles for The.Deadly.Affair.S01E14-NF-WEBRip-WEBDL

Besok, aku akan membawa Mark
ke sini pukul 09.00.

Kita akan ke Chiang Mai bersama.

EPISODE SEBELUMNYA

Bu Jee!

Aku tahu aku membuatmu sangat menderita.

Aku terluka,
tapi aku tak akan mati karena itu.

Kau bisa melupakanku semudah itu?

Satu-satunya cara aku bisa melewati ini
adalah menghadapi kenyataan.

Aku harus melaluinya.

Kau tak pernah kecewa dalam cinta.

Kau tak tahu betapa sakitnya itu.

Silakan tersesat di masa lalu.

Hei!

Situs SLOT online pertama dengan RTP terbaik se-Indonesia.
Dengan bonus yang BOMBASTIS. Dapatkan jackpot
ratusan juta rupiah bersama PASUKAN88!

Daftar sekarang juga di www.pasukangamer.net
NEVER STOP PLAYING #PASUKAN88

Kau pikir

aku kekasihmu itu?

Jay!

Jay.

Jay, maafkan aku. Jay.

Jay!

Jay!

Jay!

Wanita jalang itu.

Kau meneleponku selarut ini?
Pasti penting.

Bisakah kau menyelesaikannya
secepat mungkin?

Aku tak bisa menunggu lagi.

Jangan cemas.

Aku akan segera menyelesaikannya.

Lihat saja nanti.

Kalian berdua bertemu, dan kini kalian
saling menelepon tiga kali sehari?

Kenapa kau kesal?

Kenapa?

Kami hanya mengobrol.

Kalau kau…

Kenapa rapatnya selesai
larut malam sekali?

Kami pergi makan malam setelah itu.

Kukira kau sudah tidur.

Tunggu.

Kau juga baru tiba?

Ya.

Kukira rapatmu akan selesai malam,
jadi, aku menunggu di kantor.

Aku mulai bekerja

dan aku sangat fokus sampai lupa waktu.

Baiklah. Akan kuambilkan air
dan handuk basah untuk menyeka wajahmu.

Jangan pikirkan itu.

Kau sudah bekerja seharian.

Mandi dan beristirahatlah.

Aku bisa mengurus diriku sendiri.

Aku ingin minum kopi.

Tak apa-apa.

Aku akan membuatkan kopi itu untukmu.

Tunggu saja di sini.

Ya?

Kau dari mana saja?

Kukira kau sudah tidur.

Aku sedang belajar di sini.
Kenapa aku tak melihatmu pergi?

Aku hanya pergi membeli sesuatu.

Kenapa kau tak tidur?

Aku harus giat belajar

karena pacarku menyuruhku begitu.

Aku hampir selesai.

Jika lelah, kau bisa tidur lebih dahulu.

Kalau begitu, semangat.

Aku harus lulus.
Aku harus mendapatkan gelar itu.

Agar aku bisa menikah.

Menikah dengan Ohm!

Jika kau tak bisa menerima

kebahagiaan orang yang kau cintai,

maka itu bukan cinta.

Itu hanya keegoisan.

Silakan tersesat di masa lalu.

Aku tak mau terlibat
dalam hidupmu mulai sekarang!

Hei!

Kau pikir

aku kekasihmu itu?

KHEM

Ya, Khem?

Apa katamu?

Apa ada orang lain di dalam?

Hati-hati. Awas.

- Perhatikan langkah.
- Hati-hati.

- Ya.
- Ada orang lain di dalam?

- Masih ada?
- Dia yang terakhir.

Khem, tunggu.

Apa yang terjadi?

Aku juga tak tahu.

Lewat sini, Bu Jay.

Ohm.

Apa yang terjadi?

Apa yang terjadi?

Khem.

Apa yang terjadi?

Masih ada yang terjebak di dalam?

Semua pekerja sudah keluar.
Namun, banyak yang terluka.

Jay.

Bagaimana ini, Gun?

Suchart.

Ada apa?

Tarik napas yang dalam, ya?

Sebab…

Bagaimana ini bisa terjadi?

Bukankah inspeksinya baru kemarin?

Tugas kalian sudah dilakukan, 'kan?
Bagaimana bisa bencana ini terjadi?

Insinyur lain dan aku
sudah memeriksa lokasinya

kecuali kotak langit-langit di lantai G

yang sedang dipasang kembali
dan akan diperiksa hari ini

- jika bukan karena kecelakaan itu.
- Lalu kenapa?

Apa penyebab kebakarannya?

Penyelidikan awal menunjukkan

bahwa kebakaran itu
disebabkan oleh korsleting.

Korsleting?

Kau bertanggung jawab
atas sistem listriknya.

Kenapa kau ceroboh sekali?

Siapa yang akan bertanggung jawab?

Sebagai penanggung jawab proyek ini,

aku akan bertanggung jawab penuh.

Tutup mulutmu, Jay.

Ayah baru saja memujimu kemarin.

Ayah kira
ayah bisa memercayakan ini kepadamu.

Namun, kau membuat kesalahan lagi.

Sudah berapa kali

proyek ini gagal?

Apa yang harus ayah lakukan denganmu?

Maafkan aku, Ayah.

Aku akan mencari solusi.

Kau pikir bisa memperbaiki ini?

Kau tahu berapa biayanya?

Siapa yang mau tinggal di kondominium
dengan masalah tak berujung?

Bagaimana kita akan
melanjutkan proyek ini?

Meena,

suruh Jintana

mengadakan rapat dewan sekarang.

Kita harus membahas ini.

Baik.

Hal paling mendesak

yang harus kita pikirkan sekarang

adalah cara mendapatkan kembali
kepercayaan pelanggan kita.

Jika tak mengubah nama proyeknya,
kita harus meningkatkan keistimewaannya,

seperti gedung perkumpulan,
ruang santai bisnis,

atau taman pribadi.

Kita bisa mengurangi biaya
atau memberi mereka akses gratis

sebagai strategi
untuk mendapatkan pelanggan kembali.

Tak masalah jika kita mengubah
nama proyek atau para eksekutifnya,

atau menambahkan fasilitas.

Masih sulit mendapatkan kembali
kepercayaan mereka

jika masalah terus muncul seperti ini.

Bagaimana menurutmu, Gun?

Aku setuju denganmu.

Meski salah satu anak perusahaan kita
mengambil alih proyek ini,

itu sudah diberitakan di mana-mana.

Kurasa pelanggan sudah tahu
itu awalnya dikelola oleh JS Group.

Apa pun yang kita lakukan, akan sulit
mendapatkan kembali kepercayaan mereka.

Kecuali kita membiarkan perusahaan lain
menawar untuk mengambil alih proyek itu.

Atau jual saja proyeknya.

Kita harus memotong bagian buruknya

sebelum menyebarkan reputasi buruk
ke proyek lain.

Kita masih punya proyek besar lainnya.

Jangan biarkan
sisanya jatuh seperti domino.

Jika proyek ini berpindah tangan,

apa yang akan kau lakukan
dengan tim manajemen aslinya?

Tentu saja membiarkan mereka
menangani proyek yang lebih kecil.

Proyek yang sesuai
dengan kemampuan mereka.

Akan kubiarkan manajer proyek ini
mengevaluasi dirinya

dan memutuskan apa yang harus dia…

atau seluruh timnya lakukan.

Aku tahu sebagai manajer proyek ini,

Jay bertanggung jawab
atas apa yang terjadi.

Namun, aku ingin kau
mempertimbangkan lagi.

Tak ada yang menginginkan
kecelakaan itu terjadi.

Terutama Jay,

yang merupakan wakil presdir

dan juga putrimu.

Namun, itu sudah terjadi!

Mungkin proyek ini terlalu besar
untuk ditangani lulusan baru seperti Jay.

Ini juga salahku

karena terlalu memercayai putriku sendiri.

Aku tak punya alasan

selain membiarkannya bertanggung jawab
dengan mundur dari proyek ini

dan membiarkan Meena menanganinya.

Aku akan membiarkan Meena memutuskan

apakah kita harus menjual proyek itu

atau menawarkannya.

Ayah.

Alasanku mengadakan rapat darurat ini

adalah untuk memberi tahu kalian soal ini.

Terima kasih.

Entah apa aku terlalu keras kepadanya.

Namun, aku ingin dia tahu
dia tak bisa terus gagal seperti ini.

Aku mengerti.

Setiap ayah menyayangi anaknya.

Namun, kau harus memilih

cara mengekspresikan kasih sayangmu.

Jika kau tak membiarkannya jatuh,

dia tak akan pernah tahu
betapa keras tanahnya.

Atau betapa sakitnya itu.

Namun, jika kau membiarkannya
terluka sesekali,

dia akan belajar untuk tak jatuh lagi.

Tindakanmu benar.

Aku akan membiarkanmu
mengambil alih dari sini.

Tak masalah.

Saat Jay memulai proyek ini,

aku ditelepon banyak nama besar

yang ingin membentuk usaha gabungan.

Kurasa mereka masih tertarik.

Aku akan berusaha sebaik mungkin.

Kurasa menjual proyek ini

adalah solusi terbaik untuk JS.

Aku benar telah memilihmu

menjadi pasangan hidupku.

Terima kasih, Meena.

Dengan senang hati.

- Aku harus kembali bekerja sekarang.
- Baiklah.

Ya?

Baiklah.

Baiklah.

Paul.

Paul, tunggu.

Paul!

Kenapa kau datang ke sini?

Kau tahu ini terlalu berisiko.

Aku menyelesaikan pekerjaanku.
Jadi, aku meminta hadiah kecil.

Tunggu, Paul.

Aku sudah menikah sekarang.

Aku tak berniat melakukan lebih.

Hanya ciuman kecil di mana-mana.

Bagaimana hasilnya?

Apakah sang putri dimarahi ayahnya?

Dia diusir dari proyek itu,

namun, dia tak diusir dari rumah.

Kalau begitu,
teruslah memanipulasi ayahnya.

Suruh dia mengirimnya ke luar kota.

Ke tempat yang jauh.

Seperti Chiang Mai atau Lamphun.

Lalu cari kesempatan
untuk pindah ke rumah itu.

Ini masih dalam batas kemampuanmu.

Kau selicik biasanya.

Kurasa butuh orang licik
untuk mengenali orang licik, 'kan?

Mau bertemu malam ini?

Kau tahu

Suchart

mengikutiku seperti bayangan.

Dia pasti tertarik kepadamu seperti aku.

Namun, jika kau tak bisa
menemuiku malam ini,

- mari kita lakukan sekarang.
- Paul!

Paul!

Paul, hentikan!

Tunggu.

Kau akan pergi denganku sekarang,

atau kau ingin aku memberi tahu Suchart
siapa kau sebenarnya?

Ini. Minumlah cokelat panas.

Aku jamin kau akan merasa segar.

Taruh saja di sana.

Bu Jay, kau mau sepotong kue?

Ini kue matcha.

Aku membawanya dari tokoku untuk kau coba.

Mau coba? Sedikit saja?

Tunggu di sini
dan aku akan segera kembali.

Terima kasih, Viva.

Aku terlihat buruk, 'kan?

Sekarang, setiap anggota dewan
berpikir aku anak bayi, 'kan?

Ini bukan salahmu.

Aku datang

untuk minta maaf atas segalanya,

termasuk kejadian semalam.

Aku tahu.

Jika tak mabuk,

kau tak akan mengira aku Meena.

Aku tak mengira kau Meena.

Mengenai insiden kebakaran itu,

itu tanggung jawabku.

Namun, kau ditegur dan dipindahkan
ke proyek lain karena aku.

Aku tak bisa cukup meminta maaf untuk itu.

Aku hanya bisa mengevaluasi ulang diriku.

Apa maksudmu?

Jika aku tetap di sana
saat mereka memasang kembali kotaknya,

tak akan terjadi hal seperti itu.

Kurasa aku tak cukup baik
untuk berada di sini.

Berhentilah menyalahkan dirimu.

Semua itu sudah berlalu.

Kini yang harus kau lakukan
adalah bekerja sebaik mungkin.

Pavilion Condo bukan satu-satunya proyek
yang kau kerjakan.

Meski kau menyerahkan
surat pengunduran dirimu,

Ayah dan Meena
tak akan membiarkanmu pergi.

Bagaimana denganmu?

Aku harus memilih posisi lain

yang lebih cocok untuk kemampuanku.

Aku akan membantumu.

Dengan segalanya.

Kita harus mulai dari mana?

Dari mana saja kau beberapa jam terakhir?

Aku pergi ke suatu tempat.

Di hotel atau rumah Paul?

Kau selalu melacak kakakmu?

Dia kakakmu atau bukan?

Meski aku tak melacaknya,
dia tetap memberitahuku semuanya.

Namun, aku perlu tahu
karena Pak Suchart mungkin menanyakanmu.

Aku bingung omong kosong apa
yang harus kukatakan kepadanya.

Mungkin aku harus berpura-pura
tersenyum polos dan bilang tak tahu,

lalu membiarkanmu berbohong sendiri.

Aku sedang tak ingin
bertengkar denganmu. Keluar!

Kau harus pergi untuk sesi olahraga.

Itu pasti menyenangkan.

Kau tak berkeringat

atau merasa adrenalinmu terpacu?

Jadi, suasana hatimu mudah berubah?

Keluar!

Aku sudah memutuskan, Ayah.

Aku akan mengurus pabrik material kita
di Phutthamonthon.

Konstruksi dan dekorasinya hampir selesai.

Aku akan cari material dari luar negeri
untuk dipajang di ruang pameran.

Kau mengerti kenapa ayah
harus melakukan ini, 'kan?

Ya.

Insiden kebakaran yang terjadi

membuatku sadar bahwa tanggung jawab
dan pengalaman lebih penting

serta lebih berharga daripada apa pun.

Aku terlalu ceroboh.

Kau sudah berusaha maksimal.

Sebelum kau menemui Pak Lee,

kau memeriksa konstruksinya sendiri.

Tak ada yang menginginkan itu terjadi.

Namun, sebagai penanggung jawab proyek,

seharusnya aku lebih berhati-hati

dan memantaunya dengan lebih teliti, Gun.

Aku masih belum berpengalaman.

Ayah senang

setidaknya ada sisi positif dalam hal ini.

Setidaknya itu pengalaman
yang bisa kau pelajari.

Kau pulih lebih cepat dari dugaan ayah.

Kau hebat.

Permisi.

Aku baru bicara dengan Pak Supat
dan Pak Wiboon soal Pavilion Condo.

Mereka masih tertarik,

tapi mereka ingin menunggu
beritanya mereda dahulu.

Kurasa tak akan ada masalah.

Itu aneh.

Mereka tak seharusnya membuat
keputusan sebesar itu secepat itu.

Pak Supat dan Pak Wiboon
selalu ingin bekerja sama dengan kita.

Namun, Jay adalah manajer proyeknya
saat itu,

jadi, aku tak mengusulkannya di rapat.

Kau hebat sekali.

Menutupi semuanya

hanya dalam satu hari.

Terima kasih.

Bagaimana denganmu?

Kau sudah memutuskan

akan pindah ke proyek mana?

Dia akan memimpin pabrik kita
di Phutthamonthon.

- Phutthamonthon?
- Benar.

Mudah untuk bepergian dari kantor.

Juga tak jauh dari rumahnya.

Kau keberatan

aku bekerja di sana?

Jika nyaman untukmu, baguslah.

Untungnya itu tak jauh
dari rumahmu atau kantor.

Kami bisa cepat sampai
jika kau butuh bantuan.

Kurasa aku tak akan
sering membutuhkan bantuanmu.

Karena mulai sekarang,

jika ada masalah,

aku akan menyelesaikannya sendiri.

Jelas?

Permisi, Ayah.

Kau mau ke mana, Ohm?

Melaporkan kerusakan
Pavilion Condo kepada Jay.

Pak Ohm!

- Hai. Kau datang untuk menemui Bu Jay?
- Ya.

Dia sedang tak ada di sini.

Dia baru saja pergi ke pabrik
bersama Pak Gun.

Aku akan kembali nanti.

- Baiklah. Kalau begitu, permisi.
- Baiklah.

Tunggu.

Apa yang kau lakukan, Meena?

Hei.

Apa yang kau lakukan?

Aku merindukanmu, Ohm.

Orang yang seharusnya kau rindukan
adalah Pak Suchart.

Sebaiknya jaga ucapan dan perilakumu.

Kau benar-benar sudah melupakanku?

Kau adalah Meena.

Meena dan aku tak lebih
dari sekadar bos dan pegawai.

Kau sudah melupakanku karena Jay, 'kan?

Wanita itu membuatmu melupakanku, 'kan?

Karena Meena, Mink sudah mati bagiku.

Bukan karena Jay.

Itu tak benar.

Kau pikir aku tak tahu
atau tak melihat apa pun?

Aku melihatnya.
Wanita itu mengunjungimu di rumahmu.

Kalian juga bersama di taman tadi.

Kau menyarankan pabrik itu kepadanya

karena kau ingin dia dekat, 'kan?

Kau tak mau orang yang kau pedulikan

berada di tempat yang jauh, 'kan?

Ohm.

Jangan lakukan ini kepadaku.

Aku mencintaimu.

Aku tak akan pernah kehilanganmu
karena siapa pun.

Ohm!

Ohm.

Ohm!

Wanita itu.

Benarkah itu, Jay?

Aku menjenguk kepala kontraktornya
di rumah sakit hari ini.

Dia bersikeras mereka sudah
memperbaiki semuanya sesuai perintahmu.

Namun, kebakaran itu terjadi
sebelum mereka meninggalkan lokasi.

Dari yang kulihat, sumber kebakaran itu…

bukanlah kabel listrik.

Maksudmu, kebakaran itu
bukan disebabkan oleh korsleting,

tapi seseorang mengacaukannya

dan membuatnya seolah itu kecelakaan?

Aku juga tak yakin.

Entah apa aku bisa memercayainya.

Dia kontraktor baru yang kita pekerjakan
untuk menggantikan yang lama.

Pegawainya pernah membuat kesalahan
tentang spesifikasinya.

Jadi, dia bisa saja menutupi kesalahannya.

Ohm.

Bagaimana menurutmu?

Jika kontraktornya tak membuat kesalahan,

mungkin saja seseorang
mengacaukan sirkuitnya.

Kali ini

dan sebelumnya juga.

Kalau begitu,

bisakah kita mencari buktinya?

Jika benar seseorang melakukannya,

pasti ada jejak.

Namun, jika itu yang terjadi,

pelakunya

pasti orang dalam.

Hei, kau belum tidur?

Kau tak perlu menungguku.

Pekerjaanku hampir selesai.
Aku akan menyusul.

Sebenarnya, aku ingin bicara
tentang pabrik di Lamphun.

Ya?

Kurasa aku sudah tahu

siapa yang cukup bisa dipercaya
untuk bertanggung jawab atas itu.

Siapa itu?

Awalnya, aku memikirkan Gun.

Namun, dia di departemen hukum kita
dan dia harus berada di kantor pusat.

Jadi, kurasa orang yang paling cocok
untuk pekerjaan itu sekarang

adalah Jay.

Antara pabrik di Phutthamonthon
dan pabrik di Lamphun,

kurasa yang kedua bisa menghasilkan
lebih banyak uang untuk bisnis kita.

Kurasa jika kita mengutus Jay
untuk mengurusnya,

kita bisa berhenti mencemaskan korupsi.

Begitu aku bisa mundur
dari proyek pusat medis itu,

aku akan mengambil alih
pekerjaan itu sendiri.

Bagaimana menurutmu?

Kurasa itu ide bagus.

Namun, aku harus bertanya kepada Jay
apakah dia mau.

Aku tak mau memaksanya.

Baiklah.

Jika kau tak setuju,

kurasa kita harus menunda proyeknya
untuk saat ini.

Itu tak akan menjadi masalah, 'kan?

Kau bisa melakukannya saat memutuskan
untuk mundur dari proyek pusat medis.

Tak perlu terburu-buru.

Tentu saja.

Besok, kita ada rapat
dengan semua anak perusahaan JS Group.

Kita harus tidur.
Aku yakin itu akan berlangsung seharian.

- Baiklah.
- Ayo.

Aku akan mengantarmu.

Tak perlu. Aku bisa mengemudi sendiri.

Namun, kau tampak sangat lelah.

Kau sudah bekerja keras seharian.
Aku tak mau kau tertidur.

Hei. Aku hanya mengantuk.

Aku tak pernah tertidur saat mengemudi.

Begitu tanganku memegang kemudi,
aku benar-benar terjaga.

Otakmu akan tidur

dan tiba-tiba kau akan kecelakaan.

Namun,

jika mengantarku pulang,
bagaimana kau akan kembali?

Ohm.

Apa kau sudah gila?

Sudah kubilang aku bisa pulang sendiri.

Aku tak akan mengantarmu.

Aku lapar.

- Lapar?
- Aku akan makan mi.

Hei.

Bagaimana kau bisa kemari?

Aduh!

Hei. Ada apa?

Berengsek.

Kukira kau terluka.

Ohm.

- Ohm.
- Apa?

Apa?

Merah!

Lampunya merah!

Terima kasih sudah melakukan ini.

Aku mengacaukan hidupmu.

Aku harus menebusnya.

Kau bisa membeli mi sekarang.

Kau harus pulang lebih dahulu.

Jika aku tak pulang,
kau tak akan pergi, 'kan?

Baiklah.

Apa lagi sekarang?

Saat aku lewat, aku melihatmu
melambai kepadaku seperti ini.

Kau menyuruhku pergi
atau menyuruhku kembali?

Atau kau ingin aku…

Apa maksudmu?

Aku menyuruhmu pergi.

Apa?

Kau boleh pergi sekarang.

Apa katamu?

Pergilah sekarang!

Kau bisa mendengarku sekarang?

Ini laporan keuangan anak perusahaan JS

yang akan menghadiri rapat hari ini.

Hanya Pak Suchart, Pak Gun,
dan Bu Jay yang punya dokumen ini.

Pak Suchart ingin kau melihatnya
sebelum rapat.

Aku mau secangkir kopi.

Kau mau espreso?

Kurasa Presdir membuatmu
terjaga semalaman.

Tetaplah terjaga.

Siapkan dokumennya untukku.

Dokumen apa?

Sebelum kita melihat laporan keuangannya,
aku ingin memberikan kabar penting.

Saat ini, polisi dan insinyur inspeksi

telah mengevaluasi
kerusakan utama Pavilion Condo

dan menemukan bahwa struktur gedung
tak terpengaruh oleh kebakaran.

Total biaya kerusakan ada dalam laporan.

Departemen hukum dan estimasi
akan menilai harga pasarnya

dan mengajukannya kepada perusahaan
yang ingin mengambil alih proyek.

Untuk performa keuangan JS Group
di kuartal ini,

margin laba bersih adalah 25.7 persen,

turun 2.6 persen,

yang menurutku cukup untuk menjaga

bisnis kita tetap berjalan
dalam perekonomian ini.

Itu tak lebih rendah dari dugaan.

Namun, kita harus
mempertimbangkan perubahan

di perusahaan yang beroperasi
dengan kerugian.

Perusahaan mana yang kau maksud?

Sanggraloka Junya.

Kenapa kau mencampuri Sanggraloka Junya?

Ayah yang meminta Meena memeriksa
laporan keuangan JS Group.

Jika kalian melihat laporan keuangan
Sanggraloka Junya di tangan kalian,

kalian akan melihat
dalam tiga sampai empat tahun pertama,

sanggraloka itu mengalami kerugian
lebih dari 30 persen

dan terus merugi selama sepuluh tahun.

Salah satu bisnis kita tak boleh dibiarkan
terus beroperasi dengan kerugian begini.

Menjauhlah dari sanggraloka ibuku.

Sudah saatnya kita membicarakan ini, Jay.

Sebagai pemilik bisnis,

kita tak bisa terus kehilangan uang
seperti ini.

Namun, itu sanggraloka ibuku.

Orang luar tak berhak ikut campur.

Meski itu bisnis keluarga,

tetap harus menghasilkan keuntungan.

Tak akan mudah bagi Sanggraloka Junya
untuk pulih

karena kini sanggraloka itu
dikelilingi kondominium,

hotel, belum lagi hostel
yang bermunculan di mana-mana.

Mereka merebut semua pelanggan kita
dengan daya beli.

Ini pertanyaanku.
Apa nilai jual Sanggraloka Junya?

Lalu siapa target pelanggan

Sanggraloka Junya, Jay?

Kau membahas ini dalam rapat

karena punya solusi, 'kan?

Sama seperti Pavilion Condo.

Jika kita tak bisa buat Sanggraloka Junya
cukup bagus untuk bersaing,

maka itu tak akan pernah bisa pulih.

Katakan yang ingin kau katakan.

Jangan berbasa-basi.

Saat ini, hanya tanahnya
yang bisa menghasilkan keuntungan.

Aku menyarankan
kita menjual Sanggraloka Junya.

Tentu saja tidak.

Tanah itu milik ibuku.

Namun, ibumu mendaftarkan perusahaan itu
sebagai bagian dari JS Group.

Secara hukum,

Sanggraloka Junya
adalah anak perusahaan JS Group.

Aku tak akan pernah
membiarkanmu menjualnya.

Aku ingin meminta resolusi.

Meskipun dewan setuju denganmu,

aku tak akan pernah menjualnya.

Jelas?

Hentikan, Jay.

Duduklah sekarang.

Jay.

Mari dengarkan dia dahulu.

Jika kita pertahankan sanggraloka itu,

kita harus mengucurkan dana

dan mencari orang yang mampu mengelolanya.

Kita sudah sangat sibuk.

Menjual sanggraloka itu
adalah solusi terbaik.

Saat ini,

jalan raya super baru
akan melintasi area itu.

Namun, kita tak tahu
apakah itu akan melintasi tanah kita.

Jadi, kita masih bisa untung
jika menjual sanggralokanya sekarang.

Bisakah Ayah berhenti membicarakan
keuntungan dan kerugian?

Ayah pikir uang bisa membeli segalanya?

Uang tak bisa membeli segalanya, Ayah.

Namun, itu indikator kesuksesan.

Itu juga menghidupi
semua orang di perusahaan ini.

Jika kau bisa menghasilkan keuntungan
dari sanggraloka ibumu

dalam kuartal depan,

ayah akan mendengarkanmu.

Ayah tak akan menjualnya.

Situs SLOT online pertama dengan RTP terbaik se-Indonesia.
Dengan bonus yang BOMBASTIS. Dapatkan jackpot
ratusan juta rupiah bersama PASUKAN88!

Daftar sekarang juga di www.pasukangamer.net
NEVER STOP PLAYING #PASUKAN88

Baiklah.

Aku akan membuat
Sanggraloka Junya berkembang sendiri

tanpa bantuan finansial dari Ayah

atau dari JS Group.

Bagus.

Rencanakan dan lakukan sendiri.

Gunakan kemampuanmu sendiri.

Kau tak bisa mengambil siapa pun dari JS.

Jika boleh, Pak Presdir.

Aku ingin bergabung dengan Jay.

Namun, kau juga pegawai JS, Ohm.

Kalau begitu, silakan pecat aku.

Pertimbangkanlah kembali.

Pegawai seperti Ohm tak mudah ditemukan.

Dia orang berbakat dan serbabisa.

Dia mengatakannya tepat di ruang rapat.

Kau berharap aku menghentikannya?

Namun, kau presdirnya.

Jika seorang pegawai
memiliki potensi dan kemampuan,

kau harus mempertahankannya
demi perusahaan.

Sanggraloka Junya
juga bagian dari JS Group.

Ohm akan ke sana
untuk membantu Jay, putriku.

Kurasa membiarkannya pergi
dan membantu Jay

tak akan merugikan perusahaan kita.

Atau itu merugikanmu?

Aku mengatakannya

karena aku berpikir ke depan.

Jika kita biarkan Ohm pindah dari JS
ke Sanggraloka Junya,

dia akan menarik perhatian.

Jika pesaing kita tahu

dan menawarinya gaji yang lebih baik,

kita akan kehilangan pegawai berbakat.

Aku lebih mencemaskan itu.

Soal itu, kita lihat saja nanti.

Siapa tahu,

Jay mungkin akan berhasil.

Kau seharusnya senang
Bu Jay sudah keluar dari rumah itu.

Atau kau masih memikirkan
insinyur pintar yang mengikutinya?

Apa maksudmu?

Kau pikir aku tak tahu

perasaanmu kepadanya?

Dia hebat dalam pekerjaannya.

Dia bisa melakukan
semua pekerjaanku untukku.

Jika Jay membawanya,

aku akan kehilangan tangan kananku.

Dia tak membawanya. Dia sendiri
yang meminta untuk pergi dengannya.

Kau tak mendengarkan?

Dia bukan satu-satunya insinyur cakap
yang kau miliki.

Sebaiknya kau mencari cara
untuk pindah ke rumah itu

alih-alih menjadi gila
karena seorang pegawai.

Atau mungkin

Ohm bukan sekadar pegawai.

Dia akan menjual sanggraloka Ibu?

Dia sudah keterlaluan.

Aku akan berkemas
dan pergi bersamamu sekarang.

Mari lihat apa kita bisa membuat
sanggraloka Ibu menghasilkan keuntungan.

Jee.

Namun, ujianmu belum selesai.

Kau benar.

Namun, ada apa dengan Ayah?

Kenapa dia tak membiarkan
siapa pun membantumu?

Bagaimana kau akan melakukannya sendiri?

Jangan cemas, Jee.

Viva dan Ohm akan pergi dengannya.

Ohm juga akan ikut?

Ya.

Dia mungkin berpikir
dialah alasanku diusir dari perusahaan.

Jadi, dia ingin membantuku.

Namun, aku hanya menebak.

Kalau begitu, setelah selesai ujian,
aku akan segera ke sana.

Jaga dirimu, ya?

Tentu. Jaga dirimu juga, ya?

Baiklah.

SANGGRALOKA JUNYA

Hei. Kukira kau akan datang besok.

Inilah harinya.

Presdir sudah memberiku izin
untuk membantu Bu Jay.

Aku sangat mencemaskan Bu Jay,

jadi, aku bertanya kepada Pak Ohm
apa kami bisa ikut hari ini.

Kebetulan aku juga senggang. Jadi, aku
menawarkan untuk mengantar mereka kemari.

Itu bagus. Sekarang,
kita bisa membahas ini bersama.

Baiklah.

Jay dan aku sudah melihat
struktur organisasinya.

Ada banyak hal yang harus diperbaiki.

Misalnya departemen tata gerha,

kurasa mereka butuh manajer baru.

Aku sudah memeriksa stoknya.

Sampo, sabun mandi,
dan peralatan mandi lainnya

banyak yang hilang.

Kurasa kita butuh seseorang
yang berpengalaman,

teliti, dan bisa dipercaya
untuk pekerjaan ini.

Aku harus memecat
hampir semua tukang kebunnya.

Aku hanya mempertahankan
beberapa yang bekerja keras.

Kita harus mencari kepala tukang kebun
untuk mengawasi mereka.

Meena benar soal nilai jualnya.

Kita harus menemukan
nilai jual Sanggraloka Junya.

Pertama, kita harus mencari
ciri khas sanggraloka ini,

mempromosikannya, dan menjadikannya tren.

Bagaimana dengan bakerinya?

Aku akan mengurusnya sendiri.

Aku punya toko dan pernah mengambil
kursus Le Cordon Bleu.

Aku bisa membuat kue lezat.

Ide bagus. Ibuku juga suka membuat kue.
Jadi, aku tahu beberapa hal.

Mungkin aku bisa membantu Viva.

Namun, jika kita akan mempromosikan
bakeri atau kafe sebagai ciri khas kita,

roti dan kue kita harus sangat enak.

Kita juga harus menyediakan
teh dan kopi yang sangat enak.

Jadi, aku harus kembali ke Bangkok
untuk mencari barista yang bagus?

Bu Jay, jangan cemas.

Kau tak perlu cemas

karena aku membawa
barista nomor satu di Thailand

bersama kita di sini.

Siapa itu?

- Itu kau, Sayang.
- Kau gila, Sayang?

Maaf, Jay. Maaf, Gun.

Sayang, jika aku datang ke sini,
siapa yang akan bekerja di Viva Aree?

Sayang, kita bisa pasang lowongan di sana
dan segera mendapatkan barista baru.

Namun, di sini, kita butuh seseorang
yang berbakat, cakap, dan bisa dipercaya.

Dan kau adalah pilihan…

nomor satu untukku.

Untukmu?

- Nomor satu?
- Ya.

- Aku akan melakukannya.
- Mudah.

Terima kasih, Semuanya.

Jadi, kurasa urusan bakerinya
sudah selesai.

Kini, kita harus mencari kepala tata gerha
dan lebih banyak tukang kebun.

Kau ingin melakukan perekrutan daring

atau kau ingin kantor pusat
merekrut mereka

dan mewawancarai mereka di sini?

Kurasa aku kenal seorang ahli
dalam hal ini.

Apa kita bisa memercayainya?

Kurasa begitu.

Jay memercayai orang ini.

Ibu suka melakukan olahraga air.

Impiannya adalah membangun rumah di sini,

tapi kemudian diperluas
menjadi sanggraloka

karena dia ingin orang-orang
menyukai tempat ini seperti dia.

Sesibuk apa pun jadwalnya,

dia selalu membawa kami ke sini
untuk mengawasi konstruksinya.

Aku datang ke sini setiap pekan
selama bertahun-tahun.

Sampai impiannya akhirnya terwujud.

Aku tak akan membiarkan siapa pun

menghancurkan impian ibuku.

Jika aku meminta izin ayahmu
untuk membantumu mengelola tempat ini,

menurutmu bagaimana?

Tentu saja aku akan berterima kasih.

Mari kita bangun kembali
Sanggraloka Junya bersama

dan menjadikannya pilihan terbaik
untuk para wisatawan.

Setuju.

Aku senang

kau memakai cincin ini.

Kuharap kau akan memakainya
seumur hidupmu.

Mau teh?

Ya, terima kasih.

- Akan kuletakkan di sini.
- Baiklah.

Kau tak akan tinggal di rumah itu?

Ada apa?

Kenapa kau menanyakan itu?

Karena kini Jay tak ada di rumah,

aku takut Jee akan kesepian.

Jika aku tinggal di sana,
bagaimana denganmu?

Aku akan tetap di sini bersama Mark.

Kami sudah terbiasa sekarang.

Lagi pula, selama ini kami hanya berdua.

Kami akan kembali seperti dahulu.
Tak apa-apa.

Aku ingin kau dan Mark
tinggal bersamaku di rumahku.

Namun, aku tak mau ada masalah dengan Jay.

Aku tak mau melanggar janjiku.

Ya.

Aku mengerti.

Agar kita bisa menikah,

kau harus melalui banyak hal.

Kau sudah cukup berkorban
untukku dan Mark.

Aku hanya membahasnya

karena mencemaskan Jee.

Terima kasih.

Kau sangat perhatian.

Bertahanlah, ya?

Kelak, Jay akan membuka diri

dan akhirnya melihat ketulusanmu.

Baiklah.

Ini, cobalah. Aku membuatnya sendiri.

Lihat apakah aku cukup baik
untuk pekerjaan ini.

Kau meletakkan gelasnya
setelah satu tegukan?

Aku harus berpikir.

Tak perlu.

Aku akan pulang sendiri ke Bangkok.

Tunggu.

Aku memikirkan

berapa gaji yang cukup
untuk membayar keahlianmu.

Kopimu luar biasa. Sepuluh dari sepuluh.

Hore! Aku lulus tes! Aku dapat dua?

Terima kasih banyak.
Terima kasih juga, Gun.

Aku sudah berusaha sebaik mungkin.

Sayang! Aku lulus tes!
Aku dapat pekerjaannya! Aku menjadi…

Kenapa berisik sekali? Kenapa kau
menari seperti monyet di depan mereka?

Jee…

Maksudku, Jay bilang
aku membuat kopi terbaik di Thailand.

- Kopi terbaik di Thailand?
- Benar.

- Bukankah kau terlalu pamer?
- Bagaimana jika kau mencobanya?

Jika kopinya enak,

kalian harus mencoba ini.

Ini. Aku jamin ini luar biasa!

Bagaimana menurutmu?

Aku tak pernah tahu
kau pembuat roti yang luar biasa.

Berarti dia menyukainya.

Kroisan ini lezat.

Renyah di luar, lembut di dalam.

Hidungku penuh aroma mentega.

Bagaimana aku akan membayarmu?

Kurasa aku dalam masalah sekarang.

Bu Jay.

Kalau aku, kau bisa membayarku
dengan gajiku saat ini

karena bukan aku yang membuatnya.

- Apa?
- Pak Ohm yang membuatnya.

Kue nanas terbalik.

Ada kebun nanas di belakang sanggraloka,
jadi, aku membuatnya.

Bagaimana kue temanku?

Enak, 'kan?

Tak enak.

Apa?

Ini bukan hanya enak,

tapi luar biasa.

Ohm.

Kau luar biasa.

- Kau sudah dapat resepnya?
- Ya. Ini sangat lezat.

- Bagus.
- Aku mengerti.

Boleh kuperkenalkan
tim manajemen baru kita?

Ini Ohm, manajer utama kita.

Jika ada masalah,
kalian bisa langsung menemui Ohm.

- Salam kenal.
- Salam kenal.

Ini Viva. Dia akan bertanggung jawab
atas kantor depan. Dia manajernya.

- Salam kenal.
- Salam kenal.

Lalu ini Vin.

Dia akan mengurus katering, bakeri,
makanan, dan minuman.

- Salam kenal.
- Salam kenal.

Kita juga akan kedatangan
kepala pemeliharaan dan kebun

serta kepala tata gerha.

Kapan mereka akan tiba?

Halo! Gun, Jay, Ohm.

- Choom! Chuen!
- Hei.

- Hei.
- Hei, Semuanya.

Bagaimana kalian bisa kemari?

Ohm yang menelepon kami semalam

dan meminta kami datang
membantumu di sini.

Ini Choom, kepala pemeliharaan dan kebun.

Lalu yang ini Chuen, kepala tata gerha.

- Salam kenal.
- Salam kenal.

Aku sangat merindukanmu.

- Kenapa kau tak bilang akan datang?
- Ini kejutan.

- Kami naik kapal.
- Benarkah?

- Apa kabar?
- Sudah lama sekali.

- Benar.
- Benar, 'kan?

Masuklah.

Bukankah kita memenangi tendernya?

Yang kau bicarakan itu aku.

Tentu saja, kita menang.

Kenapa kau tampak kesal?

Perwakilan JDT membuatku kesal.

Mereka pikir akan menang

sebab angka penawaran mereka
lebih rendah dari kita.

Namun, rencana proyek kita lebih jelas
dan lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Jadi, klien memilih kita.

JDT kesal

dan bilang aku memberi mereka uang suap.

Begitulah adanya.

Semua orang memakai jalur belakang.

Orang yang memiliki koneksi lebih baik

mendapatkan kesepakatan terbaik.

Kau yang paling tahu soal itu.

Jangan terlalu dipikirkan.

Suchart.

Suchart!

Suchart!

Soal biaya renovasinya,
aku akan bicara dengan ayahmu.

Kurasa JS bisa memberi kita pinjaman.

Ide bagus.

Aku tak mau ada yang bertindak diam-diam
dan bilang aku masih butuh bantuan ayahku.

Kau akan membayar bunganya.

Ini bukan pinjaman gratis.

Kau bisa berdiskusi dengan Ohm

soal renovasinya dan berapa biayanya.

Kirimkan permintaan pinjaman kepadaku

dan aku akan bicara dengan ayahmu.

Aku juga akan memintanya
mengizinkanku membantumu

sampai kita bisa memulihkan
sanggraloka ini.

Kau akan melakukan itu?

Ya.

Tunggu sebentar.

Gun,

Suchart pingsan begitu saja.

Aku sudah menyuruhnya ke dokter,
tapi dia tak mau dengar.

Bisakah kau kembali dan bicara dengannya?

Tentu. Tak masalah.

- Gun.
- Ya?

Bisakah kau

tak memberi tahu Jay soal ini?

Aku takut dia akan cemas
dan tak bisa fokus pada pekerjaannya.

Tentu. Aku segera ke sana.

Gun.

Ayah memanggilmu lagi?

Dia ingin membahas hal mendesak denganku.

Rangkum anggarannya dengan Ohm, ya?

Aku akan pergi sekarang.

Hati-hati di jalan, ya?

Jay, aku akan melihat-lihat tanamannya

dan melihat mana yang harus
dipertahankan atau disingkirkan,

atau jika kita butuh lebih.

Aku akan melapor kepadamu nanti.

Kalau aku, aku akan melihat ruang cucinya

dan memeriksa apakah semua kamar hotel
sudah dibersihkan dengan rapi.

Lalu aku akan membuat saus sambal
yang lezat untuk semua orang.

- Hore!
- Hebat!

Tentu saja, kita butuh makerel
untuk dimakan dengan itu.

Jangan lupa menggoreng makerelnya.
Yang banyak.

Itu kesukaan Ohm dan Jay.

Kau tahu? Ada banyak sayuran
di kebun belakang sanggraloka.

Aku akan buat nasi goreng
dengan bunga sesbania, ya?

- Benarkah?
- Astaga.

Aku akan memetik sayuran

dan merebusnya sebentar
untuk dimakan dengan saus sambal Chuen.

Bisa ambilkan bunga telang juga?

Aku akan membuat limun bunga telang.

Astaga. Apa yang akan kumakan nanti siang?

Makerel dengan saus sambal.

Nasi goreng dengan bunga sesbania.

Sayuran rebus.

Serta limun bunga telang?

Itu bagus. Semuanya sehat.
Jadi, berat badan kita tak akan bertambah.

- Baiklah. Kalau begitu, mari kita mulai!
- Ayo!

- Tunggu.
- Ya, Bu Jay?

Kurasa

kita tak boleh membuatnya
hanya untuk kita sendiri.

Haruskah kita juga membuatnya
untuk tamu kita?

Tunggu! Atau mungkin,
kita buka juga kelas memasak sehat?

- Ide bagus?
- Hei.

- Seperti lokakarya.
- Hei, ide bagus.

Tamu yang tak punya rencana
bisa berpartisipasi

dan anak-anak mungkin juga menyukainya.

- Ya!
- Baiklah. Semuanya, ayo kita mulai!

- Siap? Ayo!
- Ayo!

- Ya!
- Ya!

Ini.

Makerel dengan saus sambal.

- Sayuran rebus.
- Ini dia.

- Astaga.
- Lalu nasi goreng dengan bunga sesbania.

- Ini dia!
- Hebat!

Boleh aku memotretnya
untuk kenang-kenangan?

- Tentu!
- Tentu saja!

- Sekarang, berpose elegan untukku.
- Elegan. Baik.

- Baiklah.
- Siap.

Satu, dua, tiga.

Hei!

Satu, dua, tiga.

- Satu, dua, tiga.
- Ya!

- Bagus.
- Apa aku terlihat keren?

Hei!

Kau tak apa, Ohm?

Aku baik-baik saja.

- Tunggu!
- Apa?

- Itu garam!
- Garam!

GARAM

Aku salah.

- Hei, itu gula!
- Itu yang benar.

Aku hendak mengatakan itu.

Aku hanya menggodanya. Kenapa dia tersipu?

Tiba-tiba tangannya gemetar.

- Hei.
- Apa?

Kenapa kau tersipu?

- Tidak.
- Kau yakin?

Aku tak tersipu. Siapa yang tersipu?
Aku melakukannya seperti biasa.

Biar kufoto wajahmu yang merona.
Coba kulihat. Ayolah.

Aku tak tersipu.

Biar kuselesaikan ini dahulu.

Hei. Mari berfoto bersama.

Ayo.

Ayolah.

- Mari berfoto bersama.
- Baik!

- Ayo, Ohm.
- Berdirilah di tengah.

- Kau mau pose seperti apa?
- Satu pose formal.

- Unggah di media sosial.
- Satu, dua, tiga.

- Ya!
- Ya!

- Satu, dua, tiga.
- Formal, Kawan-kawan.

- Satu, dua, tiga.
- Ya!

- Biarkan aku berswafoto. Belum.
- Ya!

- Boleh aku berswafoto?
- Tentu!

Kalian siap?

- Satu, dua, tiga!
- Ya!

Ya!

Pak.

Astaga.

Kau menyuruh Gun kembali?

Benar.

Aku mencoba membawamu ke rumah sakit,
tapi kau tak mengizinkanku.

Kau harus ke dokter.

Aku takut…

Ini bukan masalah serius.

Aku menyuruhnya kembali bekerja,
tapi dia terus duduk di sini.

Dia hanya panik.

Bagaimana bisa aku tak panik?

Kau tiba-tiba pingsan.

Aku hanya merasa agak pusing
setelah minum obat.

Aku akan membaik setelah tidur siang.

Dia akan baik-baik saja.

Kau harus beristirahat.

Biar kutangani dari sini.

Tolong jaga dia.

Tentu.

Kenapa kau menyembunyikannya dari Meena?

Aku tak mau membuatnya cemas.

Aku sudah jauh lebih baik selama
beberapa tahun terakhir. Kau tahu itu.

Namun, kau juga harus
memberi tahu keluargamu.

Aku akan memberi tahu mereka
saat aku siap, ya?

Saat kau siap?

Kapan itu?

Saat Meena sudah stabil secara finansial.

Serta saat Jay cukup kuat

untuk mengurus JS Group.

Jadi, itu artinya kau harus sehat
sampai hari itu tiba.

Benar, 'kan?

Tolong temui dokter.

Hei! Siapa kau?

Sedang apa kau di sini? Keluar!

Meena!

Meena!

Apa yang kau lakukan? Lepaskan!

Lepaskan!

Hei, kemarilah! Berhenti!

- Kau mau ke mana?
- Meena!

- Kemarilah!
- Lepaskan! Lepaskan aku!

- Lepaskan!
- Kemarilah!

- Tidak!
- Berikan tasmu.

- Tasku?
- Berikan kepadaku.

- Kau tak boleh mengambilnya!
- Berikan!

- Lepaskan!
- Ini tasku.

Lepaskan.

- Kemarilah.
- Lepaskan!

Lepaskan!

Ibu!

- Mark?
- Ibu!

- Mark, Sayang.
- Lepaskan!

Aduh!

- Meena!
- Bawa Mark masuk!

- Sekarang!
- Ibu!

Mark. Ayo, masuklah.

- Tak mau!
- Masuklah.

- Tidak.
- Ayo.

Tidak!

- Ayo masuk.
- Tak mau!

Hei!

Aku akan menembakmu! Kemarilah!

Hei.

Itu tasku.

Lepas. Kubilang lepas!

Hei, ayo.

Jangan ikuti kami.

Meena!

Hei, Meena.

Coba kulihat.

Kau baik-baik saja?

Kau terluka?

Mark.

- Mark!
- Mark!

Mark!

- Mark, Sayang.
- Mark.

- Mark.
- Mark.

Mark, Sayang.

- Ibu.
- Mark, Sayang.

Sayang.

Aku takut. Aku tak mau dia memukul Ibu.

Aku tak mau Ibu mati.

Tak apa-apa.

Ibu baik-baik saja.
Ibu baik-baik saja sekarang.

Tak ada yang menyakiti ibu lagi.

Paman Suchart ada di sini sekarang.

- Tak ada yang menyakiti kita sekarang.
- Tak apa-apa.

Jangan menangis.

Jangan menangis, Sayang.

- Tukta.
- Ya.

Ambilkan handuk
dan segelas susu hangat untuk Mark.

Baik.

Ayo tidur.

Kurasa kita harus mengganti
sabun dan samponya

dengan produk lokal.

Kita bisa melakukan pengemasan ulang
atau pembaruan merek.

Itu ide bagus.

Fasilitas ini sebenarnya mahal
per tahunnya.

Ada biaya konsultasi untuk kantor pusat.

Kita harus bertanya kepada Gun
apa kita bisa mencoretnya dari anggaran

atau kita bisa membiarkannya
tanpa membayarnya.

Namun, jika kita harus memakai
nama konsultannya,

kita bisa memakai namaku.

Aku tak akan menagih biaya.

Aku sangat bersyukur

bahwa…

kau melakukan ini denganku.

Aku sudah memutuskan untuk datang ke sini.
Jadi, aku harus berusaha maksimal.

Namun, aku masih akan menerima gajiku.
Jadi, jangan tersenyum seperti itu.

Lalu soal renovasi lobinya.

Haruskah kita melukis mural sendiri?

Tak perlu mempekerjakan siapa pun.

Hei.

Jangan bilang kau punya gelar
di bidang seni.

Tidak.

Namun, aku mungkin punya bakat tersembunyi
yang bisa dianggap sebagai seni abstrak.

Jadi…

kita bisa menekan biayanya

dan juga bangga pada diri kita.

Setuju?

Jika kau yakin,

maka aku juga yakin.

Apa menurutmu itu aneh, Choom?
Kali ini, mereka tak bertengkar.

- Mereka tampak akrab.
- Ya. Kau benar juga.

Bokong mereka menempel di kursi
selama berjam-jam.

Mereka belum bergerak.

Kau lihat apa yang kulihat, Sayang?

Ayolah.

Mereka hanya membahas pekerjaan, Sayang.

Baiklah. Kalau begitu, ayo tidur.

Jika keadaan menjadi panas,

Tim Dua akan terus mengabari kita.

Ayo.

Tim Dua?

Di sana. Beberapa orang sama gapilnya
dengan kita. Kita serahkan kepada mereka.

Mereka tim yang sama, 'kan?

Ada apa?

Kau sakit kepala? Kau butuh dokter?

Aku hanya sedang berpikir.

Tentang pekerjaan?

Terkadang kau harus melupakannya.

Bukan tentang pekerjaan.

Tentang kau.

Mungkinkah

perusahaan yang kau kalahkan hari ini

mengutus mereka untuk menyakitimu?

Aku juga tak yakin.

Mereka tampak sangat kesal hari ini.

Namun, kurasa bukan mereka.

Para pencuri itu

tampak lebih menginginkan uangku
daripada menyakitiku.

Meskipun mereka hanya pencuri
dan tak ada kaitannya dengan bisnis kita,

aku masih mencemaskan
keselamatanmu dan Mark.

Bagaimana jika aku pulang terlambat
dan hal seperti ini terjadi lagi?

Mungkin kami harus pindah
kembali ke kondominium.

Itu ide bagus.

Keamanannya bagus.

Orang tak bisa masuk dengan mudah.

Namun, aku sudah menjualnya.

Kita harus mencari tempat baru.

Tidak.

Tak ada tempat yang seaman rumah kita.

Apa maksudmu?

Ini juga rumah kita.

Rumahku.

Banyak orang di sana.

Pelayan, tukang kebun, staf keamanan.

Jika terjadi sesuatu,

ada orang yang akan menolongmu dan Mark.

Aku sungguh akan tinggal di sana?

Namun,

kau sudah berjanji kepada Jay.

Ini perlu.

Kurasa ini solusi terbaik.

Tinggallah denganku, ya?

Suchart tak bodoh.
Aku tak bisa memalsukan tanda tangannya.

Jika lumpuh, dia masih bisa bicara, 'kan?

Buat dia tak bisa bicara lagi.

Paman Ohm. Jay.

Mark.

Halo.

Sudah kubilang. Cintaku mati bersama Mink.

Bagaimana bisa?

Mink ada di sini. Aku berdiri di sini.

EPISODE BERIKUTNYA

Kau yakin

tak mau mengaku?

Astaga!

Situs SLOT online pertama dengan RTP terbaik se-Indonesia.
Dengan bonus yang BOMBASTIS. Dapatkan jackpot
ratusan juta rupiah bersama PASUKAN88!

Daftar sekarang juga di www.pasukangamer.net
NEVER STOP PLAYING #PASUKAN88

Terjemahan subtitle oleh Vina Melinda