All language subtitles for THE QUEST EP3

DELAPAN REMAJA
MASUK KE DUNIA FANTASI...

INILAH PETUALANGAN MEREKA

KERAJAAN ORAA

Ava!

- Tunggu.
- Oh, tunggu.

- Paladin?
- Itu menakjubkan.

Berkumpul. Kalian bekerja
dengan baik sejauh ini.

Tetapi jangan terlalu nyaman.

Bela diri apa yang kalian punya
di duniamu?

Aku lakukan karate saat kecil,
tetapi hanya itu.

Karate? David?

Tinju. Aku melakukannya
hampir sepanjang hidupku.

- Serean?
- Panahan.

Berapa lama kau lakukan?

Sekitar tujuh tahun.

Ava, bagaimana denganmu?

Berlatih dengan samsak di basemen.

Meniru beberapa gerakan gulat

yang jelas-jelas tertulis,
"Jangan coba ini di rumah."

Itu saja.

- Ambil pedangmu.
- Oh, ya.

- Lenganmu pernah terluka?
- Ya.

Bagus. Tavora dan pasukannya
tak peduli tentang ototmu yang nyeri.

- Tiga, empat.
- Dan jujur saja, aku pun tidak.

Bagaimana mentalitas kalian
dalam setiap tantangan?

Lakukan semampuku untuk menang,

tetapi lakukan sebisaku
untuk membantu timku juga.

Di dalam tim mana pun, ada dinamika
bahwa jika seseorang terlalu serakah

atau terlalu fokus untuk menang,
itu akan mencerai-beraikan tim.

Aku tahu pasti bahwa setiap orang di sini

ingin menang tantangan.

Jadi menurutmu setiap orang
akan memilih membantu rekan tim

daripada menang?

- Kau sungguh percaya itu?
- Ya.

Kau percaya setiap orang di tim?

Aku percaya siapa pun di dalam tim.
Tentu saja.

Fokus, Paladin!

- Satu.
- Satu.

- Dua.
- Dua.

- Selalu awasi lawanmu!
- Tiga. Empat.

Jangan paparkan dirimu pada musuh.

Yang Mulia.

Paladin, jangan berhenti.

Aku datang untuk menantang Paladin.

Pertandingan membaca?

Nah, ada lebih dari satu cara
untuk menang pertempuran.

Apa gunanya senjatamu

jika musuh menyerang
dengan kelicikan atau... sihir?

Kau harus bijaksana dan cerdik.
Terpelajar. Pengetahuan adalah kekuatan.

Kekuatan juga kekuatan.

Terutama jika musuh datang
dengan pedang...

Yang Mulia.

Mungkin aku harus mengikuti pelajaranmu.

- Permisi.
- Apa itu?

Paladin?

Paladin!

Dia membawa bungkusan atau apa.

Dari mana mereka berasal?

Pertanyaan bagus. Ada di antara kalian
yang bisa memberitahuku?

Kerajaan lain, mungkin?
Mengirim pesan...

Kerajaan lain?
Ya, tetapi kerajaan apa?

Badan tinggi, rambut hitam,
perajin logam berharga.

Kerajaan Austeer?

Austeer. Ya, bagus sekali, David.
Austeer adalah kerajaan yang berbatasan

dengan Oraa dan Sanctum.

Kudengar mereka mendendam Oraa.

Jadi mungkin mereka mencari sekutu
untuk melawan Oraa.

Ayo kita cari tahu. Penjaga!
Teruslah melatih para Paladin.

Kita bertemu saat tahu lebih banyak.

Ayo.

Dan ya, ada persaingan yang
berlangsung lama antara Oraa dan Austeer.

Tetapi kurasa dalam keadaan ini...

Dravus melarang kami masuk, tetapi
dia tak bisa melarang kami mendengar.

Everealm mengira kita tewas.

Menurut Dravus, biarkan saja begitu.

- Ya, aku setuju.
- Ya, aku pun setuju kau membosankan.

Bagaimana jika kau ditangkap
karena memata-matai Raja?

Aku berusaha mendengarkan.

Selama 60 tahun,
kerajaan kita telah bersaing.

Sungguh disesalkan.

Inilah sebabnya ratu kami
yang terhormat telah mengirim kami.

Untuk menjembatani perpecahan
di antara rakyat kita.

Tentu saja. Kami telah merenungkan

dan melihat kesalahan dalam cara kami.

Tolong, terimalah hadiah
dari kerajaan kami untuk kerajaanmu.

Paduka, ini cermin bangsa Mystonia.

Ini bukan buatan orang Austeer.

Kau adalah ahli sihir
yang bijaksana dan cerdas.

Ini hadiah yang paling murah hati.

Cermin Mystonia. Konon itu telah membuat
seorang ratu gila karena rasa iri hati.

Kemarilah, Paduka. Lihatlah sendiri.
Tak ada yang perlu ditakuti.

Hanya ada lima di seluruh Everealm.

Ini indah sekali.
Hampir... seperti dari dunia lain.

Konon ini menyingkapkan misteri.

Apa yang kau sembunyikan?

Panggil para ahli waris.

- Paduka.
- Suruh mereka masuk.

- Terima kasih.
- Adaline? Cederic!

Oh, ayolah, Saudaraku.

Para ahli waris Sanctum.
Ternyata kalian masih hidup.

Dan siap merebut takhta ayahku.

Kecuali aku merebutnya
lebih dahulu, Saudaraku.

Kami adalah Ashryll dan Dorin.

Para abdi yang ramah, rendah hati,
dan jujur dari Ratu Austeer.

Keberuntungan apakah yang
membawa kalian dari Austeer hari ini.

Tampaknya masa depan kami
akan semakin cerah.

Seperti dinubuatkan,
Sang Takdir telah memulai pencarian.

Kami akan segera menemukan Kingstone.

Kingstone.

Segera, kami akan merebut
takhta Sanctum dari Tavora.

- Dan dendam ayah kami akan terbalaskan.
- Jika kau percaya tulisan Sang Takdir.

Kau sungguh bijak
untuk bersekutu dengan kami.

Kita akan memiliki kekuatan terbesar
di seluruh Everealm.

Tuanku, kami adalah
para hambamu yang setia.

- Dravus benar.
- Atau mungkin tidak. Kau tahu...

Tak ada yang tahu.

Tetapi kita tak akan tahu yang sebenarnya
kalau hanya berdiri di sini.

Kita harus kembali berlatih.
Ayo, Semuanya.

- Apa yang kau lakukan?
- Percayalah kepadaku.

Oracle, Adaline, Cederic, ayo.

Aku minta maaf.

- Ada apa denganmu?
- Kau memalukan Sanctum.

Orang Austeer tak pernah membungkuk.

Mereka tadi membungkuk.

Tepat.

Orang-orang itu, menurutmu
mereka membohongi kita?

Aku tak yakin. Hanya ada satu cara
mengetahui kebenaran. Kita buat ramuan.

- Ramuan?
- Serum kebenaran ajaib, tepatnya.

- Kau yakin itu akan berhasil?
- Tidak, tetapi kita harus coba.

Coba? Menyangkut ramuan,
kau tak bisa mencobanya begitu saja.

- Ingat kegagalan ramuan kodok?
- Itu tak akan terjadi lagi.

Aku punya rencana.
Kita perlu bantuan Paladin.

Teruslah menjaga paman kita.

Kita tak bisa biarkan dia
membuat ramuannya.

Kita akan berperang melawan
Tavora dan Austeer. Takdir menolong kita.

Baiklah, Paladin.
Kalian telah berkumpul, bagus!

Aku khawatir orang-orang Austeer itu
bukan seperti yang mereka katakan.

Kita harus singkap
niat mereka sebenarnya

sebelum terjadi kerusakan
lebih besar. Paham?

- Ya.
- Ya.

Nah, di gulungan ini

terdapat instruksi yang kita perlukan
untuk membuat serum kebenaran ajaib

dan aku perlu kalian menemukannya
sebelum terlambat.

Ini separuhnya.
Akan kuambil yang separuhnya lagi.

Kita perlu mantra
untuk tahu niat asli mereka.

Ramuan delusi, dua telur iguana hitam,
dua sendok teh...

RAMUAN DELUSI

jeli kandung kemih ikan,
keringat katak,

segenggam bunga violet Afrika.

- Kurasa kutemukan.
- Apa itu?

Ini resep penyamaran.

- Baik, sudah kalian temukan?
- Kami temukan dua resep berpotensi.

Baik, coba kulihat apa itu.
Terus cari di sini.

Ini delusi dan penyamaran.

Itu tidak benar.

Tidak, itu adalah serum kebenaran ajaib.
Itu akan tertulis di gulungan.

Eliksir Kebenaran!

ELIKSIR KEBENARAN

Eliksir Kebenaran!
Sempurna! Buat ruang di sini.

Bagus, Paladin Shaan.

Bubur kumbang kotoran, keringat katak,
air liur naga, dan air mata unicorn.

Bahan-bahan ini...

HATI-HATI

mudah dicari di pasar.

Pergilah ke pasar,
ambil bahan-bahan tertulis di gulungan.

Jika ada yang perlu pengingat
bahan-bahannya,

katakan saja, akan kubacakan.

Ya, ayo.

Rekan-rekan, kita harus menyebar.

Ada sesuatu di atas sini?

Kumbang, keringat, air liur, air mata.

Kumbang, keringat, air liur, air mata.

Oh, tunggu. Ada sebuah simbol.
Air mata unicorn.

- Oke, ya.
- Kita perlu tuangkan sesuatu di sini?

- Gunakan ember.
- Oh, itu simbol.

Ada simbol di mana-mana.

Berapa banyak kutuang?
Ini keluar.

Secukupnya. Itu...
Ya, kurasa itu cukup.

- Temukan simbol!
- Kumbang kotoran!

- Aku dapatkan kumbang kotoran.
- Aku temukan air liur naga.

- Ludah katak. Ya. Kurasa itu cukup.
- Oke.

- Sebelah sini.
- Ada apa?

Piala dan ini.

Kita tuangkan ini ke dalam piala.

Tuangkan dengan hati-hati.

Kita dapatkan.
Isilah sebanyak mungkin, Shaan.

- Baiklah.
- Semuanya, isi terus.

Lihat.

Terbuat dari pasir Sunar,

cermin bangsa Austeer telah digunakan
sebagai gerbang antar alam.

Itu artefak aneh.

Dan itu alasan lain untuk tidak
memercayai orang-orang Austeer.

Tuangkan saja.
Akan kuberi tahu saat di garis itu.

- Baik, berhenti!
- Semuanya, bawalah dayung atau tongkat.

Jangan jatuhkan apa pun,
itu akan jadi malapetaka.

- Kau bawa yang kau butuhkan?
- Ya.

Setelah kita punya bahan-bahannya,
kita akan ambil senar di sini,

kau akan memasangnya
mengelilingi leher botol,

letakkan di atas,
dan kalian akan tuangkan.

Bisa lanjutkan dan baca keras-keras,

agar kita yakin apa yang kita lakukan?

"Untuk mengeluarkan kebenaran, unsur-unsur
eliksir harus secara tepat dicampur"

dalam proporsi yang sama
dan tempo yang tepat sama.

Jika bahan-bahan ini dicampur
tanpa ketepatan,

daya sihir ramuan akan gagal,

"ramuan akan kehilangan kekuatannya
dan harus dibuat lagi dari awal."

Bahan-bahan ini cukup tidak stabil.

Baik? Kalian perlu sangat hati-hati.

Itu tak boleh disentuh sama sekali.

- Tetap tenang.
- Kita bekerja sebagai tim di sini, baik?

- Bergerak.
- Oke.

- Bergerak. Jika tidak...
- Baik.

- Aku tak bisa.
- Baik,

- aku bergerak.
- Bernapas dalam.

Baik, jadi kita menuangkannya
secara bersamaan.

Ingat, jangan terlalu cepat,
jangan terlalu lambat.

Tiga, dua, satu. Tuangkan! Ayo.

Tak apa-apa. Kau bisa.

Baikah, cukup!
Ini tak akan berhasil. Ini...

Apa yang salah?

Kita tidak menuangkannya bersama-sama.

Kita perlu lakukan secara perlahan,
sehingga kecepatan semua orang sama.

Baik. Kita perlu mengambil
bahan-bahannya sekali lagi.

Baik? Dan kita akan coba lagi.

Ayo! Semuanya! Kau ambil piala?

- Ya.
- Keluarkan piala.

Ayo!

Aku ambil napas naga!

Jadi, aku pantas disalahkan.

Tidak, Bung, Caden. Kau baik saja.
Jangan cemas soal itu.

Kita semua bersalah untuk itu,
kita tak lakukan bersamaan.

Itu semua salah kita.

Awas, aku datang dengan ramuan berbahaya.

Jangan meminumnya! Jangan! Bung! Hei!

Apa yang kau lakukan?
Berhenti!

Kita punya... Bahan apa itu?
Kumbang kotoran?

- Itu kumbang kotoran.
- Kumbang kotoran dan unicorn.

Jika kubawa ke bawah,
ini akan lebih cepat.

Aku dan David ambil satu.

Kalian turun jika sudah selesai.

Tidak penting siapa yang bawa turun...

- Ini. Itu tidak penting.
- Semuanya, tenang.

- Ayo.
- Tenanglah.

Bukannya...

Ambil napas dalam, Semuanya.
Napas bersama.

- Ayo!
- Ayo!

- Sekali lagi.
- Baik.

- Kau dapat.
- Semuanya baik?

Miringkan sedikit. Tetap tenang.

- Baik.
- Sangat pelan-pelan.

Tuangkan. Terus.

Ya. Ayo.
Semuanya. Tak apa.

Terus.

- Ya.
- Ayo!

Baik, semuanya mundur!
Semua ke sini! Cepat!

Ke sini! Ayo!
Mundur! Baik, kita tunggu.

Itu berhasil!

- Kita berhasil!
- Kalian hebat.

Apa yang telah kita lakukan?

Mereka menyelamatkan
leher kita, kuharap! Bagus!

Dan tertulis bahwa
kita butuh "manfaat tudung jari".

Sempurna! Itu dia.

Sang Takdir telah bicara.

Shaan, hari ini kau menunjukkan
tanda-tanda pahlawan sejati,

dan sebagai Paladin yang
menunjukkan inisiatif di bawah tekanan.

Sang Takdir telah
menganugerahimu jimat ini.

- Bagus!
- Terima kasih.

- Bagus sekali, Shaan.
- Terima kasih.

Kau membuat berantakan.

Aku minta maaf.

Baik, pada waktunya,
kami akan memanggil kalian.

Saat membuat ramuan,

tim kita mulai renggang
di bawah tekanan, 'kan?

Meski kita semua menjadi pemimpin,
yang tidak berhasil,

kita semua bukan pemimpin yang baik.

Kita semua panik dan renggang

dan aku merasa itu karena
tak seorang pun yang mendengar.

Aku merasa tim ini
punya potensi menjadi besar,

tetapi nasib tidak memihak kita.

Menurut kalian tim kita bisa
mengalahkan Tavora, pada saat ini?

- Tidak.
- Tidak.

Menjadi pemimpin itu penting,
tetapi bisa mundur

dan benar-benar membantu
semua orang lain, kadang,

berperan sebagai pengikut
bukannya pemimpin,

juga sangat penting.

Kita semua memiliki kekuatan,

- yang tangguh...
- Ya.

Saat kekuatan tertentu sedang diuji.

Ya, aku setuju seratus persen.
Aku merasa,

waktu bagi semua orang
untuk bersinar belum tiba.

Bagi yang belum mendapatkan jimat
dan bagi yang sudah,

masih banyak yang bisa mereka lakukan.

Ini sulit, karena kau mendekati...

- Ya.
- dan kau pantas

- dapatkan.
- Aku bisa rasakan.

Bagaimana jika ada kesempatan
menunjukkan kemampuanmu dan kau gagal?

Aku tumbuh besar dengan bermain gim
dan menyusun potongan

dan kita adalah
keluarga penggemar gim, 'kan?

Aku tumbuh besar dengan pola pikir
strategi menyusun potongan.

- Ya.
- Aku berharap

ada tantangan seperti itu,

tetapi seperti kataku,
itu menimbulkan rasa tidak aman,

bagaimana jika itu terjadi dan aku gagal?
Karena aku tak punya alasan,

dan kemudian, aku tak punya apa pun.

Saudaraku,
kau tak perlu begitu keras kepala.

Kau bersedia mempertaruhkan
kedamaian kerajaan demi sebuah firasat?

Jika gagal,
akan kuminum ramuan itu sendiri.

Emmett, jika kau benar,
maka kita semua meminumnya.

Pangeran Emmett tuang serum kebenaran

ke dalam piala dua orang Austeer.

Kita harap dia lakukan ini dengan benar.
Tetap di sini dan tunggu perintahku.

Tetaplah hebat.

Hari ini kita bersatu
di dalam persekutuan yang bersejarah.

Dua kerajaan bersatu
lebih baik daripada satu kerajaan,

tetapi ikatan tiga kerajaan
bahkan lebih kuat.

Austeer, Oraa, dan Sanctum.

- Paman, sebelum kita tanda tangan...
- Ada hal apa yang begitu penting?

Bersulang untuk perayaan...
untuk menandai persekutuan bersejarah

antara tiga kerajaan kita.

Ya. Bersulang untuk perayaan.

Terima kasih.

Terima kasih, Tuan Muda.

Terima kasih, David.

Untuk Everealm,
kita berdiri dengan kebijaksanaan...

kekuatan... dan kebenaran.

Ingatkan aku, Tuan, siapa yang mengutusmu?

Aku datang atas nama si Penyihir, Tavora.

Apa katamu?
Penjaga! Tangkap orang-orang ini.

Tunggu! Mengapa kau datang kemari?

Katakan mengapa!

Untuk mengelabui rajamu yang bodoh.

Hanya perlu hadiah mewah
untuk merenggut para ahli waris Sanctum

dan mereka yang disebut Paladin
dari dunia seberang.

Apa yang tuanmu inginkan?

- Bawa kami ke penjara bawah tanah.
- Tidak. Aku minta jawaban.

Dia ingin kalian lenyap!

Kalian dan siapa pun
yang menghalangi Legiun Kegelapan.

Everealm milik Tavora...
dan Tavora milik para Feral.

Kekuatan mereka adalah kekuatannya...
dan tak ada apa pun,

termasuk kalian,
bisa menghentikan mereka.

- Kau tak menentukan masa depan kami.
- Kalian tak punya masa depan!

Saat Tavora merebut Kingstone,
dia akan melepaskan kemarahan para Feral.

Everealm akan ditelan oleh Kedalaman.

Paladin Shaan. Berkat kau, kita
membuka kedok orang-orang bodoh ini.

Katakan sesuatu sebelum
mereka diseret ke penjara bawah tanah.

Kami tidak akan tunduk kepada Tavora.

Kami semua akan lakukan apa pun
untuk melindungi Everealm.

- Kalian akan gagal!
- Bawa mereka pergi.

Kami belum selesai dengan kalian.

Tavora akan membakar kerajaanmu
hingga luluh lantak.

Hadiah dari orang-orang Austeer.
Cermin Mystonia, di mana itu?

- Disimpan dengan aman.
- Kau harus menghancurkannya.

- Itu sebuah relik.
- Itu pemberian dari Tavora.

Musuh kita, mereka tak terduga, 'kan?

Mereka menyerang dengan sihir.

Atau dalam hal ini, cemin sihir.
Aku setuju dengan Peramal.

Kita pernah tertipu sekali.
Tidak bijaksana untuk menyimpannya.

Hancurkan cermin itu seluruhnya.

- Paduka.
- Itu perintah.

Kau sudah tergoda olehnya.

Kita berdua tergoda,
dan kita hampir kehilangan segalanya.

Penilaianmu tidak jernih, Dravus.

Paladin... Terima kasih
atas pengabdian kalian.

Sekali lagi, kita melihat bahwa Everealm
tidak selalu seperti yang terlihat.

Pergilah sekarang dan tidur nyenyak.
Kita akan bertemu besok pagi.

Lepaskan aku.

Rekan-rekan, tadi malam sungguh gila.

Terus kupikirkan,
menengok ke belakang.

Orang-orang ini, yang
berpura-pura menjadi... Apa namanya?

- Austeer.
- Orang-orang Austeer membodohi kita.

Kita tidak tahu sama sekali
sampai Pangeran Emmet

mengatakan mereka mungkin
bukan seperti yang mereka katakan.

Dia juga bilang dia ingin kita lenyap.

- Dengar trompet?
- Aku dengar.

- Trompet.
- Kudengar trompet.

- Paladin.
- Mila.

Penjaga Permata berikutnya...

dia sudah dekat.

Ular dari Bukit Pasir Sorrian.
Dia menjaga Permata Kebijaksanaan.

Kita harus pergi, Paladin,
sebelum ia merayap

masuk ke dalam kastel ini. Ayo, cepat.

Ini dia.

- Ada banyak kandang.
- Mungkin itu untuk kita.

Paladin... waktunya untuk maju.

Ular, kami kemari
untuk merebut Permata Kebijaksanaan.

Lihatlah kalian semua.

Begitu muda dan naif.

Siapakah yang paling pintar
di antara kalian?

- Kami semua pintar, Ular.
- Menurut kalian semua begitu?

- Ya.
- Ya.

Itu harus kalian buktikan.

Untuk merebut Permata Kebijaksanaan...

kalian harus lolos dari jebakanku,

sebelum butir pasir terakhir jatuh.

Ayo, cepat.

Kalian bisa lakukan ini.

Hanya yang paling bijaksana bisa lolos.

- Shaan, kau bisa?
- David, aku... Bung, tidak.

Aku pun tak bisa melepas bagian tengah.

Aku tak bisa melepas bagian atas.

Aku berusaha melepas apa pun sebisaku
dan mengendurkannya.

Tetapi tak bisa dilepaskan.

- Ada yang sudah bisa melepas talinya?
- Tidak, kau bisa?

- Tidak.
- Aku tak terbiasa dengan puzzle tangan,

seperti melepas ikatan,
tali, dan semacamnya.

Mereka saling mengencangkan.
Tak kutemukan titik di mana simpul muncul.

Kau dapatkan yang pertama atau kedua?

Aku raba sekeliling
dan merasakan di mana ikatannya

lalu ke sisi ini.

Ini sulit. Sialan.

Tidak!

Ada tali di bawah yang dikepang bersama.

Bagaimana dengan tali-tali itu?

Kau harus melepas kepangnya.
Aku tak suka melepas, kukira.

Harus cepat...

Kalian tak akan pernah lolos.
Kalian tak cukup pintar.

Kalian kehabisan waktu.

Fokus! Kalian tak bisa biarkan dia menang.
Kalian bisa melakukan ini.

Kutemukan jika kau kendurkan
di bagian tengah,

dan kau tarik, kurasa itu akan terpisah.

Ada lainnya yang bisa melepas ikatan?

- Coba lepas kepangnya.
- Ya. Bagaimana?

Kukendurkan kepangnya.
Hanya itu yang kulakukan.

Kepang apa?

Terus kendurkan. Kepang di tepi.

- Kepang apa?
- Entah

apa maksud kalian.

Aku hanya bermain-main dengannya

dan mulai melepasnya.

Kau bilang ada kepang di tengah.

Kalian punya seluruh waktu di dunia...
untuk gagal.

Sial. Aku merasa benar-benar bodoh.

Jujur saja...
aku tidak paham ikatan tali ini.

- Aku belum lepaskan apa pun.
- Kau terjebak juga?

Lebih dari terjebak.

Kau bisa lakukan ini.

Aku benar-benar penasaran
bagaimana ini dilepaskan.

Kau harus mengamati Ava
jika kau pikirkan itu.

Kau bisa lakukan ini.

Bung, Ava hampir bisa.
Aku percaya kepadamu, Ava.

Kau bisa.

Ava berhasil!

Bagus, Ava.

Ambillah.

Bagus.

Kebijaksanaan adalah kunci kehidupan.

Kami telah cukup mendengar. Paladin
telah membuatmu tampak bodoh. Pergilah.

- Selamat, Ava.
- Terima kasih.

- Bantu teman-temanmu lolos.
- Ya.

Aku berada di jalur yang benar.

Aku tetap belum tahu.
Jika kau tinggalkan aku di sini,

aku tak akan pergi.
Aku akan di sini sepanjang malam.

Lihat ujung ini?
Kau harus menariknya.

Ada ujungnya?

Apa-apaan? Ada ujung... talinya?

- Ini kepang empat untai.
- Aku merasa bodoh.

Tunggu, Ava.
Menurutmu ke mana ini harus...

Bagus!

Baik, tinggal satu lagi. Berhasil!

- Bagus, Shaan.
- Terima kasih.

Hei. Jangan terlalu sedih.

- Astaga.
- Bagus.

Bagus, Ava.

Aku tak mau bilang aku gagal,
karena menurutku akhirnya

aku mungkin bisa melepasnya.

Tetapi kau tahu? Kau harus...
tetap tenang dan bersikap positif.

Ular adalah ketakutan terbesarku.
Tetapi tujuanku adalah membuat kemajuan.

Bukannya aku ingin menang,
tetapi karena aku ingin menunjukkan

pada ular itu bahwa aku bisa.

Nah, jelas kita bisa.

Mengalahkan mereka, secara langsung.

Paladin, paling melelahkan adalah
mengeluarkan kemampuan terbaik,

temukan diri kalian sebenarnya.

- Sekarang?
- Ayo.

Aku sangat lelah.

- Bagaimana jika dia makan?
- Dia jatuhkan, atau menginjaknya?

Apa ini?

"Atas dekret Raja Silas..."

DEKRET KERAJAAN

"warga negara maupun pengunjung di Oraa
dilarang menginjak tanah ini."

Siapa pun yang melanggar dekret ini,

"harus dihukum
sebagai pengkhianat atau pencuri."

Itu pasti dipasang setelah kemarin.

- Setelah para penyamar.
- Ya.

Mereka ingin berhati-hati terhadap
siapa yang mereka percaya di sini.

Ini tenang sekali.

Ini kosong.

Paduka... hari ini di tengah kekacauan,

para Paladin menantang Ular dari Bukit
Pasir Sorrian untuk Permata Kebijaksanaan.

Tetapi hanya seorang yang bisa merebut
permata. Paladin yang bernama Ava.

Atas kebijaksanaanmu,
Sang Takdir telah menganugerahimu

jimat ini.

Peramal telah bicara.
Seorang pahlawan telah disebut namanya.

Bawalah Permata Kebijaksanaan.

Paladin Ava, apa yang kau temukan
tentang dirimu di dalam pencarian

permata ini?

Aku menyadari
bahwa diriku sedikit lebih bijaksana

dan cerdas daripada yang kukira.

Baik. Dengan kebijaksanaan melampaui
usiamu, kau kembalikan permata keutamaan.

Semoga dia yang memakai Mahkota Dewata
dimahkotai dengan kebijaksanaan.

Sekarang dan selamanya.

Sekarang dan selamanya.

Tolong, pasanglah permata ke mahkota.

Tinggal satu permata keutamaan terakhir
untuk direbut, Paladin. Kalian siap?

- Ya.
- Ya.

Terima kasih, Paladin. Silakan bubar.

Emmett. Di mana Dravus?

- Ayo.
- Entahlah.

- Dravus hilang.
- Aku tak melihatnya sejak tadi malam.

- Kalian dengar itu?
- Dravus tidak ada.

Dravus hilang.

Dravus... dahulu adalah ahli sihir
paling kuat, kini hanya pelayan rendahan

dari seorang raja kecil. Menyedihkan.

Oh, Dravus... kau bisa lebih dari itu.

Terjemahan subtitel oleh Yohanes Sutopo