All language subtitles for The.Ex-File,The.Return.of.The.Exes.2017.720p.WEB-DL.broth3rmax

BADAN BERFILMAN, MEDIA PERS, RADIO & TV

HUAN BROTHERS PICTURES

NEW SAINT FILM STUDIO

terjemahan broth3rmax

Masyarakat kita

berburuk sangka pada pria.

Dahulu wanita menyatakan
kesetaraan dengan pria.

Tapi itu masyarakat yang lama.

Sekarang kurasa kita para pria harus

menyatakan kesetaraan dengan wanita.

Misalnya saja, ibu yang di rumah

adalah wanita.

Tapi ayah yang di rumah,

tak cukup sekedar pria.

Pria harus berjuang melawan pria lainnya

untuk berebut sumber daya

di tengah rimba suatu masyarakat.

Wanita salah satu sumber daya itu

dan mereka cenderung mengalir ke atas

seiring waktu berlalu ketika
"cinta atau roti" menjadi pertanyaan.

Sekarang keseimbangan telah naik

maju dengan sedikit orang

yang punya roti sendiri.

Menjadi seorang wanita itu sangatlah sulit.

Kau hanya punya waktu beberapa tahun.

Tidak seperti pria
yang tak ada masa kadaluarsanya.

Kayak semacam judi bagi wanita
untuk memilih seorang pria.

Memaksimalkan beberapa tahun yang singkat itu

untuk menemukan pria yang tepat
untuk hidup bersamanya seumur hidup.

Itu terasa berat.

Namun seorang pria punya waktu longgar
untuk menentukan pilihannya.

Bagi pria, usia adalah nilai tambah.

Bagi wanita, usia adalah pemicu kepanikan.

Kau pernah dengan tentang Big Bothers (mas-mas),
tapi apa kau pernah dengar Big Sisters (mbak-mbak)?

Pada akhirnya hanya akan menjadi dunianya pria.

Jadi pada hari dan jaman ini

apa yang akan membuat seorang wanita

bersedia mempertaruhkan masa depannya
pada seorang pria?

Apakah uang atau status?

Tidak.

Itu akan tiba dari
seberapa besar pria mencintainya.

Apakah benar bila semua wanita di dunia ini

merasa tak aman?

Ya benar.

Kau perlu membuktikan bahwa
kau mencintai mereka setiap saat.

Pria bekerja keras tiap hari di luar.

Yang mereka inginkan saat pulang hanyalah

makanan panas, dan kasur yang hangat.

Bukan medan tempur yang lain.

Apa yang membangun hubungan yang baik?

Yaitu komunikasi, saling berbicara,

memposisikan dirimu di bawah orang lain,

bukan memposisikan dirimu diatas orang lain
terus-menerus.

Aku hanya melihat dia beberapa jam tiap hari.

Selebihnya dia berada dimanapun di luar,

namun tampak mati saat dia melangkah di depan pintu.

Tak bisakah dia berbagi sedikit energi

untuk dihabiskan bersamaku?

Apakah berbentuk materi atau psikis.

Yang lebih dipedulikan kami kaum wanita
bukan sebuah nilai yang mutlak,

tapi suatu nilai prosentase.

Seperti aku menghitung seberapa besar
prosentase keberadaanmu.

Ini sungguh melelahkan.

Menjadi pria sungguh melelahkan.

Sungguh berat.

Menjadi wanita itu berat.

Jadi ini sebuah pertengkaran atau
kalian putus kali ini?

Kubilang aku ingin putus.

Benarkah?

Dia bilang begitu.
Jadi memang benar.

EX-FILE 3:
KEMBALINYA PARA MANTAN

Aku sedang di tengah perpisahan.

Tak bisakah kau lebih serius?

Lalu katakan, apa yang kalian pertengkarkan?

Aku lupa.

Aku agak lupa apa yang memulainya?

Kalau begitu kenapa ini bisa seserius itu?

Dia menceramahiku.

Memang begitulah wanita.

Mereka tak mau terima kenyataan saat ini.

Mereka menyeretmu ke masalah
yang terjadi bertahun-tahun lalu.

5 tahun. Tiap kali aku bersalah

aku meminta maaf.

Dulu saat kami bertengkar
dia berusaha berbaikan denganku dalam 2 jam.

Kau akan mengira dia merasa menyesal
sekali-kali.

Tak pernah.

Sekarang sudah satu hari.

Belum ada sepatah katapun darinya.

Ini sungguh melelahkan.
Aku sudah selesai.

Alasan, itu semua cuma alasan.

Dia sudah muak denganku sekarang.

Dia tak mencintaiku lagi.

Apa kau tak khawatir dia akan pindah?

Mengapa?

Aku akan terkejut jika dia pindah.

Aku ingin bertaruh,
jika kali ini aku pindah

kurasa dia tak akan membiarkan itu terjadi.

broth3rmax

Meng Yun, apa ada
yang ingin kau katakan padaku?

Kau sudah membuat keputusan.

Tak ada lagi yang perlu dikatakan.

Baiklah.

Tolong kirimkan sisa barang-barangku

padaku.

Jangan ke alamat perusahaan.

Nanti akan kukirimi alamatnya.
/ Baik.

Siapa kira-kira menurutmu yang bersalah

kali ini?

Entahlah, kalian wanita susah untuk puas.

Aku cuma berharap saat kau di usianya Lin Jia

kau tak akan menyusahkan aku seperti itu.
/ Tapi aku merasa kasihan pada Lin Jia.

Dia sudah bersama Meng Yun selama 5 tahun.

Dari sejak kalian berdua memulai perusahaan itu
sampai sekarang kau punya bisnis yang cukup besar

Lin Jia selalu ada buat dia.

Aku merasa kalau

Meng terlalu fokus pada pekerjaan.

Aku tak setuju.

Kalian wanita, terus saja mengatakan

pria tak harus mempunyai uang,

tapi harus punya bakat.

Tapi jaman sekarang ini,
orang menggunakan uang untuk mengukur bakat.

Jadi untuk membuktikan kami punya bakat
seperti yang kalian harapkan

kami harus terus menghasil uang.

Baiklah.

Ada satu hal lagi yang suka dikatakan pria

bahwa "alasan aku bekerja sangat giat,

adalah demi masa depan kita."

Yu Fei, jadi inilah pertanyaan buatmu.

Bila tidak ada aku
apa kau perlu bekerja giat?

Itu pertanyaan yang bagus.

Selalu ada orang lain jika tak ada dirimu.

Apa?
/ Yang kumaksud itu adalah

seorang pria selalu bekerja keras

demi seorang wanita.
Betul tidak?

Apa kau tak kepikiran mereka sungguh
berpisah begitu saja?

Tidak.

Itu cuma pertengkaran.

Hanya saja kali ini tanpa pertimbangan.

Mereka sudah bersama bertahun-tahun.
Tak mungkinlah kali ini berakhir.

Yu Fei.
/ Huh?

Siapa yang terus SMS dirimu itu?

Cuma urusan perusahaan.
Meng memintaku menyiapkan makan malam bisnis.

Aku tak percaya, sini kulihat.

Ding Dian

memang kita bersama sudah berapa lama?

Kau masih saja tak mempercayaiku.

Kau boleh melihat.

Tapi jika tak ada apa-apa disitu

kau harus meminta maaf padaku.

Setuju.
Jika disitu tak ada apa-apa

aku akan meminta maaf.
/ Setuju.

Oh tidak, tadi ada SMS masuk.

Aku jadi kaget.

Keluarkan.
/ Kemana hilangnya?

Gunakan sumpitmu.
/ Dimana ya?

Kemana larinya? Mana ya?

Kamu memang sengaja!

Kamu ngapain?

Yu Fei, disinilah tempat pertama kami bertemu.

Sekarang kita kembali di tempat
ini dimulai.

Aku belum selesai dengan masalah ponsel itu.

Kuakui, aku memang...

agak main-main.

Tapi tu sebelum aku bertemu kamu.

Dan sejak itu aku sudah jadi pria yang baru.

Pria baru?
/ Huh.

Baik, akan kulupakan masalah ponsel hari ini.

Kita harus belajar dari kesalahan Meng dan Lin Jia.

Kita harus lebih banyak bicara,
lebih berkomunikasi.

Jadi kita akan bicara sekarang.

Apa maksudmu?
/ Sebuah pengakuan.

Pengakuan... apa?

Hal-hal yang saling kita sembunyikan
semenjak kita bersama.

Aku katakan satu hal,
kau minum satu gelas.

Lalu kau katakan satu hal,
dan aku minum satu gelas.

Tak boleh ada yang marah.
Kau ikut main?

Aku ikut bila kau ikut.
/ Baguslah.

Kita mulai.

Waktu kemarin,
kubilang padamu aku kerja lembur.

Tapi sebenarnya, aku pergi sama
teman-teman main videogame di warnet.

Yu Fei, yang agak greget bisa tidak?

Seriuslah?

Ceritakan hal-hal yang beneran.
/ Hal yang beneran?

Jadi kita bicarakan hal yang menarik.

Bagaimana kalau

kau berikan contoh.
/ Baik.

Dengarkan baik-baik.

Nomer kontak para gadis di ponselmu
itu Lucy, Jessica, Christine, dll.

Sudah aku hapus kemarin waktu kamu tidur

saat jempolmu dilayar mau menutupnya.
/ Apa?

Tak boleh marah.

Tato yang ada di paha bawahku

sebenarnya bukan nama ibuku dan bulan lahirku.

Itu nama pacar pertamaku.

Pantesan aku heran kenapa nama ibumu Coco.

Mengesankan.

Bagaimana perasaanmu?
Kau menikmati permainan ini? / Sangat.

Kalau begitu kita teruskan.
/ Silahkan saja.

Tas jinjing yang kudapat di ulang tahunku

kubilang padamu kalau aku minta tolong
teman wanitaku untuk membelinya dari Anerika.

Itu tak benar.

Yang benar itu hadiah
dari seorang pria yang menyukaiku.

Pada waktu perusahaan mengundang kami
nonton film bareng,

bukan perusahaan yang ngajak,
tapi mantan pacarku

yang baru kembali
dari luar negeri dan menelponku.

Waktu itu, aku bilang padamu kalau
aku pergi sama teman-teman wanitaku.

ke Floral Water Bay selama beberapa hari.
Saat itu bukan cewek-cewek saja.

Juga ada 2 cowok kaya.
Mereka yang bayari semuanya.

Di hari yang sama saat kau bepergian itu

aku pergi ke pestanya seorang teman cewek.

Kami semua mabuk, 3 cowok dan 3 cewek.
Dan tak ada yang berhasil pulang malam itu.

6 bulan lalu, kau berteman dengan
cewek seksi di WeChat.

Kalian berdua berhubungan WeChat.
Lalu dia tiba-tiba hilang dari kontak.

Kukasih tahu ya, gadis itu adalah
mata-mataku dan itu sebuah tes.

Kalau begitu untuk ronde ini aku tak minum.

Aku kasih tahu juga,

dia tidak menghilang.
Dia menggunakan akun lain untuk berteman denganku.

Kuberi dia nama di-kontakku sebagai nama pria.
Dia tertarik padaku sekarang.

Aku bisa apa?

Teman baikmu itu, Monica. Iya 'kan?
/ Masa bodoh!

Monica.

Tolong taruh. Taruh.

Kau sudah bangun.
/ Kenapa kau disini?

Mbak-mbak menyamakan masa menstruasinya.

Mas-mas putus cinta sama-sama.

Apa aku teman baik atau bukan?

Apa yang terjadi?
Kau putus dengan Ding Dian?

Siapa yang ketahuan?
Dia atau kamu?

Kau tahu, akulah yang memimpin

Public-Relation perusahaan.

Ada waktunya melangkah dengan hormat
untuk bisnis hiburan.

Seperti setelah pesta makan malam.

Untuk berpesta kau membutuhkan

gadis-gadis.

Pastilah.

Tadi malam waktu makan malam,
Salah satu rekan SMS aku.

Tentu saja tak boleh kubiarkan
dia melihat SMS itu.

Jadi aku "secara tak sengaja"
menjatuhkan ponselku ke dalam hotpot.

Lalu, dia punya ide mengadakan

permainan saling-mengaku.
Dan aku ikut main.

Kau dan aku berbeda jauh.

Kau tak bicara sama sekali.
Aku bicara banyak.

Sudah kubilang

berhati-hatilah.
/ Kau kira dia tak punya cucian kotor?

Dia itu kayak diriku versi wanita.

Belahan jiwa.

broth3rmax

Tn. Meng.
/ Ya?

Kami pergi dulu.
/ Baiklah. / Dah.

Terima kasih.

Film apa yang mau kita tonton malam ini?

Ada film sains-fiksi yang pasti bagus.

Baiklah.

SELASA, 16 AGUSTUS

Maaf.
/ Kenapa kau ini?

Filmnya sudah bubar.

Mungkin tak ada di bioskop lagi minggu depan.

Aku tahu, tapi begini
semua konstruksi berlangsung di perusahaan.

Tak ada orang lain lagi
yang mengawasi pekerjaan itu.

Ini cuma sekedar hiburan bagiku,
kau sendiri tak bisa memanjakanku.

Baik, baik. Memang salahku, salahku.

Semua ini salahku, mengerti?
Suatu saat bila kita tak mengkhawatirkan uang lagi

kita bisa nonton film kapanpun.
/ Tidak.

Hanya saat separoh harga saja.

Tak peduli berapa banyak uang yang kau hasilkan.

Kita hanya nonton film
yang separoh harga saja.

Gadis pintar.

Baiklah,
kita nonton filmnya hari Selasa saja.

"Kirimkan barang-barangku ke 6-2-908,
Jalan Fangcao."

B

Ba

Bai

Baik

Baik.

Harus kukerjakan seperti yang kau lakukan.
Meninggalkan beberapa barang-barang,

dengan begitu aku ada alasan
untuk menelpon dia,

dan membentak dia!

Kau tak perlu alasan untuk membentak dia.

Telpon dan bentak saja dia.

Aku tak bisa. Siapapun yang
menelpon duluan, itu yang kalah.

Apa kau berikan alamatmu pada Meng,
sehingga dia bisa tahu kemana mencarimu

saat dia di dekat situ?

Tidak.

Tentu saja, kau tak akan mengakuinya.

Aku melihat semua roda kecil itu
berputar di kepalamu.

Menginaplah di tempatku malam ini.

Aku tak mau sendirian.

Apa kegiatan kita malam ini?

Aku tak punya rencana apapun malam ini.
Kau saja yang atur.

Malam Selasa tanpa batas.

Bagaimana kalau,
kita berdua nonton film?

Rasanya agak aneh ya?

Kau telah berhubungan selama 5 tahun.
Aku 2 tahun.

Apa kau tak merindukan hari-hari
saat kita menguasai suasana malam Chengdu?

Dengarkan aku,
kapanpun kau memutuskan berbaikan dengan Lin

sebelum itu terjadi
ada jendela emas masa bujangan.

Kesempatan yang langka.

Kita masih cukup muda waktu itu.

Aku terlalu tua untuk urusan itu.

Aku punya grup gaul WeChat ini.
Ada beberapa gadis baru.

Usia 21, 22 paling banter.

Ayo berangkat.

Cepetan.

Hey.

Apa?

Jaman sekarang mereka menari seperti ini?

Ya.
/ Bagaimana dengan topeng-topeng itu?

Jaga-jaga agar liurnya tak kemana-mana.

Bukankah kau dulu jadi raja nari MIX
waktu di kampus?

Tunjukkan pada mereka.
/ Tidak.

Dulu kita bergoyang begini.

Kau kurang pas melakukannya.

Yoyo.
/ Ya?

Serahkan ini pada yang lebih jago.

Buat apa ini?
/ Lakukan saja kayak aku.

Inilah tema malam ini.

Untuk kebebasan!

Bu Deng,

aku tak tahu cara mencari kurir.

Tolong bantu kirimkan semua barang-barang ini

pada Lin.

Baik.

Semalam kau "habis-habisan".

Lin sudah pergi?

Jadi ini?

Apa rencana hari ini?

Terus saja mengguncang.
/ Apa?

Terus...

mengguncang.
/ Ya.

broth3rmax

broth3rmax

Udara segar.

Permainan segar.
Gadis-gadis segar.

Aku kembali lagi.

Sudah lama tak sesantai ini.

Aku telah sadar.

Masa bujangan sangat cocok denganku.

Beginilah seharusnya hidupku.

Ini sudah beberapa hari.

Aku merasa seperti bujangan lagi
dan rasanya asyik.

Benar sekali.

Setelah aku dan Ding Dian mulai berkencan,
karena dia tak main videogame

aku berhenti main videogame.
Sama kayak Lin Jia yang tak pergi ke klub,

sehingga kau juga berhenti klubing.
/ Betul.

Rasanya hanya karena kita ini pria

kita berkewajiban terikat pada keinginan mereka.

Lagian, mereka harusnya setuju
nongkrong bersama kita disini hari ini

apa mereka itu akan kesini?

Tidak.

Aku merasa sedih pada kaum pria.

Kau adalah karyawannya orang saat kerja.
Lalu jadi pacarnya orang saat tak kerja.

Kapan kau bisa jadi dirimu sendiri?

Sekaranglah.

Meng Yun dan aku telah kembali
menjadi jomlo lagi

hampir di waktu yang bersamaan.

Pasangan harus saling bisa memberi jarak.

Itu sama kayak yang diucapkan Ding Dian padamu
pertama kali kalian bertemu.

Ya.
/ Aku tak masak

tapi aku akan belajar membuat sup yang enak
untuk memberi makan pacarku

saat dia pulang tiap hari.

Dia juga bilang begitu.

Dimana supnya sekarang?

Semuanya masuk ke selokan.

Kalian para gadis, selalu saja menipu
mata kami lelaki

dengan semua kata-kata manis itu
sebelum kami sadar itu sudah terlambat.

Kurasa itu yang dikatakan orang-orang
mengenai kalian lelaki.

Ya.
/ Kalau begitu, rasanya kita impas sekarang.

Ya ayo, bersulang.

Telpon pertama setelah putus cinta?

Kurasa dia sudah gila duluan.

Mungkin saja.
Aku masih menikmati kehidupan bujangku yang baru.

Jika dia ingin balikan

aku harus pikir-pikir dulu.
/ Dasar wanita.

Kau harus mengabaikannya,
agar mereka sadar kalau memang tak masuk akal.

Jawablah.
Lihat saja dia mau bilang apa.

Halo?

Siapa...

yang kau telpon brengsek?

Kau sudah senang-senang huh?

Merasa merdeka?
Kau sudah lama tak mencintaiku, iya 'kan?

Apa kau bersama Monica sekarang?
Aku tak akan mengingat masa lalumu.

Dasar kau brengsek. Bajingan.
Kusia-siakan tahun-tahun terbaikku bersamamu.

Kau berhutang padaku!

Dia itu memang...

Sudahlah.

Dari suaranya jelas dia mabuk.
/ Mabuk sudah pasti

jadi kebenarannya muncul.

Katanya dia menyia-nyiakan tahun-tahun
terbaiknya bersamaku.

Aku juga menginvestasikan waktuku.

Tak apa, aku tahu. Ayo minum.

Jangan terlalu dipikirkan.

Masa bodoh, aku akan bicara dengannya!

Mana sup yang kau janjikan?

Kau tak bohong 'kan?

Kau bilang memata-matai ponselku.

Dan kau menghapus nomer-nomer kontakku.

Siapa sekarang yang keterlaluan?

Terkadang aku mungkin ingin bersenang-senang.

Tapi tak ada sangkut pautnya
dengan yang terjadi pada orang lain.

Apa kau selingkuh atau tidak?

Aku mau kau jujur padaku.
Siapa yang jahat disini?

Kau bodoh ya?

Kubilang aku ingin putus dan kamu mau saja.

Tak bisakah kau lebih baikan lagi padaku?

Untukmu, buat membantumu bangun.

Makasih.
/ Sayang, teh untukmu.

Membantu memulihkan mabukmu.

Kau juga mau menghiburku.
/ Tak apa.

Memang harus ada satu orang yang gila duluan.

Siapa yang kamu bilang gila?
Aku cuma lagi mabuk.

Aku cuma ingin memastikan terakhir kali.

Apa memang aku yang...
menelpon dia duluan tadi malam?

Uh-huh.
Lalu dia menelpon balik.

Apakah mungkin dia mengira dia yang menang
karena aku menelpon duluan?

Mungkin.
/ Pasti.

Oh tidak, kemana harga diriku.

Tidak, aku harus mikirkan cara

untuk penyelamatan.

Kau mencintai dia 'kan?
Itu lebih besar dari pada keangkuhanmu 'kan?

Bagaimana denganmu?
Mengapa kau belum menelpon Meng Yun?

Atau dia yang tak menjawab?

Chloe, bisa tidak kau berhenti ngomong.

Mengapa hari ini kamu kesini sepagi ini?

Kata bosku aku bukan diriku akhir-akhir ini

dan menyuruhku untuk cuti.

Aku lagi mikir tentang memanfaatkan waktu ini
untuk traveling.

Bagaimana kalau kalian berdua ikut?

Aku tak bisa.
Chloe mau pulang dalam beberapa hari.

Jadi cuma aku yang menjaga toko.

Ibuku mau menikah.
/ Lagi?

Dengan...

Aku tak tahu.

Kau tahu, aku sedang berputar antara
jadi orang kaya dan orang bangkrut.

Itu bergantung pada kinerja ibuku.

Saat aku pergi,
jangan bertindak bodoh lagi.

Tak usah khawatir.
Aku merasa kami berdua

memang butuh penyesuaian.

Mengapa kita mau menghukum diri sendiri
dengan pesta kejam lainnya?

Aku melihat postingan akun sosmednya.
Itu kayak melihat tawanan liar...

yang dibebaskan ke alam liar.
Itu yang membuatku jengkel.

Kurasa, itu bagian dari alasan

aku hilang kendali tadi malam.

Dia telah membuat hidupku sedih.

Tak akan kubiarkan dia lolos dengan mudah.

Apa lagi?

Karena kita sudah putus,
kita harus selesaikan urusan yang belum selesai.

Mari kita kembalikan
masing-masing barang kita sekarang

sebagai tanda berpisah baik-baik.

Sebuah penutupan.
/ Jadi ini penutupan.

Ya. Penutupan.

Baiklah. Ini dia penutupannya,

mulai saja.
Bersulang.

Sekarang katakan,

bagaimana kita memulainya?

Kau kembalikan hadiah dariku dan
sebutkan harganya.

Lalu juga kukembalikan hadiahmu yang
sama harganya. Begitu seterusnya.

Kita akan tentukan selisihnya nanti.

Kemudian, selesailah.

Ayo kita mulai.

Yang ini, berapa harganya?

2000 sekian yuan.
/ Baik.

Kalau begitu 2500 yuan.

Biar kucari yang sama harganya.

Yeezy Boost 350 V2. Hitam.

Berapa harganya?
/ 480 yuan termasuk ongkirnya.

Apa?

2480.

Terlambat.
Aku penasaran

kenapa kakiku bau ketika memakainya?

Tak usah disebutkan hal yang detil.
Bukankah kau selalu memakainya?

Harganya 2.480.

Aku minus 20.
Bagaimana kalau aku minum segelas saja?

Giliranmu.

Dompet ini, berapa harganya?

5.700, tunggu.

Ini dompet pertama yang kubeli untukmu.

Lihat betapa usangnya sekarang.
Kau mau mengembalikannya?

Mana dompet yang kau pakai sekarang?

Sekarang? Aku masih pakai yang satu itu.

Aku sedang pakai.
Ayo giliranmu.

Ini kamera SLR, berapa harganya?

Ini agak mahalan, 7.800.

Kurangi ini, kamu minus 2000 sekarang.

Tidak, tunggu.

Saat kau berikan kamera ini,
bukankah kita sepakat

kalau kau akan memakainya untuk memotret
momen-momen atletis kuat diriku

di lapangan basket?

Tapi ini ternyata,
aku yang sering memotret dirimu saat itu.

Disini isinya cuman fotomu.

Bagaimana dengan
lingerie seksi yang kau belikan?

Siapa yang dapat untung?

6666666666

Selanjutnya.

Ini mug yang sepasang.

Ini...

Kita saling tukar saja.

Tak perlu dihitung.

Ayo, bersulang.

Hey, Chuck!

Tiger.

Pan, ada apa?

Ayo kita kumpulkan geng lama.

Minum-minum.

Kau sama kerabatmu?

Kawan, ini agak keseringan akhir-akhir ini.

Mungkin butuh menenangkan diri
beberapa hari.

Aku membelikanmu

semua produk perawatan kulit.
Mungkin kau harus kelupas kulitmu.

Ya lucu.

Bagaimana dengan,

semua add-on dan skin karakter videogame-mu?

Aku yang membelikannya buatmu.

Dan juga level-power.

Kembalikan semuanya.
/ Semua celana dalam dan kaos kakimu

aku yang belikan.

Lepaskan sekarang.

Katakan sekali saja

kalau kau yang bayar kita makan di luar?

Ayo, keluarkan semua makanannya.

Ini memang sering terjadi.

Sayang, aku tahu aku tak bisa masak.

Tapi aku punya resep rahasia
untuk bikin mie instan.

Benarkah?

Lihat, semua kaldunya terserap oleh mie.

Enak?
/ Lezat.

Tak peduli berapapun
uang yang kuhasilkan nantinya

aku akan makan mie-mu
paling tidak sekali sehari.

Setuju.

Sayang.
/ Huh?

Bisa tidak kita piara anjing?

Saat kita pindah ke rumah yang lebih besar nanti

pasti akan kubelikan anjing.

Hanya saja kita belum siap sekarang.

broth3rmax

Jadi pertama kali kita bertemu
semenjak kita putus

mengarah ke begini.

Agak bersemangat.

Ya.

Jadi kita...
/ Tidak balikan lagi!

Baiklah.

Jadi?

Kamu mandi dulu,
atau aku yang mandi duluan?

Kau mandilah dulu.
Aku mau baringan dulu sebentar.

SELAMAT DATANG DI MANADO

MONUMEN YESUS MEMBERKATI

Tolong, boleh kulihat yang itu?

Bagaimana tadi malam?

Aku mau telpon untuk memberitahu
aku telah tiba, kau tak angkat telponnya.

Sesuatu terjadi?

Tidak, tidak.

Kami agak mabuk lalu jalan berpisah.

Tapi, aku baru sadar.

Yu Fei sebenarnya
telah membelikanku banyak barang.

Dia biasanya pelit soal uang

tapi sangat murah hati bila soal dirimu.

Dia harus begitu.

Bagaimana seorang pria membuktikan cintanya padamu?
No. 1, membelanjakan uangnya demi dirimu.

No. 2, memakaikan cincin di jarimu.
Coba pikir

mereka sanggup kerja keras
demi mendapatkan uang itu.

Mereka mau menghabiskan uangnya
pada orang-orang yang pantas menerimanya.

Pokoknya, pria yang bersedia menghabiskan uang
demi dirimu, tak perlu mencintaimu.

Tapi pria yang tak sanggup membayarimu,
pasti tak mencintaimu.

Kurasa begitu.

Tapi, melihat barang-barang hadiah kami,

telah membuatku agak sentimentil.

Ya.

Bagi 2 orang yang tinggal bersama selama ini

kau bisa bagi-bagikan barang itu,

tapi kau tak bisa
mematikan kenangannya begitu saja.

Bagaimana kabarmu?
Dari penampilan postingan akunmu

suasana hatimu lagi senang.

Liburan ini terlambat 5 tahun,
sesuatu yang Meng Yun pernah janjikan.

Namun pada akhirnya, hanya aku sendiri.

Nikmati saja liburanmu,
jangan kebanyakan mikir.

Apa kamu sudah ketemu cowok manis?

Sudah 5 tahun.
Kamu pantas mendapat daging segar.

Tentu.

Kau mau aku bawakan cowok juga?

Ada apa?

Kau menghilang di hadapanku semalaman.

Di tempat salah satu TTDP-mu?

TTDP apa?

Teman Tidur Dibawah Pengaruh.

Aku tak mengerti yang kau bicarakan.

Apa yang terjadi? Kelihatannya serius.

Lin Jia pergi traveling.

Dolphin Bay?

Saat dia dan aku baru jadian,

kami membicarakan soal pergi ke
Dolphin Bay suatu hari nanti.

Itu dia.

Dia mempostingnya dengan sengaja
agar kau bisa melihatnya.

Tapi apa kau tak melihat ini aneh?

Aneh bagaimana?
/ Pemandangannya,

aku paham.

Foto-foto selfie, tentu biasalah.

Tapi...

siapa yang memotret dia sebadan penuh?

Benar juga.

Aku juga lihat updetan teman juga begitu.

Kata orang, mereka yang traveling sendirian,
memposting kayak foto-foto, pantai, pemandangan

hotel bintang-5 kau yakin.

Lalu jengjeng! Foto sebadan penuh.

Bukankah kau traveling sendirian?
Siapa yang memotret dirimu?

Mencurigakan.

Apa kau curiga dia pergi traveling
bersama pria?

Tidaklah.
Hargailah diriku.

Itu dia.

Mungkin...

coba lihat yang lainnya.
/ Ya, ayo kita lihat.

Kau juga boleh lihat postingannya.

Biar aku fokus pada foto yang kedua.

Coba saja apakah aku bisa melihat
cerminan sosok pria dari kacamatanya.

Kau lihat foto yang keempat.
Mungkin kau bisa lihat lewat jendela itu

dan menangkap gambar lebih detil?

Kayak rokok, atau sesuatu lainnya.

Lihat lebih dekat.
/ Baik.

"Ingatkan aku untuk beli kopi. ~Cinta~"

Maaf, aku telat.

Bangku lama disimpan buat teman kelas lama.

Baik baik.

Apa kau yakin ini tak berlebihan?

Aku tak ingin memaksamu.
/ Tidaklah.

Tempatnya tak jauh 'kan.

Reuni kelas hari ini berakhir cukup awal.

Semuanya bersikap agak canggung.

Sebenarnya itu bisa dimengerti.

Bahkan orang yang kau kenal akrab
atau yang paling dekat saat itu

jika kau kehilangan kontak dengan mereka
dalam waktu yang lama

mereka bagai orang asing bagimu.

Apa aku ngomong salah?

Atau membuatmu kepikiran...

Tak masalah.

Kau baik-baik saja 'kan?

Kamu tampak pucat.

Cuma karena cuaca.
Aku agak rentan bila pergantian musim.

Aku baik-baik saja.

Sayang.
/ Ya?

Aku merasa begitu lemah.

Mungkin aku mati lebih cepat darimu.

Jangan ngomong ngawur.

Kamu cuma rentan kena flu
saat pergantian musim.

Aku sudah buat catatan mental soal itu.

Dan sudah kusimpan obat-obatan di rumah
jaga-jaga jika kau membutuhkannya.

Kapanpun kau flu atau demam

aku akan ada untukmu.

Kapanpun kamu sakit saat menstruasi,

akan kubuatkan minuman manis-manis.

Oh, yang lebih penting lagi,
kamu alergi mangga.

Aku harus ingat itu.

Karena aku pernah
menciummu setelah aku makan mangga.

Seluruh tubuhmu tiba-tiba bentol-bentol.
/ Tapi kamu suka mangga.

Ya, aku akan...

memakannya di luar rumah,

dan gosok gigi sebelum menciummu.

Tidurlah.

"Kontak-Favorit: Meng Yun"

"

"M

"Mu

"Mus

"Musi

"Musim

"Musim

"Musim b

"Musim be

"Musim ber

"Musim beru

"Musim berub

"Musim beruba

"Musim berubah

"Musim berubah

"Musim berubah s

"Musim berubah se

"Musim berubah sek

"Musim berubah seka

"Musim berubah sekar

"Musim berubah sekara

"Musim berubah sekaran

"Musim berubah sekarang

"Musim berubah sekarang,

"Musim berubah sekarang,

"Musim berubah sekarang, k

"Musim berubah sekarang, ka

"Musim berubah sekarang, kau

"Musim berubah sekarang, kau

"Musim berubah sekarang, kau t

"Musim berubah sekarang, kau ta

"Musim berubah sekarang, kau tak

"Musim berubah sekarang, kau tak

"Musim berubah sekarang, kau tak a

"Musim berubah sekarang, kau tak ap

"Musim berubah sekarang, kau tak apa

"Musim berubah sekarang, kau tak apa-

"Musim berubah sekarang, kau tak apa-a

"Musim berubah sekarang, kau tak apa-ap

"Musim berubah sekarang, kau tak apa-apa

"Musim berubah sekarang, kau tak apa-apa?

"Musim berubah sekarang, kau tak apa-apa?"

"Musim berubah sekarang, kau tak apa-apa?"

"Musim berubah sekarang, kau tak apa-apa

"Musim berubah sekarang, kau tak apa-ap

"Musim berubah sekarang, kau tak apa

"Musim berubah sekarang, kau tak

"Musim berubah sekarang, kau t

"Musim berubah sekarang, kau

"Musim berubah sekarang, ka

"Musim berubah sekarang, k

"Musim berubah sekarang,

"Musim berubah sekarang

"Musim berubah sekaran

"Musim berubah sekara

"Musim berubah seka

"Musim berubah sek

"Musim berubah se

"Musim berubah s

"Musim berubah

"Musim beruba

"Musim berub

"Musim beru

"Musim ber

"Musim be

"Musim b

"Musim

"Musi

"Mus

"Mu

"M

"

Halo, Ding Dian?
/ Meng Yun.

Kenapa kau telpon aku?
/ Bagaimana kabar Lin Jia akhir-akhir ini?

Lin Jia?
Aku khawatir karena tadi kau terlihat pucat.

Apa kau merasa baikan?

Lin Jia gampang terkena flu saat musim tahun ini.

Obat yang manjur untuk dia
tak selalu tersedia.

Ada obat yang kusimpan di rumahku.

Bagaimana kalau

kuberikan obat ini padamu.
Lalu kau berikan padanya?

Kenapa tak kau berikan saja sendiri?

Demam itu gawat.

Aku akan ke sana membawamu ke rumah sakit.

Huh?

Jangan. Aku baik-baik saja.

Wang Xin?

Baiklah.
Kalian tetap saja pertahankan arogansi kalian.

Tapi sekarang aku lagi sibuk
di pesta ulang tahunnya teman.

Akan kuberikan padamu besok saja.
/ Baiklah.

Dah.

Hah? Kamu sungguh sakit?

Meng Yun semalam menelpon dan memintaku
memberikan obat padamu.

Semalam aku betul-betul sibuk.

Aku lupa memberitahumu.

Bukan masalahmu.

Dia mungkin sudah lama lupa
semua hal yang dia katakan.

Jangan percaya kata-kata kaum pria.

Namun setidaknya dia menelpon.

Kenapa dia tak telpon saja aku langsung?

Bila dia tak bisa bicara langsung denganku

aku tak akan mengandalkan dia
untuk menyelamatkan hubungan ini.

Seorang teman kelas lama yang tak pernah
bertemu selama 10 tahun

dialah yang peduli menelpon untuk memastikan
kalau aku baik-baik saja.

Apa teman kelas lamamu ini

dulu waktu di sekolah naksir kamu?

Itu tak penting.

Waktu dulu itu kami masih kecil.

Orang menumbuhkan

ketertarikan di masa mudanya.

Ketika kau masih muda
cinta itu spontan.

Ketika kau dewasa
cinta itu kayak usaha bersama.

Bagaimana dia?

Dia cuma pria biasa.

Semacam manajer di perusahaan.

Sebenarnya dia bukan tipeku.
/ Orangnya jelek

begitukah?

Itu tak penting.
Ayah kandungku cakep.

Apa itu sudah membantuku?

Tak ada sama sekali.

Setelah itu, aku cuma ingin cari

pria yang seperti ayah tiri pertamaku.

Pria yang sukses.
/ Kau tahu

kau harus lebih tangguh

menjadi wanita di belakang pria sukses.

Tapi pria sukses punya musuh sendiri.

Pria sebelah rumah.

Ayah tiri pertamaku telah digulingkan

oleh pria yang sama kayak
teman kelas lamamu itu

yang muncul di waktu yang tepat.

Chloe, kau bilang kau tak pernah pacaran.

Dari mana kau dapat teori begitu?

Dia mungkin sedang tak berhubungan

tapi, dia berpengalaman sebagai ibu.

Sekarang aku lagi memikirkan kondisi
yang kualami sebelumnya

terasa konyol.
Dan aku hampir kehilangan pekerjaanku.

Dengan Meng Yun atau tidak

harusnya aku tak hilang kendali.

Paham.

Ayo, selfie bersama.
1...

2... 3.

Yay!

Apa yang kamu lakukan?
/ Mempostinya, keterangan: "Moving on". (jalan terus).

Terasa baikan? Merdeka?

Jadi apa kita...
lihat bagaimana mereka dikelilingi oleh

para cewek-cewek seksi akhir-akhir ini.

Kenapa kita tak cari sendiri saja
cowok-cowok cakep?

Makasih telah mengingatkanku.

Rasanya bukan itu yang aku maksud.
/ Bukan?

Semenjak Ding Dian memposting "Moving on"

ya ampun! Dia lagi bergembira!

Bagaimana kamu tahu?
/ Postingan akun sosmednya.

Kukira kau sudah memblokir dia.

Apa yang terjadi dengan "tak terlihat, terlupakan".
/ Aku memang memblokir dia

tapi ternyata aku ingin melihat
postingan dia yang lain.

Aku jadi terobsesi melihati postingan dia tiap hari
kayak aku tak mau ketinggalan informasi penting.

Kau ini mustahil.

Aku merasa kayak,
tak bisa berpendapat tentang Ding Dian

tapi Lin Jia...

sepertinya dia sudah sepenuhnya move-on.

Kurasa dia tak akan menghubungi aku lebih dulu.

Kau tahu tidak, dia sudah membuatku terpojok.

Kemarilah. Sini.

Kukenalkan, temanku, Marco.

Alias Magic-Marco.

Artis panggilan.

Aku meminta dia agar aku bisa memata-matai
Lin Jia dan Ding Dian.

Senang berkenalan denganmu.
/ Aku juga.

Kita semua teman.
Meng-klik "pacarnya" teman

sudah menjadi jalurku.

Maaf. Testing, cuma testing.

Terserahlah.
Kau lanjutkan...

Berdasarkan informasi dari Yu Fei

aku mengintai lebih dari
30 grup kencan WeChat lokal yang terbaru.

Akhirnya, di sebuah akun grup bernama

Singled Bang Bang

aku tahu lokasi kedua gadis kalian.
/ Apa?

"Bang Bang"? (tidur bareng)
/ Nama tidaklah penting.

Yang penting itu apakah:
mereka gampang di bang bang atau tidak?

Maaf, gampang di ajak atau tidak.

Jadi aku kirim permintaan pertemanan pribadi
pada keduanya.

Apa mereka menerima permintaanmu?
/ Tentu iyalah, aku dipanggil Magic-Marco bukan tanpa alasan.

Kedua foto profilnya
di edit photoshop dengan bagus.

Jadi, bagaimana ini berlangsung pada Lin Jia?

Lin Jia itu... agak sopan.

Tapi kurasa dia itu agak dingin.

Dia keluar setelah chat beberapa kata.

Bagaimana dengan Ding Dian?
Kau bicara dengannya?

Ding Dian persis seperti dugaanmu.

Sangat responsif.
Aku chatting dengannya semalaman.

Dia bahkan tak butuh tidur.
kami chattingan sampai subuh.

Dia hiperaktif.

Dan dia hampir saja
mengajakku sarapan bareng.

Itu suatu momen
yang membuatku tergoda.

Tapi mengingat dia itu pacarmu,
aku menahan niatku.

Gadis itu tahu betul cara memancing sesuatu.
Bisa menimbulkan khayalan tidak-tidak.

Aku telah ketemu kecocokan.

Kalian berdua cuma mengawali obrolan,
lalu kamu mengalami kayak begitu.

Apa kau tak merasa agak... terkejut begitu?

Tidak, kau tak tahu.
Dia yang membuatku terjaga.

Aku ingin tidur.

Jadi katakan, bro.

Bagaimana selanjutnya?
Meminta mereka bertindak kotor atau gimana?

Jelas enggaklah.
Langkah selanjutnya itu

kamu harus tetap bersikap kalem.

Bagaimana kondisi mereka sekarang?

Berdasarkan pengalamanku

kurasa mereka berdua telah melewati
tahap awal wanita pasca putus cinta.

Tahap keruntuhan.
Sekarang mereka sudah berada di tahap dua.

Terlahir-kembali.
Dan kalian berdua

setelah melalui tahap awal kebebasan

sekarang berada pada tahap... nostalgia.
(mengingat kenangan)

Siapa? Kami?

Nostalgia buat apa?
Itu konyol banget! Seriusan!

Kau tahu, kuminta keahlianmu

agar aku tahu, apakah aku telah membuat
keputusan benar soal putus cinta itu.

Sekarang ini nampaknya aku tak bisa lagi benar.
Dan sarapan?

Memang apaan?
Sekarang dia merusak sarapan padaku.

Bagaimana menurutmu, Meng?

Mereka cuma ingin menunjukkan kalau

tanpa kita, hidup mereka jauh lebih baik.

Apa mereka benar-benar menyangkal secara
signifikan keberadaan kita?

Baik.

Tersu saja menyangkal.
Pasti selalu ada orang lain.

Para penggantinya mengantri.

Itulah omongan yang aku tunggu.

Kawan-kawan.
Apa kita membicarakan cewek-cewek?

Aku punya banyak disini yang belum disentuh.

Semuanya bersih.

Sebelumnya kita harus mengumpulkan
gadis-gadis dalam settingan grup besar.

Kita punya banyak, tapi tak ada hasil.

Keberuntungan kita harus lebih baik

dengan operasi ukuran paling kecil.

Marco telah mencomblangkan
dengan sepasang cewek kembar.

Semua sudah kusiapkan.
/ Jangan bercanda?

Bukan bercanda.
Kembar adalah impian pamungkas setiap pria.

Kamu juga?
/ Sungguh.

Mobil-mobil siapa ini?
/ Mobil kita.

Aku menyewanya.

Sekarang saatnya kita berfoya-foya.

Pikirkan saja soal beberapa ratus yuan itu

per kotak masker wajah yang kita beli untuk cewek-cewek itu
demi dampak kelembapan kulit yang pasti super?

Super bagaimana gitu?
Apa itu bisa membuatmu kayak usia 20 lagi?

Tanpa beli itu, uang kita pasti cukup
buat belanja untuk kita sendiri.

Itu benar.

Tapi uang bisa menunggu.

Cewek-cewek tak bisa menunggu.
Mereka tak bisa muda lagi.

Biar kubawa yang ini.

Ayo berangkat.

Kupilih sendiri yang itu buat aku.

Nanti bisa gantian.

Kapan si kembar itu tiba

bagaimana kita bisa
bicara sama mereka terpisah?

Kau benar juga.

Kau harus punya rencana mainnya dulu.

Karena mereka itu kembar
penampilannya sama.

Jadi abaikan kepribadiannya.
Dari yang aku dengar

kakaknya lebih lembut.

Adiknya yang lebih malu-malu.

Lin Jia terlalu keras kepala
dan tegang.

Aku akan sama yang lembut saja.
Kupilih yang kakaknya.

Ding Dian terlalu gila.

Aku sedang butuh sentuhan yang lebih lembut.
Jadi aku pilih yang adiknya.

Sempurna!

Bagaimana kalau nanti kita mabuk

dan bingung membedakan keduanya?

Bingung...

Kalian berdua ini...

kembar?
/ Uh-huh?

Ada 2 jenis orang kembar.

Kembar indentik dan kembar fraternal.

Kami ini jenis yang kedua.

Aku mirip ayah kami.

Ayahmu pasti wajahnya cakep.
/ Uh-huh.

Aku mirip ibuku.

Ibumu...

pasti orang kaya.
/ Uh-huh.

Jadi kalian berdua

yang mana yang...

kakaknya?

Dan mana yang adiknya?

Aku...

kakaknya.

Aku adiknya.

Halo.
/ Kukira...

adiknya yang lebih malu-malu?

Kau akan tahu
kalau kita lebih saling mengenal.

Ya nanti kau akan tahu.

Ada sesuatu yang tak beres

pada saat pembuahan mereka.

Maksudku

perbedaannya sangat berlebihan.

Pasanganmu tak masalah.
Lah pasanganku...

agak kelewatan.

Bro

kau tahu artinya bir google?

Apa artinya?

Kau akan temukan daya tariknya
ketika kau mabuk berat.

Kurasa aku tak bisa mabuk buat yang itu.

Sayang.
Sekarang saatnya berpisah dan menaklukkan.

Adik.

Istirahat dulu?
Ini. Ayo kita minum.

Ini. Ayo kita minum.

Ini dia.

Hati-hati, pelan-pelan.
/ Aku ingin pulang.

Aku tak mau pulang.

Aku lapar.

Ayo kita makan.
/ Apapun yang kau mau.

Ayo kita makan.

Kamu jagalah kakakku.

Sayang, ayo kita makan.
/ Ya.

Pria yang baik.

Ayo kita pergi, aku memegangimu.

Jangan bajuku.
Jangan dulu.

Kita masih di tempat umum.

Masuk situ.
Awas kepalamu.

Mabuk berat.

Apa yang kau lihat?

Cuma ingin tahu saja,
dimana kau duduknya?

Kawan, ikuti mobil di depan itu.

Cepat!

Kau bilang, ikuti?

Baiklah.

Kawan, berapa? Biar kubayar.

Kau memang lelaki.
Tak perlu bayar.

Agak sia-sia untuk kasih tahu
punyanya siapa.

Ini kawan.
Ini kartuku.

Nanti telpon aku kapanpun
kau butuh layananku

dalam situasi seperti ini.

Bagaimana tadi malam?

Malapetaka.

Aku ingin yang lembut,
ternayat tak mudah.

Aku tahu. Aku tahu.

Kita akan perbaiki.

Bagaimana kau bisa pulang tadi malam?

Sopir yang ditunjuk.
/ Tapi kalian bertiga?

Yang si adiknya bersamamu.
/ Dia pingsan dan kutaruh dia di bagasi.

Semoga dia tidak mati.

Aku takutnya,
tak bisa kencan-ganda bersamamu nanti malam.

Pasangan kencanku tiba-tiba mundur dariku.

Selain itu

mungkin sebaiknya ini tak usah dilakukan
sebuah pertemuan penting seperti itu

Baik, tapi selain itu

penampilannya.

Aku juga penasaran soal

apa yang membuat
pasangan kencanmu mundur darimu.

Memukuliku.

Aku tak tahu masalahnya akhir-akhir ini.

Banyak cewek-cewek yang aku klik
ketika mendengar namaku

menertawakanku haha
lalu menghapus pertemanan denganku.

Aku ingin tahu penyebabnya.

Kamu pasti telah main-main
dengan gadis yang salah.

Bukan urusanmu.

Baik. Bicaralah.
Apa maumu?

Terakhir kita ketemu,
kau bilang ingin sebuah penutupan denganku.

Kau sudah mendapat penutupanmu?

Ya.
/ Baguslah.

Sekarang, aku akan mendapat penutupanku.

Aku tanya sama kamu.
Apa diluar sana kamu sudah bilang pada orang lain

kalau aku mencampakkanmu?

Tidak.
/ Tidak?

Dengarkan aku.

Kita berpisah dengan baik-baik.

Tak ada yang saling berhutang apapun.
Tak ada yang perlu disalahkan.

Jika kau ingin menyalahkan,
maka salahkan takdir atau apapunlah.

Tapi sekarang kau bilang kalau
aku telah mencampakkanmu

itu sungguh berbeda.

Kau melabeli dirimu sebagai korban.

Dan aku orang jahatnya
yang meninggalkanmu.

Apa untungnya bagimu?

Agar orang memandang rendah diriku
dan mengasihanimu?

Lebih parahnya lagi
kau nulis pesan panjang lebar

dan mengirimnya bukan hanya pada satu orang,

tapi ke 10 grup kencan WeChat terbesar

dengan insentif kecil untuk
menyemangati orang mengirim-ulang pesan itu.

Ada banyak sekali orang muda yang pantas
di kota ini.

Kamu pada dasarnya telah menutupi mereka semua.

Kau orang yang memulai permainan-pengakuan itu.

Lalu kau tak bisa mengatasinya
lalu bilang sudah berakhir denganku.

Menyuruhku mengemasi barang-barangku.
Kamu meminta putus.

Lalu kemudian kau menginginkan
sebuah penutupan.

Aku tanya sama kamu,
dari permainan-pengakuan itu sampai hari ini

apa aku pernah mengatakan satu kata

menginginkan ingin putus denganmu?
Bagaimana aku tiba-tiba menjadi

orang brengsek yang lompat dari kapal?

Ayo katakan,

aku pernah bilang atau tidak?

Jika aku pernah bilang,

kau boleh menyeret namaku ke comberan.

Dan, aku tak akan menghalangimu.

Aku akan terima itu.

Jadi ayo katakan.

Apa aku pernah bilang putus
atau tidak?

Katakan!

Kau ini kenapa?
/ Kamu jadi jahat padaku.

Aku tadi cuma...
membicarakan fakta disini.

Kamu jadi jahat padaku.

Aku sendiri bukan pacarmu lagi.

Kau kira aku bodoh.

Kau menyuruh si Marco itu

jadi umpan bagiku.
Buang-buang waktu semalaman untuk main-main.

Bagaimana kau bisa tahu?

Mutual Friend Hello?
(teman-yang-sama/chatting)

Semua "like" dan komen
yang saling kalian berikan.

Aku tak buta.

Agak lupa yang itu.

Aku tanya sama kamu.

Selain Marco, apa ada cowok lain
yang meng-klik dirimu?

Tentu saja ada.

Tapi, tak sebanyak gadis-gadis yang kamu klik.

Bagaimana kalau kita lihat yang itu?
Mulai sekarang

kapanpun ada pesan masuk,
jika itu dari lawan jenis (kelamin)

penerima pesan minum segelas.
/ Aku ikut.

♪✉

Iblis yang dibicarakan muncul.

Apa kau tak lihat dulu
pesan masuknya dari cowok atau cewek?

Tak usah basa-basi.

Kita berdua sudah tahu.
Di tengah malam begini

waktunya untuk bermesraan.

Jika tidak orang menunggu di SMS.

Benar juga.

Lihat betapa heningnya ponselku.

Spekulasimu menguap begitu saja ke udara.

♪✉

♪✉...

Apa-apaan ini?

♪✉

Siapa yang buka grup-chat jam segini?

Hitung berapa banyak gadis
dalam grup itu dan itu dia...

Kau mau membunuhku?

Sini.

Pensilnya patah.

Kamu terlalu kaku.
/ Harus kuapakan yang ini?

Cuma...

biarkan saja.
Akan kugambar yang lainnya.

broth3rmax

Terulang lagi.

Ya.

Kau sudah tak mabuk?

Masih agak pusing.

Tidurlah lagi.

Umm.

Biar... tidur saja.

Tidur saja?

Maksudku, aku telah mencomblangkanmu
dengan banyak gadis baru akhir-akhir ini.

Kenapa kau belum menunjukkan kemajuan?

Gadis baru memang menyenangkan.

Tapi aku selalu merasa
ada sesuatu yang hilang.

Sesuatu yang disebut "mantan-pacar"?

Bukan bukan.

Kayak ada rasa yang tak cocok di mulutku.

Rasa?
/ Apa kita masih membicarakan soal kencan?

Bukan lainnya?

Aku masih makan, paham?
Sekarang aku ada gambaran.

Aku tahu apa yang jadi masalahmu.

Kau salah

dalam menerapkan semua taktik permainan.

Kau sudah dimanfaatkan Lin Jia
seperti kayak semacam bendera merah. (tanda bahaya)

Apapun itu yang ada dalam kepribadiannya

kau menjadi berlawanan.
Tapi bagi orang yang memakai MAC

kau membuatnya
tiba-tiba berganti menjadi Windows.

Mereka akan menganggap itu kurang benar.

Kalau begitu bagimu aku bermasalah.

Bagaimana menurutmu jika si kembar kemarin

adalah putrimu?

Aku rela mati sebelum membiarkan mereka
tumbuh dewasa seperti itu.

Anak putra jauh lebih mudah.

Kau akan selalu khawatir bila punya anak putri.

Kau tahu

aku berpikir berbeda.

Dari sudut pandang jangka panjang

Anak putri itu lebih baik.
/ Mengapa?

Anaknya putrimu, pastilah cucumu.

Tapi anaknya putramu,
mungkin saja cucunya orang lain

Apa maksudmu?

Maaf kalau kau
juga harus memberikan tumpangan.

Lagi pula aku tak melakukan apa-apa.

Terima kasih.

Marco.

Kau yakin?

Baiklah. Paham.

Ada apa?
/ Dia bilang

Lin Jia dan Ding Dian itu

ada di sebuah pesta malam ini.

Pesta yang kasar.

Masa bodoh, aku harus ke sana.

Nona Lee mencomblangkan para gadis
dengan cowok-cowok kaya

sebagai gantinya karena keuntungan bisnis.

Dan banyak gadis berhasrat
menjadikan dia sebagai perantara

untuk bertemu para cowok kaya itu.
Tapi ini pekerjaan kelas-tinggi.

Itu berarti kedua gadismu itu

pastinya diatas standar.

Maaf, apa?

Apa kau tak curiga?
/ Tidak.

Aku kenal seorang cowok-cowok itu.
Dan tadi aku baru mampir

dan kebetulan bertemu mereka.
Jadi aku menyelinap keluar untuk menelpon kalian.

Aku tak akan ada masalah. Lagian mereka
tak pernah bertemu aku di kehidupan nyata.

Tapi siapa orang-orang di dalam sana?

Selain latar belakang keluarga yang solid

semua orang di sana sangat berkuasa.

Ada Chief, pemain top Northtown.
Karaoke bareng adalah mainan rumahannya.

Orang itu pembuat hati senang,
terutama duet pria-wanita.

D-Blade, jagoan bar Shouthend.

Meramal adalah permainannya.
Horoskop, membaca tapak tangan.

Roda "nasib" biasanya.

Lil' Three, bangsawan Eastside.

Raja Dadu. Bahkan kau tak melihat kedatangannya.

Seluruh kota adalah wilayah berburunya.
Tak pernah gagal menangkap mangsanya.

Kelihatannya hal ini kurang baik.

Bagaimana situasinya sekarang?

Berapa botol yang sudah mereka pesan?

Apa ada champagne?
/ Ya.

Itulah sebabnya kenapa ini serius.

Cowok-cowok kaya itu pastinya
masuk untuk membunuh malam ini.

Kau mau apa?
/ Aku mau masuk bawa mereka keluar.

Kau kira kau ini siapa sekarang?
Kau menerobos masuk begitu

bagaimana kalau Ding Diang berkata
ini bukan urusanmu. Lalu kau mau apa?

Lalu aku harus bagaimana?

Kita pakai otak.

Siapa?

Kemana mereka perginya?

Halo Ashley?
Apa kau menyela adeganku sekarang?

Huh?

Kau tak disana?
Lalu siapa yang berbuat?

Amy sering kesini akhir-akhir ini?

Ketemu. Dia orangnya. Marco.

Salah satu teman suruhannya Yu Fei.

Kurasa dia cukup familiar.

Dia tadi keluar masuk.
Lalu semua pria-pria itu pergi.

Menurutmu Yu Fei ada disini?

Dia pastinya disini.

Membawa pergi cowok-cowok
tepat di bawah hidung kita. Itu keji sekali.

Tapi kapan dia bisa sepandai itu?

Mungkin Meng Yun disini juga?

Ayo, kita selidiki.

Sungguh suatu kebetulan.
Kalian ada disini juga.

Yu Fei. Sudah hentikan.
Aku sudah mengenali Marco.

Baik.

Apa kau tahu siapa
yang kau ajak bergaul?

Para pria itu segerombolan srigala.
Kecuali kau ingin dimanfaatkan

setelah mereka membuatmu mabuk?
/ Wow.

Jadi sebenarnya kau sedang mengawasiku?

Tapi bukankah kita sudah putus?

Maksudku...

Meng Yun sepenuhnya benar.

Dia ada disini?

Tidak.

Tidak?
/ Tidak.

Kau bisa lihat sendiri.

Lin Jia!

Lin Jia.

Ada apa?

Kau dan Chloe disini saja dan bergembira.
Aku akan pergi dulu.

Jangan hiraukan mereka.

Kita bisa bergembira sendiri.

Aku tak merasakannya.

Kau dan Yu Fei tak masalah.

Lin Jia!

Sungguh membludak.

Ini pasti tak akan murah.

Aku punya firasat,
kalau Lin Jia itu menginginkan

kamu muncul.

Lagipula kau sudah disini.
Kenapa tidak...

beritahu dia

bila kau peduli?
Separah apa nanti bisa terjadi?

Kawan, barusan kuantar teman keluar

dan melihat cewekmu
duduk di tangga luar sendirian.

Kelihatannya

dia sangat sedih.

"Wang Xin: Kau sedang keluar?"

"Bagaimana kamu tahu?"

"Aku tak pergi."

Maksudku, dia sudah

punya apartemen baru,

ranjang baru,
kehidupan baru. / Ya.

Harusnya aku sudah tahu kalau ada pria baru.

Aku yakin kalau pria itu

yang pergi traveling bersama dia.
Yang ada di sana bersama dia,

dan yang memotret semua foto-fotonya.

Aku sungguh bodoh.

Aku masih saja menunggu dia datang.

Berikan ponselku.
/ Jangan. / Aku mau tanya sama dia.

Jangan.
/ Apa pria itu sudah ada di foto itu

sebelum kami putus.
/ Jangan.

Ponselku.
/ Sudah kubilang jangan.

Lin Jia. Katakan

siapa brengsek yang pergi bersamamu?

Kau kembalilah kesini.

Sekarang!
/ Tidak.

Sekarang!
/ Jangan.

Hapus itu.

"Meng Yun menghapus 1 pesan."

"

"A

"Ap

"Apa

"Apa

"Apa k

"Apa ka

"Apa kau

"Apa kau

"Apa kau y

"Apa kau ya

"Apa kau yan

"Apa kau yang

"Apa kau yang

"Apa kau yang d

"Apa kau yang di

"Apa kau yang di

"Apa kau yang di k

"Apa kau yang di ka

"Apa kau yang di kar

"Apa kau yang di kara

"Apa kau yang di karao

"Apa kau yang di karaok

"Apa kau yang di karaoke

"Apa kau yang di karaoke

"Apa kau yang di karaoke K

"Apa kau yang di karaoke KT

"Apa kau yang di karaoke KTV

"Apa kau yang di karaoke KTV

"Apa kau yang di karaoke KTV i

"Apa kau yang di karaoke KTV it

"Apa kau yang di karaoke KTV itu

"Apa kau yang di karaoke KTV itu?

"Apa kau yang di karaoke KTV itu?"

"Lin Jia telah menghapus 1 pesan."

Jangan, ayolah.

Jangan begitu.
Sudah, tak apa.

Tak apa.

Mabuk itu ada baiknya juga.

Bisa membuatmu lupa
apa yang kau lakukan saat mabuk,

sedangkan itu tak akan bisa membuatmu lupa

perasaan yang kau rasakan saat itu.

Apa yang terjadi di tempat karaoke malam itu

terasa tak nyata seolah tak pernah terjadi.

Tapi di saat yang sama aku bisa merasakan

kepiluan hati yang sesungguhnya.

Aku tak pernah bayangkan, pertama kali
Linjia dan aku bertemu setelah kami putus

akan berubah menjadi seperti ini.

Sebenarnya aku iri sama Yu Fei dan Ding Dian.

Semua pertengkaran setelah mereka putus

bagiku kayak terasa ngambek-ngambekan saja,
ekpresi malu-malu

betapa mereka saling merindukan.

Halo. Apa?

Penutupan

lagi?

Maksudku, cara ini terlalu keseringan.

Bahkan lebih sering dari sebelumnya.

Kumerasa tubuhku tak bisa mengatasinya.

Jangan.

Jangan minum sendirian.
Baiklah.

Kau pergilah.
Aku tak apa jalan sendiri.

Minum bersama ahlinya,
apa yang kalian tunggu?

Ayo.

Kalian para peminum harus menunjukkannya.

Kalian dengar?
/ Ini, bersulang.

Sini, Tn. Zhou.
/ Bersulang.

Tn. Zhou.
/ Yeah?

Selanjutnya apa aku harus melanjutkan
menggambar rencana rancangan itu?

Kalian kerjanya cepat.

Dan aku tahu seberapa kerasnya kau bekerja.

Lanjutkan saja prosesnya.

Aku merasa

kalau aku sepenuhnya bisa menjual apartemenku

dan pindah saja tinggal di kantor.
Dan aku akan punya lebih banyak waktu.

Lucu sekali.

Pria ini menyiratkan sesuatu.
Aku paham. / Aku tidak begitu.

Kau menyiratkan bahwa dirimu itu masih jomblo.

Aku betul 'kan?

Sekarang kalian para gadis harus

manfaatkan kesempatan ini.

Ini cuma salah paham.
Bukan itu yang kumaksud.

Tak apa bila dibutuhkan.
/ Tidak.

Bukan begitu maksudku.

Aku sungguh minta maaf.
Banyak kemacetan di jalan hari ini.

Ada apa sayang?
/ Banyak kemacetan.

Banyak kemacetan?
/ Maaf, semuanya. Maaf.

Bagaimana kalau kukenalkan pada seseorang.

Ini Meng Yun,

ini...
/ Hai, namaku Wang Zi. Zi dieja "Z-I".

Senang berkenalan denganmu.
/ Halo.

Dia ini...
/ Wang Zi.

Wang Zi, maaf.

Baiklah, baiklah.

Mengenai desainnya

aku tak akan terlibat secara pribadi.

Wang Zi berwewenang mewakili diriku
untuk apapun.

Setuju?
/ Tentu, tak masalah.

Mengenai desain itu, aku orangnya pilih-pilih.

Aku akan lihat setiap detilnya.

Bisa ditunggu itu.

Mari kita minum.
/ Ayo. / Tentu.

Kalian berdua minumlah.
/ Bersulang.

Makanlah ini, sayang.

Nanti keburu dingin.

Aku tak makan ini.

Mengapa?
/ Terlalu berminyak.

Bagaimana dengan yang itu?

Itu lebih parah lagi.

Semuanya bersiaplah.

Seorang perwakilan klien
akan hadir dalam pertemuan desain kita hari ini.

Paham?

Halo Meng Yun.

Wang Zi?

Apa? Pakaianku apa kurang resmi?

Tidak, kasual juga bagus.

Kau 'kan bosnya.

Meng Yun, akan kupanggil kau pak tua.

Pak tua?
Berapa umurmu, nak?

Aku tak akan beritahu.

Itu rahasia.

Apa Tn. Zhou itu pamanmu?

Ya, kenapa?
Memang dia menurutmu siapaku?

Bukan siapa-siapa.
/ Kau jahat.

Kita bersama orang berbeda

di tahap yang berbeda di kehidupan kita.

Selalu ada orang yang datang

ada orang yang pergi.

Ada teman

entah bagaimana bisa jadi dekat,

dan kekasih,

yang entah bagaimana menjauh.

Terima kasih.

Kesepian

adalah gejala umum di kota besar.

Orang pergi bersama bukan karena
saling menikmati ditemani.

Tapi karena mereka takut sendirian.

Bagaimana dengan lusinan grup kencan
yang kamu ikuti?

Aku sudah keluar dari semua grup.

Bagaimana dengan
semua gadis yang kau ajak berteman?

Aku hapus semuanya.

Yu Fei dan Ding Dian melanjutkan
putus-cinta mereka yang tiada akhir.

Sementara aku melayang terus ke arah yang lain.

Dari mana kau mendapatkannya?

Aku berhenti menanyakan kabar tentang Lin Jia.

Aku punya keyakinan pada perusahaanmu.

Masih muda, hidup,

penuh energi.

Tunggu!
Senang sekali berbisnis denganmu.

Sama-sama.
/ Paman, ayo pergi.

Baiklah, ayo.

Sampai jumpa.
/ Sampai jumpa, Tn. Zhou.

Awas langkahmu sayang.

Kita sudah sampai.

Wang Xin?
Kau datang?

Bos, seperti biasanya.
Tapi buatkan dua.

Tentu.

Bukankah itu bos yang sama yang menyediakan
makan malam di luar sekolah lama kita?

Uh-huh.
Tapi tempat yang itu sudah dibongkar.

Butuh waktu lama akhirnya kutemukan
tempat usahanya disini.

Tapi rasa makanannya tetap sama.

Dulu itu warung yang kecil.

Kau baik juga susah payah mencari tempatnya.

Tapi aku tak pernah lupa.

Aku cuma pergi kerja tiap hari

tak banyak kerjaan setelah itu.
Dan aku tak sering pergi keluar.

Jadi aku cukup punya banyak waktu.
Maka aku jalan-jalan

dan mencarinya.

Aku sebenarnya merasa ini cara hidup yang baik.

Terasa merakyat.

Atau kau bisa bilang
aku tak punya ambisi.

Iya 'kan?

Kau tak harus begitu untuk bisa bahagia.

Ini dia, kalian silahkan dinikmati.

Terima kasih.

Ayo coba.
/ Kalau begitu aku mulai.

Rasanya masih sama.

Aku sungguh iri pada kalian anak-anak
yang tumbuh besar di keluarga kaya.

Kalian sungguh riang tiap hari.

Tak seperti kami,

kami harus berusaha mencari kesenangan sendiri.

Apa kau masih memikirkan dia, Pak Tua?

Kadang-kadang.

Lalu apa kau menyukaiku?

Yeah.

Kalau begitu kita jadian saja.

Sebenarnya, kalian berdua sedang menunggu.

Menunggu buat apa?
/ Menunggu salah seorang melupakan lebih dulu.

Pak Tua, apa kau
menganggap omonganku tadi serius?

Aku cuma menggodamu.

Sudahlah.

Sekarang kau membuatku merasa malu.

Aku sungguh penasaran

seperti apa si Lin Jia itu?

Ceritakan.

Aku tak akan menceritakan hubunganku
pada anak kecil. / Tolong ceritakan saja.

Selamat datang, bisa saya bantu?

Apa itu?
/ Kopi pesanan untuk tamu.

Aku mau pesan kopi yang sama. / Baik.
/ Terima kasih. / Sama-sama.

DELFA CAFE

Halo.

Kopimu.

Terima kasih.

Gadis yang di sana itu agak aneh.
Kau kenal dia?

Yang dia minum, aku yang bayar.

Halo.

Meng Yun, hari ini

cewek kecilmu itu
"menyergap" Lin di cafeku.

Dia tak bicara pada gadis itu.

Tapi dia sudah tahu.

Aku tak pernah melihat dia sekesal itu.

Aku tak tahu

bagaimana gadis itu bisa membuat
Lin Jia sekesal itu

tanpa berkata apapun?

Mungkin kamu yang tahu.

Meng Yun,
kalian berdua saling menyiksa diri.

Jika kau merasa tak mungkin bisa kembali

maka lupakanlah dia.

Jika kau tak ingin merelakannya,
maka katakan padanya.

Kenapa tak kau angkat telponnya?

Setelah kami putus
aku tahu Meng Yun telah bersama

gadis lain.

Tapi kapanpun Ding Dian menunjukkan padaku
foto para gadis itu

aku tak merasa terancam sama sekali.

Karena aku tahu para gadis itu
tak akan bisa mendekatinya.

Namun saat aku melihat gadis itu hari ini

kau tahu apa yang kulihat?

Apa?

Keberanian

semua sungguh familiar.

Dia adalah diriku

ketika aku dan Meng Yun baru bertemu.

Rasa cinta mendalam yang murni itu
bagi orang yang kau cintai.

Kepastian dan kepercayaan diri itu.

Dia mengingatkan diriku pada saat itu

ketika Meng Yun selalu begadang di kantor

aku tak khawatir.

Aku takut kegelapan.

Tapi aku lebih suka tidur dengan lampu menyala
ketimbang membuat dia pulang padaku.

Tapi aku gagal tumbuh bersamanya
selagi dia menjadi terus dan terus sukses.

Kepercayaan diriku terus menerus berkurang.

Jadi aku membutuhkan dia terus menerus
menghabiskan waktu bersamaku

dan melakukan semua hal itu

untuk membuktikan cintanya padaku.

Dia kehilangan kemampuan untuk memberi

tanpa berpikir panjang.

Kemana perginya diriku itu?

♪ Tak ada gunanya
♪ terlena dalam kenangan dan drama

♪ Tak ada gunanya merusak yang kita punya
♪ dengan angan-angan kita

♪ Tak ada gunanya merusak yang kita punya
♪ dengan angan-angan kita

Aku tak mau sendirian.

♪ Sekarang aku menatap cahaya itu

♪ keluar bagai aktor yang semangat dalam peran

♪ Jika ini akhir cerita kita

♪ Akan kusimpan gengsiku

♪ Keluar dengan kondisi hatiku

♪ tanpa penyesalan telah mencintaimu

♪ Pasti ada martabat (gengsi)

♪ dan tak perlu mengucap maaf

♪ Dulu aku tak takut mencintai

♪ dan kini aku tak takut kehilangan

♪ Kita adalah bintang dalam cerita kita

♪ Kita ketawa dan menangis

♪ Sekarang bila cerita itu pantas

♪ berakhir dengan bermartabat (terhormat)

♪ Ketika kita mencintai,
♪ kita mencintai dengan sepenuh hati

Maafkan aku, Pak Tua.

♪ Tapi menggenggam kenangan itu
♪ akan menyeretku makin terpuruk

♪ Tapi menggenggam kenangan itu
♪ akan menyeretku makin terpuruk

♪ Dan sebuah perpisahan yang baik
♪ untuk semua waktu yang kita lalui

Aku cuma penasa...

♪ Pasti ada martabat (gengsi)

Ketika ada cinta sejati di depanku

Sayang

bagaimana kalau kita nantinya
tak bisa bersama lagi

kayak si Joker dan si Fairy dalam film?

Itu tak mungkin.

Bagaimana kalau kau
tak menginginkan aku lagi?

Maka aku akan berpakaian seperti Joker

dan berdiri di tengah jalan paling ramai

dan teriak seribu kali.

"Lin Jia, aku mencintaimu!"

Bagus 'kan?

Bagaimana kalau kau
tak menginginkan aku lagi?

Maka aku akan makan satu ton mangga

dan mati karena alergi.
/ Jangan jangan jangan.

Jangan bilang begitu.
Aku cuma bercanda.

Jangan dianggap serius.

Apa yang kuimpikan untuk masa depan

membuatku buta pada kebutuhan
yang ada di hadapanku.

Aku telah melukiskan gambar sempurna
untuk Lin Jia masa depan kami.

Tapi itu tak pernah terjadi padaku tentang
apa yang dia lebih pedulikan soal masa kini?

Dia tak akan muda lagi.

Jadi dia ingin memastikan masa depan
berdasarkan keberadaannya saat ini.

Tapi aku, melewatkan keberadaannya saat ini.

Sepasang sepatu pria
di depan pintu malam itu

menyadarkanku seperti tamparan di wajah.

Membuatku sadar betapa pentingnya
"disini dan sekarang".

Andai aku diberikan kesempatan kedua

aku pasti akan bersama Lin Jia

seperti aku bersama Wang Zi sekarang.

Namun tak ada kesempatan kedua.

Kita hentikan disini saja, Pak Tua.

Mengapa?
Kau mau pulang ke rumahmu sendiri malam ini?

Yang kita lalui akhir-akhir ini memang hebat.

Pak Tua, sikapmu begitu manis.

Tapi aku tak bisa menggetarkan perasaan

yang telah kurobek dari keuntungan orang lain.

Dialah Lin Jia

yang telah merubahmu menjadi
begitu manis.

Aku tahu kenapa kau menyukaiku.

Karena aku hampir sama dengannya 'kan?

Kami ini bagai anak anjing.

Kayak memecahkan telur ke dalam mie
disaat memasak mie instan.

Dan paling penting

kita berdua fokus melihat yang kau punya
ketika kau bekerja.

Yang menyedihkan

semakin kau menyukaiku

berarti semakin kau tak bisa melupakan dia.

Kalian berdua masih belum

saling berpamitan dengan baik.

Benar 'kan?

Aku berpikir mungkin

hal ini akan jadi membaik jika aku
muncul lebih awal

maka aku tak akan mengenal siapa itu Lin Jia.

Dan aku tak akan merasa

kau baik padaku karena membayangkan dia.

Aku berniat hendak pergi
tanpa mengucapkan apapun

tapi aku masih punya harapan kecil ini

bagaimana jika

kau tak menganggapku
sebagai penggantinya dia

maka aku berhenti mengharap pria baik
yang tak ada gunanya.

Bisakah kau memberiku jawabannya?

Bagaimana kalau begini, Pak Tua.

Kuberi kau kesempatan satu isyarat romantis.

Sebelum aku

berbelok di pojokan itu.

Jika kau berteriak

kau mencintaiku

aku akan segera

lari ke arahmu.

Akan kumulai sekarang.

Kuingin kau pikirkan masak-masak.

broth3rmax

Lin Jia sudah pergi pindah

untuk tinggal

di suatu tempat tanpamu.

Bersama Wang Xin?

Ya.

Kalian berdua, salah satu mengira
yang lain tak akan pergi.

Yang satu mengira yang lain
tak akan membiarkan dia pergi.

Semuanya berjalan secara alami.

Apa kau akan
mengucapkan selamat tinggal padanya?

Kurang lebih begitu.

Lin Jia

aku mencintaimu.

Lin Jia

aku mencintaimu!

Lin Jia

aku mencintaimu!

Lin Jia

aku mencintaimu!

Lin Jia

aku mencintaimu!

Lin Jia

aku mencintaimu!

Lin Jia

aku mencintaimu!

Lin Jia

aku mencintaimu!

Lin Jia

aku mencintaimu!

Lin Jia

aku mencintaimu!

Lin Jia

aku mencintaimu!

Lin Jia...

1 TAHUN KEMUDIAN

Mungkin ini yang dinamakan takdir.

Tugasku bepergian ke beberapa jalan
bersama dia.

Sampai ada seseorang yang bisa
membuat seluruh dunianya muncul.

Dan tugas dia

membuatku tumbuh dewasa.

Dan perpisahan kami
adalah pelajaran terakhir.

Ini menyita seluruh masa awal dewasaku

untuk akhirnya memahami cerita film itu.

Hanya saat si Fairy meninggalkan si Joker

si Joker bisa tumbuh menjadi Monkey-King.

Tumbuh itu menyakitkan.

Tn. Meng, desainer poster itu sudah datang.

Ketika kau tumbuh

kau tak perlu harus memperoleh apapun,

tapi kau pastinya kehilangan sesuatu.

Kamu yang mendesain semua ini?

Ya.

JANGAN KEMANA-MANA DULU...

6 TAHUN YANG LALU

Sayang, sekarang adalah hari pertama
kau membangun bisnismu sendiri.

Kau keluarlah ke sana,
aku akan mendukungmu.

Jangan khawatir, sayang.

Akan kutaklukkan dunia ini.

Dan kau akan menjadi ratuku.

Dah, sayang.

Dah, sayang.

broth3rmax, 5 April 2018

SELAMAT TINGGAL

no resync/re-upload/delete-credit
broth3rmax, 5 April 2018

SEKIAN